• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih. Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih, terdapat variabel independen dan variabel dependen.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari bauran promosi yang diterapkan oleh bank dapat mempengaruhi keputusan nasabah pada Bank X Cabang Imam Bonjol. Bauran promosi dalam penelitian ini digambarkan menjadi 5 variabel independen yaitu: iklan (X1), promosi penjualan (X2), publisitas (X3), penjualan personal (X4) dan pemasaran langsung (X5).

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT Bank X Cabang Imam Bonjol.

Perusahaan ini beralamatkan di Jl. Imam Bonjol. No. 07, Kota Medan, Sumatera Utara.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Penelitian

Doanne dan Seward (2011), menyatakan bahwa population is all of the items that we are interested in. Populasi merupakan totalitas dari suatu karakteristik tertentu yang ditentukan oleh penulis untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya

(Sudarmanto, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah PT Bank X Cabang Imam Bonjol yaitu sebanyak 268.553 nasabah (Desember, 2019).

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi yang dimiliki besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling, dimana pengambilan sampel pada anggota populasi dilakukan secara acak sehingga setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel penelitian (Nasution, 2016).

Untuk menentukan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

𝒏 = 𝑡

𝟏 + 𝑡(𝒆)𝟐 Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi relatif banyak

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditoleransi (10%)

Dalam penelitian ini, diketahui bahwa populasi penelitian (N) adalah sebanyak 268.553 nasabah, sedangkan persen kelonggaran ketidaktelitian karena

kesalahan penarikan sampel (e) nya adalah 10% yaitu 0,10. Sehingga diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

= πŸπŸ”πŸ–. πŸ“πŸ“πŸ‘ 𝟏 + πŸπŸ”πŸ–. πŸ“πŸ“πŸ‘(𝟎, 𝟏)𝟐

= πŸπŸ”πŸ–. πŸ“πŸ“πŸ‘

𝟐. πŸ”πŸ–πŸ”, πŸ“πŸ‘= πŸ—πŸ—, πŸ—πŸ”

Sehingga dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 nasabah pada PT Bank X Cabang Imam Bonjol.

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel ini sering juga disebut sebagai variabel terikat.

Sedangkan variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel ini sering juga disebut dengan variabel bebas.

Tabel 3.1

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi

Operasional Indikator Skala

Pengukuran Keputusan

Nasabah (Y)

Keputusan adalah sebuah proses pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari pengenalan masalah, mencari informasi, beberapa penilaian alternatif, membuat keputusan membeli dan perilaku setelah membeli yang dilakukan konsumen. Keputusan nasabah yang dimaksud dalam hal ini adalah keputusan menabung nasabah pada PT Bank X Cabang Imam Bonjol.

1. Pertimbangan pengetahuan 2. Pertimbangan lokasi 3. Pertimbangan

Variabel Definisi

Operasional Indikator Skala

Pengukuran Iklan (X1) Iklan merupakan sarana

promosi yang digunakan oleh PT Bank X Cabang Imam Bonjol sebagai sarana untuk menginformasikan segala produk yang ada. Iklan diukur dengan berdasarkan informasi tentang produk yang disampaikan, informasi tentang

perusahaan, konsep

penyampaian, iklan yang

mudah diingat dan

menimbulkan ketertarikan bagi nasabah.

1. Informasi tentang produk

2. Informasi tentang perusahaan

3. Konsep penyampaian 4. Mudah diingat dan

Promosi penjualan adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan PT Bank X Cabang

Imam Bonjol untuk

menyebarkan informasi, mempengaruhi dan membujuk pasar agar produknya dapat diterima dan dibeli konsumen.

1. Undian berhadiah 2. Proses pengundian

hadiah

3. Adanya kesempatan untuk memenangkan hadiah

4. Waktu pelaksanaan undian

5. Adanya kesempatan mengikuti kembali

Publisitas merupakan kegiatan yang dilakukan PT Bank X Cabang Imam Bonjol untuk memancing nasabah melalui kegiatan-kegiatan seperti pameran, bakti sosial dan sponsorship kegiatan.

1. Pengadaan Pameran atau event.

2. Bakti sosial (Corporate Social Responsibility) 3. Melakukan kegiatan

Sponsorship (Darna dan Wardani,

2013)

Likert

Penjualan Personal

(X4)

Penjualan personal merupakan komunikasi dua arah antara pihak PT Bank X Cabang Imam Bonjol dengan nasabah untuk menjelaskan fitur dan memberikan informasi dari produk yang ditawarkan.

1. Pegawai menguasai tentang produk

Variabel Definisi

Operasional Indikator Skala

Pengukuran untuk melibatkan nasabah atau prospek secara langsung untuk meningkatkan kesadaran nasabah terhadap produk yang ditawarkan.

