METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif tentang sikap menjaga kebersihan diri siswa kelas IV SD N Rejowinangun 1. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena peneliti mendeskripsikan sikap siswa dalam hal menjaga kebersihan diri. Dalam penelitian ini, peneliti tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi dilakukan secara berkelompok.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena peneliti mengukur seberapa besar tingkat sikap menjaga kebersihan diri. Creswell (dalam Asmadi Alsa 2007:13) mengungkapkan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi).
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelas IV SD N Rejowinangun 1 yang terletak di Jalan Ki Penjawi No.12, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta, DI. Yogyakarta. Lokasi penelitian dipilih karena kebersihan lingkungan sekolah yang kurang terjaga, fasilitas yang kurang terawat, tingkat kesadaran
31
siswa yang rendah dalam hal menjaga kebersihan diri, dan beberapa siswa yang terserang penyakit infeksi yang berkaitan dengan kebersihan diri.
C. Populasi dan Sampel
Sugiyono (2007:117) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya Arikunto (2002:112) mengemukakan apabila populasi kurang dari 100 orang, maka diambil keseluruhannya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Rejowinangun 1 berjumlah 72 siswa. Subjek berusia antara 10-11 tahun.Adapun karakteristik subjek penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian
No. Kelas L P Jumlah
1 IV A 14 10 24
2 IV B 12 12 24
3 IV C 13 11 24
Total 72
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data (Suharsimi Arikunto, 2010:100). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap. Data kuantitatif diperoleh dari skala sikap yang dibagikan pada responden.
32
Skala sikap berupa kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek sikap (Saifuddin Azwar 1995:95). Teknik ini dipillih mengingat jumlah subjek yang cukup besar. Melalui respon subjek pada setiap pernyataan kemudian dapat disimpulkan mengenai arah dan intensitasnya.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Untuk memperoleh kesamaan penafsiran terhadap masalah yang akan dipecahkan, maka perlu diberikan penjelasan mengenai variabel yang digunakan sesuai dengan judul penelitian. Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kecenderungan berperilaku untuk memberikan respon terhadap kebersihan diri Aspek sikap yang diukur dalam penelitian ini adalah Aspek kognitif dan afektif. Aspek kognitif meliputi pengetahuan, konsep, kepercayaan, tanggapan, opini, atau kesimpulan. Aspek afektif meliputi rasa suka tidak suka, kecemasan, atau kekhawatiran.
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan instrumen penelitian berdasarkan teori yang telah dielaskan oleh para ahli. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap. Instrumen penelitian skala sikap menggunakan check list tipe tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih dengan membubuhkan tanda
check (√) pada kolom yang sesuai. Apabila penelitian dilakukan dalam lingkup yang tidak terlalu luas skala sikap dapat diberikan secara langsung kepada responden. Dengan adanya kontak langsung antara peneliti dan
33
responden akan menciptakan kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela memberi data.
Penentuan komponen sikap pada penelitian ini terbatas pada komponen afektif dan kognitif. Setiap komponen memuat beberapa indikator. Selanjutnya indikator tersebut menjadi panduan dalam merancang instrumen yang dikehendaki. Setiap nomor pernyataan sikap mengacu pada salah satu indikator komponen sikap, sehingga keseluruhan pernyataan sikap akan menggambarkan kedua komponen tersebut.
Penentuan dan pembatasan obyek sikap disesuai dengan aspek-aspek yang hendak diteliti. Obyek sikap dalam penelitian adalah kebersihan diri. Kebersihan diri yang dimaksud mencakup 9 aspek kebersihan, meliputi kebersihan kulit, rambut, telinga, mata, hidung, mulut dan gigi, kuku, kaki dan tangan, serta pakaian.
Untuk menyusun instrumen diawali dengan membuat kisi-kisi seperti tercantum pada tabel berikut:
34
Tabel 2. Kisi-kisi Sikap Menjaga Kebersihan Diri
Variabel Faktor Indikator Jumlah
Soal Nomor Soal
Sikap menjaga kebersihan diri pada siswa kelas
IV SD N
Rejowinangun 1
Aspek Kognitif
Memahami pentingnya
menjaga kebersihan diri. 6
1, 13, 17, 25, 31, 36 Mengenal konsep menggunakan alat kebersihan. 5 4, 8, 12, 16, 20 Memberi tanggapan
mengenai cara menjaga kebersihan diri.
6 3, 7, 11, 15,
19, 23 Memberi simpulan
tentang akibat tidak menjaga kebersihan diri.
5 5, 21, 24, 26, 33 Aspek Afektif Senang menjaga kebersihan diri. 4 9, 27, 29, 35
Tidak senang memiliki
tubuh yang kotor. 4 6, 22, 32, 34
Khawatir dengan akibat tidak menjaga kebersihan diri.
6 2, 10, 14, 18,
28, 30
Skala pengukuran merupakan acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2007:133). Skala pengukuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap jenis skala Likert. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif. Untuk instrumen pernyataan alternatif jawaban antara lain sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Alternatif jawaban untuk instrument tindakan adalah selalu, sering, jarang sekali, tidak pernah.
Penelitian ini menggunakan 4 alternatif jawaban, yaitu dengan menghilangkan pilihan jawaban ragu-ragu atau kadang-kadang. Sehingga akan didapat jawaban responden yang mengarah pada sikap positif atau negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu diberi skor.
