• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERANAN SAKSOFON DALAM BUDAYA MUSIK MELAYU

3.2 Musik Melayu di Kota Medan

Musik Melayu Kota Medan berakar dari Qasidah yang berasal sebagai kedatangan dan penyebaran agama Islam di Nusantara pada tahun 635 - 1600 dari Arab, Gujarat dan Persia, sifatnya pembacaan syair dan kemudian dinyanyikan. Tiga Jenis Masa Perkembangan Menurut waktu lahirnya dan alat musik yang dipakai, maka ada 3 jenis Musik Melayu secara umum, yaitu:

• Musik Melayu Asli, hanya dengan pukulan kendang atau rebana seperti Qasidah, diperkirakan tahun 635 – 1600.

• Musik Melayu Tradisional, sudah memakai alat musik gong, rebana, rebab, serunai, diperkirakan tahun 1800 – 1940.

• Musik Melayu Modern, memakai alat musik modern, di samping tradisional, seperti biola, guitar, akordeon, saksofon dan terakhir dengan keyboard, diperkirakan setelah tahun 1950 (Wikipedia Indonesia).

Bentuk dari musik Melayu secara umum dipakai dengan 3 pola rentak yaitu menurut Fadlin, ada tiga jenis rentak Musik Melayu, yaitu:

1) Pertama, rentak senandung, yaitu dengan metrik 4/4, dalam satu siklus terdapat delapan ketukan, biasanya dengan irama lambat dan lagu bersifat sedih. Contoh lagu adalah Kuala Deli, Laila Manja.

2) Kedua, rentak mak inang, yaitu dengan metrik 2/4, tempo lagu sedang, biasanyalagu bertemakan kasih sayang atau persahabatan. Contoh lagu adalah Mak Inang Pulau Kampa, Mak Inang Stanggi, Pautan Hati.

3) Ketiga, rentak lagu dua, yaitu dengan metrik 6/8, sifatnya riang dan gembira, bersifat joget, tempo agak cepat, sangat digemari orang Melayu. Contoh lagu Tanjung Katung, Hitam Manis, Selayang Pandang.

Kemudian Menurut Ahli Musik Lokal ada 4 jenis rentak yang umum dingunakan dalam budaya musik Melayu oleh Daryudi (Seorang ahli musik lokal di Medan) menyebutkan rentak dibagi dalam:

1) Rentak Langgam, metrik 4/4 dengan kecepatan Andante, contoh lagu Makan Sirih, Kuala Deli, Patah Hati.

2) Rentak Inang, metrik 4/4 dengan kecepatan Moderato , sejenis Rumba, contoh lagu Mak Inang Pulau Kampai, Mak Inang Lenggang, Mak Inang Selendang. Seperti diketahui bahwa Inang dalam kerajaan berarti Dayang-dayang. 3) Rentak Jo get, metrik 2/4, jadi cepat seperti Allegro . Contoh lagu Tanjung Katung, Selayang Pandang.

4) Rentak Zapin, metrik 6/8, dengan kecepatan Moderato , dan istilah Zapin diambil dari bahasa Arab yang berarti derap kaki, disini petikan gambus sangat menonjol. Contoh lagu Zapin Sri Gading, Zapin Sayang Serawak.

Dari kedua pendapat diatas secara umum bentuk dari musik Melayu itu sangat erat dingunakan oleh setiap pemusik-pemusik tradisional Melayu. Kemudian setelah kita mengetahui jenis musik Melayu menurut waktu dan alat musik yang dipakai serta bentuk dari musik Melayu, maka bantuk dari Musik Melayu yang ada di Kota Medan sama seperti penjelasan di atas. Kemudian penting kita melihat sejarah masuknya Saksofon dalam budaya musik Melayu di Kota Medan.

3.2.1 Sejarah Masuknya Saksofon dalam Budaya Musik Melayu di Kota Medan

Sejarah masuknya alat musik Saksofon pada musik Melayu diperkirakan sekitar tahun 1920an akhir. Ini terjadi ketika bangsa Belanda yang masih menjajah Indonesia masuk dan membawa alat musik Saksofon di daerah Kota Medan. Kemudian lama kelamaan para pekerja seni Melayu sudah mulai ingin mempelajari alat musik Saksofon. Namun pengaplikasian ilmu musik dari pemusik Melayu itu sendiri masih sangat dibatasi dikarenakan masih dilarang dan diawasi oleh bangsa Belanda. Kemudian, Sejak tahun 1930an Indonesia masih dalam situasi dijajah oleh Belanda sekarang sudah semangkin bebas buat warga Indonesia untuk melakukan aktipitas berkesenian. Ini membuat para pekerja seni sudah mulai memainkan alat musik Saksofon pada kebudayaan musik Melayu (wawancara: Burhanuddin Usman 1 juli 2014).

