• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku keluarga terhadap pendidikan seks.

2. Populasi dan Sampel 2.1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah keluarga atau orang tua yang mempunyai anak remaja usia 11-20 tahun dengan jumlah populasi sebanyak 228 keluarga per oktober 2009 (Data lurah Sibuluan Nauli,2009).

2.2. Sampel

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini 20 % dari jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu 46 keluarga yang memiliki anak remaja (Arikunto,2005)

Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang diambil disesuaikan dengan criteria penelitian yang telah diteentukan.

Peneliti menyusun kriteria responden sebagai subjek penelitian antara lain :

a. Keluarga/orang tua yang memiliki anak remaja usia 11-20 tahun b. Dapat membaca dan menulis bahasa Indonesia dengan baikdan

c. Bersedia menjadi responden penelitian 3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sibuluan Nauli Sibolga. Lokasi ini dipilih karena wilayah tersebut memungkinkan untuk melakukan penelitian dengan jumlah responden yang memadai. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2009- Januari 2010

4. Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian ini sebelum pengambilan data peneliti sudah mendapatkan ijin dari bagian pendidikan Fakultas Ilmu Keperawatan USU. Pada pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu memperkanalkan diri, kemudian menjelaskan terlebih dahulu maksud, tujuan, dan prosedur pengisian kuesioner kepada responden. Apabila responden setuju maka responden terlebih dahulu harus menandatangani lembar persetujuan (Informed Consent). Responden berhak menolak atau mengundurkan diri selama proses penelitian.

Untuk menjaga kerahasiaan, maka nama responden tidak akan dicantumkan pada lembar pengumpulan data yang telah diisi oleh responden dan hanya diberi kode tertentu. Kerahasiaan yang diberikan oleh responden akan dijamin oleh peneliti dan hanya digunakan dalam penelitian ini saja.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen ini terdiri dari dua bagian yaitu kuisioner data demografi dan kuisioner perilaku. Kuisioner perilaku disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka Bloom (Notoatmodjo, 2003) yang berisikan pernyataan yang terdiri dari 3 bagian yaitu kuisioner pengetahuan, kuisioner sikap, kuisioner tindakan

5.1. Kuisioner Data Demografi

Instrumen penelitian berisi data demografi responden meliputi usia anak remaja, usia responden, jenis kelamin, agama, pendidikan terakhir, dan pekerjaan.

5.2. Kuisioner Pengetahuan

Instrumen berisi pernyataan untuk mengidentifikasi pengetahuan keluarga terhadap pendidikan seks. Kuisioner ini terdiri dari 10 pernyataan dengan menggunakan skala Gutman dengan pilihan jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 10

Berdasarkan rumus statistik : P = rentang Banyak kelas

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dimana rentang kelas sebesar 10 dan banyak kelas 3 yaitu baik, cukup, kurang, sehingga diperoleh P=3. Kisaran nilai antara 0 sampai 10, maka pengetahuan keluarga akan diklasifikasikan kedalam 3 (tiga) kategori yakni : Kurang (skor 0-3), Cukup (skor 4-6), dan Baik (skor 7-10).

5.3. Kuisioner Sikap

Instrumen penelitian tentang sikap keluarga terhadap pendidikan seks terdiri dari 10 pernyataan. Penilaian menggunakan Skala Likert dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item yaitu skor pernyataan positif yaitu Sangat Setuju (skor 4), Setuju (skor 3), Tidak Setuju (skor 2), Sangat Tidak setuju (skor 1). Total skor diperoleh terendah 10 yang tertinggi 40 Semakin tinggi skor maka semakin positif sikap keluarga terhadap pendidikan seks.

Berdasarkan rumus statistika : P = rentang Banyak kelas

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 30 dan 2 kategori kelas untuk menilai sikap keluarga terhadap pendidikan seks yaitu sikap positif dan negatif, maka didapatkan panjang kelas 15. Menggunakan P=15 dan nilai terendah 10 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka sikap Keluarga terhadap pendidikan seks dikategorikan interval sebagai berikut : 10-25 adalah sikap negative dan 26-40 adalah sikap positif

5.4. Kuisioner Tindakan

Instrumen penelitian tentang tindakan Keluarga terhadap pendidikan seks terdiri dari 8 pertanyaan. Penilaian menggunakan skala Guttman dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item yaitu skor pernyataan positif yaitu ada Ada (skor 1), dan Tidak ada (skor 0). Total skor diperoleh terendah 0 yang tertinggi 8. Semakin tinggi skor maka semakin baik tindakan keluarga terhadap pendidikan seks.

