• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain, Tempat dan Waktu

Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional study yaitu data diambil pada waktu tertentu secara bersamaan. Lokasi penelitian dipilih secara

purposive di Kampung Carang Pulang, Desa Cikarawang, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2007 sampai bulan April 2008.

Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Contoh adalah anak balita dengan responden dalam penelitian ini adalah ibu contoh yang bersedia untuk diwawancarai. Jumlah contoh yang diambil dalam penelitian ini adalah 10% dari total populasi yaitu sebanyak 56 contoh. Menurut Nasution (2003) jumlah sampel 10% dari total populasi dianggap cukup memadai dalam sebuah penelitian. Pengambilan contoh dilakukan dengan metode acak sederhana yang dilakukan di lima Posyandu yang terdapat di Kampung Carang Pulang, Desa Cikarawang.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Berdasarkan Tabel 1 data primer meliputi karakteristik anak balita (jenis kelamin dan umur), status gizi dan kesehatan anak balita, karakteristik keluarga (besar keluarga, umur, pendidikan, pekerjaan orang tua dan pendapatan keluarga). Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data

No Variabel Data Jenis data Cara pengumpulan data Alat ukur

1 Karakteristik anak balita

- Jenis kelamin - Umur

- Berat badan lahir

Primer,

sekunder Wawancara

Kuesioner, KMS

2 Status gizi anak balita

- BB/TB - BB/U - TB/U

Primer Wawancara dan antropometri Kuesioner, timbangan injak dan mikrotoa 3 Status kesehatan (diare anak balita) - Pernah/tidak sakit - Frekuensi sakit - Lama sakit

Primer Wawancara Kuesioner

4 Karaktersitik keluarga

- Besar keluarga - Umur orang tua - Pendidikan orangtua - Pekerjaan orangtua - Pendapatan keluarga

Primer Wawancara Kuesioner

5 PHBS ibu Primer Wawancara,

observasi Kuesioner 6 Pengetahuan

gizi ibu Primer

Pengisian

kuesioner Kuesioner 7 Pola asuh - Pola asuh makan

- Pola asuh kesehatan Primer Wawancara Kuesioner 8 Lokasi

penelitian Sekunder

Monografi Desa Cikarawang

Selain itu, data primer juga meliputi PHBS ibu, pengetahuan gizi ibu, pola asuh makan dan pola asuh kesehatan. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan responden menggunakan kuesioner terstruktur dan pengamatan langsung. Data sekunder meliputi lokasi penelitian yang diperoleh dari data monografi Desa Cikarawang dan berat badan lahir anak balita dari KMS (Tabel 1).

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang terkumpul diolah dan dianalisis secara statistik deskriptif dan inferensia. Program komputer yang digunakan adalah Microsoft Excel dan

Statistical Program for Social Science (SPSS) for Window versi 11,5. Status gizi anak balita dikategorikan menjadi gizi kurang (z-score <-2 SD), gizi normal (z- score -2SD-+2 SD) dan gizi lebih (z-score >+2 SD). Sedangkan status kesehatan diperoleh dengan menanyakan pernah dan tidaknya sakit, jenis penyakit, frekuensi dan lama sakit selama tiga bulan terakhir (Tabel 2).

Total skor PHBS dikategorikan menjadi tiga berdasarkan rumus interval yaitu PHBS rendah (24-38), PHBS sedang (39-53) dan PHBS tinggi (54-67). PHBS aspek pelayanan kesehatan meliputi ketersediaan, kunjungan ke pelayanan kesehatan, persepsi jarak, persepsi daya jangkau, akses terhadap sumber informasi, persepsi terhadap kemudahan petugas kesehatan, serta persepsi cara pelayanan petugas kesehatan disajikan dalam bentuk deskriptif (Tabel 2).

Pengetahuan gizi dinilai dengan pemberian skor 1 untuk jawaban yang benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah. Menurut Khomsan (2000) jawaban pengetahuan gizi diklasifikasikan ke dalam 3 kriteria, yaitu pengetahuan gizi baik (>80%), pengetahuan gizi sedang (60%-80%) dan pengetahuan gizi kurang (<60%) (Tabel 2).

Data pola asuh makan diperoleh dengan memodifikasi kuesioner dari penelitian yang telah dilakukan oleh Khairunnisak (2004) yaitu dengan memberikan 16 pertanyaan yang berkaitan dengan riwayat menyusui dan penyapihan, cara memperkenalkan makan, cara mempersiapkan makan, cara memberikan makan dan cara mengapresiasi proses makan pada anak balita. Total skor yang diperoleh diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan rumus interval yaitu rendah (0-6), sedang (7-11) dan tinggi (12-16).

Data pola asuh kesehatan disajikan dalam bentuk pertanyaan tertutup sebanyak 24 pertanyaan. Total skor dari pertanyaan tersebut dikategorikan

menjadi tiga berdasarkan rumus interval yaitu rendah (24-39), sedang (40-55), dan tinggi (56-72).

