• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran Benih Kentang (Solanum tuberosum L) Menggunakan Taktik Bauran Pasar di PT Horti Agro Makro Kabupaten Garut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Strategi Pemasaran Benih Kentang (Solanum tuberosum L) Menggunakan Taktik Bauran Pasar di PT Horti Agro Makro Kabupaten Garut"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN

BENIH KENTANG (Solanum tuberosum L) MENGGUNAKAN TAKTIK BAURAN PASAR DI PT HORTI AGRO MAKRO

KABUPATEN GARUT

LAPORAN TUGAS AKHIR

NAUFAL ABDUL JABAR 020518021

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS HORTIKULTURA JURUSAN PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR BOGOR

2022

(2)

STRATEGI PEMASARAN

BENIH KENTANG (Solanum tuberosum L) MENGGUNAKAN TAKTIK BAURAN PASAR DI PT HORTI AGRO MAKRO

KABUPATEN GARUT

NAUFAL ABDUL JABAR 020518021

LAPORAN TUGAS AKHIR

Sebagai salah satu syarat memperoleh sebutan gelar profesional Sarjana Terapan Pertanian (S.Tr.P)

Pada Program Studi Agribisnis Hortikultura

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS HORTIKULTURA JURUSAN PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR BOGOR

2022

(3)

ii

(4)

iii

(5)

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

Perjuangan kita itu sama, hanya waktu dan jalan yang membedakan.

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan baik. Tidak lupa sholawat dan salam kita sanjungkan kepada junjungan alam yakni

Nabi Muhammad SAW

Dengan rasa syukur yang mendalam atas terselesaikannya Karya ini kupersembahkan untuk orang tua tercinta Bpk. H Hamdan dan Ibu Nyi Hj Ara yang telah memberikan suntikan moral serta

doa yang tiada henti terpanjatkan

Tidak lupa, kepada Keluarga Tercinta RMA (Republik Masjid At- Tarbiyah) yang senantiasa memberikan bantuan dan doanya serta

kepada engkau yang selalu melangitkan do’a hingga diri ini dapat selalu dan terus tumbuh menjadi lebih baik

Untuk Para Dosen yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, hanya ucapan terimakasih atas ilmu yang bermanfaat dan dedikasi yang luar biasa dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar, sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan Tugas

Akhir ini

Serta kepada Pembimbing yakni Ibu Wahyu Trisnasari dan Ibu Endang Krisnawati yang memberikan arahan serta motivasi luar

biasa kepada penulis

(6)

v

Rasa terimakasih untuk teman-teman yang diwakilkan oleh Ade Supriyadi, Iyang Jaelani, Bang Fakhri Rinzani, Bang Muhammad

Alamsyah Alfarisy, Rizki Setiawan, A Dendy Pratama, Surya Lesmana, M. Rizky Fajar Nugraha, dan semua yang terlibat

dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini

Terakhir, rasa terimakasih kepada PT Horti Agro Makro yang membantu kelancaran Tugas Akhir ini

Untuk Almamater (POLBANGTAN Bogor)

Memaknai sebuah proses, pernyataan yang membara, senantiasa penulis ingat dan menjadi acuan dalam menikmati proses

Terimakasih dan permohonan maaf penulis ucapkan, atas kesalahan perilaku maupun ucapan yang tidak berkenan kepada semua yang terlibat dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini

Kebenaran hanya Milik Allah SWT Kesalahan hanya milik penulis pribadi KEPADA ALLAH PENULIS MOHON AMPUN

(7)

vi

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir berjudul β€œStrategi Pemasaran Benih Kentang (Solanum tuberosum L) Menggunakan Taktik Bauran Pasar di PT Horti Agro Makro Kabupaten Garut” adalah karya saya sendiri yang dibuat di bawah arahan dan bimbingan Dosen Pembimbing. Judul ini belum pernah diajukan dalam bentuk penelitian apapun di perguruan tinggi manapun.

Bahan rujukan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tulisan ini.

Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan plagiarisme tulisan ini maka saya siap menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Bogor, Juli 2022

Naufal Abdul Jabar

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan judul

β€œStrategi Pemasaran Benih Kentang (Solanum tuberosum L) menggunakan Taktik Bauran Pasar” yang dilaksanakan di PT Horti Agro Makro Kabupaten Garut tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Shalawat serta salam semoga senantiasa kita haturkan kepada Nabi agung yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa serta menuntun kita menuju sebuah petunjuk yang paling benar yakni syari’at agama Islam yang merupakan satu-satunya karunia yang paling besar bagi seluruh alam semesta.

Sebelumnya penulis menghaturkan banyak terimakasih kepada Dr. Wahyu Trisnasari, SST., M.Si selaku Pembimbing I, Endang Krisnawati, SP., MP selaku Pembimbing II, Muhammad Khudori, SP dan Titin Martinah selaku pembimbing eksternal, Orang Tua dan berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian laporan ini.

Tidak lupa dengan seluruh kerendahan hati saya selaku penulis meminta kesediaan para pembaca untuk memberikan kritik serta saran yang bersifat membangun terhadap laporan ini, untuk dikemudian hari akan dijadikan sebagai bahan revisi bagi penulisan selanjutnya.

Bogor, Juli 2022

Penulis

(9)

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Majalengka pada tanggal 12 Agustus 2000 sebagai anak ke 4 dari pasangan bapak H. Hamdan dan ibu Hj. Nyi Ara.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) ditempuh di sekolah SD Negeri Sunalari dan lulus tahun 2012. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditempuh di sekolah MTs PUI Kasturi dan lulus tahun 2015. Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ditempuh di sekolah SMK Negeri 1 Maja dan lulus tahun 2018. Pada tahun 2018, penulis diterima sebagai mahasiswa program sarjana terapan (D-IV) di Program Studi Agribisnis Hortikultura Jurusan Pertanian di Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor. Selama mengikuti program D-IV, penulis aktif menjadi anggota Badan Perwakilan Mahasiswa (2019-2020), Anggota Korps Sukarela (2020-2022), dan Koordinator Pembinaan dan Kaderisasi Lembaga Dakwah Kampus (2019-2022).

(10)

ix

ABSTRAK

NAUFAL ABDUL JABAR. Strategi Pemasaran Benih Kentang (Solanum tuberosum L) Menggunakan Taktik Bauran Pasar di PT Horti Agro Makro Kabupaten Garut. Dibimbing oleh WAHYU TRISNASARI dan ENDANG KRISNAWATI.

