• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teoritis yang dikemukakan di atas dan menjawab permasalahan yang ada, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah seperti yang tersaji pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka pemikiran Visi dan Misi PUSTAKA

Perpustakaan

Pelayanan

Analisis Kualitatif

Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA Pusat Perpustakaan dan Penyebaran

Teknologi Pertanian (PUSTAKA)

Proses Penyusunan Hirarki dan Pengisian Kuesioner

Sebelum dilakukan proses penyusunan hirarki, terlebih dahulu dilakukan observasi serta diskusi atau wawancara tidak terstruktur tentang kegiatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA. Wawancara dilakukan terhadap 4 (empat) orang yang mengetahui informasi yang dibutuhkan peneliti, terdiri dari Kepala Sub Bidang Pelayanan Perpustakaan, Kepala Bidang Penyebaran Teknologi Pertanian, Ketua Kelompok Pustakawan serta Pustakawan. Dari hasil diskusi tersebut dapat diketahui tentang permasalahan ataupun kendala terkait layanan perpustakaan. Dari informasi hasil wawancara tidak terstruktur yang diperoleh kemudian peneliti menyusun struktur AHP, yang kemudian didiskusikan kembali dengan pihak PUSTAKA yang terdiri dari Kepala Bidang Penyebaran Teknologi Pertanian, Kepala Bidang Perpustakaan, Kepala Sub Bidang Pelayanan Perpustakaan, dan 2 (dua) orang pustakawan senior. Hasil diskusi yang telah disepakati menghasilkan struktur hirarki seperti tersaji pada Gambar 2. Pemilihan pakar sebanyak 6 orang pakar terdiri dari :

a. 4 pejabat struktural, yaitu Kepala PUSTAKA, Kepala Bidang Perpustakaan,

Kepala Bidang Penyebaran Teknologi Pertanian, Kepala Sub Bidang Pelayanan Perpustakaan.

b. 1 pejabat fungsional, yaitu Pustakawan Madya.

c. 1 staf senior.

Kriteria pemilihan pakar tersebut berdasarkan jabatan, pengetahuan, pengalaman serta kemampuan/keahlian yang dimiliki oleh setiap masing-masing pakar. Kriteria lain dalam pemilihan pakar adalah orang yang mengetahui karakteristik pengguna layanan perpustakaan PUSTAKA dalam hal ini peneliti. Tahap selanjutnya adalah pengisian kuesioner (Lampiran 1) oleh ke 6 (enam) pakar tersebut diikuti dengan wawancara tidak terstruktur dengan sejumlah informan terpilih, yaitu Kepala Sub Bidang Pelayanan Perpustakaan, Kepala Bidang Penyebaran Teknologi Pertanian, serta Pustakawan.

Struktur Hirarki

Berdasarkan pengamatan, diskusi dan hasil wawancara tidak terstruktur peneliti di lokasi penelitian, maka dihasilkan struktur hirarki seperti tersaji pada Gambar 2.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kantor Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Bogor. Waktu penelitian dimulai bulan

FOKUS

FAKTOR

AKTOR

TUJUAN

STRATEGI

Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA Meningkatkan kemampuan SDM Meningkatkan ketersediaan sumberdaya informasi Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan

terpercaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil Litbang Pertanian Kemampuan SDM dalam pelayanan Jumlah Peneliti yang

menggunakan layanan PUSTAKA

Pendanaan

Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian

Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan

informasi baru Meningkatkan infrastruktur dan TI Melakukan sosialisasi secara intensif Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Program dan Evaluasi Dukungan Pengambil Keputusan di tingkat UK/UPT Ketersediaan info hasil penelitian Meningkatkan jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang

Pertanian Keunikan Pustaka Kondisi Internal PUSTAKA Ket. Kelompok Pustakawan Kabid Perpustakaan Meningkatkan Produktifitas peneliti

