• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian dilaksanakan di lahan sawah gambut dataran tinggi Desa Hutabagasan Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Terletak 298 km dari kota Medan, berada pada 2º15,5’52’’ LU dan 98º43’36’’ BT dengan ketinggian tempat ±1411 m dpl, memiliki iklim dengan curah hujan rata-rata 1.807 mm/ tahun dan suhu udara rata-rata 20- 26°C. Penelitian dimulai dari bulan Juni 2013 sampai Desember 2013.

Bahan dan Alat Bahan

Bahan yang digunakan adalah bahan pasir vulkan dari wilayah kaki Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Zeolit diperoleh dari toko pakan ternak di Medan, dan air laut diambil di perairan laut ± 10 km dari Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Sebagai pupuk dasar digunakan Urea, SP-36 dan KCl, benih padi hibrida varietas Dendang diperoleh dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi, Subang, Jawa Barat sebagai tanaman indikator untuk melihat kesesuaiannya ditanam di lahan gambut. Pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit jika diperlukan.

Alat

Alat yang digunakan adalah pH meter untuk mengukur kemasaman larutan tanah, Electro Conductivity Meter untuk mengukur Daya Hantar Listrik (DHL) larutan tanah, AAS (Atomic Absorb Spectrofotometer) untuk mengukur basa – basa tukar dan KB tanah, oven untuk mengovenkan bahan, palu untuk menghaluskan pasir vulkan, ayakan untuk mengayak pasir vulkan, timbangan

digunakan untuk menimbang bahan dan alat-alat laboratorium serta alat - alat pendukung lainnya yang dipergunakan selama penelitian.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok non faktorial dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu:

G0: kontrol

G1: pemberian pasir vulkan 5 kg / plot

G2: pemberian pasir vulkan 5 kg + air laut 2,5 L / plot

G3: pemberian pasir vulkan 5 kg + air laut 2,5 L + zeolit 1 kg / plot

Model linier Rancangan Acak Kelompok: Yij = µ + αi + βj + ∑ij

Dimana:

Yij = respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j.

µ = nilai tengah umum. αi = pengaruh perlakuan ke-i.

βj = pengaruh blok ke-j

∑ij = pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j.

Selanjutnya data di analisis dengan Analisis Varian pada setiap parameter yang di ukur dan di uji lanjutan bagi perlakuan yang nyata dengan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5 %.

Pelaksanaan Penelitian Persiapan Lahan

Lahan penelitian berlokasi di Desa Hutabagasan Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Lahan didesain

sedemikian rupa agar tidak terjadi pencampuran perlakuan satu sama lain sehingga diharapkan data hasil pengamatan yang diperoleh lebih akurat. Adapun bagan penelitian yang akan dibuat dapat dilihat seperti pada gambar berikut :

(-) Air Laut (+) Air Laut Jalan bedengan Area I Area II Keterangan : • ukuran @ plot 2 x 2 m

• lebar spasi antar ulangan 1 m dan antar perlakuan 1,5 m

• Area I dan Area II dipisahkan oleh bedengan untuk memisahkan perlakuan air laut

Analisis Awal

Sampel tanah masing- masing plot diambil untuk kemudian dianalisis awal yaitu dengan parameter pH tanah, DHL, Basa-basa tukar (Na+, K+, Ca2+, Mg2+), KTK, P-tersedia, N-total dan C-organik tanah. Analisis dilakukan di Laboratorium

Kimia dan Kesuburan Tanah dan Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Penyemaian Benih

Penyemaian benih dilakukan selama 3-4 minggu sebelum dilakukannya penanaman di lapangan. Benih disebar di area penyemaian yang telah disediakan

G0 II G1 II G0 I G1 III G2 I G0 III G1 I G2 III G3 I G3 II G2 II G3 III Tali Air Irigasi

di dalam polibag 10 kg. Media tanam untuk penyemaian digunakan top soil dengan campuran kompos dengan perbandingan 3:1 dan diaduk secara merata. Penyiraman benih dilakukan setiap hari selama penyemaian.

Aplikasi Perlakuan

Aplikasi perlakuan dilakukan setelah pengolahan tanah dan diaplikasi sesuai dengan perlakuan yang dibutuhkan satu hari sebelum penanaman. Untuk dosis perlakuan pasir vulkan sebanyak 5 kg/plot, zeolit sebanyak 1 kg/plot dan air laut ditambahkan sebanyak 2,5 L/plot (perhitungan berdasarkan rekomendasi penelitian sebelumnya yang telah dikonversikan), disebar secara merata pada setiap plot perlakuan dan diaduk menggunakan garu pada permukaan tanah. Penyiraman lahan dengan air gambut dilakukan sebelum penanaman.

