• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Sebagai suatu penelitian ilmiah, maka rangkaian kegiatan penelitian diawalai dengan pengumpulan data hingga analisis data dilakukan dengan memperhatikan kaidah-kaidah penelitian sebagai berikut :

1.Sifat Penelitian

Penelitian dalam bidang hukum sifatnya hanya merupakan gambaran atau deskripsi kepada masyarakat tentang adanya suatu kejadian di bidang hukum, berdasarkan hal tersebut maka sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis yaitu penelitian yang bermaksud untuk menggambarkan, menelaah dan menganalisa peraturan perundang-undangan yang berlaku dihubungkan dengan teori hukum yang berkaitan dengan Perlindungan Hak Cipta pada umumnya dan Perlindungan terhadap Hak untuk Mempertunjukkan (publication right) pada khususnya.

Sifat analisi yang dicerminkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap pemegang Hak untuk Mempertunjukkan atas lagu atau musik dan penerapan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.

2.Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode peneltian yuridis empris. Penggunaan pendekatan yuridis empiris yaitu untuk menggambarkan bagaimana efektifitas Undang-Undang Hak Cipta memberikan perlindungan Hak untuk Mempertunjukkan (publication Right) dalam kenyataannya di lapangan.

3.Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, khususnya pada daerah sentra hiburan masyarakat.

4.Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah usaha sarana hiburan masyarakat umum yang terdapat di kota medan. Dimana dalam menjalankan usuaha hiburan, tempat- tempat hiburan tersebut mempertunjukkan lagu atau musik baik secara langsung maupun melalui media elektronik. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara mengkategorikan usaha keroke kedalam jenis usaha jasa-jasa, dimana berdasarkan hasil pendaftaran sensus ekonomi 2006 dengan proyeksi hingga tahun 2008, jumlah usaha/perusahaan yang bergerak dibidang jasa-jasa menurut kabupaten/kota, khususnya di kota medan adalah sebanyak 35.36543. Dimana jenis usaha yang termasuk kedalam kategori jasa-jasa antara lain adalah mencakup kategori jasa

43

Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara, Berita Resmi Statistik Hasil Olah Cepat Sensus Ekonomi 2006 proyeksi 2007-2008, Volume 09 Nomor 014,13 september 2006.Hal.2

pendidikan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya, serta jasa perorangan yang melayani rumah tangga. Dengan demikian usaha karoke yang merupakan usaha yang bersifat jasa hiburan dikategorikan dalam usaha jasa-jasa. Dengan asumsi dari total keseluruhan jumlah usaha/perusahaan yang termasuk kategori jasa-jasa tersebut,tiap-tiap kategori memiliki persentase yang sama yaitu sebesar 14,2 %. Maka setidaknya dapat dikalkulasikan setidaknya terdapat kurang lebih 5021 usaha/perusahaan hiburan. Dari ke 5021 usaha/perusahaan hiburan tersebut juka kita bagi lagi berdasarkan jenis usaha hiburan yang antara lain sarana ketangkasan billiard, bioskop, launge, diskotik, pub, sarana ketangkasan bermain (video games), dan jasa penyewaan kaset dan video. Maka setidaknya dapat dikalkulasikan setidaknya ada 721 usaha/perusahaan yang bergerak dibidang usaha jasa hiburan karoke di kota medan. Sebagai akibat dari banyaknya jumlah usaha karoke dan letaknya yang tersebar, maka sebagai Sampel penelitian diambil sebanyak 10 (sepuluh) tempat hiburan karoke yang dipilih berdasarkan kuantitas pengunjung. Pengambilan sample dilakukan secara purposive

sample, dimana kesepuluh tempat usaha/perusahaan jasa hiburan karoke tersebut

antara lain adalah :44

1. JP Karoke& lounge, yang terletak di dalam kompleks pusat perbelanjaan Carefour, Medan.

2. Nav Karoke yang terletak di Jl.Raden Saleh, Medan. 3. K2 Karoke yang terletak di JL. Multatuli, Medan. 4. MC Karoke , yang terletak di JL.Glugur, Medan.