Gambar 2. Struktur hirarki

Jenis dan Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner (Lampiran 1) kepada pakar, serta wawancara tidak terstruktur dengan sejumlah informan terpilih. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan pada tesis, jurnal ilmiah maupun populer, serta data yang telah tersedia sebelumnya di kantor PUSTAKA yaitu berupa profil, renstra, laporan tahunan dan informasi lainnya yang berhubungan dengan topik penelitian. Para pakar adalah orang-orang yang memiliki kapabilitas dan pengalaman dan atau orang-orang

yang terlibat secara langsung/ merasakan dampak dan atau berpengaruh dalam kebijakan PUSTAKA. Pakar dalam penelitian ini sebanyak 6 (enam) pakar yang terdiri dari pejabat struktural, pejabat fungsional serta staf senior lingkup PUSTAKA.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dengan menggunakan instrument kuesioner (Lampiran 1), serta wawancara tidak terstruktur dengan sejumlah informan terpilih.

Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan Analytical Hierarchy Process (AHP), dengan menggunakan software Expert Choice 2000. Kelebihan expert choice, antara lain mampu mengintegrasikan pendapat pakar, dan tidak membatasi level dari struktur hirarki (Marimin, 2010). Expert Choice adalah software pendukung yang memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan metode AHP, karena menggabungkan pengguna grafis secara intuitif, perhitungan prioritas secara otomatis, bersifat inkonsistensi dan memiliki beberapa cara untuk memproses analisis sensitivitas.

Analytical Hierarchy Process (AHP) yaitu metode yang digunakan untuk mengambil keputusan yang kompleks dengan menyederhanakan serta mempercepat proses pengambilan keputusan dan memecahkan persoalan tersebut ke dalam unsur-unsurnya melalui pendekatan matematika dan psikologi atau persepsi manusia (Marimin, 2008). AHP merupakan alat analisa manajemen

strategik dengan pendekatan sistem (Ma‟arif, 2012). Suatu totalitas sistem seperti

lingkungan, ekonomi, pemerintahan dan organisasi tidak bisa dianalisis hanya pada bagian-bagiannya saja tetapi harus dipahami sebagai satu kesatuan. Menurut

Ma‟arif dan Tanjung (2003), langkah-langkah penggunaan AHP adalah sebagaimana tersaji pada Gambar 3.

Menurut Saaty (1993) kerangka kerja AHP terdiri dari 8 (delapan) langkah utama, meliputi :

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

Dalam langkah ini, hal yang perlu diperhatikan adalah penguasaan masalah secara mendalam, karena yang menjadi perhatian adalah pemilihan tujuan, kriteria, kreativitas dan elemen-elemen yang menyusun struktur hirarki. Komponen sistem dalam hirarki disusun berdasarkan kemampuan para analis untuk menemukan unsur-unsur yang dilibatkan dalam suatu sistem dan dapat dilakukan dengan memperoleh informasi yang relevan dengan masalah yang sedang dihadapi.

2. Membuat struktur hirarki dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh.

Dalam langkah ini, penyusunan hirarki berdasarkan pada jenis keputusan yang akan diambil. Pada tahap ini tetap melibatkan responden agar responden mulai memahami alur pertimbangan yang akan dilakukan berdasarkan struktur hirarki yang dihasilkan.

3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya.

4. Mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan dari hasil matriks

banding berpasangan antar unsur pada langkah 3.

5. Memasukkan nilai – nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang diagonal

utama dan di bawah diagonal utama diisi dengan nilai-nilai kebalikannya.

6. Melaksanakan langkah 3, 4 dan 5 untuk semua tingkat dan gugusan dalam

hirarki tersebut.

7. Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan vektor – vektor prioritas.

