• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara dengan ketinggian tempat 100 sampai 500 diatas permukaan laut dan percobaan dilakukan di Kelurahan Janji di Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara pada bulan September 2007 sampai Maret 2008.

Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah benih cabai merah yang terdiri dari 5 varietas yaitu : Laris, Taro F1, Super King, Red North Star, Kompos, Kapur Dolomit, Pupuk, Kandang, Urea, TSP, KCL, Za, PPC Solid, Mulsa Plastik Perak Hitam, Pestisida, Fungisida, serta bahan lain yang mendukung penelitian ini.

Alat yang digunakan adalah cangkul, gembor, meteran, handsprayer, timbangan , serta bahan lain yang menduku ng penelitian ini.

Metode Penelitian

Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang teridri dari 5 varietas cabai merah, yaitu : Varietas Laris, Varietas Taro F1, Varietas Super King, Varietas Red North, Varietas Lokal.

12

Jumlah Ulangan (Blok) = 5 Ulangan

Jumlah Plot = 25 Buah

Jumlah Tanaman Perplot = 8 Tanaman

Jumlah Sampel Perplot = 4 Tanaman

Jumlah tanaman Seluruhnya = 200 Tanaman

Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan sidik ragam berdasarkan model linier Yij =

µ

+

ρ

i +

τ

j + E

Dimana :

ij

Yij = Hasil Pengamatan Pada Blok Ke-i dan Varietas Ke-j

µ = Efek tengah rata-rata

ρ

i

τ

= Efek Blok Ke-i

j

E

= Efek Varietas Ke-j

ij

Apabila terdapat berbeda nyata dari perlakuan sidik ragam maka di lanjutkan dengan Uji Jarak Bergandan Duncan (UJBD).

= Galat pada Blok Ke-i dengan Varietas Ke-j

13

Parameter Penelitian

Persen Perkecambahan (%)

Persen perkecambahan pada saat mengecambahkan benih di bak perkecambahan kemudian dihitung jumlah yang berkecambang dibagikan dengan jumlah benih yang ditanam dikali seratus persen.

Tinggi Tanaman (cm)

Tinggi tanaman diukur mulai dari leher akar sampai titik tumbuh tanaman. Pengamatan tinggi tanaman diukur mulai 5 minggu setelah tanam, dengan interval pengukutran 1 minggu sampai tanaman panen.

Diameter Batang (cm)

Diameter batang diukur dari leher akar dengan menggunakan jangka sorong, pengamatan diameter batang diukur mulai 5 minggu setelah tanam dengan interval pengukuran 2 minggu sampai panen.

Jumlah Daun (Helai)

Jumlah daun dilakukan dengan menghitung daun yang telah tumbuh sempurna. pengamatan jumlah daun dilakukan 5 minggu setelah tanah, dengan interval 2 minggu sampai panen.

14

Jumlah Cabang (Cabang)

Jumlah cabang yang dihitung adalah semua cabang primer, sekunder dan tersier pada tanaman sampel. Pengamatan jumlah cabang dihitung mulai 5 minggu setelah tanam, dengan interval 2 minggu sampai tanaman panen.

Umur Berbunga (Hari)

Umur berbunga dihitung saat bunga pertama muncul yang telah membuka sempurna. Kemudian data yang diperoleh dirata-ratakan. Dihitung dari mulai penanaman benih. Pada batang utama muncul bunga pertama pada cabang utama dan percabangan.

Umur Panen (Hari)

Umur panen dihitung saat buah pertama muncul dan sampai matang fisiologis. Data yang diperoleh dirata-ratakan dihitung mulai dari penanaman benih.

Berat Buah/Sampel (gr)

Berat buah persampel dihitung dengan mengimbang produksi setiap sample pervarietas kemudian ditotalkan sampai hari kelima.

Berat Buah/Plot (gr)

Berat buah perplot dihitung dengan mengimbang produksi setiap plot pervarietas kemudian ditotalkan sampai hari kelima.