Seiring dengan terus meningkatnya permintaan benih kentang bersertifikat, ketersediaan benih berkualitas tinggi dan terjangkau menjadi salah satu kendala dalam produksi kentang di Indonesia. Tetapi berdasarkan data pemasaran yang diperoleh dari PT Horti Agro Makro (HAM) menunjukan bahwa terjadi surplus penawaran pada usaha yang dijalankannya. Hal ini ditandai dengan masih tersisanya jumlah benih kentang yang belum terserap oleh para petani yang akhirnya secara finansial PT HAM tidak dapat memperoleh keuntungan secara maksimal. Sehingga diperlukan peran dari penerapan strategi pemasaran dengan taktik bauran pasar yang tepat, efektif dan efisien sebagai salah satu upaya untuk memperoleh keuntungan secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor taktik bauran pasar yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan merumuskan strategi pemasaran menggunakan taktik bauran pasar yang efektif dan efisien di PT HAM. Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan dari 4 April sampai dengan 2 Juli 2022. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengisian kuesioner dan observasi lapangan.

Variabel penelitian meliputi produk, harga, promosi dan distribusi. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial variabel harga dan distribusi berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,043 dan 0,001. Adapun secara simultan variabel produk, harga, promosi dan distribusi berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Strategi yang harus dilakukan oleh PT HAM adalah mengoptimalkan penggunaan internet untuk promosi dan memberikan pelatihan kepada pekerja bidang pemasaran tentang cara promosi menggunakan media online serta menambah jangka waktu garansi kepada petani mitra.

Kata Kunci: Benih Kentang, Pemasaran, Taktik Bauran Pasar

(11)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ii

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR iii

LEMBAR PERSEMBAHAN iv

SURAT PERNYATAAN vi

KATA PENGANTAR vii

RIWAYAT HIDUP viii

ABSTRAK ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 3

Tujuan 4

Manfaat 4

TINJAUAN PUSTAKA 5

Benih Kentang 5

Strategi Pemasaran 6

Taktik Bauran Pasar 8

Digital Marketing 10

Analisis Regresi 11

Analisis SWOT 11

Penelitian Terdahulu 14

Kerangka Pemikiran 17

METODE PENELITIAN 19

Definisi Operasional 19

Waktu dan Tempat 20

Pengumpulan Data 20

(12)

xi

Responden 21

Kisi-kisi Instrumen 21

Pengujian Instrumen 23

Analisis Data 25

HASIL DAN PEMBAHASAN 28

Profil Perusahaan 28

Taktik Bauran Pasar Benih Kentang G-0 di PT Horti Agro Makro 32

Karakteristik Responden 34

Analisis Regresi Linier Berganda 37

Analisis SWOT 47

SIMPULAN DAN SARAN 54

Simpulan 54

Saran 54

DAFTAR PUSTAKA 55

LAMPIRAN 58

(13)

xii

DAFTAR TABEL

1 Luas lahan dan produksi tanaman kentang pada tahun 2017-2021 di

Indonesia 1

2 Jumlah luasan panen, produksi, dan produktivitas kentang di Jawa

Barat tahun 2021 2

3 Penelitian Terdahulu 14

4 Kisi-kisi instrumen 21

5 Hasil uji reliabilitas 24

6 Harga benih kentang di PT Horti Agro Makro 33

7 Karakteristik responden berdasarkan umur 35

8 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin 36 9 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan 36 10 Hasil koefisien model regresi linier berganda (Uji Multikolinearitas) 38

11 Hasil model regresi linier berganda (Uji t) 40

12 Hasil model regresi linier berganda (Uji F) 46

13 Model summary koefisien determinasi regresi linier berganda 46 14 Internal Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) PT Horti Agro

Makro 48

15 External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) PT Horti Agro

Makro 49

16 Kuadran analisis SWOT PT Horti Agro Makro 50

17 Matriks SWOT PT Horti Agro Makro 51

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

1 Kuadran analisis SWOT 12

2 Kerangka Pemikiran 17

3 Kemasan benih kentang 32

4 Ukuran benih kentang 33

5 Pengangkutan benih kentang 34

6 Grafik Normal P-P Plot 38

7 Output Scatterplots 39

8 Diagram analisis SWOT PT Horti Agro Makro 50

DAFTAR LAMPIRAN

1 Jadwal Palang Tugas Akhir 58

2 Pedoman Observasi 59

3 Pedoman Wawancara 60

4 Lembar Kuesioner 61

5 Kuesioner SWOT 66

6 Deskripsi kentang varietas Atlantik AR 08 68

7 Struktur organisasi PT Horti Agro Makro 70

8 Data Responden 71

9 Hasil uji validitas dan reliabilitas 73

10 Stok benih dasar AR 08 74

11 Ketersediaan benih kentang varietas AR 08 74

12 Jurnal harian kegiatan Tugas Akhir 75

13 Lembar konsultasi Tugas Akhir 77

14 Dokumentasi kegiatan penelitian Tugas Akhir 78

(15)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kentang (Solanum tuberosum L) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang cukup strategis dalam penyediaan bahan pangan untuk mendukung ketahanan pangan (Karjadi, 2016 dalam Saputro dkk, 2019).

Walaupun tanaman kentang di Indonesia merupakan salah satu bahan pangan alternatif, tetapi tidak mengurangi akan pentingnya dilakukan pengembangan terhadap komoditas yang satu ini.

Tercatat dalam data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (2022) menunjukan bahwa jumlah produksi tanaman kentang di Indonesia relatif mengalami kenaikan. Data luas lahan dan produksi tanaman kentang lima tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1:

Tabel 1 Luas lahan dan produksi tanaman kentang pada tahun 2017-2021 di Indonesia

Kentang 2017 2018 2019 2020 2021

Luas Lahan (ha) 75.611 68.683 68.223 65.621 71.701 Produksi (ton) 1.164.743 1.284.760 1.314.654 1.282.768 1.343.772 Sumber: Badan Pusat Statistik (2022), diolah

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa, jumlah produksi senantiasa meningkat walaupun luas lahannya relatif mengalami penurunan. Hal ini menunjukan bahwa produktivitas dari budidaya kentang yang dilakukan relatif mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Namun demikian, dengan produktivitas sebesar 18,75 ton/ha masih relatif rendah jika dibandingkan dengan produktivitas dibeberapa negara di Eropa seperti Belgia dan Belanda yang masing-masing dapat mencapai rata-rata produktivitas sebesar 44,3 dan 42,5 ton/ha (Supit et al, 2010 dalam Mulyono dkk, 2017).

Seiring dengan bertambahnya tuntutan untuk terus melakukan pengembangan agar dapat mencapai produktivitas maksimal, tentunya harus didukung oleh ketersediaan benih yang unggul dan berkualitas. Menurut Mahbubi (2013) menyebutkan bahwa salah satu kendala dalam memproduksi kentang adalah belum tersedianya benih kentang yang berkualitas tinggi dan terjangkau

(16)

2

oleh petani. Hal ini sejalan dengan data yang diperoleh dari Direktorat Jendral Hortikultura (2008) dalam Mulyono (2017) yang menunjukkan bahwa pada tahun 2008 kebutuhan benih kentang sebesar 96.277 ton, sedangkan ketersediaan benih bersertifikat dalam negeri hanya sebesar 8.066 ton (8,3%). Hal tersebut diperkuat dengan data serupa yang menunjukan bahwa pada tahun 2011 kebutuhan benih kentang sebesar 128.426 ton sedangkan ketersediaan benihnya hanya sebesar 4.702 ton (4,3 %) yang diperoleh dari produksi benih dalam negeri sebesar 2.950 ton (2,7 %) dan impor sebesar 1.752 ton (1,6 %) (Direktorat Produksi Hortikultura Dan Aneka Tanaman, 2011 dalam Mahbubi, 2013).

