3.1. Jenis Penelitian
Untuk menjawab pemasalahan yang akan diteliti, maka diperlukan adanya suatu metode penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang hasilnya akan disajikan dalam bentuk deskriptif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll.,secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2005 : 6).
Metode kualitatif ini dipergunakan dengan berbagai pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berkaitan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan informan. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Semua data yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Pada penulisan
laporan, peneliti menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya.
3.2. Lokasi Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini yang menyangkut komunitas buruh bagasi, maka penulis memilih lokasi penelitian yaitu di Pelabuhan Belawan, yang terdapat di jalan Sumatera No. 1 Belawan, Kecamatan Medan Belawan. Selain itu, lokasi penelitian juga mudah untuk dijangkau sehingga memudahkan peneliti untuk mengadakan penelitian.
3.3. Unit Analisis dan Informan
• Unit Analisis
Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian ( Arikunto ; 1999 : 132 ).
Adapun yang menjadi unit analisis dari penelitian ini adalah buruh bagasi yang bekerja di Pelabuhan Belawan, Medan.
• Informan
Informan adalah individu, komunitas atau kelompok masyarakat atau institusi yang menjadi sumber informasi. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah :
1. Informan Kunci
a. Buruh yang telah bekerja selama minimal 5 tahun ( sebelum masa kenaikan harga BBM ).
b. Buruh bagasi tersebut telah berkeluarga.
c. Buruh bagasi tersebut memiliki anak yang sedang ataupun telah tamat sekolah.
2. Informan Tambahan
Yakni orang-orang yang mengetahui bahkan terlibat dalam kehidupan pekerjaan buruh bagasi, diantaranya :
a. Koordinator KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai) bagian buruh bagasi.
b. Koordinator ADPEL (Administrasi Pelabuhan) c. Pihak PELNI
d. Penumpang kapal laut
Dari informan tambahan (selain penumpang kapal laut), yang hendak diperoleh dari mereka adalah sebatas data mengenai lokasi penelitian, yakni Pelabuhan Belawan, serta data-data yang berkaitan dengan keberadaan buruh bagasi.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Agar penelitian ini sesuai dengan yang diharapkan, maka diadakan teknik-teknik untuk memperoleh data. Mengumpulkan data adalah pekerjaan yang sukar, karena apabila diperoleh data yang salah, tentu saja kesimpulannya pun menjadi salah pula, dan hasil penelitiannya menjadi palsu ( Arikanto, 2002 : 24). Dalam penelitian ini, adapun yang menjadi teknik pengumpulan data adalah :
• Data Primer
1. Depth Interview ( Wawancara Mendalam )
Yakni melakukan wawancara mendalam secara personal kepada para informan, dengan harapan agar peneliti dapat mengetahui gagasan, ide, pengetahuan, dan isi hati objek dengan mengajukan pertanyaan pada informan yang mengacu kepada interview guide yang sebelumnya telah dibuat peneliti sesuai dengan perumusan masalah yang hendak diteliti.
2. Field Observation ( Observasi Lapangan )
Yakni pengamatan yang bermaksud untuk mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh buruh bagasi selama ia bekerja. Dengan ini diharapkan keakuratan data akan tercapai.
• Data Sekunder
Yakni mengumpulkan data dari berbagai sumber, misalnya buku yang berkaitan dengan masalah penelitian, data dari internet, dll, serta arsip ( dokumen ) untuk mendapatkan catatan dan data mengenai penelitian secara umum yang diperoleh dari pihak pelabuhan serta pengambilan foto di lapangan.
3.5. Interpretasi dan Analisa Data
Data yang diperoleh yakni catatan lapangan, gambar-gambar atau foto-foto serta hasil wawancara diuraikan dalam bentuk tulisan, kemudian dianalisa sesuai dengan analisa kualitatif yang diuraikan dalam bentuk deskriptif.
3.6. Jadwal Kegiatan
No Rencana Kegiatan
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Persiapan
a. Seminar Proposal b. Perbaikan Hasil Seminar Proposal c. Pengurusan Izin Admonistrasi Penelitian 2 Operasional Penelitian a. Pengumpulan Data b. Interpretasi Data 3 Penyusunan Laporan
a. Analisa Data
b. Menyusun Laporan Hasil Penelitian c. Perbaikan Hasil Laporan 4 Sidang Meja Hijau
3.6. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan di Pelabuhan Belawan ini memiliki fenomena tersendiri. Di awal penelitian, muncul rasa khawatir di hati peneliti. Hal ini berhubungan dengan tanggapan beberapa orang ketika melihat judul skripsi ini yakni mengenai buruh bagasi yang bekerja di Pelabuhan Belawan. Pertama, buruh bagasi secara keseluruhan terdiri dari buruh laki-laki. Kedua, daerah Pelabuhan Belawan ini dikenal sebagai daerah yang rawan konflik. Kedua hal ini dikaitkan pula dengan peneliti yang adalah seorang perempuan, sementara ketika mendengar sebutan buruh bagasi orang langsung terbawa ke suatu pribadi yang keras, dikarenakan mereka mengerjakan pekerjaan kasar di lokasi yang cukup keras, sehingga membentuk karakter yang keras bagi orang yang bekerja di sana. Namun ternyata hal tersebut tidak peneliti temukan di lapangan. Yang menjadi
kendala adalah tidak adanya kelengkapan data yang berhubungan dengan keberadaan buruh bagasi. Yang ada hanya sebatas data nama-nama buruh yang terdaftar sebagai buruh bagasi di Pelabuhan Belawan tersebut. Bahkan data tentang Pelabuhan pun tidak peneliti temukan secara rinci di kantor ADPEL (Administrator Pelabuhan). Data yang mereka miliki belum diperbaharui sejak 2002. Dari hal ini peneliti melihat bahwa manajemen administrasi Pelabuhan Belawan belum tertata dengan baik. Dalam hal ini peneliti berusaha untuk mengambil informasi dengan mencari data-data tersebut dari situs internet.
Hal lain yang menjadi kendal dalam penelitian ini adalah sulitnya peneliti untuk memperoleh referensi yang berkaitan dengan buruh bagasi. Bahkan peneliti juga tidak menemukan adanya penelitian yang secara khusus membahas tentang kehidupan buruh bagasi.
BAB IV