• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

Dalam dokumen Tesis Anis Prabowo S530908002 (Halaman 32-39)

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Desain cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukurannya atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat (Hidayat, 2007). Metode observasional analitik ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara kebiasaan makan jajanan di luar rumah dengan status gizi lebih pada mahasiswi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta yang memiliki tiga prodi kesehatan, yaitu DIII Keperawatan, D III Kebidanan dan S1 Ilmu Gizi. Alasan pemilihan lokasi ini adalah: 1) Mahasiswa yang kuliah di STIKES PKU Muhammadiyah Suarakarta berasal dari daerah di wilayah Surakarta, 2) Pola pembelajaran yang diterapkan menggunakan waktu dari pagi hingga sore hari dan memiliki jadwal praktik lapangan dengan menggunakan penjadwalan sistim shift, sehingga kemungkinan untuk makan di luar rumah cukup tinggi, 3) Pengukuran prevalensi gizi lebih di kalangan mahasiswa STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta 20,8% dan selama ini belum pernah dilakukan penelitian sejenis. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April sampai dengan Mei 2015.

C. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah semua mahasiswi STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta sejumlah 448 mahasiswi.

D.Sampel dan cara pemilihan sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta, yang telah memenuhi kriteria sampel yang ditetapkan. Pengambilan

21

sampel menggunakan teknik consecutive sampling, yaitu setiap pasien yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah pasien yang diperlukan terpenuhi (Nursalam dan siti, 2000). Adapun kriteria responden adalah:

a. Kriteria inklusi

1) Mahasiswi yang berumur 18 – 23 tahun dan tercatat aktif 2) Tidak sedang dalam terapi diet.

3) Berdomisili di Kota Surakarta

4) Dalam keadaan sehat tiga bulan terakhir

5) Mahasiswa yang tidak makan menggunakan jasa katering b) Kriteria eksklusi

1) Pindah tempat tinggal di luar Kota Surakarta 2) Menderita sakit dalam masa penelitian

3) Keluar sebagai mahasiswa STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.

Besar sampel dalam penelitian ini adalah 55 orang, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: n: Besar sampel

N: Besar populasi = 448

Z(1-α/2) : Nilai sebaran normal baku TK 95% = 1,96

P : Proporsi kejadian =0,21 (didapat dari hasil survey awal) d : Besar penyimpangan : 0,1 448 x (1,96)2 x 0,21(1-0,21) ______________________ 448 x (0,1)2 + (1,96)2 x 0,21 (1-0,21) 448 x 3,842 x 0,166 --- (448 x 0,01) + 3,842 x 0,166 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22 285,72 --- 4,48 + 0,64 285,72 --- = 55 5,12 E. Protokol Penelitian

Penelitian ini menggunakan responden mahasiswi STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta yang terdiri dari 3 program studi dengan total mahasiswa sebanyak 448 dan akan diambil sampel sebanyak 55. Pengambilan sampel di awali dengan penentuan kriteria inklusi dan ekslusi dilanjutkan dengan pengambilan sampel secara proporsional random sampling untuk masing masing program studi.

Adapun protokol penelitian secara skematis dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Protokol Penelitian Hubungan Frekuensi Makan di Luar Rumah dan Jumlah Uang Jajan dengan Kejadian Gizi Lebih pada Mahasiswi di Surakarta

Mahasiswi STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta (N=448)

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Subjek Penelitian (n=55)

1. Pengukuran Antropometri (BB, TB)

2. Kuesioner Kebiasaan makan di luar rumah dan sosial ekonomi

Pengolahan dan analisis data

23

F. Identifikasi variabel penelitian

a. Variabel bebas : Frekuensi makan di luar rumah Jumlah uang jajan

b. Variabel tergantung : Kejadian gizi lebih c. Variabel pengganggu/perancu:

1) Sedentary life style 2) Genetik

G. Definisi Operasional

1. Frekuensi makan di luar rumah

Adalah tingkat keseringan dalam makan di luar rumah yang dikategorikan menjadi 6 menurut Steyn et al.(2011)

1) Tidak pernah 2) 2-3 kali per bulan 3) Sekali seminggu 4) 2-3 kali per minggu 5) Hampir setiap hari 6) Setiap hari

Skala: ordinal

2. Jenis Makanan di luar rumah

Adalah pengelompokkan makanan di luar rumah dikategorikan menjadi:

1) Makanan Lengkap yakni: makanan yang mengenyangkan dan dijual dalam bentuk porsi seperti nasi, bakso, gado- gado, dan lain- lain

2) Makanan kudapan yakni: makanan berupa makanan tunggal yang dibeli dalam bentuk satuan sperti kue, gorengan, dan lain- lain.