1. Interaksi melalui telemarketing 2. Interaksi dari

perusahaan yang interaktif 3. Promosi melalui

direct mail 4. Penjualan silang (Kotler dan Armstrong,

2008)

Likert

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara diantaranya adalah:

1. Wawancara (interview)

Penelitian mengenai strategi bauran promosi pada PT Bank X Cabang Imam Bonjol Medan dalam menarik nasabah mandiri tabungan akan dilakukan dengan wawancara terhadap karyawan bank dan juga nasabah untuk dapat mengetahui analisa kualitatif atas penelitian yang dilakukan secara umum.

2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk menelusuri data yang berifat histori. Sifat utama dari data ini adalah tidak terbatas ruang dan waktu, sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahiui hal-hal yang pernah terjadi di masa lalu.

Teknik dokumentasi ini akan memperoleh data sekunder dari dokumen-dokumen yang terkait dengan masalah yang diteliti.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Metode kuesioner ini dilakukan dengan menggunakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai hal-hal yang ia ketahui. Peneliti menggunakan metode ini untuk mengetahui strategi bauran promosi terhadap keputusan nasabah. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pernyataan-pernyataan dengan skala likert dan langsung diberikan kepada sumber data. Skor yang diberikan untuk masing-masing respon antara lain:

Tabel 3.2

Skor Untuk Alternatif Jawaban

No. Alternatif

Jawaban yang Tersedia

Skor (Nilai) Jawaban

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Analisis Kualitatif

Data kualitatif yaitu data penelitian yang bukan berupa angka, yang sifatnya tidak dapat dihitung berupa informasi atau penjelasan yang didasarkan pada pendekatan teoritis dan penilaian logis. Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran secara deskriptif mengenai tanggapan yang diberikan responden pada kuesioner atau daftar pertanyaan yang diberikan dan dihubungkan dengan teori pemasaran atau pendekatan-pendekatan yang berkaitan dengan pengaruh strategi bauran promosi yang diukur berdasarkan iklan, promosi penjualan, publisitas, penjualan personal dan pemasaran langsung terhadap keputusan nasabah.

3.6.2 Analisis Kuantitatif

Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh strategi bauran promosi (iklan, promosi penjualan, publisitas, penjualan personal dan pemasaran langsung) dalam menarik keputusan nasabah di PT Bank X Cabang Imam Bonjol Medan.

Model analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda.

Model regresi ini digunakan untuk mengansumsikan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel iklan, promosi penjualan, publisitas, penjualan personal dan pemasaran langsung terhadap keputusan nasabah.

Adapun bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + π’ƒπŸπ‘ΏπŸ + π’ƒπŸπ‘ΏπŸ + π’ƒπŸ‘π‘ΏπŸ‘ + π’ƒπŸ’π‘ΏπŸ’ + π’ƒπŸ“π‘ΏπŸ“ + e Di mana:

Y = Keputusan Nasabah a = Konstanta

𝑋1 = Iklan

𝑋2 = Promosi Penjualan 𝑋3 = Publisitas

𝑋4 = Penjualan Personal 𝑋5 = Pemasaran Langsung

𝑏 = Nilai koefisien regresi masing-masing variabel e = error

1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen mengukur konsep yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur secara tepat dan benar. Uji ini dilakukan untuk mendeteksi apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner yang harus dibuang/ditukar karena dianggap tidak relevan. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013).

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat pengukur (instrumen) yang digunakan dapat dipercaya atau dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan ketepatan pengukuran. Uji reliabilitas dalam penleitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Croanbach’s Alpa. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,7 (Ghozali, 2013). Untuk melakukan pengujian realibilitas kuisioner dilakukan dengan menggunakan softwere statistical package for social science (SPSS).

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak

digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Pada penelitian digunakan uji statistik untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak (Ghazali, 2013). Uji normalitas data menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov yaitu dengan membandingkan probabilitas dengan tingkat signifikansi tertentu. Jika nilai signifikan atau probabilitas < 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal. Sebaliknya jika nilai signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2013). Pengujian multikolonieritas dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan tidak terjadinya multikolonieritas adalah nilai tolerance harus β‰₯ 0,10 atau sama dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari masing-masing variabel ≀ 10.

c. Uji Heterokedastisitas

Ghozali (2013) menyatakan bahwa uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varaians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis berupa uji perbedaan antara nilai sampel dengan populasi atau nilai data yang diteliti dengan nilai ekspektasi (hipotesis) (Erlina, 2011). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan koefisien determinasi (R2), uji F (simultan), dan uji t (parsial).

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefesien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.

b. Uji Statistik F

Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terdahap variabel dependen. Kriteria pengujian statistik F (simultan) adalah sebagai berikut, jika P Value (Sig) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya variabel

independen yang digunakan secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan jika P Value (Sig) < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel independen yang digunakan secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

c. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen secara individual atau parsial dapat menerangkan variasi variabel terikat. Kriteria pengujian statistik t (parsial) adalah sebagai berikut: jika P Value (Sig) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Sedangkan jika P Value (Sig) < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel independen secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

BAB IV

Dokumen terkait