Penanaman di Lapangan

Setelah benih matang semai, benih di seleksi dan ditanam di lapangan dengan jarak tanam 25 x 20 cm dengan luas plot 4 m2 sehingga diperoleh 72 rumpun di dalam satu plot. Setiap lubang tanam ditanami 3-4 tanaman bibit padi.

Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Dilakukan penyiangan apabila terdapat gulma dan dilakukan pengendalian apabila terdapat serangan hama dan penyakit. Tiap area dikelilingi dengan jaring pelindung untuk menghindari serangan hama tikus.

Aplikasi Pupuk Dasar dan Pengambilan Data Pertama

Aplikasi pupuk dasar dilakukan satu bulan setelah penanaman di lapangan. Dosis pupuk yang diberikan yaitu : 77,7 gr Urea / plot dengan 3 kali pemberian

(1x sebelum penanaman, 1x pada 6 MST dan 1x pada akhir fase vegetatif tanaman), 48,65 gr SP-36/ plot dan 17,5 gr KCl/plot dengan hanya sekali pemberian yaitu sebelum penanaman. Sebelum aplikasi pupuk diambil tanah pada beberapa titik dan kemudian dikompositkan pada masing-masing plot untuk dianalisis di laboratorium sebagai data analisis awal.

Analisis Parameter

- Analisis Parameter Tanah

Sampel tanah untuk masing-masing perlakuan diambil dan dilarutkan di dalam botol kocok dengan perbandingan 1 : 2,5 untuk pengukuran pH menggunakan pH meter dan DHL (Daya Hantar Listrik) tanah dengan menggunakan Electro Conductivity Meter.

Penetapan basa-basa tukar (Na+, K+, Ca2+, dan Mg2+). Ekstraksi menggunakan prinsip pencucian unsur-unsur basa oleh suatu garam dalam suatu kolom tanah (perkolasi). Ekstraksi menggunakan garam Amonium klorida (NH4-Cl) 1 N akan mengekstrak semua kation-kation basa. Simpan ekstrak

tersebut untuk penetapan basa-basa tukar. Penetapan nitrogen total dalam tanah dapat ditentukan dengan metode Kjeldahl yang didasarkan ketetapan bahwa senyawa nitrogen organik dan anorganik dapat dioksidasi dalam lingkungan asam sulfat membentuk Amonium sulfat. Amonium sulfat yang terbentuk disuling dengan penambahan NaOH yang akan membebaskan NH3. NH3 yang tersuling

akan diikat oleh asam borat dan dapat dititrasi dengan H2SO4 dengan

menggunakan indikator Conway. Sedangkan C-organik dengan metode Walkley and Black, P-tersedia tanah dengan metode Bray II

Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah diukur dengan prinsip pembebasan sejumlah ion amonium yang digunakan pada pengekstakan basa tukar dengan menggunakan KCL 0,1 N. Sebelum dicuci dengan larutan KCL, kolom tanah terlebih dahulu dicuci dengan alkohol (etanol) yang berfungsi untuk mencuci ion amonium yang berada pada larutan tanah. Ion amonium yang terlepas kemudian ditampung. Ekstrak kemudian didestilasi dengan suasana basa. Analisis dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah dan Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

- Analisis Parameter Tanaman.

Tinggi Tanaman diukur dengan menggunakan meteran (cm). Jumlah anakan produktif dihitung secara manual dengan menghitung jumlah anakan (tanaman) yang telah memiliki malai pada 10% (8 rumpun) sampel tanaman tiap masing-masing plot. Sedangkan Jumlah anakan per rumpun dihitung jumlah semua anakan (tanaman) pada 10% (8 rumpun) sampel tanaman tiap plot tersebut. Parameter Yang Diamati

1. Parameter Tanah

a. Kemasaman Tanah (pH) 1: 2,5 (potensiometrik) b. Daya Hantar Listrik (DHL) (potensiometrik)

c. Basa-basa tukar (ekstrak Amonium Klorida 1 N), Kejenuhan Basa (KB) tanah d. Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah

e. Bulk Density (BD) tanah dengan metode ring sampel 2. Parameter Tanaman

a. Tinggi tanaman

Dokumen terkait