• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di PT. Qian Hu Joe Aquatic Indonesia yang merupakan perusahan terbuka kerja sama antara Joe Aquatic Indonesia dengan Qian Hu Ltd. Singapura.Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan PT. Qian Hu Joe Aquatic Indonesia ini merupakan perusahaan eksportir ikan hias yang cukup besar di Bogor dengan omset penjualan yang besar tiap tahunnya. Selain itu, perusahaan ini sudah menggunakan system manajemen yang cukup modern, sehingga pandataan untuk kegiatan usaha sudah tercatat.Hal ini dapat memberikan kemudahan untuk penelitian ini dalam mendapatkan data yang dibutuhkan.

Fluktuasi Produksi Ikan Hias

Clown Loach, Black Ghost, dan

Silver Arowana diPT QHJAI

Probabilitas Kejadian

Expected Return

Sumber Risiko Produksi Ikan Hias : 1. Cuaca dan Iklim 2. Kualitas Pakan 3. Serangan Penyakit

4. Human Error

Penelitian mengenai risiko produksi ikan hias ini akandilakukan selama April 2013 hingga Juni 2013. Kegiatan penelitian yang dilakukan mencakup kegiatan- kegiatan pengumpulan data untuk melengkapi kebutuhan proses pengolahan data, hingga penulisan hasil penelitian dalam skripsi.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder terdiri atas laporan produksi mulai dari laporan produksi bulan Januari 2012 hingga laporan produksi bulan Desember 2012 yang diperoleh dari PT. Qian Hu Joe Aquatic Indonesia. Selain itu penelitian ini juga menggunakan data sekunder dari beberapa literatur yang relevan dengan topik penelitian yang diperoleh dari Perpustakaan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan juga internet. Sedangkan data primer diperoleh melalui kegiatan diskusi atau wawancara secara langsung dengana pemilik dan karyawan PT. Qian Hu Joe Aquatic Indonesia untuk mengetahui kondisi bisnis ikan hias.

Metode Pengumpulan Data

Data primer dikumpulkan secara langsung melalui metode wawancara di PT. Qian Hu Joe Aquatic Indonesia dengan pemilihan waktu yang disesuaikan dengan kondisi produksi yang dilakukan. Pengumpulan data primer dilakukan ketika aktivitas produksi sedang berlangsung.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data dan informasi yang dikumpulkan dari lapangan yang terkait dengan kebutuhan untuk menganalisis risiko produksi ikan hiasakan diolah dan dianalisis untuk dijadikan ukuran dalam penelitian ini. Data yang terkumpul disusun dengan cara diedit, ditabulasi, dan dikelomppokkan berdasarkan indikator yang akan dianalisis. Data yang telah disusun kemudian diolah dengan alat bantu seperti kalkulator, dan software komputer seperti program Microsoftexcel. Setelah data diolah, output data kemudian dianalisis dan dinterpretasikan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini akan diolah secara kuantitatif maupun kualitatif (deskriptif). Analisis kuantitatif bertujuan untuk mengidentifikasi risiko serta menghitung sumber-sumber risiko dan analisis risiko produksi ikan hias dengan pendekatan diversifikasi.Sedangkan analisis kualitatif digunakan untuk menyusun alternatif strategi yang digunakan untuk mengatasi risiko.

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode penelitian untuk meneliti status kelompok manusia, kondisi, sistem pemikiran, maupun suatu peristiwa yang terjadi pada saat ini yang bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran sistematis mengenai fakta, sifat serta hubungan antar kejadian yang diamati.Analisis kualitatif dilakukan dengan

pendekatan deskriptif yang digunakan untuk menganalisis pola manajemen risiko yang diterapkan PT. Qian Hu Joe Aquatic Indonesia dan menganalisis sumber- sumber risiko dari kegiatan produksi ikan hias. Analisis deskriptif dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara, dan diskusi dengan pemilik dan karyawan PT. Qian Hu Joe Aquatic Indonesia.