Tabel 2 Jumlah luasan panen, produksi, dan produktivitas kentang di Jawa Barat tahun 2021

No. Kabupaten Luasan Panen (ha)

Produksi (ton)

Produktivitas (ton/ha)

1 Bogor 7 91,4 13,06

2 Cianjur 11 220 20

3 Bandung 3.390 70.678,2 20,85

4 Garut 6.889 160.944,7 23,36

5 Kuningan 3 54 18

6 Majalengka 329 5.645,4 17,16

7 Sumedang 56 1.078 19,25

8 Bandung Barat 119 1.770 14,87

Total 10804 240.481,7 πœ‹=18,32

Sumber: Badan Pusat Statistik (2022), diolah

Pada tahun 2021, Jawa Barat menjadi salah satu provinsi dengan jumlah penyumbang produksi kentang nasional terbanyak peringkat ke-3, dengan jumlah total produksinya mencapai 240.482 ton (Tabel 2). Jumlah produksi tersebut didominasi oleh Garut yang menjadi salah satu kabupaten dengan jumlah produksi terbanyak yaitu sebesar 160.944,7 ton disusul oleh Kabupaten Bandung dan Majalengka dengan total produksi masing-masing sebesar 70.678,2 dan 5.645,4 ton (BPS 2022).

Berdasarkan data pemasaran yang diperoleh dari PT Horti Agro Makro (HAM) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pembenihan kentang bersertifikat di Kabupaten Garut menunjukan bahwa terjadi surplus penawaran pada usaha yang dijalankannya, khususnya pada produksi

(17)

3

benih kentang industri. Hal ini ditandai dengan masih tersisanya jumlah benih yang belum terserap oleh para petani atau konsumen yang akhirnya secara finansial menyebabkan PT HAM tidak dapat memperoleh keuntungan secara optimal. Maka dari itu, diperlukan peran dari penerapan strategi pemasaran dengan taktik bauran pasar yang efektif dan efisien sebagai salah satu upaya untuk memperoleh keuntungan yang optimal.

Perbedaan pengkajian ini dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Nugroho Krisna Pangestu (2019) dengan judul penelitiannya yaitu β€œAnalisis Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Pada Produk Kentang Goreng Cavendish Tipe Clear dengan Menggunakan Metode SWOT Studi Kasus di PT Delisari Nusantara” adalah dilihat dari metode yang digunakan. Selain menggunakan metode SWOT, dalam penelitian ini juga menggunakan metode analisis regresi linier berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari setiap variabel yang ada dalam taktik bauran pasar, sehingga perusahaan dapat mengetahui dan merumuskan dengan tepat strategi pemasaran yang paling efektif dan efisien dalam upaya memperoleh keuntungan yang optimal.

Rumusan Masalah

Adapun untuk rumusan masalah Tugas Akhir ini berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh faktor-faktor taktik bauran pasar (marketing mix) pada strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT Horti Agro Makro terhadap keputusan konsumen untuk membeli benih kentang industri?

2. Bagaimana strategi pemasaran menggunakan taktik bauran pasar di PT Horti Agro Makro?

(18)

4 Tujuan

Merujuk pada rumusan masalah diatas, maka tujuan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis pengaruh faktor-faktor taktik bauran pasar (Marketing mix) pada strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT Horti Agro Makro dalam memasarkan benih kentang industri terhadap keputusan pembelian.

2. Merumuskan strategi pemasaran menggunakan taktik bauran pasar yang efektif dan efisien di PT Horti Agro Makro.

Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari kegiatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa, dapat meningkatkan dan memperdalam kemampuan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang diperoleh selama melakukan Tugas Akhir terkait strategi pemasaran dengan menggunakan taktik bauran pasar.

2. Bagi perusahaan, dapat menjadi bahan informasi bagi perusahaan sebagai pertimbangan dalam menentukan keputusan terkait kegiatan pemasaran sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.

3. Bagi institusi, dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian sejenis dimasa yang akan datang.

(19)

5

TINJAUAN PUSTAKA

Benih Kentang

Benih kentang adalah umbi tanaman kentang yang dipergunakan untuk melakukan usaha budidaya kentang. Benih kentang seringkali diperbanyak secara vegetatif yakni tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari tanaman induknya melainkan menggunakan umbi (BPHT, 2009).

Menurut Prabaningrum, dkk (2014) dalam pemilihan benih kentang, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: 1) varietas benar, artinya varietas tidak tercampur atau sesuai dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh BPSB, 2) kualitas baik (umbi benih sehat, tidak cacat atau tidak ada kerusakan mekanis, tidak terserang hama atau penyakit, 3) ukuran benih sesuai, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil, 4) benih telah pecah dormansi yang ditandai dengan tumbuhnya tunas dan keadaan tunas baik (vigor/kekar), 5) harga benih sesuai dengan kelas benih, 6) distribusi benih tepat dengan saat tanam.

Masalah yang masih dihadapi banyak petani kentang disebabkan oleh semakin mahalnya harga benih kentang dan kualitas benih yang rendah, sehingga petani lebih memilih menggunakan kentang benih dari panen sebelumnya, tentu hal ini menyebabkan rendahnya produktifitas kentang yang dihasilkan. Situasi ini juga terjadi di Kenya dimana petani kekurangan benih kentang unggul sehingga petani bergantung pada menyimpan benih dari tanaman. Sementara itu, kendala yang dihadapi petani di Kabupaten Solok yaitu sulitnya mendapatkan benih kentang dan harga benih kentang unggul cenderung mahal dibandingkan harga kentang biasa (Rahmawati, 2020).

Menurut petani, benih yang disertifikasi dikenakan biaya sebesar Rp. 25 per kg untuk benih G-2, sehingga jika petani ingin memberi label 10 ton benih, biayanya sulit terjangkau. Biaya tersebut semakin sulit dijangkau jika petani ingin melabeli benih G-0 dan G-1 karena harus merogoh kocek masing-masing Rp.

5.000 dan Rp. 3.000 per knol (Wulandari dkk, 2021).

Untuk meningkatkan ketersediaan benih unggul, diperlukan suatu teknologi yang mendorong peningkatan produksi benih dan produktivitas tanaman kentang antara lain dengan teknologi kultur jaringan. Teknik ini diperkenalkan untuk

(20)

6

meningkatkan produksi benih kentang prebasic yaitu dengan melakukan inovasi teknologi menggunakan benih ex vitro.