Pengolahan matriks pendapat terdiri dari dua tahap, yaitu pengolahan

horizantal dan pengolahan vertikal. Kedua – duanya dapat digunakan untuk

MPI ataupun MPG. Pengolahan horizontal yaitu terdiri dari penentuan vektor prioritas, uji konsistensi dan revisi pendapat jika diperlukan. Pengolahan vertikal yaitu menyusun prioritas pengaruh setiap unsur pada tingkat hirarki keputusan tertentu terhadap sasaran utama atau fokus. Pengolahan vertikal adalah perbandingan kepentingan antar unsur dalam satu level.

8. Mengevaluasi konsistensi untuk seluruh hirarki.

Langkah ini dilakukan dengan mengalikan setiap indeks konsistensi

dengan prioritas – prioritas kriteria yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil

kalinya. Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan indeks

konsistensi acak, yang sesuai dengan dimensi masing – masing matriks.

Dengan cara yang sama, setiap indeks konsistensi acak juga dibobot berdasarkan prioritas kriteria yang bersangkutan dan hasilnya dijumlahkan. Rasio konsistensi ini harus bernilai 10% atau kurang, jika tidak mutu informasi harus ditinjau kembali dan diperbaiki, yang dilakukan dengan memperbaiki cara menggunakan pertanyaan pada saat pengisian ulang kuesioner dan dengan lebih mengarahkan responden membuat perbandingan berpasangan. Tahapan ini dilakukan dengan menggunakan komputer dimana rasio konsistensi diperoleh secara otomatis setelah input setiap matriks dimasukkan seluruhnya

Gambar 3. Langkah-langkah penggunaan AHP

3HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum PUSTAKA

Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) merupakan unsur penunjang Kementerian Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian melalui Sekretaris Jenderal, namun dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PUSTAKA dibina oleh Badan Litbang Pertanian. PUSTAKA juga merupakan satu-satunya perpustakaan khusus bidang pertanian di Indonesia. Sebagai bagian integral dari Badan Litbang Pertanian, PUSTAKA menetapkan visi untuk menjadi lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpercaya dalam mendukung penelitian dan pengembangan inovasi pertanian.

Dalam rangka merealisasikan visi, PUSTAKA mempunyai misi sebagai berikut :

a. Melakukan penyediaan, pengelolaan dan pelayanan informasi Iptek pertanian

secara prima sesuai dengan kebutuhan pengguna;

b. Meningkatkan literasi informasi;

c. Meningkatkan kinerja perpustakaan dan profesionalisme pengelola

perpustakaan;

d. Meningkatkan kinerja dokumentasi informasi dan komunikasi Iptek pertanian.

Tujuan utama pelaksanaan kegiatan PUSTAKA adalah memberikan pelayanan informasi pertanian secara prima dengan menitikberatkan pada

Ya Revisi Pendapat

Pengolahan Vertikal Menyusun Matrik Gabungan

Menghitung Vektor Prioritas

Selesai Tidak

Identifikasi sytsem

Penyusunan Hirarki

Pengisian Matrik Pendapat individu

Ya CR memenuhi

kemudahan akses informasi oleh pengguna. Sasaran yang ditetapkan dalam pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Tersedia dan tersebarnya publikasi hasil penelitian;

b. Terbina dan tertatanya perpustakaan digital di UK/ UPT lingkup Kementerian Pertanian;

c. Tersedia dan tersebarnya informasi dari koleksi yang dimiliki PUSTAKA; d. Terselenggaranya kegiatan perpustakaan Iptek sehingga pengguna dapat

mengakses informasi dengan cepat dan tepat;

e. Terselenggaranya kegiatan diseminasi inovasi pertanian dalam rangka penyebarluasan inovasi hasil penelitian;

f. Terselenggaranya perencanaan dan kegiatan dengan lebih baik; g. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi;

h. Terselenggaranya kegiatan penguatan dan pengelolaan satker; i. Terselenggaranya pengembangan sarana dan prasarana; k. Terselenggaranya layanan perkantoran.

Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, PUSTAKA mempunyai 5 (lima) kegiatan utama yaitu :

a. Publikasi yang diterbitkan

b. Pengembangan Perpustakaan Iptek Pertanian

c. Perpustakaan terbina dan tertata

d. Tambahan koleksi Jurnal Ilmiah

e. Pengembangan Diseminasi Inovasi Pertanian.