35
Jawaban Sangat Setuju diberi skor 4, artinya siswa sangat setuju dengan sikap menjaga kebersihan diri. Jawaban Setuju diberi skor 3, artinya siswa setuju dengan sikap menjaga kebersihan diri. Jawaban Sangat Setuju dan Setuju menunjukkan arah positif. Kemudian, jawaban Tidak Setuju diberi skor 2, artinya siswa tidak setuju dengan sikap menjaga kebersihan diri. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1, artinya siswa sangat tidak setuju dengan sikap menjaga kebersihan diri. Jawaban Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju menunjukkan arah negatif.
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang baik harus melalui uji validitas. Validitas instrumen harus memenuhi construct validity (validitas konstrak), content validity
(validitas isi) dan dan empiric validity (validitas empirik). Sugiyono (2007:177) mengemukakan bahwa uji validitas konstrak dapat menggunakan pendapat dari ahli (expert judgement), untuk menentukan apakah instrumen tersebut dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan atau perombakan total. Pengujian validitas isi menggunakan bantuan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai alat ukut dan butir item pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator.
Pada penelitian ini pengujian validitas kontrak instrumen dilakukan oleh dosen yang ahli di bidang kesehatan dan kebersihan diri. Berdasarkan hasil validitas diperoleh beberapa dari butir soal yang dinyatakan kurang sesuai dengan indikator. Dosen ahli menyarankan untuk mengganti pernyataan beberapa butir soal tersebut agar lebih sesuai dengan indikator.
36
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat validitas empirik, instrumen diujicobakan pada 30 sampel dengan karakteristik yang sama dengan responden. Data yang didapat kemudian dianalisis menggunakan Software SPSS. Azwar dalam Syofian Siregar (2014:77) menjelaskan bahwa suatu instrumen penelitian dikatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi lebih besar dari 0,3. Dari hasil ujicoba akan diketahui butir instrumen yang valid dan tidak valid.
Selanjutnya untuk menentukan reliabilitas instrumen dilakukan perhitungan reliabilitas menggunakan bantuan Software SPSS. Sebagai tolok ukur tinggi rendahnya reliabilitas instrumen digunakan klasifikasi menurut Suharsimi Arikunto sebagai berikut :
Tabel 3. Klasifikasi Tingkat Reliabilitas Instrumen
Besarnya nilai Klasifikasi
0,800 – 1,00 Tinggi
0,600 – 0,800 Cukup
0,400 – 0,600 Agak rendah
0,200 – 0,400 Rendah
0,000 – 0,200 Sangat Rendah
Pengambilan keputusan uji reliabilitas :
Apabila suatu variabel koefisien reliabilitasnya > 0,6 maka variabel tersebut dapat dinyatakan reliabel.
Apabila suatu variabel koefisien reliabilitasnya ≤ 0,6 maka variabel
tersebut dinyatakan tidak reliabel (Syofian Siregar, 2014:90).
Dalam penelitian ini instrumen diujicobakan dahulu sebelum digunakan terhadap objek penelitian. Instrumen diujicobakan pada 30 siswa kelas IV di SD N Gedongkiwo yang menurut peneliti memiliki karakteristik yang sama
37
dengan objek penelitian. Uji validitas dan reliabilitas diolah menggunakan
Software SPSS. Dari hasil olah data yang dilakukan didapatkan bahwa sebanyak 36 butir soal dinyatakan valid.
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Faktor Indikator Butir Soal
Valid Tidak Valid
Sikap menjaga kebersihan diri pada siswa kelas
IV SD N
Rejowinangun 1
Aspek Kognitif
Memahami pentingnya menjaga kebersihan diri.
1, 13, 17, 25, 31, 36 - Mengenal konsep menggunakan alat kebersihan. 4, 8, 12, 16, 20 - Memberi tanggapan mengenai cara menjaga kebersihan diri.
3, 7, 11,
15, 19, 23 -
Memberi simpulan tentang akibat tidak menjaga kebersihan diri.
5, 21, 24, 26, 33 - Aspek Afektif Senang menjaga kebersihan diri. 9, 27, 29, 35 -
Tidak senang memiliki tubuh yang kotor.
6, 22, 32,
34 -
Khawatir dengan akibat tidak menjaga kebersihan diri.
2, 10, 14,
18, 28, 30 -
Kemudian berdasarkan olah data melalui Software SPSS, instrumen dinyatakan reliabel dengan koefisien reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Cronbach’s
Alpha
N of items
.868 36
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat beberapa macam statistik yang dapat digunakan. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Sugiyono (2007:207) mengemukakan
38
bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya.
Data yang diperoleh selanjutnya diubah menjadi angka berdasarkan skor yang telah ditentukan sebelumnya. Teknik analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini melalui perhitungan mean, median, modus, dan standar deviasi dengan bantuan Software SPSS 16. Penentuan kategori dilakukan dengan cara menentukan panjang kelas dalam setiap kategori.
Saifuddin Azwar (2014:149) menjelaskan bahwa penggolongan data dibagi menjadi tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Penentuan ketiga kategori tersebut menggunakan acuan sebagai berikut:
Tabel 6. Penentuan Kategori
No. Kategori Rumus Rentang Skor
1 Tinggi X ≥ (Mean + 1,0 SD)
2 Sedang (Mean –1,0 SD) ≤ X < (Mean+ 1,0 SD)
39