• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan kuantitatif korelatif. Penelitian ini dikatakan penelitian kuantitatif karena jenis data yang dihasilkan berupa data angka. Penelitian kuantitatif adalah desain penelitian yang menggunakan data berupa skor atau angka dan menggunakan statistik untuk analisis (Suparno, 2014: 119). Pada penelitian ini analisis kuantitatif akan digunakan untuk menganalisis data skor angket kesehatan selama pandemi COVID-19 dan motivasi belajar fisika peserta didik kelas X MIPA SMA Angkasa Adisutjipto. Analisis statistik yang digunakan adalah korelasi Pearson untuk menjawab persoalan penelitian yang ingin diketahui.

Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti menganalisis skor dengan mengkorelasikan kesehatan peserta didik selama pandemi COVID-19 terhadap motivasi belajar fisika peserta didik kelas X MIPA SMA Angkasa Adisutjipto tahun ajaran 2019/2020.

3.2 Definisi Operasional Variabel

Menurut Asep Kurniawan (2018), variabel adalah segala yang menjadi obyek penelitian yang dianggap sebagai faktor yang berperan dalam penelitian. Dalam penelitian ini digunakan beberapa variabel, yaitu:

1) Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas atau yang disebut dengan Independent Variable yaitu variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain dan biasanya variabel ini dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain. Singkatnya variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya dependen

(terikat). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebasnya adalah kesehatan selama pandemi COVID-19.

2) Variabel terikat (Dependent Variable)

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas. Dinamakan variabel terikat karena kondisi atau variasinya terikat atau dipengaruhi oleh variasi variabel lain, yaitu dipengaruhi oleh variabel bebas. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah motivasi belajar fisika peserta didik.

Di penelitian ini variabel bebasnya adalah kesehatan peserta didik selama pandemi COVID-19 dan variabel terikatnya adalah motivasi belajar fisika peserta didik kelas X MIPA SMA Angkasa Adisutjipto Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian : SMA Angkasa Adisutjipto Yogyakarta

Alamat : Komplek lanud Adisutjipto, Karang Janbe, Banguntapan, kec. Depok, kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

55281

Waktu Penelitian : 18 - 23 Mei 2020

3.4 Subyek Penelitian

Subyek untuk penelitian ini adalah 33 siswa kelas X MIPA SMA Angkasa Adisutjipto tahun ajaran 2019/2020. Obyek penelitian ini adalah korelasi antara kesehatan peserta didik selama pandemi COVID-19 terhadap motivasi belajar peserta didik.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa angket/kuesioner. Angket adalah sejumlah pernyataan tertulis untuk memperoleh informasi dan responden yang

ingin diketahui (Suparno, 2014: 59). Angket/kuesioner digunakan untuk mengetahui apakah kesehatan peserta didik selama pandemi COVID-19 dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar fisika peserta didik kelas X MIPA 1 SMA Angkasa Adisutjipto tahun ajaran 2019/2020. Peserta didik akan mengisi angket tersebut secara online.

Kuesioner ini bersifat tertutup, artinya alternatif jawaban sudah disediakan sehingga siswa tinggal memilih alternatif jawaban yang sesuai. Butir-butir kuesioner ini memiliki 4 alternatif jawaban, yaitu selalu (SL), sering (S), Jarang (J) dan Tidak Pernah (TP). Pernyataan-pernyataan yang digunakan adalah pernyataan yang diharapkan dapat mengungkapkan hubungan antara kesehatan selama pandemi COVID-19 terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X MIPA SMA Angkasa Adisutjipto tahun ajaran 2019/2020. Angket Kesehatan selama pandemi COVID-19 dan angket motivasi belajar peserta didik seperti pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Angket Kesehatan Selama Pandemi COVID-19

Indikator Pernyataan No.

