• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Operasional

Dalam kajian ini mempunyai keterbatasan baik waktu maupun biaya, sehingga penelitian dibatasi dalam definisi operasional sebagai berikut:

1. Keputusan pembelian (Y) yaitu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk membeli benih kentang industri dari PT Horti Agro Makro. Indikatornya meliputi pembelian ulang, keyakinan membeli terhadap produk dan kecepatan membeli terhadap produk.

2. Benih kentang industri di PT Horti Agro Makro dalam penelitian ini adalah benih kentang varietas atlantik (AR 08).

3. Bauran Pasar dalam penelitian ini terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi.

4. Produk (X1), yang dimaksud dengan produk di dalam Tugas Akhir ini adalah benih kentang industri (Solanum tuberosum L) di PT Horti Agro Makro. Indikator dari produk ini meliputi kualitas (X1.1), ukuran (X1.2), pengemasan (X1.3), keragaman produk (X1.4), dan garansi (X1.5)

5. Harga (X2) merupakan suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu dan tempat tertentu. Indikator harga dalam Tugas Akhir ini meliputi terjangkau (X2.1), selisih dengan pesaing (X2.2), dan potongan harga (X2.3).

6. Promosi (X3) dalam Tugas Akhir ini merupakan segala upaya yang dilakukan oleh PT Horti Agro Makro dalam memperkenalkan dan menawarkan produk benih kentang industri (Solanum tuberosum L) kepada calon konsumen. Indikator promosi meliputi promosi penjualan (X3.1), periklanan (X3.2), tenaga penjualan (X3.3), pemasaran langsung (X3.4), dan kehumasan (X3.5).

7. Distribusi (X4) dalam Tugas Akhir ini merupakan suatu proses yang dilakukan oleh PT Horti Agro Makro dalam menyalurkan benih kentang

20

industri (Solanum tuberosum L) kepada konsumen. Indikator distribusi meliputi akses (X4.1), waktu pengiriman (X4.2) dan transportasi (X4.3).

8. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian Tugas Akhir ini merupakan metode analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran menggunakan taktik bauran pasar di PT Horti Agro Makro.

9. SWOT dalam penelitian Tugas Akhir ini merupakan metode analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi pemasaran menggunakan taktik bauran pasar yang paling tepat, efektif dan efisien.

Waktu dan Tempat

Tugas Akhir (TA) merupakan rangkaian kegiatan dalam menyelesaikan studi program diploma IV di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor. Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan dari 4 April sampai dengan 2 Juli 2022. Berlokasi di PT Horti Agro Makro (HAM) yang beralamatkan di Desa Tambakbaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut. PT Horti Agro Makro sendiri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang agroinput khususnya perbenihan kentang di Jawa Barat sejak tahun 2010.

Pengumpulan Data

Data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung dari sumber utama yaitu PT Horti Agro Makro yang dijadikan tempat penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan melalui tiga cara yaitu 1) wawancara, 2) pengisian kuesioner; dan 3) observasi lapangan. Data sekunder diperoleh melalui data yang benih kentang industrial dari lembaga atau instansi yang berkaitan dengan penelitian, seperti Balitsa, Balai Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Badan Pengembangan Benih Kentang Pangalengan, dan studi literatur serta laporan dan jurnal ilmiah yang berhubungan dengan penelitian ini.

21 Responden

Responden dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik kuota sampling. Dengan pertimbangan waktu dan biaya, jumlah responden yang diambil sebanyak 30 orang yang terdiri dari petani yang menjadi konsumen dari benih kentang PT Horti Agro Makro. Hal ini dianggap cukup untuk menemukan kehalusan data dari penelitian yang dilaksanakan.

Kisi-Kisi Instrumen

Instrumen adalah sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Instrumen yang bertujuan untuk mengumpulkan data primer dalam kajian ini menggunakan kuesioner, adapun bentuk dari kuesioner ini berupa pertanyaan dan pernyataan untuk menggali informasi dari sasaran. Kisi-kisi instrumen dalam kajian ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Kisi-kisi Instrumen

Variabel Indikator Parameter Soal Skala Pengukuran

Produk (X1)

Kualitas

Keseragaman Tumbuh Produktivitas

Tahan Hama dan Penyakit

1-3

Skala Likert modifikasi

1-4

Ukuran

Keseragaman Ukuran Knol

Diameter Knol

4-5

Skala Likert modifikasi

1-4 Pengemasan

Melindungi Benih Kentang

Kerapihan Kemasan

6-7

Skala Likert modifikasi

1-4 Keragaman

Produk

Produk yang

dihasilkan beragam 8-9

Skala Likert modifikasi

1-4 Garansi

Jaminan produk baik

sampai tujuan 10

Skala Likert modifikasi

1-4

Harga (X2)