Benih ex vitro adalah benih yang dihasilkan dari rekayasa teknologi untuk menyediakan benih kentang berkualitas melalui teknik kultur jaringan ex vitro.

Teknik ini dapat memberikan umbi mikro dan stek mikro yang bebas patogen, seragam dan tidak tergantung pada musim. Perbanyakan dengan metode ex vitro menghasilkan tanaman dengan jumlah primer yang lebih tinggi, akar sedang dan memiliki persentase hidup benih 70%. Selain itu, dalam penerapan teknik ex vitro dapat digunakan sebagai alternatif dalam penyediaan benih tanaman dalam jumlah banyak. Dengan perkembangan teknologi, beberapa petani beralih dari benih non- ex-vitro ke sistem pertanian kentang menggunakan benih ex vitro. Hal ini dilakukan agar petani mendapatkan benih kentang yang unggul dan berkualitas sehingga produktivitas kentang dapat meningkat. (Rahmawati, 2020)

Strategi Pemasaran

Strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani adalah gabungan dari Stratos (tentara) dan ego (pemimpin). Strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indoenesia (2022) yaitu rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Selanjutnya, strategi dapat didefinisikan sebagai seni memanfaatkan keterampilan dan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuannya melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan di bawah kondisi yang paling menguntungkan (Budio, 2019).

Strategi juga dapat dikatakan sebagai suatu tindakan penyesuaian untuk mengadakan reaksi terhadap situasi lingkungan tertentu yang dapat dianggap penting, dimana tindakan penyesuaian tersebut dilakukan secara sadar berdasarkan pertimbangan yang wajar. Strategi harus dirumuskan dengan tepat dan cermat sehingga jelas apa yang sedang dan akan dilaksanakan perusahaan demi mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Adapun arti pemasaran menurut The American Marketing Assosiation (AMA) yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2016), yaitu fungsi organisasi dan sekumpulan proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan mengelola hubungan konsumen dengan cara menguntungkan organisasi dan para pemegang

(21)

7

kepentingan. Fungsi dari kegiatan pemasaran ditujukan untuk memberi pengertian kepada konsumen terkait produk dan jasa yang dipasarkan atau ditawarkan. Maka dari itu, pemasaran merupakan kegiatan yang paling fundamental dalam memasarkan produk-produk dan jasa pada perusahaan (Jasfar, 2021).

Strategi pemasaran sebagai alat mendasar yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan daya saing (competitiveness) yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki. Jadi, strategi pemasaran merupakan proses dinamis dan inovatif perencanaan perusahaan dalam memasarkan dan memperkenalkan produk maupun jasa yang ditawarkan kepada konsumen untuk mencapai tujuan tertentu dengan semua resiko yang ada. Baik melalui cara-cara tradisional maupun modern seperti digital marketing (Jasfar, 2021).

Strategi pemasaran memiliki tiga unsur utama yaitu 1) unsur strategi persaingan yang terdiri dari segementasi pasar, targeting dan positioning. 2) unsur nilai pemasaran yang terdiri dari brand, service, dan proses. 3) unsur taktik pemasaran yang terdiri dari diferensiasi dan bauran pasar meliputi produk, harga, promosi, dan tempat/distribusi (Rangkuti, 2016).

Menurut Mudrajad (2005) mengungkapkan bahwa keberhasilan suatu organisasi dalam menggunakan strategi untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan pesaingnya dapat melalui beberapa strategi diantaranya yaitu:

1. Strategi prospektor (Prospector) yaitu strategi yang mengutamakan pada keberhasilan organisasi dalam berinovasi, selalu menciptakan produk baru dan kesempatan pasar yang baru.

2. Strategi bertahan (Defender) yaitu perusahaan dengan strategi bertahan biasanya mementingkan stabilitas pasar yang menjadi targetnya.

3. Strategi penganalisis (Analyzer) yaitu merupakan strategi analisis dan imitasi. Organisasi yang menggunakan strategi ini akan menganalisis ide bisnis baru sebelum organisasi memasuki bisnis tersebut.

4. Strategi reaktor yaitu organisasi yang bereaksi terhadap perubahan lingkungan dan membuat suatu perubahan hanya apabila terdapat tekanan dari lingkunganya yang memaksa organisasi tersebut untuk berubah.

(22)

8

Taktik Bauran Pasar

Bauran pasar adalah berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian terhadap suatu produk. Bauran pasar ini terdiri dari produk, harga, promosi serta distribusi (Fatimah, 2021). Taktik bauran pasar memiiki pengertian sebagai suatu proses penyatuan strategi pemasaran yang disesuaikan terhadap kondisi masing-masing perusahaan yang terstandarisasi dengan produk, harga yang rendah, promosi dan saluran distribusi.

Produk

Menurut Fatimah (2021) menjelaskan bahwa dalam taktik bauran pasar, salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam produk adalah kualitas produk.

Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Sehingga definisi ini dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila penjual telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Dalam aspek produk, yang perlu diperhatikan meliputi volume perdagangan, luas jangkauan pembelian produk, dan pengemasan (packing) (Palgunadi, 2011).

Adapun menurut Kotler (2009) indikator-indikator produk diantaranya adalah: kualitas, keragaman produk, design, merek, kemasan, garansi, dan pelayanan.

Harga

Harga adalah faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penerapan strategi yang berkaitan dengan penjualan. Menurut Fatimah (2021) harga adalah sejumlah nilai uang yang bersedia dibayar oleh pembeli dan bersedia diterima oleh penjual.

Tujuan dalam penetapan harga jual adalah untuk memperoleh laba yang maksimal, volume penjualan yang maksimal, pencitraan produk, atau menstabilkan harga. Penentuan harga produk yang dilakukan perusahaan sangat berpengaruh pada keputusan konsumen. Seringkali suatu perusahaan memberikan kepada calon konsumen akan harga yang relatif rendah namun dalam kenyataanya masih ada beberapa konsumen mengatakan bahwa harga yang ditawarkan tidak

(23)

9

sebanding dengan produk ketika dibeli dan cenderung lebih mahal dari produk–

produk kompetitor lainnya (Jatmika dan Syarifudin, 2019). Pada aspek harga yang perlu diperhatikan adalah keterjangkauan, grading, selisih dengan pesaing, sistem pembayaran dan frekuensi penjualan per minggu (Palgunadi, 2011).

Menurut Kotler (2009) indikator harga adalah daftar harga, diskon, priode pembayaran, syarat kredit dan potongan harga khusus.

Promosi

Promosi juga merupakan hal yang harus diperhatikan karena dapat mendorong konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Irawan, 2005 dalam Jatmika dan Syarifudin, 2019). Tujuan promosi tidak hanya memperkenalkan barang, akan tetapi juga untuk menimbulkan keyakinan dan kesadaran yang dapat menarik dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian.