Item

Kondisi Jasmani dalam usaha menjaga kesehatan

Saya berusaha menjaga kesehatan 1 Saya rajin mencuci tangan 2 Saya rajin makan-makanan yang sehat dan

bergizi

3

Saya rajin berolahraga 4

Saya s elalu makan tepat waktu 5 Saya selalu memakai masker ketika hendak

keluar rumah

6 Saya rajin minum air agar terhindar dari

segala penyakit

7 Saya selalu berjemur setiap jam 10.00 pagi

agar terhindar dari virus corona

8 Saya selalu membawa hand sanitizer ketika

hendak keluar rumah

9 Di rumahku, selalu di cek keadaan suhu 10

tubuh

Saya selalu tidur tepat waktu dan beristirahat yang cukup

11 Ketika bertemu atau berpapasan dengan

orang di jalan saya selalu jaga jarak

12

Saya rajin minum vitamin 13

Selama adanya pandemi COVID-19 saya menghindari kontak dengan hewan liar atau hewan ternak seperti kelelawar, dll.

14

Saya rajin mencuci handuk karena handuk bisa menjadi sarang kuman atau penyakit

15

Kondisi Rohani (sehat pikiran)

Dengan adanya pandemi COVID-19 saya selalu berusaha agar emosi tetap stabil

16 Saya tetap rajin beribadah atau berdoa di

rumah

17 Saya tetap berkomunikasi baik dengan

teman-teman walaupun hanya lewat media sosial

18

Jika bertemu teman atau orang lain di jalan saya tetap sapa dan senyum walaupun tidak bersalaman

19

Saya sering bermain game di rumah agar tidak mudah bosan dan stres

20

Tabel 3.2 Angket Motivasi Belajar Peserta Didik

Indikator Pernyataan No

Tekun mengerjakan tugas

Saya bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas fisika

1 Saya mengerjakan dan mengumpulkan

tugas-tugas fisika yang diberikan oleh guru

2 Saya mengumpulkan tugas atau PR dengan

tepat waktu

3 Saya semangat dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh guru

4 Saya belajar karena saya menyukai mata

pelajaran fisika

Perasaan menyenangi materi

Saya merasa pelajaran fisika sungguh menyenangkan

6 Dengan belajar saya dapat menjadikan diri

saya lebih berguna bagi orang lain

7 Saya merasa semangat ketika belajar fisika 8 Saya menanamkan dalam hati bahwa

belajar merupakan suatu kebutuhan

9 Saya suka belajar fisika karena merasa

bahwa fisika sangat berguna bagi masa depan saya

10

Pemahaman

Saya belajar karena saya ingin memahami materi fisika lebih mendalam

11 Saya akan lebih banyak belajar materi

fisika jika ada materi yang belum saya mengerti

12

Saya lebih paham belajar fisika bersama teman-teman atau guru

13

Kepuasan

Saya merasa puas dengan nilai yang guru berikan terhadap soal-soal yang saya kerjakan

14

Saya merasa puas dalam menyelesaikan latihan soal yang diberikan oleh guru

15

Rasa ingin tahu

Saya tetap rajin belajar fisika di rumah 16 Saya akan bertanya kepada guru jika ada

hal-hal yang belum saya pahami atau mengerti

17

Saya belajar fisika dari berbagai macam referensi tidak hanya dari buku pelajaran

18 Saya akan bertanya kepada teman atau

guru lewat media sosial jika ada hal-hal mengeni materi pelajaran yang belum saya pahami

19

Saya suka mengerjakan soal-soal yang ada di buku fisika walaupun tidak disuruh oleh guru atau orang tua

3.6 Validitas

Menurut Paul Suparno (2014: 65), validitas adalah mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Suatu tes disebut valid bila memang mengukur yang mau diukur. Artinya valid bila sesuai dengan tujuan penelitian.

Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah content validity atau validitas isi. Validitas isi mengukur apakah isi dari instrumen yang akan digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur (Suparno, 2014: 65). Validitas isi ditujukan melalui kisi-kisi pada tabel 3.1 dan 3.2 dengan kesesuaian antara indikator dengan pernyataannya. Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta bantuan kepada dosen pembimbing untuk memvalidasi angket/kuesioner yang akan dibagikan kepada peserta didik.

