Metode penelitian merupakan salah satu cara ataupun prosedur di dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan informasi dari informan. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang menjadi ciri khas dalam penelitian ilmu Antropologi.
Selain itu, yang menjadi 5informan adalah pihak pengelola bank sampah dan masyarakat yang berada di sekitarnya. Adapun syarat-syarat untuk memilih informan yang baik adalah sebagai berikut:
1. 6Enkulturasi penuh, 2. Keterlibatan langsung,
3. Suasana budaya yang tidak dikenal, 4. Waktu yang cukup,
5. Non-analitis.
Di dalam melakukan penelitian, data yang diperoleh melalui data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan. Sedangkan data sekunder adalah data tambahan biasanya dari buku,
5
Informan adalah sumber informasi, atau secara harfiah informan sebagai guru bagi etnografer.
6
artikel, majalah, ataupun kepustakaan lainnya. Teknik pokok dalam pengumpulan data adalah wawancara mendalam dan observasi-partisipan. Metode etnografi biasanya tidak menggunakan analisis statistik yang bersifat kuantitatif, supervisial, dan segmented (Amri Marzali:2006).
1.6.1.Wawancara
Dengan dilakukannya 7wawancara maka akan menghasilkan 8etnografi. Dimana untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandangan penduduk asli 9(Spradley:2006).
Kemudian di dalam penelitian ini, wawancara yang dilakukan oleh penulis menggunakan sebuah catatan lapangan atau yang lebih di kenal dalam ilmu Antropogi yaitu 10catatan etnografis untuk memudahkan dai dalam mendapatkan informasi dari si informan. Sebagaimana yang diungkapkan Charles O Frakes (J. Spradley:2006) adalah sebagai berikut:”suatu deskripsi kebudayaan, suatu
etnografi dari berbagai peristiwa yang terjadi di dalam suatu masyarakat pada suatu periode tertentu, yang tentu, saja meliputi berbagai tanggapan informan terhadap etnografer dengan berbagai pertanyaan, tes, dan perlengkapannya.”
Penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam kepada informan penulis. Sebelum melakukan wawancara, penulis telah terlebih
7
Wawancara adalah salah satu metode untuk mendapatkan informasi dari informan dengan interview guide (wawancara mendalam). Sebelum melakukan wawancara, daftar pertanyaan telah disiapkan agar proses wawancara nanti berjalan sesuai dengan draft yang disusun
8
Etnografi adalah metode penelitian khas antropologi, sekaligus hasil laporan dari peneliti.Etnografi adalah kerja lapangan sekaligus buku laporannya.
9
Bronislaw Malinowski dalam buku metode etnografi 2006:4
10
dahulu membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada informan supaya menghindari pertanyaan yang tidak sesuai dengan penelitian penulis. Jumlah informan penulis sebanyak 15 orang diantaranya Dinas Kebersihan Kota Medan yang diwakili oleh Bagian Operasional dikarenakan karena Bank Sampah di Kota Medan dibawah naungan Pemko Medan dan Pemko Medan sendiri dalam hal ini diwakili oleh Dinas Kebersihan Kota Medan yaitu Pak Zulham, salah satu staf bagian operasional. Selanjutnya penulis juga mewawancari para pengurus Bank Sampah Kota Medan yakni Bank Sampah Mutiara Medan dan Rumah Kompos dan Bank Sampah Induk Sicanang untuk mendapatkan informasi mengenai kebijakan dan programnya serta juga penulis juga melakukan wawancara dengan masyarakat yang berada di sekitar Bank Sampah Kota Medan tersebut terhadap keberadaan Bank Sampah di Kota Medan.Informan yang diwawancarai tidak dibatasi hingga permasalahan yang diteliti penulis dapat terjawab. Penulis memilih informan tersebut dikarenakan mengetahui keberadaan Bank Sampah Medan dan segala aktivitas yang ada di sekitar Bank Sampah Medan.
Dalam melakukan wawancara mendalam, penulis juga menggunakaan alat bantu perekam suara atau tape recorder untuk merekam semua informasi yang disampaikan oleh informan. Tak hanya itu, penulis juga mencatat yang penting dalam catatan kecil penulis. Informan yang telah di sebutkan oleh penulis di atas merupakan sumbr informasi penulis di karenakan dapat meemberikan informasi ataupun jawaban mengenai Bank Sampah yang ada di Kota Medan dan tentunya daerah sekitar Bank Sampah itu didirikan.
1.6.2.Observasi-Partisipasi
Observasi-partisipasi adalah metode penelitian dimana etnografer terlibat langsung di dalam kegiatan si informan.Ini dilakukan agar etnografer mengetahui proses-proses yang terjadi lapangan saat bersamaan dengan informan.
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindera mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. ( Bungin 2007:116). Di dalam melakukan observasi-partisipasi, etnografer juga menyiapkan catatan etnografis yang menjadi instrumen di dalam melakukan penelitian.
Selain melakukan wawancara, penulis juga melakukan observasi atau pengamatan terhadap Bank Sampah dan daerah sekitarnya. Pengamatan atau observasi yang dilakukan tanpa partisipasi. Penulis melakukan observasi terhadap keadaan lingkungan di sekitar Bank Sampah dan juga masyarakatnya perilakunya dalam mengelola sampah rumah tangganya sendiri seperti mengumpulkan sampahnya lalu membakarnya di sebuat tempat pembakaran sampah yang berada dihalaman depan rumahnya, pengetahuan masyarakat tentang bank sampah serta memilah sampah rumah tangganya sendiri, dan juga segala aktivitas yang ada di dalam Bank Sampah Medan seperti bentuk pengolahan sampah menjadi barang kerajinan daur ulang dan juga pembuuatan kompos, memilah sampah berdasarkan jenis sampah tersebut. Pengamatan yang dilakukan oleh penulis juga menggunakan alat bantu yaitu dengan menggunakan alat kamera handphone
untuk mengambil fotonya dan penulis mendokumentasikan apa yang ada di sepanjang penulis melakukan pengamatan atau observasi.
1.6.3.Studi kepustakaan
Selain data primer, penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang berasal dari kepustakaan seperti buku, artikel, majalah, dan media elektronik lainnya. Data dari pustaka yang digunakan sesuai dengan topik yang dibahas di dalam penelitian ini. Data sekunder digunakan untuk menambah ataupun melengkapi data primer agar informasi yang di dapat menjadi lengkap. Data sekunder yang terdapat dalam penelitian ini berasal dari artikel atau jurnal, karya tulis ilmiah, buku-buku yang relevan dengan judul penelitian, serta dari media elektronik lainnya seperti internet dengan menyebutkan sumbernya.