Menurut Kotler (2009) indikator promosi adalah promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, pemasaran langsung, dan kehumasan.

Tempat/Distribusi

Tempat (place) juga memiliki peran yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan konsumen. Menurut Fatimah (2021) saluran distribusi (place) adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menyampaikan barang-barang hasil produksi suatu perusahaan dari produsen kepada para pembeli atau kepada calon pembeli. Adapun menurut Anonim dalam Bachrein (2004) distribusi merupakan bagian yang mengatur atau memfasilitasi agar pangan baik dalam bentuk hasil panen atau olahan dan benih dapat disalurkan dari daerah produksi sampai ke konsumen. Faktor lokasi berpengaruh terhadap keputusan yang diambil konsumen untuk membeli suatu produk. Lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen dan dekat dengan sentral pertanian merupakan lokasi yang tepat untuk suatu usaha, termasuk usaha penjualan sarana produksi pertanian (benih) (Jatmika dan Syarifudin, 2019). Untuk aspek distribusi

(24)

10

yang perlu diperhatikan meliputi penetapan wilayah ruang/tujuan pengiriman dan lamanya produk sampai ke agen atau konsumen (Palgunadi, 2011).

Menurut Kotler (2009) indikator distribusi adalah saluran pemasaran, cakupan pemasaran, lokasi/mudah dijangkau, persediaan dan transportasi.

Digital Marketing

Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggaran Jasa Internet Indonesia (2022) menunjukan bahwa sebanyak 210 juta jiwa atau sebesar 77,02%

dari total populasi penduduk di Indonesia telah menggunakan internet. Hal ini tentu menjadi suatu peluang dan tantangan yang harus diperhatikan oleh suatu perusahaan agar dapat menjangkau konsumen yang lebih luas dalam kegiatan pemasaran untuk produk atau jasa yang ditawarkan.

Digital marketing merupakan teknik pemasaran yang dimana memanfaatkan media berbasis internet dalam memasarkan produk serta menjangkau konsumen melalui platform digital. Digital marketing pada dasarnya mempunyai kesamaan arti dengan pemasaran elektronik (e-marketing). Keduanya menggambarkan manajemen dan pelaksanaan pemasaran berbasis media elektronik yang terhubung dengan internet. Hal ini memungkinkan pembeli dan penjual bertemu secara virtual (non-fisik), melakukan kegiatan promosi, pertukaran informasi, dan kesepakatan hingga terjadinya transaksi. (Suhermanto, 2021)

Media atau tools dalam pemasaran online (digital marketing) yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:

1. Situs web atau website, 2. Search Engine Marketing,

3. Web banner atau bisa disebut iklan di dalam suatu website, 4. Social network,

5. E-mail marketing,

6. Kegiatan kerja sama dengan memasangkan iklan di dalam web suatu perusahaan atau organisasi (Suhermanto, 2021)

Keuntungan yang bisa diperoleh, jika perusahaan melakukan pemasaran online untuk produk pertanian yang dihasilkan adalah keuntungan atau pendapatan bisa meningkat, hasil produk pertanian bisa membuka pasar baru (new

(25)

11

market) dan jika tidak menghasilkan produk pertanian secara langsung, maka bisa membuka pasar melalui pencarian produk. Berdasarkan jenis keuntungan tersebut, pemasaran online ini akan bisa membuka pasar (new market) dan mencari produk (Suhermanto, 2021).

Analisis Regresi

. Regresi linier berganda adalah pengaruh yang didapatkan dari dua atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat. Regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya (Ghozali, 2018).

Analisis regresi linier berganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2), (X3)... (XN) dengan variabel terikat.

Kegunaan khusus regresi linier berganda untuk mengetahui :

1. Apakah masing – masing variabel independen X berpengaruh terhadap Y.

2. Apakah pengaruh tersebut positif atau negatif.

3. Variabel independen mana yang mempunyai pengaruh terbesar.

4. Prediksi nilai Y bilamana setiap variabel X diketahui.

Analisis SWOT

Proses pengambilan keputusan strategis umumnya senantiasa dikaitkan dengan masalah misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Oleh karena itu, sebagai strategic planner dalam melakukan analisis perlu memperhatikan berbagai aspek yang terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor- faktor itu secara garis besar dapat dikelompokkan dalam 4 kategori yang disebut sebagai kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat), sehingga dikenal dengan sebutan analisis SWOT. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenght) dan peluang (Oppotunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats) (Rangkuti, 2016).

(26)

12

Adapun manfaat yang dapat dipetik dari analisis SWOT adalah sebagai berikut :

1. Secara jelas dapat dipakai untuk mengetahui posisi perusahaan dalam kancah persaingan dengan perusahaan sejenis.

2. Sebagai pijakan dalam mencapai tujuan perusahaan.

3. Sebagai upaya untuk menyempurnakan strategi yang telah ada, sehingga strategi perusahaan senantiasa bisa mengakomodir setiap perubahan kondisi bisnis yang terjadi.

Gambar 1 Kuadran Analisis SWOT (Sumber: Rangkuti, 2016)

1. Kuadran 1: ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

2. Kuadran 2: meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

3. Kuadran 3: perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak mengalami beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus

(27)

13

strategi adalah meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

4. Kuadran 4: merupakan situasi yang sangat tidak mengungtungkan, perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Pada kuadran ini mendukung strategi bertahan.

(28)

14

Penelitian Terdahulu Tabel 3 Penelitian Terdahulu

Judul Penulis/Tahun Latar Belakang Tujuan Metode Penelitian Kesimpulan

Analisis Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Pada Produk Kentang Goreng Cavendish Tipe Clear Dengan Menggunakan Metode SWOT (Studi Kasus di PT. Delisari Nusantara

Nugroho Krisna Pangestu/2019

Penjualan produk kentang goreng Kentang Goreng Cavendish Tipe Clear masih dibawah 2 pesaing diantara dua produk yang serupa, selama jumlah penjualan dalam 12 bulan priode Maret 2018-Februari 2019

Menentukan strategi pemasaran yang tepat agar dapat meningkatkan penjualan pada produk dan menganalisis agar dapat mengetahui strategi yang tepat dengan analisis SWOT.

Analisis SWOT, Matriks IFAS, Matriks EFAS, dan

Matriks SWOT.

Posisi pemasaran yang dilakukan pada penjualan produk kentang goreng Cavendish tipe Clear yaitu berada pada posisi agresif dimana perusahaan memiliki kekuatan dan peluang yang besar.

Adapun Strateginya adalah mempromosikan besar-besaran pada produk impor kentang goreng tersebut. Memperluas pemasaran dengan cara promosi via tester agar peminat mengetahui rasa pada kentang goreng tersebut.

Kajian Manajemen Pemasaran Kentang (Solanum tuberosum L.)

