• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lapangan olahraga SMP Negeri 3 Pabelan Kabupaten Semarang

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama satu setengah bulan dengan tiga kali latihan dalam satu minggu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember sampai dengan bulan Desember 2009.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Dasar penggunaan metode eksperimen yaitu kegiatan percobaan yang diawali dengan memberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Sedangkan rancangan yang digunakan yaitu “Pretest-Posttest Design”. Gambar rancangan penelitian sebagai berikut: KE 1 Treatment A Posttest R Pretest MSOP KE 2 Treatment B Posttest Keterangan : R = Random

Pretest = Tes awal kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara MSOP = Matched Subject Ordinal Pairing

KE1 = Kelompok 1 (K1)

KE2 = Kelompok 2 (K2)

Treatment A = Latihan pliometri bounding Treatment B = Latihan pliometrik depth jump

commit to user

Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada hasil tes kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara pada tes awal. Setelah hasil tes awal dirangking, kemudian subjek yang memiliki kemampuan setara dipasang- pasangkan ke dalam kelompok 1 (K1) dan kelompok 2 (K2). Dengan demikian

kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan merupakan kelompok yang sama. Apabila pada akhirnya terdapat perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan. Pembagian kelompok dalam penelitian ini dengan cara ordinal pairing. Adapun teknik pembagian kelompok secara ordinal pairing menurut Sutrisno Hadi (1995: 485) sebagai berikut:

1 2 4 3 5 6 8 7 9 dan seterusnya C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen) yaitu:

1) Variabel bebas (independen) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini yaitu: latihan pliometrik bounding dan latihan pliometrik depth jump.

2) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara.

D. Treatment

Prinsip dasar metode eksperimen adalah dengan cara memberikan perlakuan (treatment) kepada sampel. Sebelum dilakukan treatment dilakukan tes awal lompat jauh gaya berjalan di udara untuk mengetahui kemampuan awal sebelum diberi perlakukan. Setelah diketahui kemampuan awal lompat jauh gaya

commit to user

berjalan di udara, selanjutnya diberi perlakukan (treatment). Treatment yang diberikan kepada sampel penelitian ini adalah latihan pliometrik bounding dan latihan pliometrik depth jump. Untuk menentuk kelompok latihan pliometrik bounding dan latihan pliometrik depth jump didasarkan pada hasil tes awal lompat jauh gaya berjalan di udara dengan cara ordinal pairing.

Latihan atau treatment dilakukan dengan tiga kali latihan dalam satu minggu. Hal ini didasarkan pada pendapat M. Sajoto (1995: 35) bahwa, “Para pelatih dewasa ini pada umumnya setuju untuk menjalankan program latihan 3 kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. Adapun lama latihan yang diperlukan adalah selama 6 minggu atau lebih”. Sedangkan untuk menentukan beban latihan pada latihan pliometrik bounding dan latihan pliometrik depth jump didasarkan pendapat Jossef Nosseck (1981: 81) bahwa “Beban latihan untuk latihan kekuatan eksplosif dan kecepatan dengan intensitas 50-75%, set 4-6, interval 2-5 menit, irama eksplosif/cepat”. Untuk meningkatkan beban latihan adalah 5% dari beban awal dan diberikan setiap setelah 3 kali latihan. Hal ini didasarkan pendapat Wescot (1989) bahwa, “Kekuatan itu dalam satu minggu bisa meningkat 5-7%. Beban latihan disarankan tidak lebih 5% untuk keselamatan”.

Dari waktu treatment yang telah dijadwalkan, kemudian dilakukan tes akhir (post-test) kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh latihan pliometrik bounding dan latihan pliometrik depth jump serta latihan pliometrik mana yang lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara.

E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMP Negeri Pabelan 3 Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 104 orang yang terbagi dalam lima kelas.

commit to user

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling. Untuk menentukan besarnya sampel yaitu diambil 30% dari jumlah populasi tiap kelasnya. Untuk lebih jelasnya teknik pengambilan sampel sebagai berikut:

Tabel 1. Populasi Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.

No Kelas Populasi Sampel

1 VIII-a 22 x 30% = 6.6 7 2 VIII-b 22 x 30% = 6.6 7 3 VIII-c 20 x 30% = 6.0 6 4 VIII-d 20 x 30% = 6.0 6 5 VIII-e 20 x 30% = 6.0 6 Jumlah 104 32

Berdasarkan teknik pengambilan sampel didapatkan besarnya sampel penelitian adalah 32 orang.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini diadakan tes dan pengukuran yaitu kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara dari Tamsir Riyadi (1985:166). Petunjuk pelaksanaan tes terlampir.

G. Teknik Analisis Data

1. Mencari Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes yang dilakukan dalam penelitian, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan korelasi interklas, dengan rumus sebagai berikut:

MSA – MSW

R =

commit to user Keterangan :

R = Koefisien reliabilitas

MSA = Jumlah rata-rata dalam kelompok

MSW = Jumlah rata-rata antar kelompok

2. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun langkah-langkh uji prasyarat dalam penelitian ini sebagai berikut:

a) Uji Normalitas

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitan ini adalah uji normalitas. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors dari Sudjana (2002: 466). Prosedur pengujian normalitas tersebut sebagai berikut :

a) Pengamatan x1, x2,...xn dijadikan bilangan baku z1, z2,... zn dengan

menggunakan rumus : Xi - `X zi =

S Keterangan :

Xi = Dari variabel masing-masing sampel `X = Rata-rata

S = Simpangan baku

b) Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z£zi).

c) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2,...zn yang lebih kecil atau sama dengan

zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S(zi).

banyaknya z1, z2,...zn yang £zi

maka S(zi) =

n

d) Hitung selisih F(zi) - S(zi) kemudian ditentukan harga mutlaknya.

e) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini Lo.

commit to user

b) Uji Homogenitas

Dalam uji homogenitas dilakukan dengan cara membagi varians yang lebih besar dengan varians yang lebih kecil. Menurut Sutrisno Hadi (2004: 312) rumusnya uji homogenitas sebagai berikut:

SD2bs Fdbvb:dbvk =

SD2kt Keterangan :

Fdbvb : dbvk = Derajat kebebasan KE1 dan KE2

SD2bs = Standart deviasi KE1 SD2kt = Standart deviasi KE2

3. Uji Perbedaan

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan dari Sutrisno Hadi (1995: 457) sebagai berikut:

åMd t = å d2 N (N-1) Keterangan :

t = Nilai uji perbedaan

Md = Mean perbedaan dari pasangan

åd2 = Jumlah deviasi kuadrat tiap sampel dari mean perbedaan N = Jumlah pasangan

Untuk menghitung prosentase peningkatan kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara antara tes awal dan tes akhir dari latihan pliometrik bounding dan latihan pliometrik depth jump menggunakan rumus sebagai berikut:

Mean different

Prosentase peningkatan = X 100%

commit to user

Dokumen terkait