Tabel 2 Cara pengolahan dan analisis data

No Variabel Sub Variabel Kategori

a. Jenis kelamin

b. Umur (bulan)

• ≤23 • 24-36 • ≥37

(Turner & Helms 1991) 1 Karakteristik anak

balita

c. Berat badan lahir (kg) • BBLR (<2,5) • Non BBLR (≥2,5) 2 Status gizi anak balita BB/TB, BB/U, TB/U

• Gizi kurang (z-score <-2SD) • Gizi normal (z-score -2SD-+2SD) • Gizi lebih (z-score >+2SD) a. Pernah/tidak sakit

b. Frekuensi sakit (kali/3 bulan)

• 1 • 2 • ≥3 3 Status kesehatan

anak balita (diare)

c. Lama sakit (hari)

• 1-3 • 4-7 • 8-14 • >14 a. Umur orangtua (tahun)

• Remaja (13-19) • Dewasa muda (20-30) • Dewasa madya (31-50) (Turner & Helms 1991) b. Besar keluarga (orang) • Kecil (≤4)

Besar (>4)

c. Pendidikan orangtua

• Tidak pernah sekolah • Tidak tamat SD • SD/sederajat • SLTP/sederajat • SLTA/sederajat • Akademi/Diploma/Perguruan Tinggi d. Pekerjaan orangtua • Buruh tani/kebun • Petani pemiliki • Pedagang/wiraswasta • Pegawai negeri/swasta • Jasa angkutan

• Pembantu Rumah Tangga (PRT) • Ibu Rumah Tangga (IRT) • Lainnya 4 Karakteristik keluarga e. Pendapatan keluarga • ≤Rp 100 000.00 • Rp 100 001.00-150 000.00 • >Rp 150 000.00 5 PHBS ibu • Rendah (24-38) • Sedang (39-53) • Tinggi (54-67) (Subandriyo et al. 1997) 6 Pengetahuan gizi ibu

• Rendah (<60%) • Sedang (60%-80%) • Tinggi (>80%) (Khomsan 2000)

a. Pola asuh makan

• Rendah (0-6) • Sedang (7-11) • Tinggi (12-16) (Slamet 1993) 7 Pola asuh

b. Pola asuh kesehatan

• Rendah (24-39) • Sedang (40-55) • Tinggi (57-72) (Slamet 1993)

Definisi Operasional

Contoh adalah anak yang berada pada golongan usia satu sampai dengan lima tahun yang akan diamati status gizi dan status kesehatannya khususnya diare.

Status gizi anak balita adalah kondisi kesehatan tubuh anak balita yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi makanan yang diperoleh dengan menggunakan metode antropometri. Indikator status gizi yang digunakan adalah BB/TB, BB/U, dan TB/U. Status gizi dibagi dalam tiga kelompok berdasarkan perhitungan z- skor yaitu gizi kurang(z-score <-2 SD), gizi normal (z-score -2 SD-+2 SD) dan gizi lebih (z-score >+2 SD).

Status kesehatan anak balita adalah kondisi kesehatan (riwayat sakit) anak balita dalam tiga bulan terakhir yang meliputi jenis penyakit, frekuensi sakit (berapa kali sakit) dan lama sakit (dalam hari) dengan menggunakan kuesioner.

Diare pada anak balita adalah kejadian buang air besar dengan konsistensi yang lembek sampai encer bahkan dapat berupa air saja sebanyak 3 kali atau lebih dalam sehari pada anak balita.

Besar keluarga adalah banyaknya orang yang tinggal (hidup) di bawah satu atap yang sama dan makan dari satu dapur yang sama.

Pendidikan orang tua adalah lama pendidikan formal (pendidikan terakhir) ayah dan ibu, diklasifikasikan menjadi tidak pernah sekolah, tidak tamat SD, SD/sederajat, SLTP/sederajat, SLTA/sederajat, dan Akademi/Diploma/Perguruan Tinggi (PT).

Pekerjaan orang tua adalah jenis pekerjaan yang dimiliki ayah dan ibu yang dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga meliputi buruh tani atau kebun, petani pemilik, pedagang atau wiraswasta, pegawai negri/swasta, jasa angkutan, Pembantu Rumah Tangga (PRT), Ibu Rumah Tangga (IRT).

Pendapatan perkapita perbulan adalah jumlah pendapatan yang dinilai dengan uang (rupiah) perbulan yang dibagi dengan besar keluarga dan diklasifikasikan menjadi <Rp100 000.00, Rp100 001.00-150 000.00 dan >Rp150 000.00.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ibu adalah tindakan atau aktivitas ibu tentang pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Berdasarkan

rumus interval total skor PHBS diklasifikasikan menjadi rendah (24- 38), sedang (39-53) dan tinggi (54-67).

Pengetahuan gizi ibu adalah pengetahuan yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan meliputi definisi dan fungsi zat gizi, sumber pangan dengan kandungan zat gizi tertentu, akibat defisiensi zat gizi, akibat mengonsumsi makanan yang tidak bersih, waktu pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI, definisi dan pencegahan diare, serta penanganan saat anak balita mengalami diare. Pengetahuan gizi diklasifikasikan menjadi tiga menurut Khomsan (2000) yaitu baik (>80%), sedang (60%-80%) dan kurang (<60%).

Pola asuh makan adalah cara dan kebiasaan ibu dalam memenuhi kebutuhan makan anak balita yang meliputi riwayat menyusui dan penyapihan, cara memperkenalkan makan, cara mempersiapkan makan, cara memberikan makan dan cara mengapresiasi proses makan pada anak balita. Total skor yang diperoleh diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan rumus interval yaitu rendah (0-6), sedang (7-11) dan tinggi (12-16).

Pola asuh kesehatan adalah cara dan kebiasaan ibu memperlakukan anak balita dalam penerapan kebersihan diri dan perilaku kesehatan lingkungan. Total skor dari aspek pola asuh kesehatan yaitu 24-72 yang dikategorikan menjadi tiga berdasarkan rumus interval yaitu rendah (24-39), sedang (40-55), dan tinggi (56-72).

Dokumen terkait