METODE PENELITIAN
A.
A. Jenis PenelitianJenis Penelitian
Jenis penelitian yang telah digunakan adalah penelitian Jenis penelitian yang telah digunakan adalah penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental laboratorium adalah merupakan eksperimental. Penelitian eksperimental laboratorium adalah merupakan penelitian
penelitian yang yang dimaksudkan dimaksudkan untuk untuk mengetahui mengetahui ada ada tidaknya tidaknya efek efek daridari suatu subjek yang diteliti.
suatu subjek yang diteliti. B.
B. Desain PenelitianDesain Penelitian Desain
Desain penelitian penelitian yang yang digunakan digunakan dalam dalam efek hefek hepatoprotektorepatoprotektor ekstrak
ekstrak buah buah parepare (Momordica charantia(Momordica charantia L.L. ) ) pada mencit menggunakan pada mencit menggunakan Rancangan Acak
Rancangan Acak Lengkap Lengkap (RAL) y(RAL) yang terdiri atas ang terdiri atas lima perlakuan lima perlakuan dandan lima pengulangan.
lima pengulangan. C.
C. Waktu dan Tempat PenelitianWaktu dan Tempat Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April-Juni 2017 Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April-Juni 2017 bertempat
bertempat di di Laboratotium Laboratotium Farmakologi Farmakologi Akademi Akademi Farmasi Farmasi Bina Bina HusadaHusada Kendari.
Kendari.
D.
D. Objek PenelitianObjek Penelitian Objek
Objek penelitian penelitian dalam dalam penelitian penelitian ini ini adalah adalah ekstrak ekstrak pare pare yangyang diperoleh petani pare di desa Duriaasi, kecamatan Wonggeduku, diperoleh petani pare di desa Duriaasi, kecamatan Wonggeduku, kabupaten Konawe.
E.
E. Kerangka KonseptualKerangka Konseptual
Gambar 2. Kerangka konseptual Gambar 2. Kerangka konseptual Keterangan
Keterangan : : : : Variabel Variabel terikatterikat : Variabel bebas : Variabel bebas F.
F. Definisi Operasional PenelitianDefinisi Operasional Penelitian 1.
1. Pare (Pare ( Momordica Momordica charantiacharantia L.) adalah tanaman yang digunakanL.) adalah tanaman yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian yang dapat memberikan efek sebagai sampel dalam penelitian yang dapat memberikan efek hepatoprotektor terhadap mencit
hepatoprotektor terhadap mencit (Mus musculus)(Mus musculus) setelah diinduksi setelah diinduksi aspirin.
aspirin. 2.
2. Hepatoprotektor adalah suatu zat/senyawa yang dapat memberikanHepatoprotektor adalah suatu zat/senyawa yang dapat memberikan perlindungan pada hati mencit yang
perlindungan pada hati mencit yang telah diinduksi aspirin.telah diinduksi aspirin. 3.
3. Induksi aspirin adalah bahan obat yang digunakan sebagai penginduksiInduksi aspirin adalah bahan obat yang digunakan sebagai penginduksi agar dapat memberikan kerusakan hati pada hewan uji mencit
agar dapat memberikan kerusakan hati pada hewan uji mencit .. 4.
4. Mencit adalah hewan yang digunakan dalam penelitian uji efekMencit adalah hewan yang digunakan dalam penelitian uji efek hepatoprotektor karena memiliki struktur tubuh yang mirip manusia. hepatoprotektor karena memiliki struktur tubuh yang mirip manusia.
G.
G. HipotesisHipotesis 1.
1. H0 : Ekstrak tanaman pare (H0 : Ekstrak tanaman pare ( Momordica charantia Momordica charantia L.) tidak memilikiL.) tidak memiliki efek hepatoprotektor y
efek hepatoprotektor yang diinduksi ang diinduksi aspirin aspirin pada mencit.pada mencit. Konsentrasi Konsentrasi Ekstrak Buah Ekstrak Buah Pare Pare Efek Efek Hepatoprotektor Hepatoprotektor pada hewan uji pada hewan uji
mencit yang mencit yang diinduksi diinduksi aspirin aspirin
H1
H1 : Ekstrak tanaman : Ekstrak tanaman pare (pare ( Momordica charantia Momordica charantia L.) memiliki efekL.) memiliki efek hepatoprotektor y
hepatoprotektor yang diinduksi ang diinduksi aspirin aspirin pada mencit.pada mencit. 2.