Analisis Risiko pada Kegiatan Usaha Spesialisai

Penentuan peluang diperoleh berdasarkan dari suatu kejadian pada kegiatan budidaya yang dapat diukur dari pengalaman yang telah dialami oleh perusahaan. Peluang dari masing-masing kegiatan budidaya akan diperoleh pada setiap kondisi yakni tertinggi, normal, dan terendah.

a. Nilai Harapan (Expected Return)

Nilai harapan adalah jumlah dari nilai-nilai kemungkinan yang diharapkan terjadi probabilitas (peluang) masing-masing dari suatu kejadian tidak pasti. Nilai harapan merupakan besaran perolehan atau yang diperkirakan akan didapatkan kembali dalam melakukan suatu kegiatan usaha. Nilai harapandapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melanjutkan kegiatan usaha. Penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung risiko dapat dilakukan dengan menggunakan Expected Return. Rumus Expected Return dituliskan sebagai berikut (Elton dan Gruber 1995) :

E(Rj)

Keterangan :

E(Rj) = Besarnya return yang diharapkan dari masing-masing komoditas Pj = Peluang dari suatu kejadian

Rj = Besarnya return (tingkat survival rate dan penerimaan) b. Peluang (Probability)

Peluang merupakan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Peluang hanya suatu kemungkinan, jadi nilai dari suatu peluang bukan merupakan harga mutlak dalam suatu kondisi. Nilai peluang ditentukan berdasarkan pengalaman dan faktor dari variabel-variabel yang mempengaruhi suatu kejadian yang akan dihitung nilai peluangnya. Peluang dari suatu kejadian pada kegiatan usaha dapat diukur berdasarkan pengalaman yang telah dialami pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan usaha. Nilai peluang ditentukan dengan mengobservasi kejadian yang sudah terjadi. Kejadian-kejadian tersebut kemudian diekspresikan sebagai persentase dari total exposure dalam rangka mendapatkan estimasi empiris dari probabilitas.

Menurut Kountur (2008), dari sudut pandang empiris maka probabilitas dapat dipandang sebagai frekuensi terjadinya event dalam jangka panjang yang dinyatakan dalam persentase. Probabilitas adalah nilai/angka yang terletak antara 0 dan 1 yang diberikan kepada masing-masing event. Apabila nilai suatu peluang adalah 1, maka hal tersebut merupakan sebuah kepastian. Berarti,

peristiwa yang diperkirakan pasti terjadi. Nilai peluang dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

Peluang (P) = Keterangan :

f = Frekuensi kejadian

t = Periode waktu proses produksi

Pada penelitian ini peluang yang dihitung adalah kemungkinan terjadinya risiko produksi dalam budidaya ikan hias black ghost, silver arowana, dan clown loach. Penentuan peluang diperoleh berdasarkan dari suatu kejadian pada kegiatan budidaya yang dapat diukur dari pengalaman yang telah dialami perusahaan. Peluang yang ditentukan mencerminkan kemungkinan terjadinya risiko produksi pada PT Qian Hu Joe Aquatic Indonesia dalam memproduksi ikan hias black ghost, silver arowana, dan clown loach.

Untuk menentukan berapa besar peluang yang akan terjadi maka perlu ditetapkan kisaran tingkat mortality ikan itu sendiri. Menurut Manajemen PT Qian Hu Joe Aquatic Indonesia (2012), ikan yang dibudidayakan dalam kondisi yang kurang baik dengan lingkungannya sangat berpengaruh terhadap tingkat

mortality yang akan terjadi.

c. Variance

Pengukuran variance dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari return dengan Expected return dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian. Nilai variance dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut (Elton dan Gruber 1995):