15

Pelaksanaan Penelitian

Sterilisasi Media Pembibitan

Media pembibitan berupa campuran top soil, pasir halu, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Bahan media pembibitan dimasukkan ke dalam karung plastik yang porous lalu dimasukkan ke dalam drum (200 liter). Sepertiga bagian bawah di buat penyangga sehingga karung yang berisi media tidak langsung ke dasar drum. Bagian bawah di isi air, sedangkan dua pertiga dari volume drum digunakan untuk tempat media pembibitan. Drum yang sudah di isi media dipanasi dengan menggunakan kayu. Bagian drum di tutup rapat, tetapi dibuat lubang gas yang berdiameter 2-3 cm sehingga uap panas dari air akan memanasi tanah yang disimpan di atasnya. Setelah 2-4 jam, media pembibitan dikeluarkan dari karung lalu dihamparkan. Setelah dingin media dimasukkan ke dalam poly bag berdiameter 8 cm.

Pembibitan

Pembibitan dilakukan dengan mempercepat perkecambahan benih terlebih dahulu. Plastik kemasan benih di potong menyamping lalu ditambahkan fungisida dan bakterisida, masing-masing satu sendok teh. Plastik kemasan benih di kocok-kocok sehingga benih bercampur rata dengan bahan fungisida dan bakterisida. Setelah itu benih bercampur rata dengan bahan fungisida dan bakterisida. Setelah itu benih langsung di tanam ke bak persemaian, sebelum dimasukkan ke dalam bak persemaian, media pembibitan dicampur pupuk NPK yang telah dihaluskan dengan dosis 100-150 gram. Setelah itu media tanam disiram dengan air biji cabai ditanam dengan jarak antar baris

5-16

6 dan dalam barisan 2,5 cm. Setelah bibit berumur 11 hari bibit dipindahkan ke dalam poly bag yang telah di isi media tanam.

Penyiapan Lahan

Lahan yang sudah dibersihkan dari gulma di gemburkan dengan menggunakan cangkul, dibuat bedengan kasar dengan ukuran panjang 5 m lebar 110 cm tinggi 30 lebar parit 44 cm. Kemudian dilakukan pengapuran dengan menggunakan kapur dolomit. Kemudian dibentuk bedengan halus dan di pupuk dengan menggunakan pupuk NPK dan pupuk kandang dan dirapikan, bedengan yang sudah jadi disiram air secukupnya segera dengan mulsa plastik hitam perak.

Penanaman

Penanaman dilakukan 6-7 hari setelah bedengan ditutup mulsa hitam perak dan pembuatan lubang tanam terlebih dahulu dilakukan 1 hari sebelum penanaman. Setelah benih dibibitkan, pada umur 15-24 hari bibit ditanam kebedengan yang telah disiapkan dengan jarak tanam 70 cm dalam barisan dan 50 cm antar barisan.

Pemeliharaan Penyulaman

Penyulaman dilakukan 7-14 hari setelah penanaman dengan menanam sisa benih yang disiapkan dengan membedakan waktu semai 7-14 hari setelah persemaian benih pokok. Penyulaman dilakukan dengan menanam kembali tanaman yang mati dilapangan.

17

Penyiraman

Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari dengan menggunakan gembor sesuai dengan kondisi di lapangan.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan membersihkan rumput-rumput liar atau gulma yang ada di sekitar pertanaman yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Perempelan

Perempelan dilakukan terhadap tunas air yang muncul pada batang utama untuk memperkuat batang utama agar mampu menopang pertumbuhan tajuk tanaman.

Pengendalian Hama

Pengendalian hama dilakukan dengan menyemprot insektisida, bakterrisida dan

fungisida. Insektisida yang digunakan pada seluruh permukaan tanaman dengan menggunakan hansprayer. Penyemprotan insektisida dilakukan seminggu sekali atau disesuaikan dengan kondisi dilapangan.

Pemupukan

Pemupukan dilakukan 3 kali yaitu pupuk dasar pada saat tanam dan pupuk lanjutan 2 minggu setelah tanam serta 4 minggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk ZA, KCL, dan NPK sesuai dengan dosis anjuran. Dan pemberian PPC Solid dengan interval 2 minggu sekali.

Panen

Panen pertama dilakukan ketika buah cabai berwarna merah menyeluruh. Panen berikutnya interval 5 hari, dilakukan pagi hari setelah buah kering dari embun. Hasilnya dijumlahkan dari panen pertama hingga panen kelima.

Dokumen terkait