2. H0 : Ekstrak tanaman pare pada konsentrasi tertentu tidak memilikiH0 : Ekstrak tanaman pare pada konsentrasi tertentu tidak memiliki efek hepatoprotektor y
efek hepatoprotektor yang diinduksi ang diinduksi aspirin aspirin pada mencit.pada mencit. H1 : E
H1 : Ekstrak tanaman pare kstrak tanaman pare pada konsentrasi pada konsentrasi tertentu tertentu memiliki efekmemiliki efek hepatoprotektor y
hepatoprotektor yang diinduksi ang diinduksi aspirin aspirin pada mencit.pada mencit. H.
H. Prosedur PenelitianProsedur Penelitian 1.
1. Alat, Bahan dan Alat, Bahan dan Subjek PenelitianSubjek Penelitian Alat-alat yang
Alat-alat yang digunakan digunakan pada ppada penelitian ini enelitian ini adalahadalah rotary vacumrotary vacum evaporator
evaporator (Rotavapor, Buchi (Rotavapor, Buchi®®), batang pengaduk, gelas ukur), batang pengaduk, gelas ukur (pyrex®), gelas kimia, gunting bedah, kanula,
(pyrex®), gelas kimia, gunting bedah, kanula, hot platehot plate (Stuart®),(Stuart®), mortir dan stamper, papan bedah, pisau bedah, spoit, sentrifuge, mortir dan stamper, papan bedah, pisau bedah, spoit, sentrifuge, sendok tanduk, stopwach, timbangan analitik, timbangan digital.
sendok tanduk, stopwach, timbangan analitik, timbangan digital.
Bahan yang digunakan aquadest, aspirin, ekstrak pare, serbuk Bahan yang digunakan aquadest, aspirin, ekstrak pare, serbuk kurkumin, kain flanel, etanol, mencit, Na CMC.
kurkumin, kain flanel, etanol, mencit, Na CMC. 2.
2. Cara KerjaCara Kerja b.
b. Penyiapan sampelPenyiapan sampel Sampel y
Sampel yang ang digunakan digunakan dalam dalam penelitian ini penelitian ini adalah adalah buahbuah tumbuhan pare. Pada tahap awal, sampel buah dibersihkan tumbuhan pare. Pada tahap awal, sampel buah dibersihkan bersihkan
bersihkan kemudian kemudian dipotong dipotong hingga hingga berukuran berukuran kecil kecil dengandengan tujuan untuk memudahkan dalam proses pengeringan. Pengeringan tujuan untuk memudahkan dalam proses pengeringan. Pengeringan sampel dilakukan dengan cara diangin-anginkan arau pada suhu sampel dilakukan dengan cara diangin-anginkan arau pada suhu yang tidak terlalu tinggi agar komponen-komponen kimia dalam yang tidak terlalu tinggi agar komponen-komponen kimia dalam
sampel tidak mengalami kerusakan karena pada umumnya senyawa sampel tidak mengalami kerusakan karena pada umumnya senyawa bioaktif
bioaktif tidak tidak tahan tahan terhadap terhadap suhu suhu tinggi. tinggi. Pengeringan Pengeringan jugajuga dimaksudkan agar sebagian besar kandungan air dari tumbuhan dimaksudkan agar sebagian besar kandungan air dari tumbuhan dapat berkurang. Penghalusan dilakukan untuk mengubah ukuran dapat berkurang. Penghalusan dilakukan untuk mengubah ukuran sampel menjadi lebih kecil dengan luas permukaan yang lebih sampel menjadi lebih kecil dengan luas permukaan yang lebih besar untuk memaksimalkan kerja pelarut pada tahap maserasi besar untuk memaksimalkan kerja pelarut pada tahap maserasi c.
