• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2006:1) adalah metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah komparatif kuantitatif. Jenis penelitian komparatif kuantitatif menurut Sugiyono (2006:11) adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan kepatuhan Wajib Pajak dalam melakukan penyetoran dan pelaporan pajak terutangnya antara sebelum dan sesudah dilaksanakannya pemeriksaan pajak pada KPP Pratama Sidoarjo Utara.

3.2 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2006:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang sesuatu hal (variabel tertentu).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian digunakan untuk memperoleh data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu yang objektif, valid dan realible. Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai kepatuhan Wajib Pajak sebelum dan sesudah dilaksanakannya pemeriksaan pajak pada KPP Pratama Sidoarjo Utara.

3.3 Populasi dan Teknik Sampling 3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2006:90) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah Wajib Pajak Badan yang telah selesai dan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar pada tahun 2010 dan 2011 sejumlah 956 Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Sidoarjo Utara.

3.3.2 Jumlah Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006:91). Teknik pengambilan sampel di dalam suatu penelitian merupakan salah satu bagian yang penting, maka dari itu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam

yaitu pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata dan setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel (Sugiyono, 2011:82). Peneliti menggunakan rumus slovin dalam menghitung sampel yang akan diteliti (Husein Umar, 2009:78) Keterangan : = N 1 + ² Dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.

Dengan perhitungan menggunakan rumus slovin dan 10% tingkat batas kesalahan, dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan sebanyak 90 Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Sidoarjo Utara.

3.4 Operasionalisasi Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara member arti atau menspesifikasi kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Nizar, 2012:43). Dalam penelitian ini, definisi operasional dan

1. Kepatuhan Formal Wajib Pajak Sebelum Dilakukan Pemeriksaan Pajak

(μ1)

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan yang menyetorkan dan melaporkan PPh 21 dan 25 dan jumlah Wajib Pajak yang tidak menyetorkan dan melaporkan PPh 21 dan 25.

2. Kepatuhan Formal Wajib Pajak Setelah Dilakukan Pemeriksaan Pajak

(μ2)

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan yang menyetorkan dan melaporkan PPh 21 dan 25 dan jumlah Wajib Pajak yang tidak menyetorkan dan melaporkan PPh 21 dan 25.

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut adalah: 1. Penyetoran Pajak

Penyetoran pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak Badan atas pajak terutangnya.

2. Pelaporan Pajak

Pelaporan pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak Badan atas SPT Masa dan Tahunannya.

3. Pemeriksaan Pajak

Pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh KPP Pratama Sidoarjo Utara dengan cara memeriksa SPT Masa dan Tahunan Wajib Pajak jika terjadi kurang bayar dan lebih bayar terhadap Wajib Pajak yang melaporkan.

4. Kepatuhan Formal Wajib Pajak

Kepatuhan formal Wajib Pajak dalam hal penyetoran pajak terutangnya dan pelaporan SPT Masa dan Tahunannya. Wajib Pajak yang menyetorkan pajak terutangnya tahun 2010 sebanyak 5.520 Wajib Pajak dan tahun 2011 sebanyak 5.762 Wajib Pajak. Sedangkan yang melaporkan SPT Tahunan pada tahun 2010 sebanyak 2.053 Wajib Pajak Badan, SPT Tahunan pada tahun 2011 sebanyak 2.352 Wajib Pajak Badan,

3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu :

1. Kepatuhan Wajib Pajak selama 12 (dua belas) masa pajak dalam pemenuhan kewajiban formalnya, baik dalam menyetorkan pajak terutangnya maupun melaporkan SPT Masanya. Berkaitan dengan pemenuhan kewajiban formal ini, penulis akan berupaya memperhatikan tanggal – tanggal jatuh tempo penyetoran pajak dan penyampaian SPT yang jatuh tempo jatuh pada hari libur nasional. Hal ini dikarenakan adanya ketentuan perpajakan yang memberikan aturan – aturan khusus mengenai jatuh tempo kewajiban tersebut.

3.5.2 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dokumentasi yaitu mengkopi, mencatat, mempelajari, dan menganalisa kepatuhan Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi di KPP Pratama Sidoarjo Utara. Dan data yang digunakan untuk menganalisa kepatuhan Wajib Pajak adalah tanggal lapor dan tanggal setor PPh Pasal 21 dan 25 milik Wajib Pajak Badan yang dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) di KPP Pratama Sidoarjo Utara pada tahun 2010 dan 2011.

3.6 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.6.1 Teknik Analisis

1. Mc Nemar Test

Teknik statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkolerasi. Jadi hipotesis penelitian ini merupakan perbandingan antara nilai sebelum dan sesudah ada perlakuan / treatment pemeriksaan.

3.6.2 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang diduga ada perbedaan kepatuhan formal Kepatuhan Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi sebelum dan sesudah dilakukan pemeriksaan digunakan Mc Nemar Test. Dengan perumusan sebagai berikut :

Ho : μ1 = μ2 ; (tidak ada perbedaan kepatuhan formal Wajib Pajak sebelum dan sesudah dilakukannya pemeriksaan)

Ha : μ1 ≠ μ2 ; (ada perbedaan kepatuhan formal Wajib Pajak sebelum dan sesudah dilakukannya pemeriksaan)

1. Mc Nemar Test

Digunakan untuk mengukur perbandingan kepatuhan formal Wajib Pajak antara sebelum dan sesudah dilakukannya pemeriksaan pajak.

Dalam melakukan pengujian tersebut, perhitungan statistik yang penulis lakukan adalah menggunakan program komputer yang khusus menangani berbagai pengujian statistik yaitu SPSS 16.0. Ketentuan pengujian menurut (Wahana Komputer, 2009:158) adalah:

1) Ho diterima dan Ha ditolak jika nilai signifikan pada output > 5%.

2) Ho ditolak dan Ha diterima jika nilai sigifikan pada output < 5%.

BAB IV

Dokumen terkait