Terjangkau

Daya Beli Konsumen Kesesuaian Harga Dengan Produk

1-2

Skala Likert modifikasi

1-4 Selisih

Dengan Pesaing

Harga Kompetitor Penjual Benih Kentang Persaingan Harga

3-4

Skala Likert modifikasi

1-4 Potongan

Harga

Keuntungan Yang

Diharapkan 5-6 Skala Likert modifikasi

22 Perusahaan Diskon Penjualan

1-4

Promosi (X3)

Promosi Penjualan

Penggunaan Media Dalam

Memperkenalkan Produk

Pengelolaan Media Sosial

Frekuensi Promosi Dengan Sosial Media

1-3

Skala Likert modifikasi

1-4

Periklanan

Biaya Dalam Melakukan Iklan Waktu Dalam Melakukan Iklan

4-5

Skala Likert modifikasi

1-4

Tenaga Penjualan

Penyampaian informasi produk Informasi Mudah Dipahami

6-7

Skala Likert modifikasi

1-4 Pemasaran

Langsung

Frekuensi pemasaran

langsung 8

Skala Likert modifikasi

1-4 Kehumasan

Hubungan yang dijalin dengan konsumen 9

Skala Likert modifikasi

1-4

Distribusi (X4)

Akses

Kemudahan Pengiriman Benih

Kentang 1-2

Skala Likert modifikasi

1-4 Kemudahan saluran

pemasaran

Waktu Pengiriman

Waktu Yang Dibutuhkan Dalam Pengiriman Benih Kentang

3-4

Skala Likert modifikasi

1-4 Respon perusahaan

Transportasi

Transportasi Yang Mendukung Pengiriman

5

Skala Likert modifikasi

1-4

Keputusan Pembelian (Y)

Pembelian Ulang

Produk 1

Skala Likert modifikasi

1-4 Keyakinan Membeli

Terhadap Produk 2

Skala Likert modifikasi

1-4 Kecepatan Membeli

Terhadap Produk 3

Skala Likert modifikasi

1-4 Keterangan :

Skala 1 : Sangat Tidak Setuju Skala 2: Tidak Setuju

Skala 3: Setuju Skala 4: Sangat Setuju

23

Pengujian Instrumen

Validitas

Uji validitas adalah mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menajalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Langkah-langkah mengukur validitas instrumen yaitu menyebarkan instrumen kepada responden yang bukan responden sesungguhnya, kemudian mengolah data menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2007 dan menentukan validitas berdasarkan formula koefisien korelasi Product Moment dari Karl Person sebagai berikut:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = π‘βˆ‘π‘₯𝑦 βˆ’ βˆ‘π‘₯βˆ‘π‘¦

βˆšπ‘π›΄π‘₯2βˆ’ (βˆ‘π‘₯)2βˆšπ‘π›΄π‘¦2βˆ’ (βˆ‘π‘¦)2 Keterangan:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = Koefisien korelasi π‘₯ = Skor item

y = Skor total

𝑁 = Banyaknya subjek

Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai Tabel koefisien korelasi pada derajat kebebasan (db)= n-2 dan Alpha= 5%. Nilai Tabel r disesuaikan dengan nilai kritis koefisien korelasi product moment. Setelah itu, membandingkan nilai hitung r dengan nilai Tabel r. Jika nilai hitung r > nilai Tabel r, maka instrumen dinyatakan valid dan dapat digunakan (Muhidin dan Maman, 2007).

Instrumen kuesioner berisi pertanyaan mengenai taktik bauran pasar berupa produk, harga, promosi dan distribusi yang dilakukan oleh PT Horti Agro Makro dalam memasarkan produk benih kentang industri.Dari uji yang telah dilakukan, semua soal dengan jumlah sebanyak 33 butir dinyatakan valid (Lampiran 9).

Reliabilitas

Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi jika pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana

24

tes dapat dipercaya dalam menghasilkan skor yang konsisten, relatif tidak berubah meskipun diteskan pada situasi yang berbeda. Suatu alat ukur dikatakan andal bila digunakan berulangkali memberikan hasil yang sama, kriteria alat ukut dikatakan andal apabila nilai Cronbach’s alpanya lebih besar atau sama denga 0,60 maka instrumen penelitian sangat andal/reliabel dan dapat digunakan untuk pengumpulan data.