c. Prosedur pembuatan ekstrak buah pare dengan metodeProsedur pembuatan ekstrak buah pare dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%
maserasi menggunakan pelarut etanol 96% 1)
1) Ditimbang simplisia kering 2 kg kemudian dimasukkanDitimbang simplisia kering 2 kg kemudian dimasukkan kedalam wadah maserasi, lalu direndam dengan pelarut kedalam wadah maserasi, lalu direndam dengan pelarut etanol 96% (1:7,5) mL dan dibiarkan selama 5 hari sambil etanol 96% (1:7,5) mL dan dibiarkan selama 5 hari sambil berulang-ulang diaduk
berulang-ulang diaduk 2)
2) Setelah didiamkan kemudian ekstrak etanol buah pareSetelah didiamkan kemudian ekstrak etanol buah pare disaring dan diperas dimasukkan kembali kedalam botol disaring dan diperas dimasukkan kembali kedalam botol kemudian ditutup rapat dan didiamkan lagi selama 3 hari kemudian ditutup rapat dan didiamkan lagi selama 3 hari 3)
3) Dipisahkan endapan, lalu diuapkan dengan menggunakanDipisahkan endapan, lalu diuapkan dengan menggunakan rotavapor, kemudian ekstrak kental dimasukkan kedalam rotavapor, kemudian ekstrak kental dimasukkan kedalam botol dan dibuat ekstrak dengan
botol dan dibuat ekstrak dengan masing-masing konsentrasi.masing-masing konsentrasi. d.
d. Pembuatan Na CMC 0,5% 100 mLPembuatan Na CMC 0,5% 100 mL 1.
1. Ditimbang Na CMC sebanyak 0,5 % 100 mLDitimbang Na CMC sebanyak 0,5 % 100 mL 2.
2. Dilarutkan dengan sedikit air dan diaduk sampai mengentalDilarutkan dengan sedikit air dan diaduk sampai mengental diatas hot plate.
3.
3. Ditambahkan air sampai 100 mL, aduk dan biarkan mendidihDitambahkan air sampai 100 mL, aduk dan biarkan mendidih sampai larutan menjadi bening dan
sampai larutan menjadi bening dan didinginkandidinginkan e.
e. Penyiapan Hewan UjiPenyiapan Hewan Uji
Hewan uji yang digunakan adalah mencit dengan bobot Hewan uji yang digunakan adalah mencit dengan bobot badan
badan 20-30 20-30 gram gram yang yang telah telah dikarantina dikarantina untuk untuk menyesuaikanmenyesuaikan diri dengan lingkungannya selama satu minggu.
diri dengan lingkungannya selama satu minggu.
25 ekor mencit yang dibagi atas 5 kelompok yang terdiri 25 ekor mencit yang dibagi atas 5 kelompok yang terdiri dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Masing-masing dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Masing-masing kelompok terdiri dari lima ekor mencit.
kelompok terdiri dari lima ekor mencit. f.
f. Perlakuan Hewan UjiPerlakuan Hewan Uji a.
a. Kelompok KontrolKelompok Kontrol
Terdiri dari 5 ekor mencit, hewan uji dipuasakan 6-8 Terdiri dari 5 ekor mencit, hewan uji dipuasakan 6-8 jam
jam sebelum sebelum perlakuan, perlakuan, kemudian kemudian ditimbang. ditimbang. DiambilDiambil darah mencit melalui intra muscular melalui ekor dengan darah mencit melalui intra muscular melalui ekor dengan menggunakan spoit 1cc, disentrifug lalu ukur SGOT dan menggunakan spoit 1cc, disentrifug lalu ukur SGOT dan SGPT awal, kemudian diberi suspensi Na CMC (1 kali SGPT awal, kemudian diberi suspensi Na CMC (1 kali sehari) selama 6 hari, lalu darah diambil pada hari ke-7 sehari) selama 6 hari, lalu darah diambil pada hari ke-7 kemudian diinduk
kemudian diinduksi dengan aspirin si dengan aspirin (1 kali sehari) (1 kali sehari) pada haripada hari ke-8 sampai hari ke-13 dengan takaran 400 mg/kg BB, dan ke-8 sampai hari ke-13 dengan takaran 400 mg/kg BB, dan pada
pada hari hari ke-14 ke-14 dilakukan dilakukan pengukuran pengukuran aktifitas aktifitas SGOT SGOT dandan SGPT akhir.