Berdasarkan Permentan No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Kementrian Pertanian, PUSTAKA mengemban tugas pokok melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan penyebaran informasi Iptek pertanian, serta menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan program, anggaran dan evaluasi perpustakaan dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) pertanian;

b. Pengelolaan Sumber Daya dan pelayanan perpustakaan;

c. Pembinaan Sumber Daya perpustakaan di lingkungan Kementerian Pertanian; d. Pembinaan dan pengelolaan publikasi hasil penelitian pertanian;

e. Penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian dan hasil-hasil penelitian pertanian melalui tatakelola teknologi informasi dan promosi;

f. Pengelolaan sarana intrumentasi teknologi informasi dan bahan pustaka; g. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga PUSTAKA.

Organisasi PUSTAKA terdiri dari : 1 (satu) Bagian dengan 3 (tiga) Subbagian, 3 (tiga) Bidang dengan 6 (enam) Subbidang, serta Kelompok Jabatan Fungsional, seperti tersaji pada Gambar berikut :

Gambar 4. Struktur organisasi PUSTAKA

Koleksi PUSTAKA

Koleksi PUSTAKA mulai dihimpun sejak tahun 1842. Buku-buku yang pertama kali menjadi koleksi PUSTAKA adalah buku milik Jacques Pierot yang dibeli Kebun Raya pada bulan Mei 1942 sebanyak 25 judul (Hajatullah dkk, 2002). Pengadaan bahan pustaka untuk koleksi perpustakaan secara teratur dilakukan dengan pembelian (termasuk langganan) dan penukaran. Selain itu diperoleh hibah/hadiah bahan pustaka dari badan-badan atau yayasan internasional. Dengan ditunjang oleh kemajuan teknologi informasi, PUSTAKA mengembangkan koleksinya, baik bentuk tercetak seperti buku dan majalah, maupun dalam CD-ROM dan pangkalan data elektronik. Sampai saat ini PUSTAKA telah mampu membangun koleksi perpustakaan meliputi : 44.900 judul buku, dan 4.127 majalah/ jurnal ilmiah, bahan referensi, kamus, glosari,

atlas dan lain-lain; 3 buah elektronik publikasi yang meliputi 1 Perpeptual E-book

dan 2 jurnal online (Pro-Quest dan Science Direct); dan 8 koleksi CD-ROM

meliputi :

a. AGRIS, berisi abstrak literatur hasil penelitian pertanian dari seluruh dunia

yang dihimpun oleh FAO (Food and Agriculture Organisation);

SUB BAGIAN RUMAH TANGGA & PERLENGKAPAN SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN BAGIAN UMUM SUBBIDANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN BIDANG PERPUSTAKAAN SUB BIDANG EVALUASI & PELAPORAN SUB BIDANG PROGRAM BIDANG PROGRAM DAN EVALUASI KEPALA PUSAT SUBBIDANG PELAYANAN PERPUSTAKAAN

SUB BIDANG TATA KELOLA TI & PROMOSI IPTEK SUB BIDANG PUBLIKASI BIDANG PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

b. CAB Abstrak, produk dari CABI (Center for Agricultural and Biosciences International) berisi pangkalan data bibliografis hasil penelitian bidang pertanian, kehutanan, kesehatan gizi, dll;

c. AGRICOLA, berisi pangkalan data bibliografi dari literatur bidang pertanian

yang dibuat oleh NAL (National Agricultural Library, USDA);

d. TROPAG & RURAL, berisi literatur bidang pengembangan pertanian,

kehutanan, manajemen lingkungan daerah tropik, dll, yang diterbitkan oleh

KIT (Koninklijke Institute voor de Tropen) Netherlands;