Langkah-langkah mengukur reliabilitas instrumen yaitu menyebarkan instrumen kepada responden yang bukan responden sesungguhnya, kemudian mengolah data menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2007 dan menentukan reliabilitas berdasarkan formula koefisien Alpha dari Cronbach’s, sebagai berikut:

π‘Ÿ11= ( π‘˜

π‘˜ βˆ’ 1) (1 βˆ’βˆ‘π‘Žπ‘2 π‘Ž2𝑑 ) Keterangan :

π‘Ÿ11 = Reliabilitas instrumen π‘˜ = Banyaknya butir soal

βˆ‘ π‘Ž 𝑏 2 = Jumlah varians butir

π‘Ž ²𝑑 = Varians total N = Jumlah responden

Kemudian hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 5. Karena hasil uji reliabilitas untuk masing-masing variabel lebih dari 0,60 maka instrumen kuesioner yang digunakan terpercaya (reliabel).

Tabel 5 Hasil uji reliabilitas

No. Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

1. Produk 0,874 Reliabel, karena > 0,6

2. Harga 0,868 Reliabel, karena > 0,6

3. Promosi 0,852 Reliabel, karena > 0,6

4. Distribusi 0,772 Reliabel, karena > 0,6 5. Keputusan Pembelian 0,659 Reliabel, karena > 0,6 Sumber: Data primer, 2022

25 Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dan analisis SWOT. Teknik analisis penelitian ini meliputi tiga tahapan. Tahap pertama adalah tahap pengumpulan data terkait faktor-faktor taktik bauran pasar yang ada di PT Horti Agro Makro. Tahap kedua yaitu menganalisis pengaruh faktor-faktor bauran pasar terhadap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh PT Horti Agro Makro. Tahap ketiga adalah tahap analisis dengan matriks SWOT untuk mencari dan merumuskan alternatif-alternatif strategi bisnis yang dapat dilakukan oleh PT Horti Agro Makro agar dapat mengoptimalkan penjualan. Berikut ini alat analisis data yang digunakan dalam menganalisis berdasarkan tujuan penelitian, yaitu:

Analisis Regresi

Secara umum, model regresi linear berganda melibatkan satu variabel tak bebas dan variabel bebas dinyatakan sebagai berikut:

π‘Œ = π‘Ž + 𝐡1𝑋1+ 𝐡2𝑋2+ 𝐡𝑛𝑋𝑛

Keterangan :

Y = Variabel terikat atau respon X = Variabel bebas atau predictor a = Konstanta

B = Koefisien Regresi

Secara umum, tahapan analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

1. Menentukan variabel dependen dan variabel independen.

2. Melakukan uji linearitas karena model yang digunakan merupakan model regresi linier.

3. Membangun model dan menyeleksi variabel independen yang signifikan dalam model.

4. Melakukan cek diagnostik atau uji asumsi klasik (dari metode OLS) yakni memeriksa asumsi heteroskedastisitas (variansi galat yang bersifat konstan), tidak adanya multikolinearitas antar variabel independen dan uji normalitas residual.

26

Uji Hipotesis. Uji hipotesis pada dasarnya merupakan metode pengambilan keputusan yang didasarkan pada analisis data. Dalam penelitian ini dilakukan uji hipotesis yang meliputi Uji t (Uji parsial), uji F (Uji simultan), dan koefisien determinasi (R2).

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas yang diteliti dengan variabel terikat secara individual (parsial).

Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut : π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”= 𝑏

𝑠𝑒

Keterangan : thitung =Nilai t

b = Koefisien regresi X

se = Standar eror koefisien regresi X 2. Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk menguji seberapa besar pengaruh secara serempak atau simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a) Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain bahwa semua variabel independen secara serempak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut Tabel.

Caranya dengan melihat nilai yang tertera pada kolom F pada Tabel anova hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisen determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang lebih kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik

27

atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.

Dalam pernyataan nilai adjusted R2 dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara sistematis jika nilai R2 = 1 maka adjusted R2 = R2 = 1 sedangkan jika R2 = 0, maka adjusted R2 = (1-k)/(n-k). Jika k β‰₯ 1, maka adjusted R2 akan bernilai negatif.

Analisis SWOT

Untuk melakukan Analisis SWOT secara garis besar harus dilakukan melalui tiga tahapan yaitu :

1. Tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini bukan hanya sekedar kegiatan mengumpulkan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis. Umumnya data dikategorikan sebagai data internal dan eksternal. Untuk keperluan analisis, biasanya dipakai External Factor Analysis Summary (EFAS) dan Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

2. Membuat matrik EFAS dan IFAS

3. Melakukan analisis. Untuk keperluan ini dipergunakan Diagram SWOT.

Sumbu mendatar atau sumbu X manggambarkan faktor IFAS dan sumbu vertikal atau sumbu Y menggambarkan faktor EFAS

4. Membuat matriks SWOT atau matriks TOWS. matrik ini terdiri atas empat bidang atau kuadran.

28

Dokumen terkait