b.
b. Kelompok PerlakuanKelompok Perlakuan
Hewan uji dipuasakan selama 6-8 jam sebelum perlakuan, Hewan uji dipuasakan selama 6-8 jam sebelum perlakuan, kemudian ditimbang. Dilakukan pengukuran SGOT dan SGPT kemudian ditimbang. Dilakukan pengukuran SGOT dan SGPT awal. Kemudian hewan uji dibagi dalam 3 kelompok perlakuan awal. Kemudian hewan uji dibagi dalam 3 kelompok perlakuan yaitu diberi ektrak tanaman pare dengan dosis 125 mg/BB, 250 yaitu diberi ektrak tanaman pare dengan dosis 125 mg/BB, 250 mg/BB
mg/BB dan dan 500 500 mg/BB mg/BB (1 (1 kali kali sehari) sehari) selama 6 selama 6 hari, hari, lalulalu dilakukan
dilakukan pengukuran pengukuran kadar kadar SGOT/SGPT SGOT/SGPT pertama pada pertama pada harihari ke-7, dan diberi perlakuan diinduksi dengan aspirin (1 kali ke-7, dan diberi perlakuan diinduksi dengan aspirin (1 kali sehari) pada hari ke-8 sampai hari ke-13 dengan takaran 400 sehari) pada hari ke-8 sampai hari ke-13 dengan takaran 400 mg/kg BB, dan pada hari ke-14 dilakukan pengukuran aktifitas mg/kg BB, dan pada hari ke-14 dilakukan pengukuran aktifitas SGOT dan SGPT akhir.
SGOT dan SGPT akhir. c.
c. Kelompok PembandingKelompok Pembanding
Terdiri dari 5 ekor mencit, hewan uji dipuasakan 6-8 jam Terdiri dari 5 ekor mencit, hewan uji dipuasakan 6-8 jam sebelum perlakuan, kemudian ditimbang. Diambil darah mencit sebelum perlakuan, kemudian ditimbang. Diambil darah mencit melalui intra muscular melalui ekor dengan menggunakan spoit melalui intra muscular melalui ekor dengan menggunakan spoit 1 cc, disentrifug lalu ukur SGOT dan SGPT awal, kemudian 1 cc, disentrifug lalu ukur SGOT dan SGPT awal, kemudian diberi suspensi kurkumin (1 kali sehari) selama 6 hari, lalu diberi suspensi kurkumin (1 kali sehari) selama 6 hari, lalu darah diambil pada hari ke-7 kemudian diinduksi dengan darah diambil pada hari ke-7 kemudian diinduksi dengan aspirin (1
aspirin (1 kali sehari) kali sehari) pada hari ke-8 pada hari ke-8 sampai hari ke-13 sampai hari ke-13 dengandengan takaran 400 mg/kg BB, dan pada hari ke-14 dilakukan takaran 400 mg/kg BB, dan pada hari ke-14 dilakukan pengukuran aktifitas SGOT dan S
g.
g. Pengukuran Aktivitas GPT-Plasma Darah Hewan UjiPengukuran Aktivitas GPT-Plasma Darah Hewan Uji a.
a. Penyiapan Plasma Darah (sampel)Penyiapan Plasma Darah (sampel) Dipipet 20,0
Dipipet 20,0
larutan EDTA 10% kedalam tabung larutan EDTA 10% kedalam tabung sentrifuge. Setelah itu diambil darah mencit sebanyak 1 mL sentrifuge. Setelah itu diambil darah mencit sebanyak 1 mL lalu dimasukkan kedalam tabung sentrifuge yang berisi 20 lalu dimasukkan kedalam tabung sentrifuge yang berisi 20
larutan EDTA 10% secepatnya kemudian disentrifugasi dengan larutan EDTA 10% secepatnya kemudian disentrifugasi dengan kecepatan lebih kurang 3000 rpm selama 10-15 menit. Plasma kecepatan lebih kurang 3000 rpm selama 10-15 menit. Plasma diambil dengan pipet mikro kemudian dimasukkan ke Cup diambil dengan pipet mikro kemudian dimasukkan ke Cup Frischer untuk dianalisis.