e. Statistik Indonesia (BPS), menyajikan data dari berbagai bidang dilengkapi

dengan ulasan deskriptif dan penjelasan teknis dari bidang bersangkutan;

f. TEEAL (The Essential Electronic Agricultural Library), memuat 132 majalah

dengan teks lengkap (full-text) dan 14 judul monograf terbitan FAO;

g. Journal of Biological Chemistry, diterbitkan oleh American Society of

Biochemistry and Molecular Biology, Inc.;

h. Crop Protection Compendium, berisi informasi dalam bentuk teks, peta dan gambar tentang penyakit, musuh alami dan informasi tentang negara Asia Tenggara dan Pasifik.

Dalam rangka meningkatkan layanan PUSTAKA juga melakukan kerjasama pertukaran informasi dengan lembaga ilmiah baik dalam maupun luar negeri. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah koleksi, juga untuk penjualan data informasi hasil-hasil penelitian. Selama periode 2005-2010 PUSTAKA telah menyebarkan 5.153 eksemplar publikasi dan menerima 1.237 eksemplar jurnal/majalah. Serta tercatat 187 mitra kerjasama yang terdiri dari 57 lembaga nasional dan 130 lembaga internasional. PUSTAKA menerbitkan publikasi ilmiah, semi ilmiah maupun populer yang diterbitkan dalam bentuk tercetak dan elektronis, yang terdiri dari :

a. Indonesian Journal of Agricultural Science (IJAS)

b. Indonesian Journal of Agriculture (IJA)

c. Jurnal Litbang Pertanian (JP3)

d. Jurnal Perpustakaan Pertanian (JPP)

e. Warta Litbang Pertanian

f. Buletin Teknis Pertanian

g. Majalah Pengembangan Inovasi Pertanian

h. Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian

i. Laporan 5 Tahun Badan Litbang Pertanian

Layanan Perpustakaan

Layanan perpustakaan PUSTAKA diberikan kepada pengguna yang datang secara langsung maupun pengguna yang memanfaatkan sarana komunkasi untuk mendapat informasi. Jasa layanan tersebut meliputi :

a. Sirkulasi, yaitu kegiatan pemberian jasa langsung kepada pengguna yang

datang ke perpustakaan (sirkulasi) dan penyediaan dokumen (document

delivery) dilakukan dengan menggunakan koleksi pustaka tercetak dan elektronis, Pangkalan Data Hasil Penelitian Pertanian Indonesia, serta koleksi dari sumber perpustakaan/pusat informasi lain dalam rangka kerjasama jasa

dan pemanfaatan bersama informasi melalui internet, penelusuran ke instansi lain dan peminjaman antar perpustakaan.

b. Penelusuran, yaitu bagi pengguna yang tidak datang langsung ke perpustakaan

dapat memesan judul-judul literatur yang mereka butuhkan melalui surat, telepon, faks dan email menggunakan jasa penelusuran. Melalui jasa ini, pengguna akan memperoleh umpan balik berupa daftar artikel yang bisa dipesan artikel lengkapnya.

c. Jasa Penyebaran Informasi Terbaru dan Terseleksi, yaitu kegiatan

menyampaikan informasi terbaru dan terseleksi kepada penggna. Jasa ini berupa daftar isi majalah dan artikel ilmiah selektif yang dihimpun dari sumber-sumber informasi mutakhir seperti CD-ROM dan majalah ilmiah

tercetak. Hasil jasa ini dikemas dalam CD-ROM, di-upload di internet dan di

kirim melalui email melalui mailing list peneliti Kementerian Pertanian.

d. Jasa Penyediaan Dokumen, yaitu proses penyediaan informasi lengkap

(fulltext) hasil-hasil penelitian di bidang pertanian yang dapat diakses pengguna perpustakaan melalui internet dari berbagai unit kerja lingkup Kementerian Pertanin tanpa harus datang langsung ke PUSTAKA.

Perumusan Struktur Hirarki Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

(PUSTAKA), Bogor.