3) Minuman yakni: makanan dalam bentuk cair yang dijual dalam satuan gelas, botol atau kemasan lainnya.

24

3. Gizi Lebih

Adalah suatu keadaan kuantitas fraksi jaringan lemak tubuh dibandingkan berat badan total lebih besar dari normal. Dalam penelitian ini penentuan gizi lebih dilakukan dengan pengukuran antropometri Indeks Massa Tubuh. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan Klasifikasi IMT yang diusulkan untuk penduduk Asia (IOTF, WHO 2000)

Kalsifikasi Status Gizi Indeks Masa Tubuh (IMT) (Kg/m2)

1. Kurus (Underweight) 2. Normal

3. Berat Badan Lebih (Overweight) 4. Obesitas I 5. Obesitas II < 18,5 18,5 – 22,9 23 – 24,9 ≥ 25 – 29,9 > 30 Sumber: Anuurad et al (2003)

- Alat ukur: Timbangan Berat Badan dengan ketelitian 0,1 kg, dan Microtoa dg ketelitian 0,1 cm.

Skala: ordinal 4. Jumlah Uang Jajan

Adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli makanan di luar rumah dalam bentuk kisaran rupiah.

Skala: Ratio

5. Sedentary Life Style

Adalah kebiasaan hidup yang dicirikan dengan tingkat aktivitas fisik yang rendah (Ackley dan Ladwig, 2011). Aktivitas Sedentary Life style diukur dengan kuesioner dikategorikan menjadi: (Riskesdas, 2013)

1) Kurang dari 3 jam 2) 3-6 jam

3) > 6 jam 6. Genetik

Adalah faktor yang diturunkan dari gen orang tua. Diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikategorikan menjadi 2.

25

1) Orang tua obesitas 2) Orang tua tidak obesitas Skala: nominal

H. Instrumen Penelitian

1. Alat pengumpul data berupa kuesioner.

2. Timbangan berat badan injak untuk mengukur berat badan dengan kapasitas 150 kg dan ketelitian 0,1 kg dengan merek Tanita.

3. Microtoise untuk mengukur tinggi badan dengan kapasitas 200 cm dan ketelitian 0,1 cm.

4. Food model dan makanan setempat untuk membantu estimasi besar porsi yang dikonsumsi oleh responden.

5. Nutri survey I. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan atas persetujuan responden dengan cara menandatangani informed consent yang diajukan oleh peneliti, setelah sebelumnya mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian tersebut. Penelitian dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Ketua STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.

J. Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, dilakukan editing untuk meneliti kembali semua daftar pertanyaan sudah terisi semua dan betul penulisannya sesuai dengan keadaan saat pengumpulan data dilaksanakan.Kemudian dilakukan koding dan pemasukan data dalam perangkat lunak komputer. Pengolahan data antopometri dan data hasil food recall menggunakan program Nutrisurvey.

Analisis data dilakukan secara bertahap dengan bantuan software SPSS versi 16, diawali dengan analisis univariat pada variabel penelitian untuk mengeksplorasi data hasil pengukuran berupa mean, median, standar deviasi, nilai minimum dan nilai

26

maksimum. Hasil analisis univariat akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik.

Berikutnya dilakukan analisis bivariat untuk menghubungkan variabel status gizi lebih sebagai variabel terikat dengan kebiasaan makan di luar rumah sebagai variabel bebas dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%,

α = 5. Selanjutnya dilakukan analisis multivariat untuk mengetahui hubungan variabel terikat dengan variabel bebas secara bersama sama yang dipengaruhi variabel lain, dengan menggunakan analisis regresi logistik ganda.

27

BAB IV

Dalam dokumen Tesis Anis Prabowo S530908002 (Halaman 32-39)

Dokumen terkait