σ

12 Keterangan :

σ

12 =Variance dari return masing-masing komoditas

Pij = Peluang dari suatu kejadian

Rij = Return pada masing-masing kejadian

Ři = Expected return dari masing-masing komoditas

Berdasarkan nilai variance dapat menunjukkan bahwa semakin kecil nilai

variance maka semakin kecil penyimpangannya sehingga semakin kecil risiko

yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha tersebut.

d. Standard Deviation

Standard deviation dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai variance.

semakin kecil nilai standard deviation maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha. Rumus standard deviation adalah sebagai berikut:

σ

i

=

i2

Keterangan :

σ

i2 = Variance atau penyimpangan dari masing-masing komoditas

σ

i =Standard deviation dari masing-masing komoditas

i = 1, 2, 3 (1= Black Ghost, 2= Silver Arowana, dan 3= Clown Loach)

e. Coefficient Variation

Coefficient variationdiukur dari rasio standard deviation dengan return

yang diharapkan atau ekspektasi return (expected return). Semakin kecil nilai

coefficient variationmaka akan semakin rendah risiko yang dihadapi. Rumus

coefficient variation adalah sebagai berikut:

CV =

Keterangan:

CV = Coefficient variation dari masing-masing komoditas

σ

i = Standard deviation dari masing-masing komoditas

Ři = Expected return dari masing-masing komoditas

i = 1, 2, 3 (1= Black Ghost, 2= Silver arowana, dan 3= Clown Loach)

Analisis Risiko pada Kegiatan Usaha Portofolio

Kegiatan usaha diversifikasi juga tidak terlepas dari risiko usaha seperti halnya kegiatan spesialisasi. Risiko yang terdapat dalam kegiatan diversifikasi dinamakan risiko portofolio. Untuk mengukur risiko portofolio dapat dilakukan dengan menghitung variance gabungan dari beberapa kegiatan usaha atau aset.

Diversifikasi yang dilakukan pada perusahaan adalah dengan membudidayakan ikan berbeda jenis yang sitem budidayanya cenderung sama. Komoditas yang dianalisis dalam kegiatan diversifikasi adalah kombinasi antara ikan clown loach,black ghost,dan silver arowana. Kombinasi yang dilakukan berdasarkan kriteria pola produksi ikan hias yang ditetapkan oleh perusahaan. Jika investasi digunakan untuk dua aset maka variance gabungan dapat dituliskan sebagai berikut (Elton dan Gruber 1995):

σ

p2

= k

2

σi

2

+(1-k)

2

σ

j2

+2 k (1-k) σ

ij

Keterangan :

σij = Covariance antara investasi dua asset yang digabungkan k = Fraction portofolio pada investasi asset i (yang pertama) (1-k) = Fraction portofolio pada investasi aset j (yang kedua)

i = 1, 2, 3 (1= clown loach dan black ghost, 2 = clown loach dan silver arowan, serta 3= black ghost dan silver arowana)

Covariance antara kedua aktiva 1 dan 2 menggunakan koefisien regresi yang

dihitung dengan menggunakan persamaan analisis regresi sederhana sebagai berikut:

Ўi = α+ βЎj

Keterangan :

Ў= Penerimaan

i = Clown Loach, Black Ghost

j = Black Ghost, Silver Arowana

α = Konstanta ( nilaiῨ = 0)

β = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

Jika terdapat 3 aset yaitu X, Y dan Z. Bobot untuk ketiga asset adalah wx, wy dan wz dimana jumlah ketiga bobot adalah satu (wx + wy + wz = 1). Maka besarnya expected return gabungan kombinasi tiga komoditas dapat dituliskan sebagai berikut (Diether 2009):

E(rp) = Wx E(rx) + Wy E(ry) + Wz E(rz ) Keterangan:

E(rp) = Expected return gabungan ketiga investasi (X, Y dan Z) Wx = bobot atau fraction portofolio pada investasi asset clown loach