Proses perumusan struktur hirarki Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian PUSTAKA), Bogor disusun menjadi lima (5) tingkatan hirarki, dan penyusunannya dilakukan berdasarkan beberapa hal penting dan saling terkait

dalam rangka mencapai goal/focus. Tingkatan hirarki tersebut meliputi :

1. Level pertama adalah goal/fokus yang ingin dituju, yaitu Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Bogor.

2. Level kedua adalah faktor pendukung untuk peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA, terdiri dari 7 hal penting meliputi : keunikan PUSTAKA, kondisi internal PUSTAKA, jumlah peneliti yang menggunakan layanan PUSTAKA, kemampuan SDM dalam pelayanan, dukungan pengambil keputusan di tingkat UK/ UPT, ketersediaan info hasil penelitian, serta pendanaan.

3. Level ketiga adalah aktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan dalam upaya peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA, terdiri dari 6 aktor meliputi : Kepala Badan Litbang, Kepala PUSTAKA, Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian, Kabid Program dan Evaluasi, Kabid Perpustakaan, serta Ketua Kelompok Pustakawan.

4. Level keempat adalah tujuan dalam mencapai peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA, terdiri dari 4 tujuan meliputi : meningkatkan jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang Pertanian, memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan terpercaya, menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil Litbang Pertanian, serta meningkatkan produktifitas peneliti.

5. Level kelima adalah alternatif strategi yang dapat digunakan dalam mencapai goal/focus, terdiri dari 5 alternatif strategi meliputi : melakukan sosialisasi secara intensif, meningkatkan infrastruktur dan TI, meningkatkan kemampuan

SDM, meningkatkan ketersediaan Sumber Daya informasi, serta

mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan informasi baru. Struktur hirarki secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Struktur hirarki strategi peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA

Analisis Faktor Penyusun Hirarki Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA

Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mencapai strategi peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA, meliputi :

a. Keunikan Pustaka

Perpustakaan PUSTAKA merupakan satau-satunya perpustakaan khusus bidang pertanian di Indonesia. Selama ini perpustakaan PUSTAKA merupakan perpustakaan yang mempunyai koleksi terlengkap dalam bidang biologi dan pertanian. PUSTAKA mempunyai peran dalam mengelola publikasi sesuai

fungsinya sebagai deposit lingkup kementan (Kepmentan

No.433/Kpts/HM.160/9/2003) dan Pusat jaringan informasi Biologi dan Pertanian (1971). FOKUS FAKTOR AKTOR TUJUAN STRATEGI

Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA Meningkatkan kemampuan SDM Meningkatkan ketersediaan sumberdaya informasi Memperkuat image PUSTAKA sebagai lembaga pelayanan informasi terdepan dan

terpercaya Menjamin tersedianya dan tersebarnya publikasi hasil Litbang Pertanian Kemampuan SDM dalam pelayanan Jumlah Peneliti yang

menggunakan layanan PUSTAKA

Pendanaan

Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian

Mengembangkan berbagai jenis layanan perpustakaan dan

informasi baru Meningkatkan infrastruktur dan TI Melakukan sosialisasi secara intensif Kepala Badan Litbang Kepala PUSTAKA Kabid Program dan Evaluasi Dukungan Pengambil Keputusan di tingkat UK/UPT Ketersediaan info hasil penelitian Meningkatkan jumlah pemustaka dari kalangan peneliti internal Badan Litbang

Pertanian Keunikan Pustaka Kondisi Internal PUSTAKA Ket. Kelompok Pustakawan Kabid Perpustakaan Meningkatkan Produktifitas peneliti

b. Kondisi Internal PUSTAKA

Faktor kondisi internal disini meliputi sarana prasarana, infrastruktur, Sumber Daya informasi serta Teknologi Informasi merupakan faktor pendukung yang sangat penting agar layanan perpustakaan dapat secara optimal dilaksanakan.

