Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat di Rumah Sakit Kristen Mojowarno RSKM Kabupaten Jombang. Populasi penelitian ini berjumlah 126 orang perawat yang tersebar pada semua unit yang berhubungan langsung dalam praktek pelayanan. Mengingat bahwa populasi penelitian berjumlah 126, maka seluruh anggota populasi dijadikan subjek penelitian atau menggunakan total sampling
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Personal Value
Personal Value atau nilai personal adalah suatu konsep dan keyakinan individu yang bersumber pada struktur kognitif dan berkaitan erat dengan afektif sebagai atau menjadi pedoman berperilaku yang bersumber dari prinsip-prinsip dan keyakinan personal untuk mengarahkan tindakan, baik yang bersifat preskriptif yaitu apa tidak seharusnya dilakukan maupun yang bersifat proskriptif atau apa yang seharusnya dilakukan.
129 Indikator untuk variabel personal value, didasarkan pada Schwartz Value Inventory (SVI) dari Shalom Schwartz (1992; 1994) terdiri dari 10 type nilai meliputi:
1. Power, tujuan motivasional dari nilai power adalah pencapaian status sosial dan prestise, pengendalian atau penguasaan atas orang lain dan sumber-sumber.
2. Achievement, Tujuan utama dari jenis ini adalah keberhasilan pribadi melalui demonstrasi kemampuan dan pengembangan kompetensi yang dihargai oleh sistem atau organisasi dimana individu berada.
3. Hedonism, tujuan motivasional dari jenis nilai ini adalah kenikmatan atau kepuasan sensasi untuk diri sendiri. Jenis nilai ini bersumber dari kebutuhan-kebutuhan fisik dan kenikmatan yang berhubungan dengan pemuasannya.
4. Stimulation, tujuan motivasional dari nilai stimulation adalah rangsangan, kebaruan dan tantangan dalam kehidupan. Jenis nilai ini berasal dari kebutuhan untuk variasi dan rangsangan untuk mempertahankan tingkat aktivasi yang optimal.
5. Self-Direction,tujuan motivasional dari jenis nilai ini adalah kemandirian berpikir dan bertindak. Self-direction berasal dari kebutuhan untuk mengendalikan dan penguasaan bersama dengan kebutuhan otonomi dan kemandirian.
6. Universalism, tujuan motivasional dari nilai universalism adalah pemahaman, penghargaan, toleransi, perlindungan kesejahteraan untuk semua orang dan alam.
7. Benevolence, tujuan motivasional dari nilai-nilai benevolent adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesejahteraan orang yang sering mengadakan kontak pribadi. Ini merupakan kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain yang dibatasi secara lebih sempit dibanding Universalism.
8. Tradition, tujuan motivasional dari nilai-nilai tradisi adalah penghargaan, komitmen, dan penerimaan kebiasaan-kebiasaan dan gagasan-gagasan yang ditanamkan budaya atau religi pada individu. Suatu cara bertingkah laku
130 tradisional menjadi simbol untuk solidaritas kelompok dan ungkapan dari kelayakan uniknya, harapannya, kelangsungan hidupnya.
9. Conformity, tujuan motivasional dari jenis nilai ini adalah hambatan bertindak, kecenderungan, dan dorongan-dorongan yang cenderung mengganggu atau melukai orang lain dan menyimpang dari harapan atau norma sosial. Jenis ini bersumber dari persyaratan bahwa individu menghambat kecenderungan yang mungkin merusak secara sosial untuk interaksi pribadi dan fungsi kelompok berjalan secara lembut.
10. Security, tujuan motivasional dari jenis nilai ini adalah keselamatan, harmoni, dan stabilitas masyarakat atau hubungan dan dirinya sendiri.
Kompetensi
Kompetensi adalah segenap potensi yang dimiliki individu dari hasil belajar maupun latihan, baik skill, knowledge maupun attitude yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan kerja sesuai bidang yang ditekuninya dan kemauan untuk melakukan sebuah tugas dengan kinerja yang efektif.