Wy = bobot atau fraction portofolio pada investasi asset black ghost

Wz = bobot atau fraction portofolio pada investasi asset silver arowana

E(rx) = expected return dari investasi asset clown loach

E(ry) = expected return dari investasi asset black ghost

E(rz) = expected return dari investasi asset silver arowana

Besarnya varian gabungan ketiga asset dapat dituliskan sebagai berikut (Diether 2009):

σ2

(rp) = Wx2 σ2(rx) + Wy2 σ2(ry)+ Wz2 σ2(rz) +2 Wx Wy covar (rx, ry) + 2 WxWz covar (rx,rz) + 2 Wy Wz covar (ry, rz)

Keterangan:

σ2

(rp) = Varian portofolio untuk investasi asset clown loach, black ghost, dan

silver arowana

σ2

(rx) = Standar deviasi investasi asset clown loach

σ2(ry) = Standar deviasi investasi asset

σ2

(rz) = Standar deviasi investasi asset silver arowana

Wx = bobot atau fraction portofolio pada investasi asset clown loach

Wy = bobot atau fraction portofolio pada investasi asset black ghost

Wz = bobot atau fraction portofolio pada investasi asset silver arowana

covar (rx,ry) = covarian antara investasi clown loach dan black ghost covar (rx,rz) = covarian antara investasi clown loach dan silver arowana. covar (ry, rz) = covarian antara investasi black ghost dan silver arowana.

Perhitungan besarnya fraksi portofolio pada penelitian ini berdasarkan alokasi investasi perusahaan yaitu banyaknya penggunaan akuarium untuk masing-masing komoditas clown loach, black ghost, dan silver arowana. Total akuarium yang digunakan oleh PT Qian Hu Joe Aquatic Indonesia untuk ketiga komoditas sebanyak 95 akuarium dengan ukuran 120x60x40cm. penggunaan akuarium untuk masing- masing komoditas adalah untuk ikan clown loach58 akuarium, ikan black ghost 17 akuarium, dan ikan silver arowana 20 akuarium. Pengalokasian investasi ini berdasarkan kebijakan manajemen perusahaan sebesar 40 persen ikan clown loach, 40 persen ikan black ghost, 20 persen ikan silver arowana. Hal ini berdasarkan pada banyaknya permintaan terhadap ketiga jenis ikan tersebut, sehingga dilakukan pengalokasian sarana penampungan sesuai dengan target penjualan untuk memenuhi permintaan.

Analisis Manajemen Risiko

Analisis manajemen risiko produksi yang diterapkan berdasarkan penilaian pengambilan keputusan di perusahaan secara subjektif yang dilakukan untuk melihat apakah manajemen risiko yang diterapkan efektif untuk meminimalkan risiko produksi. Pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab-penyebab adanya risiko produksi, kemudian melakukan pengukuran risiko, menangani risiko dan mengevaluasi risiko serta melihat sejauh mana fungsi manajemen risiko yang diterapkan pada usaha pembesaran ikan hias di PT Qian Hu Joe Aquatic indonesia.

Proses dari manajemen risiko operasional dimulai dengan mengindentifikasi risiko-risiko apa saja yang dihadapi perusahaan. Setelah semua risiko dapat teridentifikasi, langkah berikutnya adalah mengukur risiko-risiko yang telah terindentifikasi. Maksud dari pengukuran risiko adalah untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan terjadinya risiko dan seberapa besar konsekuensi dari risiko tersebut. Setelah setiap risiko terukur, kemudian langkah selanjutnya adalah bagaimana menangani risiko-risiko tersebut sehingga segala kemungkinan rugi dapat diminimalkan.

Langkah terakhir yang harus dilakukan adalah evaluasi terhadap penanganan risiko, hal ini bertujuan untuk melihat seberapa efektif manajemen risiko yang telah dilakukan oleh perusahaan sehingga pada masa mendatang dapat menghindari kesalahan pengambilan keputusan dalam manejemen risiko.

Dokumen terkait