c. Jumlah Peneliti yang Menggunakan Layanan PUSTAKA

Peneliti Badan Litbang Pertanian merupakan target utama dalam pelayanan informasi. Faktor ini sangat penting karena peneliti merupakan ujung tombak dalam mendukung kegiatan penelitian. Oleh karena itu, perpustakaan harus mampu memberikan energi bagi kegiatan penelitian pertanian. Peneliti yang bertugas menghasilkan teknologi harus merasakan pengalaman yang positif dalam pemanfaatan perpustakaan, sehingga keberadaan perpustakaan benar- benar dirasakan oleh peneliti.

d. Kemampuan SDM dalam Pelayanan

Strategi layanan perpustakaan sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh SDM yang kompeten. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengantisipasi keadaan yang terus berubah, maka perlu ditingkatkan kemampuan dan keterampilan SDM dalam organisasi sesuai kebutuhan.

e. Dukungan Pengambil Keputusan di tingkat UK/UPT

Dalam hal ini pemahaman pengambil kebijakan di tingkat UK/UPT terhadap keberadaan dan manfaat perpustakaan harus sejalan dengan program PUSTAKA, agar respon dan perhatian terhadap perpustakaan semakin baik.

f. Ketersediaan Info Hasil Penelitian

Ketersediaan informasi hasil-hasil penelitian baik dari dalam maupun luar negeri sangat berguna bagi pengguna perpustakaan terutama peneliti agar mereka dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi serta dapat memetik manfaat dan mengantisipasinya untuk kegiatan penelitian dan pengembangan.

g. Pendanaan

Faktor pendanaan sangat penting dan perlu diperhatikan karena setiap kegiatan untuk peningkatan layanan perpustakaan memerluan dukungan dana yang cukup. Alokasi dana untuk pengelolaan perpustakaan harus disesuaikan kebutuhan.

Aktor yang Terlibat, Berperan dan Berpengaruh pada Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA

Aktor yang menentukan dalam rangka peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA, meliputi :

a. Kepala Badan Litbang

b. Kepala PUSTAKA

c. Kabid Penyebaran Teknologi Pertanian

d. Kabid Program dan Evaluasi

e. Kabid Perpustakaan

Tujuan Strategi Peningkatan Pelayanan Perpustakaan PUSTAKA

Tujuan peningkatan pelayanan perpustakaan PUSTAKA meliputi :

a. Meningkatkan Jumlah Pemustaka dari Kalangan Peneliti Internal Badan

Litbang Pertanian.

Tujuan ini merupakan tujuan yang harus dicapai, karena keberadaan perpustakaan tujuan utamanya adalah menyediaakan bahan informasi untuk penelitian. Dengan adanya kemauan dari para peneliti untuk menggunakan layanan perpustakaan maka diharapkan adanya perubahan perilaku sehingga termotivasi untuk selalu meningkatkan wawasan dan pengetahuan yang pada akhirnya dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru.

b. Memperkuat Image PUSTAKA sebagai lembaga Pelayanan Informasi

Terdepan dan Terpercaya.

Tujuan ini merupakan tujuan penting karena dengan adanya image PUSTAKA yang baik akan maka menciptakan brand image bagi peneliti, mengenai ragam layanan informasi pertanian.

c. Menjamin Tersedianya dan Tersebarnya Publikasi Hasil Litbang Pertanian.

Tujuan ini mendorong peneliti untuk mempublikasikan karya tulis ilmiah mereka pada majalah ilmiah terakreditasi dalam negeri maupun jurnal ilmiah internasional. Penerbitan publikasi tercetak dan elektronik ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan karya-karya peneliti untuk memperoleh umpan balik bagi pengembangan penelitian ke depan dan menghindari duplikasi penelitian.

d. Meningkatkan Produktifitas Peneliti.

Adanya strategi peningkatan layanan perpustakaan diharapkan akan memberikan dampak pada meningkatnya produktifitas peneliti berupa hasil

Dokumen terkait