• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN

1.5. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang didasarkan pada upaya membangun pandangan mereka yang diteliti secara rinci, dibentuk dengan kata-kata, lalu dideskripsikan. Penelitian kualitatif merupakan

penelitian dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka diperlukan suatu metode penelitian yang yang menghasilkan prosedur analisis, penelitian ini akan mengumpulkan data kualitatif saat menjawab persoalan dan permasalahan dari permasalahan peneliti.

Untuk mendapatkan hasil yang mempunyai validitas yang tinggi serta dapat tepat. Metode penelitian yang tepat diperlukan untuk memberikan pedoman serta arah dalam mempelajari serta memahami objek yang diteliti.

Dengan demikian penelitian akan berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

Metodologi penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan, usaha tersebut dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.

1.5.1 Sumber Data 1.5.1.1 Data Primer

Merupakan data utama yang diperoleh dari teknik observasi dan teknik wawancara yaitu :

1. Teknik Observasi

Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

Penelitian ini menggunakan observasi serta wawancara yang dilakukan dengan masyarakat Karo mengenai perkawinan klan Sembiring di Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo yang melakukan perkawinan semarga, pemuka adat-adat di sana, serta masyarakat umum di sana yang memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti.

Hasil observasi dan wawancara penelitian ini adalah : Pada kenyataannya terdapat beberapa masyarakat yang melangsungkan perkawinan semarga di Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo. Hal ini terjadi karena ada alasan dan faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga mereka melanggar ketentuan yang sudah ditetapkan dalam hukum adat Karo mengenai perkawinan semarga. Hasil dari penelitian menjelaskan faktor penyebab perkawinan antara klan Sembiring pada Sembiring Kembaren dengan Sembiring Depari yang dianggap Batak Karo semarga, yaitu lokasi Kecamatan Juhar yang terisolasi dan jauh dari jangkauan transportasi. Faktor perkumpulan kerohanian, mobilisasi pada zaman dahulu sangat terbatas, lambatnya peyebaran media komunikasi dan kurangnya pemahaman hukum adat Batak Karo pada generasi zaman sekarang menyebabkan pudarnya nilai-nilai “Merga Silima”. Hal ini juga disebabkan oleh tidak terealisasinya sanksi yang dibuat oleh leluhur Batak Karo sebagai hukuman bagi masyarakat Batak Karo yang melakukan perkawinan semarga. Perkawinan semarga yang terjadi di desa ini justru telah ditanggapi oleh masyarakat dengan biasa, seolah hal tersebut bukan lagi pelanggaran terhadap hukum adat Batak Karo. Akibat yang ditimbulkan perkawinan semarga saat ini bukanlah lagi hanya sanksi adat ataupun sanksi

sosial, namun hal lain yang ditimbulkan adalah perubahan keteraturan atau posisi dan kedudukan dalam struktur marga setiap orang yang melakukan perkawinan semarga.

2. Wawancara

Dalam penelitian ini, penelitian melakukan wawancara dilengkapi dengan alat perekam suara (recorder), sebagai alat bantu untuk peneliti untuk menyimpan semua informasi saat melakukan wawancara dengan informan dan juga menggunakan kamera hp sebagai alat bantu peneliti untuk melakukan dokumentasi setiap wawancara dan juga pada setiap keadaan yang memerlukan dokumentasi selama proses penelitian.

Peneliti juga menggunakan peralatan tulis untuk membuat catatan ferbatim, untuk memudahkan peneliti menggali lebih dalam lagi tentang setiap situasi yang dihadapi saat melakukan penelitian, dan sebagai acuan untuk mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan baru yang lebih relevan. Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai 8 orang informan dan yang merupakan informan kunci penelitian ini adalah Edy Syahputra Sembiring. Edy Syahputra Sembiring berusia 67 tahun dan bekerja sebagai seorang wiraswasta. Beliau seorang ayah dari 5 orang anak laki-laki dan dari ke 5 anak beliau hanya satu yang sudah menikah, sedangkan ke 4 anak Edy Syahputra Sembiring ada yang bekerja di luar kota dan ada yang masih sekolah. Hingga saat ini Edy Syahputra Sembiring telah memiliki cucu 3 orang. Informan kedua Salawati Pinem yang merupakan seorang pedagang sayuran. Salawati Pinem berusia 53

tahun, beliau seorang ibu dari 2 anak perempuan. Informan ketiga adalah Glora Tarigan yang berumur 47 tahun dan bekerja sebagai petani/berladang. Beliau mempunyai 3 anak laki-laki dan juga 1 orang anak perempuan yang sudah meninggal pada usia 1 tahun di karenakan penyakit kelainan jantung. Informan keempat adalah Musa Sembiring Kembaren yang merupakan seorang pertua di Gereja GBKP Kecamatan Juhar. Musa Sembiring berusia 70 tahun, beliau bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil). Jumlah anak beliau 5 orang, 3 laki-laki dan 2 perempuan dan semua ada beliau sudah menikah. Hingga saat ini Musa Sembiring telah memiliki cucu 10 orang. Beliau ini adalah salah satu informan penelitian yang melakukan perkawinan semarga. Informan kelima adalah Juliansen Saragih.AMD yang berusia 57 tahun. Beliau bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang berjabat Plt.KASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT di Kantor Camat Juhar. Informan keenam adalah Sumpit Pinem berusia 72 tahun, merupakan seorang ibu dari ketiga orang anak dan memiliki cucu 5 orang. Beliau bekerja sebagai seorang petani yang berfokus pada sawah padi dan juga ladang kopi. Informan ketujuh Halason Sihotang yang berumur 55 tahun. Beliau bekerja sebagai Polisi yang memiliki jabatan Kepala Polsek di Kecamatan Juhar. Informan terakhir pada penelitian ini adalah Mambar Ginting yang berumur 79 tahun. Beliau berkerja sebagai seorang petani dan dipercaya masyarakat setempat sebagai ketua adat dalam masyarakat Karo di Kecamatan Juhar.

1.5.1.2 Data Sekunder

Merupakan data pendukung yang dapat menyempurnakan hasil observasi dan wawancara. Data berupa jumlah penduduk di Kecamatan Juhar, serta berapa jumlah penduduk bermarga Sembiring di sana.