Variabel kompetensi dikembangkan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Boulter, Dalziel dan Hill (1996) dengan indikator level kompetensi sebagai berikut:
1. Skill, adalah kemampuan individu untuk melaksanakan suatu tugas dengan baik sesuai bidang kerjanya
2. Knowledge, adalah informasi yang dimiliki seorang individu baik yang bersifat umum maupun khusus yang mempengaruhi wawasannya.
3. Social role, adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang dan ditonjolkan dalam masyarakat sebagai ekspresi nilai-nilai diri berdasarkan peran sosial yang disandangnya
4. Self image, adalah pandangan individu terhadap diri sendiri yang merefleksikan identitas.
5. Trait, adalah karakteristik dasar yang dimiliki seorang individu yang akan berpengaruh terhadap perilakunya.
131 6. Motive, adalah sesuatu dorongan internal dari dalam diri individu untuk
berperilaku untuk memenuhi kebutuhannya, baik secara psikis dan fisik.
Altrusime
Altruisme adalah sikap dan tindakan individu yang lebih ditekankan pada rasa kepedulian terhadap orang lain yang diwujudkan dalam bentuk menolong membantu, memperhatikan serta tindakan-tindakan yang memberi kebaikan dan bermanfaat bagi orang lain.
Variabel altruisme diukur dengan skala altruisme yang dikembangkan dari lima indikator berdasarkan teori dari Batson, et.al (1985) dan Myers (1998), menurut kontruksi teori tersebut, altruisme ditandai dengan ciri-ciri:
1. Tindakan yang diarahkan bukan untuk mencari keuntungan pribadi 2. Tindakan yang dilakukan secara sukarela
3. Tindakan yang menghasilkan kebaikan bagi resipen
4. Implementasi dari tanggung jawab sosial terhadap sesama manusia
5. Tindakan yang membutuhkan adanya pengorbanan waktu, tenaga dan biaya
Kinerja Perawat
Kinerja Perawat adalah keberhasilan seorang perawat dalam menjalankan tugas, kewajiban dan tanggung jawab kerja yang dipercayakan kepadanya dengan hasil capaian yang memenuhi standar, baik dalam hal kualitas, kuantitas,dan tenggat waktu yang telah ditetapkan.
Variabel kinerja perawat diukur berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Dessler (2000) yang menekankan pada lima faktor penilaian kinerja antara lain:
1. Kualitas pekerjaan, kemampuan karyawan untuk memenuhi tuntutan kerja yang sesuai standard yang telah ditentukan, meliputi: akurasi, ketelitian, penampilan dan keluaran (out-put).
2. Kuantitas pekerjaan, yaitu jumlah beban kerja yang mampu dilaksanakan dan hasil yang diwujudkan dalam bentuk nilai-nilai tertentu (tangible dan intangible) atau jumlah dari siklus aktivitas yang telah diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, misalnya volume keluaran dan kontribusinya.
132 3. Supervisi yang diperlukan yaitu kemampuan seorang karyawan untuk dapat diandalkan dalam melakukan pekerjaannya tanpa perlu meminta pertolongan atau bimbingan dan pengawasan dari atasannya.
4. Kehadiran, kemampuan karyawan untuk bersikap konsisten dan disiplin dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan tanggung jawab kerjanya, termasuk rendahnya kemangkiran dan ketepatan waktu hadir.
5. Konservasi kemampuan karyawan dalam mengoptimasikan sumber daya perusahaan baik berupa bahan, peralatan, keuangan dan teknologi untuk mendapatkan hasil tertinggi atau pengurangan kerugian dari tiap unit, serta kemampuan untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan alat-alat kerja.
Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan mengukur tingkat korelasi antara variabel independen dan dependen, menggunakan analisis regresi dan korelasi berganda.
Data yang diperoleh akan dianalisis dengan SPSS 17. Persamaan regresi dan korelasi berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e a = konstanta
Y = Kinerja Perawat X1 = Personal Value X2 = Kompetensi X3 = Altruisme
b1, b2, b3, = koefisien regresi
e = kesalahan pengukuran (measurement error)