Frischer untuk dianalisis. b.
b. Pengukuran Pada FotometerPengukuran Pada Fotometer Disiapkan
Disiapkan working reagent working reagent (reagen kerja) yaitu dengan (reagen kerja) yaitu dengan cara melarutkan 1 bagian R
cara melarutkan 1 bagian R 22 (starting reagent (starting reagent ) kedalam 4 ) kedalam 4 bagian R
bagian R 11((enzyme reagent enzyme reagent ). Setelah itu dipipet 100). Setelah itu dipipet 100
plasma plasma (sampel) dan 1000(sampel) dan 1000
working reagent sebagai reagen blanko.working reagent sebagai reagen blanko. Selanjutnya pada fotometer disiapkan aquadest, selanjutnya Selanjutnya pada fotometer disiapkan aquadest, selanjutnya disiapkan reagen blanko dan terakhir disiapkan sampel. Pada disiapkan reagen blanko dan terakhir disiapkan sampel. Pada fotometer akan terbaca hasil.3.
3. Analisis DataAnalisis Data a.
a. DataData i.
i. Jenis dataJenis data
yaitu data nominal dengan Sumber data yaitu data primer yaitu data nominal dengan Sumber data yaitu data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil penelitian dan data yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil penelitian dan data sekunder yaitu data yang berasal dari literatur yang mendukung sekunder yaitu data yang berasal dari literatur yang mendukung penelitian.
penelitian. ii.
ii. Sumber DataSumber Data 1.
1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari proses pembuatanData primer yaitu data yang diperoleh dari proses pembuatan ekstrak tanaman pare (
ekstrak tanaman pare ( Momordica charantia Momordica charantia L.) dan perlakuanL.) dan perlakuan terhadap mencit.
terhadap mencit. 2.
2. Data sekunder yaitu data yang berasal dari buku, literatur yangData sekunder yaitu data yang berasal dari buku, literatur yang digunakan sebagai landasan teori dalam menunjang digunakan sebagai landasan teori dalam menunjang terselesainya karya tulis ini.
terselesainya karya tulis ini. iii.
iii. Sifat DataSifat Data
Data ini bersifat kuantitatif karena penelitian ini bertujuan Data ini bersifat kuantitatif karena penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data berupa angka/konsentrasi yang untuk memperoleh data berupa angka/konsentrasi yang mempunyai efek Hepatoprotektor pada mencit.
mempunyai efek Hepatoprotektor pada mencit. b.
b. Pengumpulan DataPengumpulan Data
Data penelitian ini diperoleh dari hasil efek hepatoproptektor dari Data penelitian ini diperoleh dari hasil efek hepatoproptektor dari ekstrak tanaman pare (
ekstrak tanaman pare ( Momordica charantia Momordica charantia L.) menggunakan hewanL.) menggunakan hewan uji mencit.
c.
c. Pengolahan DataPengolahan Data
Data dikumpulkan dari hasil pengukuran kadar SGOT dan Data dikumpulkan dari hasil pengukuran kadar SGOT dan SGPT- plasma
plasma awal, awal, kadar kadar SGOT SGOT dan dan SGPT SGPT setelah setelah pemberian pemberian ekstrak ekstrak dandan kadar SGOT dan SGPT setelah pemeberian aspirin. Data yang kadar SGOT dan SGPT setelah pemeberian aspirin. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode
diperoleh dianalisis dengan metode SPSS 16 SPSS 16 .. d.
d. Penyajian DataPenyajian Data
Data yang telah dianalisa telah disajikan dalam bentuk tabel Data yang telah dianalisa telah disajikan dalam bentuk tabel kemudian dijabarkan dalam bentuk narasi.