3.7 Metode Analisis Data

Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan analisis kuantitatif. Data penelitian disajikan, seperti berikut:

3.7.1 Analisis Kuesioner Kesehatan Selama Pandemi COVID-19 1) Penskoran kuesioner kesehatan selama pandemi COVID-19

Untuk skala instrumen yang digunakan adalah skala Likert. Skala likert yang digunakan peneliti hanya menggunakan 4 pilihan skor tertentu untuk masing-masing pilihan jawaban, yakni Selalu (SL), Sering (S), Jarang (J) dan Tidak Pernah (TP). Alasan hanya menggunakan 4 pilihan skor yaitu agar tidak ada jawaban yang memunculkan ragu-ragu, karena dalam penelitian ini hanya membutuhkan jawaban yang pasti seperti selalu, sering, jarang dan tidak pernah. Jumlah item pernyataan pada kuesioner kesehatan selama pandemi COVID-19 adalah 20 item, yang terdiri dari item atau pernyataan yang positif.

Data yang telah diperoleh diubah dalam bentuk skor. Untuk proses penskoran dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3 Penskoran kesehatan selama pandemi COVID-19 Pilihan Jawaban Skor

Selalu (SL) 4

Sering (S) 3

Jarang (J) 2

Tidak pernah (TP) 1

2) Klasifikasi skor kesehatan selama pandemi COVID-19  Penskoran untuk setiap peserta didik

Skor minimal = 1 x 20 = 20 Skor maksimal = 4 x 20 = 80 Range = 80 - 20 = 60  Interval

Skor akan diklasifikasikan kedalam 4 interval, dengan lebar intervalnya 60 : 4 = 15, seperti pada tabel 3.4 di bawah ini.

Tabel 3.4 Klasifikasi skor kesehatan selama pandemi COVID-19 Interval skor Keterangan Jumlah

siswa Persentase (%) 65 - 80 Sangat Baik 50 - 64 Baik 35 - 49 Cukup Baik 20 - 34 Kurang Baik

3.7.2 Analisis Kuesioner Motivasi Belajar Fisika 1) Penskoran kuesioner motivasi belajar fisika

Untuk skala instrumen yang digunakan adalah skala Likert. Skala likert yang digunakan peneliti hanya menggunakan 4 pilihan skor tertentu untuk masing-masing pilihan jawaban, yakni Selalu (SL), Sering (S), Jarang (J) dan Tidak Pernah (TP). Alasan hanya menggunakan 4 pilihan skor yaitu agar tidak ada jawaban yang memunculkan ragu-ragu, karena dalam penelitian ini hanya membutuhkan jawaban yang pasti seperti selalu, sering, jarang dan tidak pernah. Jumlah item pernyataan pada kuesioner motivasi belajar fisika adalah 20 item, yang hanya terdiri dari item atau pernyataan yang positif. Data yang telah diperoleh diubah dalam bentuk skor. Untuk proses penskoran dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini.

Tabel 3.5 Penskoran motivasi belajar fisika Pilihan Jawaban Skor

Selalu (SL) 4

Sering (S) 3

Jarang (J) 2

Tidak pernah (TP) 1

2) Klasifikasi skor kuesioner motivasi belajar fisika  Penskoran untuk setiap peserta didik

Skor minimal = 1 x 20 = 20 Skor maksimal = 4 x 20 = 80 Range = 80 - 20 = 60  Interval

Skor akan diklasifikasikan kedalam 4 interval, dengan lebar intervalnya 60 : 4 = 15, seperti pada tabel 3.6 di bawah ini.

Tabel 3.6 Klasifikasi skor motivasi belajar fisika Interval skor Keterangan Jumlah

siswa Persentase (%) 65 - 80 Sangat Baik 50 - 64 Baik 35 - 49 Cukup Baik 20 - 34 Kurang Baik

3.7.3 Korelasi antara kesehatan selama pandemi COVID-19 terhadap motivasi belajar fisika

Untuk mengetahui adanya korelasi yang signifikan antara kesehatan selama pandemi COVID-19 (variable X) dengan motivasi belajar fisika (variable Y), maka digunakan teknik korelasi Product Moment. Perhitungan akan dibantu dengan menggunakan program Statistical Product and Services Solutions 17 (SPSS 17). Kesimpulan dapat dilihat dari nilai probabilitas (p) yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai alfa koefisien korelasi (α) = 0,05. Hasilnya akan signifikan jika nilai probabilitas (p) yang diperoleh lebih kecil dari nilai alfa atau p < α berarti ada korelasi.

28

Dokumen terkait