Palgunadi, Sri Sulastri, dan Hani Sri

Handayawati/2011

Kayu Aro di Kabupaten Kerinci mempunyai kondisi agroklimat yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kentang.

menganalisis hubungan antara manajemen pemasaran dengan harga yang diterima petani

Analisa Deskriptif, Analisa Korelasi

Spearman

Harga jual kentang rata – rata pada pedagang dengan manajemen pemasaran yang sangat-baik sebesar Rp. 1.753,906; pada pedangang dengan manajemen pemasaran yang

(29)

15 Rendahnya produktivitas

kentang di Kabupaten Kerinci diduga ada hubungannya dengan faktor produksi dan gangguan hama penyakit, faktor penerapan strategi pemasaran yaitu strategi produksi, strategi harga dan strategi

distribusi/pemasaran.

baik sebesar Rp. 1.480,417; dan pada pedagang dnegan manajemen pemasaran yang cukup-baik sebesar Rp. 1.341,295.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua variabel menunjukkan hubungan yang signifikan. Semakin baik tingkat manajemen pemasaran yang diterapkan pedagang kentang, ternyata harga jual kentang yang diterima pedagang semakin tinggi Pengaruh Bauran

Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Keripik Kentang (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu)

Nur Amalia Ma’rufah, Panji Deoranto, dan Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi/2017

Banyaknya produsen keripik kentang, khususnya di kota Batu, menimbulkan persaingan yang ketat dalam jalannya usaha. Agronas Gizi Food sebagai salah satu produsen keripik kentang perlu melakukan analisis dan perencanaan pemasaran agar dapat bersaing dalam usahanya.

Mengetahui pengaruh variabel bauran pemasaran 7P yang terdiri dari produk (product), harga (price), promosi (promotion), tempat (place), orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process) terhadap keputusan pembelian

Metode Structural Equation Modelling

(SEM)

Variabel produk (0,500), harga (0,482), promosi (0,397), tempat (0,449), dan bukti fisik (0,464) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian keripik kentang Agronas Gizi Food.

Sedangkan dua variabel lainnya yaitu orang (0,222) dan proses (0,353) berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian keripik kentang Agronas

(30)

16 Dua hal terkait pemasaran

yang penting bagi Agronas Gizi Food adalah bauran pemasaran dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen, untuk menjamin keberlangsungan usaha.

konsumen sebagai pertimbangan

perusahaan dalam mengevaluasi

pemasarannya.

Gizi Food.

Variabel produk merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian keripik kentang Agronas Gizi Food dengan rasa sebagai indikator yang paling diperhatikan oleh konsumen

Keunikan dari penelitian ini yaitu merupakan sesuatu yang baru untuk PT Horti Agro Makro dan jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu keunikannya adalah dalam penggunaan metode penelitian yang digunakan, yang mana selain menggunakan analisis SWOT juga menggunakan analisis regresi linier berganda.

(31)

17

Kerangka Pemikiran

Benih kentang Industri di PT HAM belum terserap secara

optimal

Optimalisasi Taktik Bauran Pemasaran

Keputusan Pembelian (Y) Produk (X1)

X1.1 : Kualitas X1.2 : Ukuran X1.3 : Pengemasan X1.4 : Keragaman produk

X1.5 : Garansi

Harga (X2) X2.1 : Terjangkau X2.2 : Selisih dengan pesaing

X2.3 : Potongan harga

Promosi (X3) X3.1 : Promosi penjualan

X3.2 : Periklanan X3.3 : Tenaga penjualan X3.4 : Pemasaran langsung

X3.5 : Kehumasan Meningkatnya penjualan

perusahaan Distribusi (X4)

X4.1 : Akses

X4.2 : Waktu Pengiriman X4.3 : Transportasi

Gambar 2 Kerangka Pemikiran

Rekomendasi Taktik Bauran Pemasaran

(32)

18 Hipotesis :

Hipotesis penelitian yang dilakukan, dirumuskan sebagai berikut : 1. Hipotesis 1

H0 = Diduga secara simultan produk, harga, promosi dan distribusi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian benih kentang industri di PT Horti Agro Makro.

Ht = Diduga secara simultan produk, harga, promosi dan distribusi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian benih kentang industri di PT Horti Agro Makro.

2. Hipotesis 2

H0 = Diduga secara parsial produk, harga, promosi dan distribusi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian benih kentang industri di PT Horti Agro Makro.

Ht = Diduga secara parsial produk, harga, promosi dan distribusi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian benih kentang industri di PT Horti Agro Makro.

(33)

19

METODE PENELITIAN

Definisi Operasional

Dalam kajian ini mempunyai keterbatasan baik waktu maupun biaya, sehingga penelitian dibatasi dalam definisi operasional sebagai berikut:

1. Keputusan pembelian (Y) yaitu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk membeli benih kentang industri dari PT Horti Agro Makro. Indikatornya meliputi pembelian ulang, keyakinan membeli terhadap produk dan kecepatan membeli terhadap produk.

2. Benih kentang industri di PT Horti Agro Makro dalam penelitian ini adalah benih kentang varietas atlantik (AR 08).

3. Bauran Pasar dalam penelitian ini terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi.

4. Produk (X1), yang dimaksud dengan produk di dalam Tugas Akhir ini adalah benih kentang industri (Solanum tuberosum L) di PT Horti Agro Makro. Indikator dari produk ini meliputi kualitas (X1.1), ukuran (X1.2), pengemasan (X1.3), keragaman produk (X1.4), dan garansi (X1.5)

5. Harga (X2) merupakan suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu dan tempat tertentu. Indikator harga dalam Tugas Akhir ini meliputi terjangkau (X2.1), selisih dengan pesaing (X2.2), dan potongan harga (X2.3).

6. Promosi (X3) dalam Tugas Akhir ini merupakan segala upaya yang dilakukan oleh PT Horti Agro Makro dalam memperkenalkan dan menawarkan produk benih kentang industri (Solanum tuberosum L) kepada calon konsumen. Indikator promosi meliputi promosi penjualan (X3.1), periklanan (X3.2), tenaga penjualan (X3.3), pemasaran langsung (X3.4), dan kehumasan (X3.5).

7. Distribusi (X4) dalam Tugas Akhir ini merupakan suatu proses yang dilakukan oleh PT Horti Agro Makro dalam menyalurkan benih kentang

(34)

20

industri (Solanum tuberosum L) kepada konsumen. Indikator distribusi meliputi akses (X4.1), waktu pengiriman (X4.2) dan transportasi (X4.3).

8. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian Tugas Akhir ini merupakan metode analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran menggunakan taktik bauran pasar di PT Horti Agro Makro.

9. SWOT dalam penelitian Tugas Akhir ini merupakan metode analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi pemasaran menggunakan taktik bauran pasar yang paling tepat, efektif dan efisien.