4.Skema Jalannya Penelitian 4.Skema Jalannya Penelitian
-- DisortaDisorta -- Sortasi basahSortasi basah -- DicuciDicuci
-- Diangin-anginkanDiangin-anginkan -- DirajangDirajang
-- DikeringkanDikeringkan
-- Ditimbang sebanyak X gDitimbang sebanyak X g
-- DisaringDisaring
-- Maserat dipekatkanMaserat dipekatkan
Gambar 3. Skema Jalanya Penelitian Gambar 3. Skema Jalanya Penelitian Buah Pare (
Buah Pare ( Momordica Momordica charantia
charantia L.)L.)
Maserasi dengan Maserasi dengan me
menn ununakakan an etetananol ol 96 96 %%
Ekstrak dikentalkan Ekstrak dikentalkan Dikarantina Dikarantina Ditimbang Ditimbang
Pengukuran kadar SGOT dan SGPT awal Pengukuran kadar SGOT dan SGPT awal
Suspensi Na Suspensi Na CMC CMC Ekstrak Buah Ekstrak Buah 250 mg/BB 250 mg/BB
Diberikan masing-masing secara per oral 1 kali sehari selama Diberikan masing-masing secara per oral 1 kali sehari selama 7 hari7 hari
Pare dapat menurunkan kadar SGOT-SGPT Pare dapat menurunkan kadar SGOT-SGPT Selang 8 hari
Selang 8 hari dihitung kadar SGPT dan dihitung kadar SGPT dan SGOT akhirSGOT akhir
Suspensi Suspensi Kurkumin Kurkumin
Diberikan masing secara per oral 1 kali sehari selama 7 Diberikan masing secara per oral 1 kali sehari selama 7 harihari Suspensi Na
Suspensi Na CMC + aspirin CMC + aspirin
Ekstrak Buah Pare Ekstrak Buah Pare
+ aspirin + aspirin Suspensi Kurkumin Suspensi Kurkumin +aspirin +aspirin Pemeriksaan mencit Pemeriksaan mencit Dipuasakan Dipuasakan Mencit (
Mencit ( Mus Musculus Mus Musculus))
Ekstrak Buah Ekstrak Buah 125 mg/BB 125 mg/BB Ekstrak Buah Ekstrak Buah 500 mg/BB 500 mg/BB
BAB IV BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN
Data hasil pengujian SGOT dan SGPT , setelah pemberian ekstrak Data hasil pengujian SGOT dan SGPT , setelah pemberian ekstrak buahbuah pare (
pare ( Momordica charantia Momordica charantia L.), dan setelah diinduksi dengan aspirin ( L.), dan setelah diinduksi dengan aspirin ( Acidum Acidum acetyl salicylicum
acetyl salicylicum) pada mencit.) pada mencit. Tabel 1.
Tabel 1. Rata Rata – – rata hasil pengukuran kadar SGOT dan SGPT darah mencit, rata hasil pengukuran kadar SGOT dan SGPT darah mencit, setelah pemberian ekstrak buah pare dan setelah pemberian Aspirin setelah pemberian ekstrak buah pare dan setelah pemberian Aspirin
Perlakuan Perlakuan
Kadar Setelah Pemberian Ekstrak Kadar Setelah Pemberian Ekstrak
Buah Pare Buah Pare
Kadar Setelah Pemberian Kadar Setelah Pemberian
Aspirin Aspirin SGOT
SGOT SGPT SGPT SGOT SGOT SGPTSGPT
Ekstrak Buah Ekstrak Buah Pare 125 mg Pare 125 mg 27.4 27.4 20 20 42.6 42.6 37.637.6 Ekstrak Buah Ekstrak Buah Pare 250 mg Pare 250 mg 27.2 27.2 19.4 19.4 32.8 32.8 29.629.6 Ekstrak Buah Ekstrak Buah Pare 500 mg Pare 500 mg 27.2 27.2 20.2 20.2 27.6 27.6 2626 Kontrol (+) Kontrol (+) 27 27 16.6 16.6 25.6 25.6 23.823.8 Kontrol (-) Kontrol (-) 25.4 25.4 19.2 19.2 130.82 130.82 119119