Pada tahun 1942 Indonesia sekarang di jajah oleh Negara Japan selama 3.5 tahun lamanya. Pada periode ini para pekerja seni Melayu sekarang sudah tidak diberi ijin lagi dari pihak penjajah untuk melakukan aktipitas berkesenian. Ini terjadi karena kekejaman Negara Japan yang menjadikan warga Negara Indonesia sebagai pekerja secara paksa. Dengan demikian permainan musik-musik Melayu mengalami Mati surih atau selama 3.5 tahun tidak melakukan aktipitas.

Pada tahun 1945 akhir setelah bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Bangsa Republik Indonesia, pada tanggal 17 agustus 1945 setiap masyarakat Indonesia sekarang sudah bebas dari penjajah. Periode inila merupakan cikal bakal masuknya lagi dan berkembangnya alat musik Saksofon pada musik Melayu hingga pada saat ini di era 21.

3.2.2 Jenis-jenis musik Melayu di Kota Medan

Bentuk atau jenis Musik Melayu yang berada di Kota Medan secara umum dibagi menjadi 4 bagian yang antara lain :

1. bentuk musik Melayu Padang Pasir. 2. bentuk musik Melayu Orkes Gambus. 3. bentuk musik Orkes Melayu/Dangdut. 4. bentuk musik Melayu Keyboard Melayu.

3.2.2.1 Musik Melayu Padang Pasir

Musik Melayu Padang Pasir atau juga disebut musik Timur tengah berkembang di negara arab dan sekitarnya menyebut irama padang pasir. Musik yang paling menonjol adalah qasidah yaitu lagu yang bernafaskan islam yang alur nadanya berorientasi pada irama padang pasir. Dalam islam : sajak lirik dengan metrum yang sesuai untuk dinyanyikan atau disenandungkan; baik oleh penyanyi tunggal, paduan suara maupun sahut-menyahut antara penyayi tunggal dan koor. Isinya berupa pengagungan terhadap ke-Esaan Allah SWT, melukiskan kebesaran Rasul-Nya, mengajak beramal dan bejihad di jalan Allah SWT serta anjuran untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Sebagai alat pengiring biasanya digunakan ―rebana‖, dewasa ini juga meliputi alat-alat musik modern (Wikipedia Indonesia).

Lagu-lagu Qasidah rebana berdasarkan tangga nada tradisional Timur Tengah yang selain memiliki skala nada diatonik juga terdapat dalam nada-nada mikrotonik seperti terdapat dalam alunan tangga nada al bayat, al rast, al sika,

al‘ajarm, al nakriez, dan alat yang menjadi ciri khas padang pasir antara lain (Wikipedia Indonesia) :

 Rebana adalah alat musik berupa kendang satu sisi dengan badan tidak rendah sesuai dengan kemampuan genggamann tangan.

 Gitar gambus adalah kecapi Arab yang kepalanya berbentuk S, badanya lebih dalam dan lehernya lebih sempit di banding kecapi klasik (lukman:1990).

3.2.2.2 Musik Melayu Orkes Gambus

Orkes gambus adalah istilah yang kerap digunakan untuk menyebut pertunjukkan musik yang mengandalkan alat musik gambus. Orkes gambus, menurut sejarah, adalah kesenian rakyat yang berasal dari Timur Tengah kemudian disebarluaskan para pedagang Timur Tengah ke beberapa tempat di Tanah Air. Alat musik ini memang tidak hanya popular dan menjadi alat musik khas di Bangka Belitung tapi juga di beberapa daerah lain di Indonesia, misalnya di Kota Medan, Sumatera Utara. Alat-alat Orkes Gambus Melayu yang lazim dingunakan di Kota Medan antara lain :

1. Akordion.

2. rebana atau gendang ronggeng. 3. dan juga gambus.

Orkes gambus merupakan aliran musik yang dapat berfungsi sebagai media ritual dan juga aliran musik yang bertemakan tentang cinta. Ciri khas dari orkes

gambus ini adalah para pemain gambus pada umumnya juga sebagai vokalis yang mana dapat memainkan melodi pokok dalam sebuah lagu.

3.2.2.3 Musik Orkes Melayu/Dangdut

Musik Orkes Melayu merupakan aliran musik yang mana dalam setiap pertunjukannya selalu membawakan lagu-lagu Melayu yang ada pada budaya musik Melayu. Musik orkes Melayu juga dapat dikatakan penggabungan seperangkat alat musik modern dan tradisi yang berkembangan dalam budaya musik Melayu. Alat-alat yang lazim dingunakan dalam setiap bentuk musik orkes Melayu antara lain:

1. akordion.

2. Gendang Melayu atau gendang ronggeng. 3. Gong kecil.

4. Serta kadang kala seruling.

Orkes Melayu inilah cikal bakal bentuk dari musik Melayu yang ada di Kota Medan, disebut oleh orang pada umumnya pada bentuk musik Dangdut. Alasanya terbentuknya nama musik Dangdut itu sendiri dikarenakan suara dari alat musik gendang yang dingunakan pada orkes Melayu menghasilkan bunyi dang dan dut. Bunyi dang dan dut itu sendiri merupakan ciri khas dari musik Melayu yang memberikan suasana untuk berjoget ataupun juga berdendang. Dengan demikian orkes Melayu yang berada di Kota Medan merupakan jenis musik dangdut sekarang yang ada di hampir seluruh wilayah Indonesia. Walaupun musik dangdut itu sendiri mengalami perkembangan sesuai dengan tempat pendukungnya.

