• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen Wisata Sejarah: Restoran Tip Top Medan (Halaman 33-38)

BAB I PENDAHULUAN

1.6 Metode Penelitian

a. Tipe dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan bersifat deskripsi, yang bermaksud menggambarkan secara terperinci mengenai Restoran Tip Top di

daerah Kawasan Kesawan Medan sebagai objek wisata sejarah di Kota Medan. Penulis tertarik dalam meneliti tentang Restoran Tip Top di Kawasan Kesawan sebagai suatu objek wisata sejarah yang memiliki andil dalam dunia kepariwisataan Kota Medan yang selama ini terus berkembang dan masih sering dikunjungi oleh wisatawan baik daerah maupun internasional. Tanpa menganggap itu sebagai perbedaan dan suatu keistimewaan dari objek-objek wisata sejarah lainnya hingga dapat menjadi suatu konflik, melainkan sebagai suatu keragaman tentang bangunan bersejarah yang ada di Kota Medan.

Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan kualitatif, pengetahuan tentang daerah sekitar Kesawan Medan serta orang-orang yang tinggal di lingkungan tersebut menjadi masukan buat peneliti dan juga ungkapan-ungkapan yang ada pada pihak-pihak terkait yang diteliti mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan fokus penelitian Kawasan Kesawan menjadi daerah tujuan wisata sejarah, hal tersebut justru digunakan sebagai data dalam penelitian ini.

b. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam hal mendeskripsikan tentang Restoran Tip Top di Kawasan Kesawan Medan saat sekarang ini, maka dilakukan penelitian lapangan sebagai suatu upaya untuk memperoleh data primer. Selain itu diperlukan juga penelitian dari berbagai sumber kepustakaan sebagai upaya untuk memperoleh data sekunder. Dalam penelitian kualitatif, metode yang digunakan adalah metode observasi atau pengamatan dan wawancara.

Data Primer

Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu:

Metode observasi dilakukan guna mengetahui situasi dalam konteks ruang dan waktu pada daerah penelitian. Menurut penulis, data yang diperoleh dari hasil wawancara saja tidaklah cukup untuk menjelaskan fenomena yang terjadi, oleh karena itu diperlukan suatu aktivitas dengan langsung mendatangi tempat penelitian dan melakukan pengamatan. Pengamatan akan dilakukan pada setiap kegiatan atau peristiwa yang dianggap perlu atau berhubungan dengan tujuan penelitian.

Metode yang dipakai adalah observasi (partisipasi maupun non-partisipasi) observasi partisipasi membantu untuk memahami lingkungan dan menilai keadaan yang terlihat ataupun keadaan yang tersirat (tidak terlihat, hanya dapat dirasakan) dengan memperhatikan kenyataan atau realitas lapangan, yang mana dalam observasi jenis ini peneliti tidak hanya sebatas melakukan pengamatan, tetapi juga dalam keseharian masyarakat dimana penelitian ini akan dilakukan, salah satu cara yang penulis lakukan adalah dengan terlibat langsung sebagai pemandu wisata (guide), hal ini tidak terlalu sulit bagi peneliti dikarenakan peneliti merupakan penduduk Kota Medan sendiri. Observasi diharapkan dapat berjalan dengan baik oleh karena sebelumnya telah dilakukan pra-penelitian. Walaupun demikian peneliti akan berusaha berfikir secara objektif sehingga data yang diperoleh dilapangan adalah benar dan sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan.

Dalam hal perlengkapan pada saat melakukan kegiatan penelitian yang bersifat observasi non-partisipasi, digunakan kamera untuk mempublikasikan hal-hal penting yang dianggap mendukung penelitian. Dengan adanya kamera dapat memudahkan peneliti untuk menggambarkan keadaan dari masyarakat setempat dimana penelitian berlangsung.

Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam (depth interview) kepada beberapa informan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Informan disini adalah pihak-pihat terkait yang berhubungan langsung ataupun tidak langsung dengan Kawasan Kesawan Medan. Dimana yang berpotensi menjadi informan pangkal adalah orang yang pertama kali peneliti dapatkan dalam melakukan penelitian awal, yang dalam hal ini adalah para pemandu wisatawan (guide), melalui pemandu wisatawan (guide) didapatkan sedikit keterangan tentang Restoran Tip Top di Kesawan Medan tersebut.

Informan kunci adalah orang yang dianggap memiliki keterkaitan langsung dan memiliki pengetahuan yang dalam tentang hal yang diteliti, dalam hal ini Kawasan Kesawan Medan, dimana yang termasuk dalam informan kunci pada penelitian ini adalah pemilik bangunan Restoran Tip Top di Kawasan Kesawan Medan.

Informan biasa, yaitu yang berpengalaman dan juga memiliki pengetahuan yang cukup tentang Kawasan Kesawan Medan, yaitu wisatawan dan pemerintah (Dinas Pariwisata Kota Medan dan Lurah setempat) maupun pihak-pihak yang memiliki kemampuan sejarah atas Kota Medan dan Kawasan Kesawan.

Wawancara mendalam ini dilakukan dengan mendatangi orang-orang yang dianggap mempunyai dan memiliki pengetahuan yang luas dan lengkap tentang sejarah dan asal-usul Kawasan Kesawan Medan. Hal ini perlu dilakukan karena pengetahuan akan sejarah dan asal-usul Kawasan Kesawan tersebut memberikan sumbangan yang berarti dalam memahami makna dan merupakan tema pokok penelitian yang akan dilakukan.

Teknik wawancara juga dilakukan dengan cara komunikasi verbal atau langsung dengan para informan dengan berpedoman pada interview guide yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk mendapatkan data konkrit yang lebih rinci dan mendalam. Perlengkapan yang digunakan pada saat wawancara adalah catatan tertulis untuk mencatat bagian-bagian yang penting dari hasil wawancara dan tape recoder yang digunakan untuk merekam proses wawancara dalam rangka antisipasi terhadap keabsahan data yang diperoleh ketika di lapangan.

Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bersifat tidak langsung, akan tetapi memiliki keterkaitan fungsi dengan salah satu aspek pendukung bagi keabsahan suatu penelitian. Data sekunder berupa sumber-sumber atau referensi tertulis yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, data sekunder dalam penelitian ini adalah: Studi kepustakaan sebagai teknik pengumpul data selanjutnya, dimaksudkan peneliti sebagai suatu sarana pendukung untuk mencari dan mengumpulkan data dari beberapa buku, jurnal, majalah, koran dan hasil penelitian para ahli lain yang berhubungan dengan masalah penelitian guna lebih menambah pengertian dan wawasan peneliti demi kesempurnaan akhir penelitian.

c. Analisis Data

Dapat dikatakan bahwasanya dalam penelitian ini penulis berusaha untuk bersikap objektif terhadap data yang diperoleh di lapangan. Data ini diperlakukan sebagaimana adanya, tanpa dikurangi, ditambahi ataupun diubah, sehingga tidak akan mempengaruhi keaslian data-data tersebut. Keseluruhan data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan tersebut akan diteliti kembali, pada akhirnya kegiatan ini bertujuan untuk memeriksa kembali kelengkapan hasil wawancara.

Langkah selanjutnya, data-data yang telah tersedia dan telah diteliti kembali ini akan dianalisis secara kualitatif. Keseluruhan data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan sumber kepustakaan disusun berdasarkan pemahaman-pemahaman akan fokus penelitian atau berdasarkan kategori yang sesuai dengan tujuan penulis.

Dalam dokumen Wisata Sejarah: Restoran Tip Top Medan (Halaman 33-38)

Dokumen terkait