• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium biologi ternak Jln. Prof. Dr. A. Sofyan No.3 Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan Mei sampai Juni 2015.

Bahan dan Alat Penelitian Bahan

Bahan yang digunakan yaitu itik Peking umur 1 hari Day Old Duck (DOD) sebanyak 100 ekor, bahan penyusun ransum terdiri dari jagung, dedak padi, bungkil kelapa, bungkil kedelai, minyak nabati, bungkil inti sawit, tepung udang, tepung ikan, top mix, air minum memenuhi kebutuhan air dalam tubuh yang diberikan secara ad-libitum, air gula untuk mengurangi stres dari kelelahan transportasi, rodalon sebagai desinfektan kandang dan peralatan tempat pakan dan minum, formalin 40% dan KMnO4 (Kalium permanganate) untuk fumigasi kandang, vitamin dan suplemen tambahan seperti Vitachick dan vaksin ND strain Lasota.

Alat

Adapun alat yang digunakan yaitu kandang baterai berukuran 100cm × 100cm x 50 cm sebanyak 20 unit dan tiap unit di isi 5 ekor DOD, peralatan kandang terdiri dari 20 unit tempat pakan dan 20 unit tempat minum, timbangan salter digital kapasitas 5000gr untuk menimbang bobot badan itik dan menimbang ransum, alat penerang dan pemanas berupa lampu pijar 40 watt sebanyak 20 buah,

thermometer sebagai pengukur suhu kandang. Alat pencatat data seperti buku data, alat tulis dan kalkulator, alat pembersih kandang berupa sapu, ember, sekop dan hand sprayer, alat lain berupa plastik, ember dan pisau.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan dimana setiap ulangan terdiri dari 5 ekor itik peking. Pada ransum diberikan perlakuan sebagai berikut:

P0 = Ransum (jagung, dedak padi, bungkil kelapa, bungkil kedelai, minyak nabati, bungkil inti sawit, tepung limbah kulit udang dan top mix) dengan 0% tepung

limbah udang + 10% tepung ikan.

P1 = Ransum (jagung, dedak padi, bungkil kelapa, bungkil kedelai, minyak nabati, bungkil inti sawit, tepung limbah kulit udang dan top mix) dengan 2,5% tepung limbah udang + 7,5% tepung ikan.

P2 = Ransum (jagung, dedak padi, bungkil kelapa, bungkil kedelai, minyak nabati, bungkil inti sawit, tepung limbah kulit udang dan top mix) dengan 5% tepung limbah udang + 5% tepung ikan.

P3 = Ransum (jagung, dedak padi, bungkil kelapa, bungkil kedelai, minyak nabati, bungkil inti sawit, tepung limbah kulit udang dan top mix) dengan 7,5% tepung limbah udang + 2,5% tepun ikan.

P4 = Ransum (jagung, dedak padi, bungkil kelapa, bungkil kedelai, minyak nabati, bungkil inti sawit, tepung limbah kulit udang dan top mix) dengan 10% tepung limbah udang + 0% tepung ikan.

Jumlah ulangan: t (n - 1) ≥ 15 5 (n - 1) ≥ 15 5n - 5 ≥ 15 5n ≥ 20 n ≥ 4 ulangan Dengan susunan sebagai berikut:

P2U1 P1U3 P0U3 P2U2

P0U1 P2U4 P1U1 P3U3 P3U2 P0U2 P3U4 P4U2

P1U2 P1U4 P4U1 P2U3

P0U4 P3U1 P4U3 P4U4

Gambar 1. Pengacakan Perlakuan dan Ulangan Model matematik percobaan yang digunakan adalah :

Yij = µ + σi + ∑ij

Dimana :

Yij = Nilai pengamatan yang diperoleh dari satuan percobaan dari perlakuan . ke-I dan ulangan ke-j

µ = nilai tengah umum

σi = Efek dari perlakuan ke-i

∑ij = Pengaruh galat percobaan perlakuan ke-I dan ulangan ke-j (Hanafiah, 2003).