Waktu dan Tempat

Tugas Akhir (TA) merupakan rangkaian kegiatan dalam menyelesaikan studi program diploma IV di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor. Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan dari 4 April sampai dengan 2 Juli 2022. Berlokasi di PT Horti Agro Makro (HAM) yang beralamatkan di Desa Tambakbaya Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut. PT Horti Agro Makro sendiri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang agroinput khususnya perbenihan kentang di Jawa Barat sejak tahun 2010.

Pengumpulan Data

Data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung dari sumber utama yaitu PT Horti Agro Makro yang dijadikan tempat penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan melalui tiga cara yaitu 1) wawancara, 2) pengisian kuesioner; dan 3) observasi lapangan. Data sekunder diperoleh melalui data yang benih kentang industrial dari lembaga atau instansi yang berkaitan dengan penelitian, seperti Balitsa, Balai Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Badan Pengembangan Benih Kentang Pangalengan, dan studi literatur serta laporan dan jurnal ilmiah yang berhubungan dengan penelitian ini.

(35)

21 Responden

Responden dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik kuota sampling. Dengan pertimbangan waktu dan biaya, jumlah responden yang diambil sebanyak 30 orang yang terdiri dari petani yang menjadi konsumen dari benih kentang PT Horti Agro Makro. Hal ini dianggap cukup untuk menemukan kehalusan data dari penelitian yang dilaksanakan.

Kisi-Kisi Instrumen

Instrumen adalah sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Instrumen yang bertujuan untuk mengumpulkan data primer dalam kajian ini menggunakan kuesioner, adapun bentuk dari kuesioner ini berupa pertanyaan dan pernyataan untuk menggali informasi dari sasaran. Kisi-kisi instrumen dalam kajian ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Kisi-kisi Instrumen

Variabel Indikator Parameter Soal Skala Pengukuran

Produk (X1)

Kualitas

Keseragaman Tumbuh Produktivitas

Tahan Hama dan Penyakit

1-3

Skala Likert modifikasi

1-4

Ukuran

Keseragaman Ukuran Knol

Diameter Knol

4-5

Skala Likert modifikasi

1-4 Pengemasan

Melindungi Benih Kentang

Kerapihan Kemasan

6-7

Skala Likert modifikasi

1-4 Keragaman

Produk

Produk yang

dihasilkan beragam 8-9

Skala Likert modifikasi

1-4 Garansi

Jaminan produk baik

sampai tujuan 10

Skala Likert modifikasi

1-4

Harga (X2)

Terjangkau

Daya Beli Konsumen Kesesuaian Harga Dengan Produk

1-2

Skala Likert modifikasi

1-4 Selisih

Dengan Pesaing

Harga Kompetitor Penjual Benih Kentang Persaingan Harga

3-4

Skala Likert modifikasi

1-4 Potongan

Harga

Keuntungan Yang

Diharapkan 5-6 Skala Likert modifikasi

(36)

22 Perusahaan Diskon Penjualan

1-4

Promosi (X3)

Promosi Penjualan

Penggunaan Media Dalam

Memperkenalkan Produk

Pengelolaan Media Sosial

Frekuensi Promosi Dengan Sosial Media

1-3

Skala Likert modifikasi

1-4

Periklanan

Biaya Dalam Melakukan Iklan Waktu Dalam Melakukan Iklan

4-5

Skala Likert modifikasi

1-4

Tenaga Penjualan

Penyampaian informasi produk Informasi Mudah Dipahami

6-7

Skala Likert modifikasi

1-4 Pemasaran

Langsung

Frekuensi pemasaran

langsung 8

Skala Likert modifikasi

1-4 Kehumasan

Hubungan yang dijalin dengan konsumen 9

Skala Likert modifikasi

1-4

Distribusi (X4)

Akses

Kemudahan Pengiriman Benih

Kentang 1-2

Skala Likert modifikasi

1-4 Kemudahan saluran

pemasaran

Waktu Pengiriman

Waktu Yang Dibutuhkan Dalam Pengiriman Benih Kentang

3-4

Skala Likert modifikasi

1-4 Respon perusahaan

Transportasi

Transportasi Yang Mendukung Pengiriman

5

Skala Likert modifikasi

1-4

Keputusan Pembelian (Y)

Pembelian Ulang

Produk 1

Skala Likert modifikasi

1-4 Keyakinan Membeli

Terhadap Produk 2

Skala Likert modifikasi

1-4 Kecepatan Membeli

Terhadap Produk 3

Skala Likert modifikasi

1-4 Keterangan :

Skala 1 : Sangat Tidak Setuju Skala 2: Tidak Setuju

Skala 3: Setuju Skala 4: Sangat Setuju

(37)

23

Pengujian Instrumen

Validitas

Uji validitas adalah mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menajalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Langkah-langkah mengukur validitas instrumen yaitu menyebarkan instrumen kepada responden yang bukan responden sesungguhnya, kemudian mengolah data menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2007 dan menentukan validitas berdasarkan formula koefisien korelasi Product Moment dari Karl Person sebagai berikut:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = π‘βˆ‘π‘₯𝑦 βˆ’ βˆ‘π‘₯βˆ‘π‘¦

βˆšπ‘π›΄π‘₯2βˆ’ (βˆ‘π‘₯)2βˆšπ‘π›΄π‘¦2βˆ’ (βˆ‘π‘¦)2 Keterangan:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = Koefisien korelasi π‘₯ = Skor item

y = Skor total

𝑁 = Banyaknya subjek

Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai Tabel koefisien korelasi pada derajat kebebasan (db)= n-2 dan Alpha= 5%. Nilai Tabel r disesuaikan dengan nilai kritis koefisien korelasi product moment. Setelah itu, membandingkan nilai hitung r dengan nilai Tabel r. Jika nilai hitung r > nilai Tabel r, maka instrumen dinyatakan valid dan dapat digunakan (Muhidin dan Maman, 2007).

Instrumen kuesioner berisi pertanyaan mengenai taktik bauran pasar berupa produk, harga, promosi dan distribusi yang dilakukan oleh PT Horti Agro Makro dalam memasarkan produk benih kentang industri.Dari uji yang telah dilakukan, semua soal dengan jumlah sebanyak 33 butir dinyatakan valid (Lampiran 9).

Reliabilitas

Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi jika pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana

(38)

24

tes dapat dipercaya dalam menghasilkan skor yang konsisten, relatif tidak berubah meskipun diteskan pada situasi yang berbeda. Suatu alat ukur dikatakan andal bila digunakan berulangkali memberikan hasil yang sama, kriteria alat ukut dikatakan andal apabila nilai Cronbach’s alpanya lebih besar atau sama denga 0,60 maka instrumen penelitian sangat andal/reliabel dan dapat digunakan untuk pengumpulan data.