Berdasarkan rumus statistika : P = rentang Banyak kelas

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 8 dan 3 kategori kelas untuk menilai tindakan Keluarga terhadap pendidikan seks yaitu tindakan baik, tindakan cukup, dan tindakan kurang, maka didapatkan panjang kelas 3. Menggunakan P=3 dan nilai terendah 8 sebagai batas bahwa kelas interval pertama, maka tindakan Keluarga terhadap pendidikan seks dikategorikan interval sebagai berikut : 0-2 adalah tindakan kurang, 3-5 adalah tindakan cukup dan 6-8 adalah tindakan baik.

6. Uji Instrumen

6.1 Uji Validitas

Kuisioner yang dibuat oleh peneliti perlu dilakukan uji validitas dan reabilitas. Uji validitas yang akan dilakukan oleh peneliti adalah uji validitas isi. Validitas isi adalah suatu keputusan tentang bagaimana instrument dengan baik mewakili karakteristik yang dikaji. Penilaian tentang validitas isi ini bersifat subjektif dan keputusan apakah instrument sudah mewakili atau tidak, didasarkan pada pendapat ahli. Uji validitas ini akan dilakukan oleh Ibu Siti Zahara Nasution S.Kp,MNS

6.2 Uji Reabilitas

Kuesioner pada penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada tinjauan pustaka. Oleh karena itu perlu dilakukan uji validitas dan reabilitas untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat untuk mengukur secara konsisten terhadap sasaran yang akan diukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil

yang sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok sampel (Azwar, 1997)

Pengujian reabilitas kuisioner perilaku keluarga terhadap pendidikan seks bagi remaja di Kelurahan Sibuluan Nauli Sibolga dilakukan pada 10 keluarga. Terlebih dahulu peneliti memperkenalkan diri dan memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian dan cara pengisian sebelum menyebarkannya. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan pengolahan memakai program SPSS dengan cronbach alpha didapatkan hasil untuk kuisioner pengetahuan keluarga terhadap pendidikan seks sebesar 0,750. Sedangkan untuk sikap keluarga terhadap pendidikan seks sebesar 0,795. Pada tindakan keluarga terhadap pendidikan seks bagi remaja sebesar 0,751. Menurut polit & Hunger (1995), suatu instrument dikatakan reliable jika nilai reabilitas lebih dari 0,70. Maka berdasarkan hasil kuisioner tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kuisioner tersebut cukup akurat untuk pengukuran dalam penelitian ini.

7. Tekhnik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan setelah terlebih dahulu mendapatkan ijin dari pihak Fakultas Keperawatan USU dan Kelurahan Sibuluan Nauli Sibolga sebagai tempat penelitian.

Selanjutnya peneliti menentukan responden dan menjelaskan kepada responden tentang tujuan, manfaat, dan prosedur pengisian kuesioner. Responden yang bersedia diminta untuk menandatangani informed consent. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan peneliti. Pengambilan data

yang dilakukan peneliti dilakukan dengan berkunjung langsung ke rumah ibu-ibu yang memiliki anak remaja di Kelurahan sibuluan Nauli Sibolga.

Data yang telah terkumpul diolah dan ditabulasi dengan langkah-langkah yaitu, memeriksa kembali semua kuesioner yang telah diisi oleh responden, dengan maksud untuk memeriksa apakah setiap kuesioner telah diisi sesuai petunjuk (Editing). Memberikan kode tertentu pada kuesioner yang telah diajukan untuk mempermudah sewaktu mengadakan tabulasi dan analisa data (Coding). Dan mempermudah analisa data, pengolahan dan pengambilan kesimpulan dengan melakukan tabulasi (Tabulating). Setelah data terkumpul, maka analisa data dilakukan melalui pengolahan data secara komputerisasi dan menggunakan program SPSS dengan crombach alpha. Kemudian dilakukan labelisasi variable, dimana yang akan diukur adalah frekuensi, persen, dan mean. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi ferkuensi untuk melihat perilaku keluarga terhadap pendidikan seks bagi remaja.

8. Analisa Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, peneliti melakukan pengolahan data atau analisa data. Analisa data dilakukan melalui beberapa tahap yang dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan identitas dan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah disi, dilanjutkan dengan memberikan kode untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi data, dan selanjutnya data tersebut dianalisa dengan program aplikasi computer. Data yang diperoleh

akan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi (Arikunto,2005)

Dokumen terkait