Parameter Penelitian

a. Konsumsi Ransum

Data konsumsi ransum yang akan diperoleh dengan cara penimbangan ransum yang diberikan selama satu minggu, kemudian dikurangi dengan penimbangan sisa ransum selama satu minggu.

b. Pertambahan Bobot Badan (g)

Data pertambahan bobot badan diperoleh dengan cara penimbangan setiap minggu yang merupakan selisih antara penimbangan bobot badan akhir dengan penimbangan bobot awal persatuan waktu (gram/minggu).

c. Konversi Ransum

Data konversi ransum dihitung setiap minggu dengan cara membandingkan jumlah ransum (gram) yang dikonsumsi dengan pertambahan bobot badan (gram) setiap minggu.

Pelaksanaan Penelitian

Persiapan kandang dan peralatan

Kandang yang digunakan yaitu sistem baterai, terdiri dari 20 plot, setiap plot terdapat 5 ekor DOD. Sebelum DOD dimasukkan, kandang dibersihkan dengan air dan detergen kemudian di desinfektan menggunakan rodalon dan fumigasi menggunakan formalin 40% dan KMnO4. Kandang harus dilengkapi dengan tempat pakan dan minum serta alat penerangan. Istirahat kandang dilakukan selama 1 minggu. Air gula diberikan ke DOD pada saat baru tiba untuk mengurangi cengkaman stres selama perjalanan.

Random DOD

Sebelum DOD dimasukkan kedalam kandang yang sudah disediakan terlebih dahulu dilakukan penimbangan agar bisa diketahui kisaran bobot badan awal yang akan digunakan, kemudian dilakukan pemilihan secara acak (random) untuk menghindari bias (galat percobaan) lalu ditempatkan pada masing-masing plot yang tersedia sebanyak 5 ekor.

Pembuatan Tepung Limbah Udang

Pembuatan tepung limbah udang menggunakan beberapa bahan antara lain: kulit, kepala dan ekor. Alat yang digunakan yaitu terpal untuk tempat menjemur bahan tersebut dengan sinar matahari. Pembuatan tepung diawali dengan membersihkan limbah udang dari benda-benda yang tidak diinginkan dengan air bersih, kemudian ditiriskan, setelah itu direndam dengan menggunakan air filtrat abu sekam selama 48 jam, untuk memperoleh larutan abu sekam padi 20% dilakukan dengan melarutkan 200 g abu sekam padi dalam 1 liter air bersih. Larutan ini dibiarkan selama 24 jam, lalu disaring untuk memperoleh filtratnya. Selanjutnya dipanaskan dengan autoclave selama 45 menit, dan langsung digiling menjadi bentuk tepung, lalu Fermentasi dengan EM-4 dengan dosis 20 ml/100 gram substrat dengan lama fermentasi 11 hari, kemudian dikering anginkan.

Penyusunan Ransum

Bahan penyusun ransum yang digunakan terdiri dari jagung, dedak padi, bungkil kedelai, tepung ikan, bungkil inti sawit, minyak nabati, tepung udang, top mix.

Bahan penyusun ransum sebaiknya ditimbang terlebih dahulu sesuai komposisi susunan ransum yang telah ditentukan dalam formulasi setiap perlakuan. Metode yang digunakan dalam mencampur ransum adalah secara manual dan ransum disusun dua kali seminggu untuk mencegah terjadinya ketengikan pada ransum.

Pemeliharaan Itik Peking

Itik peking dipelihara dalam kandang dengan perlakuan diberi pemanas dan penerangan (lampu pijar 40 watt). Ransum dan air minum diberikan secara ad-libitum.

Pengambilan data

Pengambilan data setiap hari untuk konsumsi ransum dengan menimbang ransum yang tersisa atau terbuang tetapi perhitungan dilakukan sekali seminggu untuk penimbangan berat badan, demikian juga dengan konversi ransum diambil datanya pada setiap minggu.

Analisis data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis sidik ragam dan besaran F-tabel diperoleh dari tabel F dengan derajat bebas yang sesuai dengan taraf nyata yang diinginkan. Bila nilai F-hitung > F-tabel pada taraf α = 0,05

dikatakan perlakuan tersebut berbeda nyata. Apabila F-hitung lebih besar dari F-tabel pada taraf α = 0,01 dikatakan perlakuan tersebut sangat berbeda nyata.

Apabila F-hitung lebih kecil dari F-tabel, H0 diterima. Berarti perlakuan tyersebut tidak berbeda nyata. Jika semua data telah diperoleh maka dilakukan uji lanjut yang sesuai.

Dokumen terkait