3.2.2.4 Musik Melayu Populer/ Keyboard Melayu

Kata dari musik populer tersebut diambil dari jenis musik yang dikenal ganti kata entertainmen. Musik populer ditengah masyarakat pada suatu waktu tertentu biasanya akrab dengan dunia remaja dan cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Makna dari musik populer ini secara umum mengandung 2 makna yaitu sebagai :

1. Musik populer merupakan jenis lagu yang sedang disenangi oleh masyarakat pada saat tertentu atau kurun waktu terbatas. Lagu yang sedang populer dan terdengar setiap saat. Bahkan, orang akan merasa ketinggalan zaman apabila belum mengetahui lagu tersebut (Wawancara Tahan Perjuangan, 7 mei 2014)

2. Musik populer merupakan jenis lagu yang disajikan kepada pendengarnya dengan mengutamakan teknik penyajian dan kebebasan dalam menggunakan ritme maupun jenis intrumen. Bukan karena bentuk, pola susunan atau struktur lagu tersebut. Permainan ritme yang kuat ditunjukan oleh pemusik-pemusik lagu populer dengan teknik-teknik permainan drum yang menggebu-nggebu serta teknik permainan gitar yang menegangkan. Ritme bersifat alamiah sehingga seseorang (pemain) tidak dituntut harus berpendidikan tinggi untuk menikmati suatu ritme. Orang pun tidak perlu memiliki rasa musikalitas (sense of music) yang tinggi agar dapat menikmati ritme. Sesuatu hal yang biasa apabila lagu-lagu yang menggunakan irama tertentu dengan mudah diterima oleh masyarakat luas.

Ciri-ciri dari bentuk musik populer antara lain:

1. Bersifat sementara atau cepat tergantikan oleh lagu lain. 2. Bersifat menghibur.

3. Tidak mempunyai bentuk lagu tertentu atau sangat bebas bentuknya.

Salah satu alat musik yang sangat menonjol pada perkembangan musik Melayu populer ialah Keyboard. Dalam Ensiklopedia Musik jilid 1 (1992;285) dijelaskan bahwa keyboard adalah suatu susunan instrumen dengan satu susunan kunci yang ditata secara horizontal dan menghasilkan bunyi, antara bunyi piano, organ, klvikord, harpsichord dan lain-lainnya. Maksudnya keyboard disini ialah suatu alat musik yang berbentuk key yang dapat menghasilkan berbagai bunyi atau suara alat, ritem, jenis-jenis alat musik yang menggunakan program yang ada. Dalam konteks ini keyboard juga menjadi nama dalam suatu bentuk kelompok ensambel musik yang sering disebutkan musik keyboard.

Musik keyboard atau juga sering disebut pertunjukan keyboard merupakan salah satu pertunjukan yang dibuat untuk dapat dinikmati bersama-sama. Pertunjukan ini dibuat oleh masyarakat untuk menghibur orang-orang atas dasar ucapan terimakasih maupun memang dibuat sekedar hiburan maupun perayaan bersama. Pertunjukan keyboard disajikan dalam bentuk musikal. Dalam konteks musikal, keyboard disini mempunyai peranan sebagai pembawa musik iringan dalam permainannya. Selain itu keyboard dapat diartikan sesuai dengan tempatnya berlangsung mencangkup daerah misalnya keyboard Karo, atau pertunjukan itu dilaksanakan digabung dengan alat musik lain misalnya suling keyboard (sulkeb).

Dalam konteks ini, penulis melihat sebuah bentuk pertunjukan keyboard dimana ada pengembangan dalam penyajiannya. Pertunjukan keyboard pada masyrakat Melayu alat yang dipakai dalam bentuk musiknya secara umum terdiri dari keyboard, Gendang Melayu (gendang ronggeng), Biola, Gambus, Akordion dan alat musik Saksofon. Pertunjukan keyboard di Kota Medan secara umum relatif sama dengan pertunjukan keyboard lainnya, namum ada bagian-bagian yang menjadi ciri khas dari pertunjukan musik keyboard yang dapat dilihat dari segi pertunjukannya maupun suasana pertunjukan yang sedang berlangsung. Hal ini dapat dilihat apabila kita mau mengikuti pertunjukan ini secara teliti, dan menyeluruh.

Pada pertunjukan keyboard sangat jelas terasa konsep pertunjukannya bernuansa Melayu. Dimana konsep pertunjukan Melayu itu ialah cerminan dari identitas etnik Melayu (Maksudnya aspek yang ditunjukan meliputi lagu yang dibawakan lagu Melayu, dan alat musik dipakai alat yang berkembang pada masyarakat Melayu). Ini merupakan jenis musik Melayu populer atau musik Keyboard Melayu.

Gambar 3.2.1.2.4 Berikut contoh foto musik keyboard Melayu

Dokumentasi Penulis, 2014

Dokumen terkait