Langkah-langkah mengukur reliabilitas instrumen yaitu menyebarkan instrumen kepada responden yang bukan responden sesungguhnya, kemudian mengolah data menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2007 dan menentukan reliabilitas berdasarkan formula koefisien Alpha dari Cronbach’s, sebagai berikut:

π‘Ÿ11= ( π‘˜

π‘˜ βˆ’ 1) (1 βˆ’βˆ‘π‘Žπ‘2 π‘Ž2𝑑 ) Keterangan :

π‘Ÿ11 = Reliabilitas instrumen π‘˜ = Banyaknya butir soal

βˆ‘ π‘Ž 𝑏 2 = Jumlah varians butir

π‘Ž ²𝑑 = Varians total N = Jumlah responden

Kemudian hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 5. Karena hasil uji reliabilitas untuk masing-masing variabel lebih dari 0,60 maka instrumen kuesioner yang digunakan terpercaya (reliabel).

Tabel 5 Hasil uji reliabilitas

No. Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

1. Produk 0,874 Reliabel, karena > 0,6

2. Harga 0,868 Reliabel, karena > 0,6

3. Promosi 0,852 Reliabel, karena > 0,6

4. Distribusi 0,772 Reliabel, karena > 0,6 5. Keputusan Pembelian 0,659 Reliabel, karena > 0,6 Sumber: Data primer, 2022

(39)

25 Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dan analisis SWOT. Teknik analisis penelitian ini meliputi tiga tahapan. Tahap pertama adalah tahap pengumpulan data terkait faktor-faktor taktik bauran pasar yang ada di PT Horti Agro Makro. Tahap kedua yaitu menganalisis pengaruh faktor-faktor bauran pasar terhadap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh PT Horti Agro Makro. Tahap ketiga adalah tahap analisis dengan matriks SWOT untuk mencari dan merumuskan alternatif-alternatif strategi bisnis yang dapat dilakukan oleh PT Horti Agro Makro agar dapat mengoptimalkan penjualan. Berikut ini alat analisis data yang digunakan dalam menganalisis berdasarkan tujuan penelitian, yaitu:

Analisis Regresi

Secara umum, model regresi linear berganda melibatkan satu variabel tak bebas dan variabel bebas dinyatakan sebagai berikut:

π‘Œ = π‘Ž + 𝐡1𝑋1+ 𝐡2𝑋2+ 𝐡𝑛𝑋𝑛

Keterangan :

Y = Variabel terikat atau respon X = Variabel bebas atau predictor a = Konstanta

B = Koefisien Regresi

Secara umum, tahapan analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

1. Menentukan variabel dependen dan variabel independen.

2. Melakukan uji linearitas karena model yang digunakan merupakan model regresi linier.

3. Membangun model dan menyeleksi variabel independen yang signifikan dalam model.

4. Melakukan cek diagnostik atau uji asumsi klasik (dari metode OLS) yakni memeriksa asumsi heteroskedastisitas (variansi galat yang bersifat konstan), tidak adanya multikolinearitas antar variabel independen dan uji normalitas residual.

(40)

26

Uji Hipotesis. Uji hipotesis pada dasarnya merupakan metode pengambilan keputusan yang didasarkan pada analisis data. Dalam penelitian ini dilakukan uji hipotesis yang meliputi Uji t (Uji parsial), uji F (Uji simultan), dan koefisien determinasi (R2).

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas yang diteliti dengan variabel terikat secara individual (parsial).

Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut : π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”= 𝑏

𝑠𝑒

Keterangan : thitung =Nilai t

b = Koefisien regresi X

se = Standar eror koefisien regresi X 2. Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk menguji seberapa besar pengaruh secara serempak atau simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a) Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain bahwa semua variabel independen secara serempak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut Tabel.

Caranya dengan melihat nilai yang tertera pada kolom F pada Tabel anova hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisen determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang lebih kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik

(41)

27

atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.

Dalam pernyataan nilai adjusted R2 dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara sistematis jika nilai R2 = 1 maka adjusted R2 = R2 = 1 sedangkan jika R2 = 0, maka adjusted R2 = (1-k)/(n-k). Jika k β‰₯ 1, maka adjusted R2 akan bernilai negatif.

Analisis SWOT

Untuk melakukan Analisis SWOT secara garis besar harus dilakukan melalui tiga tahapan yaitu :

1. Tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini bukan hanya sekedar kegiatan mengumpulkan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis. Umumnya data dikategorikan sebagai data internal dan eksternal. Untuk keperluan analisis, biasanya dipakai External Factor Analysis Summary (EFAS) dan Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

2. Membuat matrik EFAS dan IFAS

3. Melakukan analisis. Untuk keperluan ini dipergunakan Diagram SWOT.

Sumbu mendatar atau sumbu X manggambarkan faktor IFAS dan sumbu vertikal atau sumbu Y menggambarkan faktor EFAS

4. Membuat matriks SWOT atau matriks TOWS. matrik ini terdiri atas empat bidang atau kuadran.

(42)

28

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan

PT Horti Agro Makro (HAM) berdiri sejak tahun 2010 tepatnya pada tanggal 1 Januari 2010. Awal mula perusahaan ini diberi nama Central Horti Agro Makro Potatoes (CHAMP) yang sekarang ini nama tersebut dijadikan nama produk namun pada saat itu badan hukum perusahaan masih perseorangan.

Seiring berkembangnya usaha perusahaan ini mengganti badan hukum menjad PD Central Horti Agro Makro Potatoes (CHAMP). Akan tetapi pada Bulan September 2017 perusahaan mengubah kembali nama serta badan hukum menjadi PT HAM (Horti Agro Makro) nama tersebut dipakai sampai saat ini. Perusahaan ini bergerak dibidang tanaman sayuran hortikultura pembibitan kentang benih dasar/G-0.

PT Horti Agro Makro (HAM) memiliki 2 lokasi usaha yaitu lokasi pertama dijadikan kantor serta laboratorium kultur jaringan yeng berada di Jl. Jendral Sudirman, No. 17 Suci Kaler, Ds. Haur Panggung Kec. Tarogong Kidul, kab.

Garut, Jawa Barat dan berpindah tempat pada tahun 2020 sampai saat ini di Kp.

Sanding, No 95 RT/RW 01/03 Kel. Muara Sanding, Kec. Garut Kota, Kab. Garut, Jawa Barat. Sedangkan Lokasi kedua dijadikan pengembang/produksi benih kentang G-0 yang berada di Ds. Tambakbaya, Kec. Cisurupan, Kab. Garut, Jawa Barat.

Pada Tahun 2016 PT Horti Agro Makro (HAM) mampu memproduksi 240.000 knol benih kentang per musim tanam dan direncanakan pada tahun 2022 memiliki target dengan hasil 1.080.000 knol pertahun atau 360.000 knol per musim tanam. PT Horti Agro Makro (HAM) memiliki produk sampingan yaitu chips kentang chidori namun produk tersebut sempat mengalami penurunan produksi hingga menghentikan sementara proses produksi olahannya kemudian perusahaan memfokuskan pada pembibitan kentang benih dasar G-0 sebagai produk utama dengan tujuan meningkatkan kualitas produksi dari produk utama tersebut.

Referensi

Dokumen terkait