5. Strm Karoke, yang merupakan fasilitas tambahan dari Selecta Building yang terletak di JL. Listrik, Medan.

44

6. Clssl Karoke& bar, yang terletak di kompleks gedung Capital Building, Jl. Putri Hijau, Medan.

7. CW Karoke & lounge, yang merupakan sarana tambahan dari Hotel Polonia, Medan.

8. Int Karoke& bar, yang merupakan sarana hiburan tambahan dari Hotal Danau Toba, Medan.

9. Stn Ktv, live music & lounge, yang merupakan sarana hiburan tambahan dari hotel Tiara Medan

10.Airport karoke& lounge, yang terletak di Jl. Perniagaan, Medan.

5.Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan, baik berupa pengetahuan ilmiah, maupun tentang suatu fakta atau gagasan, maka pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Studi Kepustakaan (library Research), yang dilakukan dengan penelaahan bahan kepustakaan, baik berupa dokumen-dokumen, maupun Peraturan Perundang-Undangan, yang berkaitan dengan perlindungan Hak Produser Rekaman Suara dan Pemegang Hak Cipta.

b. Studi Lapangan (Field Research) yaitu untuk melakukan wawancara dengan pelaku usaha ataupun staff operasional unit usaha hiburan tersebut. Agar wawancara yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka wawancara dilakukan dengan pedoman wawancara.

6.Alat Pengumpul Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan alat : a.Studi Dokumentasi

Guna memperoleh data sekunder perlu dilakukan studi dokumentasi yaitu dengan cara mempelajari peraturan-peraturan, teori dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti.

b.Wawancara

Mengingat jumlah populasi yang relative cukup banyak, maka tidak mungkin dilakukan penelitian terhadap setiap orang. Maka penarikan sample dilakukan dengan menggunakan non probality sampling yaitu dengan teknik

purposive sampling.

Alasan penulis menggunakan cara purposive sampling dalam penelitian ini adalah karena populasi penelitian yang menyebar sedemikian rupa, dimana jumlah yang hendak diteliti juga sangat banyak.

Guna memperoleh data primer, dilakukan wawancara dengan mempergunakan pedoman wawancara dan daftar pertanyaan yang disusun secara kombinasi antara bentuk tertutup dan bentuk terbuka yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung terhadap para pihak-pihak yang terkait dan untuk melengkapi dan mendukung data-data agar penelitian ini menjadi lebih sempurna diperlukan juga pendukung yang didapatkan dari nara sumber yang lain

yaitu para pihak yang terlibat secara langsung dalam objek yang diteliti. Berikut daftar yang diwawancarai secara langsung, yaitu :

a. 10 orang pemilik usaha ataupun manager operasional tempat hiburan karoke sebagai responden

b. 1 orang Pejabat dari Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI) sebagai nara sumber

7. Analisis Data

Semua data yang diperoleh dari bahan pustaka serta data yang diperoleh dilapangan dianalisa secara kualitatif. Metode analisa yang dipakai adalah metode deduktif45 dan induktif46

Melalui metode deduktif, data sekunder yang telah diuraikan dalam tinjauan pustaka secara komparatif akan dijadikan pedoman dan dilihat pelaksanaannya dalam prakyek di lapangan. Dengan metode induktif, data primer yang diperoleh dilapangan setelah dihubungkan dengan ketentuan-ketentuan hukum yang perkaitan dengan perlindungan Hak untuk mengumumkan (Publication Right) maka akan diketahui efektifitas Undang-undang Republik Indonesia nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta dalam rangka perlindungan Hak untuk Mengumumkan (Publication Right).

45

Sutandyo Wigjosoebroto, Apakah Sesungguhnya Penelitian Itu, Kertas Kerja, Universitas Erlangga, Surabaya, Hal . 2. Prosedur Dedukrif yaitu bertolak dari suatu proposisi umum yang kebenarannya telah diketahu dan diyakini dan berakhir pada suatu kesimpulan yang bersifat lebih khusus.

46

Bambang Sunggono, Metodelogi Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakrta 1997, Hal.10. Prosedur Induktif yaitu proses berasal dari proporsi-proporsi khusus sebagai hasil pengamatan dan berakhir pada suatu kesimpulan .

Dokumen terkait