Dari Tabel di atas diketahui bahwa hasil rata-rata pengukuran kadar Dari Tabel di atas diketahui bahwa hasil rata-rata pengukuran kadar SGOT maupun SGPT pada hewan uji mencit setelah pemberian ekstak SGOT maupun SGPT pada hewan uji mencit setelah pemberian ekstak memiliki kadar yang normal (SGOT normal pada darah mencit yaitu memiliki kadar yang normal (SGOT normal pada darah mencit yaitu 23,2-48,4 µ/l dan kadar SGPT normal yaitu 2,1-23,8 µ/l), dimana rata-rata kadar 48,4 µ/l dan kadar SGPT normal yaitu 2,1-23,8 µ/l), dimana rata-rata kadar SGOT pada darah mencit setelah pemberian ekstrak etanol buah pare 125 SGOT pada darah mencit setelah pemberian ekstrak etanol buah pare 125 mg/kg BB, 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB, yaitu secara berturut-turut 27,4 mg/kg BB, 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB, yaitu secara berturut-turut 27,4 µ/l, 27,2
µ/l, 27,2 µ/l,µ/l, dandan 27,2 27,2 µ/l. µ/l. Demikian juga Demikian juga dengan ratadengan rata – – rata kadar SGPT padarata kadar SGPT pada darah mencit setelah pemberian ekstrak etanol buah pare 125 mg/kg BB, 250 darah mencit setelah pemberian ekstrak etanol buah pare 125 mg/kg BB, 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB yaitu secara berturut-turut 20 µ/l, 19,4 µ/l, dan mg/kg BB, 500 mg/kg BB yaitu secara berturut-turut 20 µ/l, 19,4 µ/l, dan
20,2 µ/l. Untuk kelompok kontrol positif kadar SGOT dan SGPT juga dalam 20,2 µ/l. Untuk kelompok kontrol positif kadar SGOT dan SGPT juga dalam keadaan normal bila dibandingkan dengan kontrol negatif yang dimana kadar keadaan normal bila dibandingkan dengan kontrol negatif yang dimana kadar SGOT dan SGPT mengalami kenaikan.
SGOT dan SGPT mengalami kenaikan.
Untuk rata-rata kadar SGOT pada darah mencit setelah pemberian Untuk rata-rata kadar SGOT pada darah mencit setelah pemberian aspirin dosis toksik untuk ekstrak 125 mg/kg BB dan 250 mg/kg BB dan aspirin dosis toksik untuk ekstrak 125 mg/kg BB dan 250 mg/kg BB dan ekstrak 500 mg/kg BB hanya mengalami kenaikan yang sedikit tetapi masih ekstrak 500 mg/kg BB hanya mengalami kenaikan yang sedikit tetapi masih dalam kadar
dalam kadar normalnya, sedangnormalnya, sedangkan untuk kan untuk kadar SGPT kadar SGPT pada darah pada darah mencitmencit setelah pemberian aspirin dosis toksik untuk ekstrak 125 mg/kg BB dan setelah pemberian aspirin dosis toksik untuk ekstrak 125 mg/kg BB dan ekstrak 250
ekstrak 250 mg/kg BB mg/kg BB mengalami kenaikan ymengalami kenaikan yang sedikit dari ang sedikit dari kadar normal,kadar normal, sedangkan untuk ekstrak 500 mg/kg BB hampir tidak mengalami kenaikan sedangkan untuk ekstrak 500 mg/kg BB hampir tidak mengalami kenaikan dari keadaan normal. Untuk kelompok kontrol positif terjadi penurunan kadar dari keadaan normal. Untuk kelompok kontrol positif terjadi penurunan kadar SGOT maupun SGPT bila dibandingkan dengan kontrol negatif yang kadar SGOT maupun SGPT bila dibandingkan dengan kontrol negatif yang kadar SGOT dan SGPT mengalami kenaikan setelah pemberian aspirin dosis toksik. SGOT dan SGPT mengalami kenaikan setelah pemberian aspirin dosis toksik.
Gambar 1.
Gambar 1. Diagram Enzim SGOT (µ/l) Diagram Enzim SGOT (µ/l) mencit setelah pemmencit setelah pemberian ekstrak berian ekstrak dan setelahdan setelah pemberian Asp
pemberian Aspirinirin 27.4 27.4 27.2 27.2 27.227.2 2727 25.425.4 42.6 42.6 32.8 32.8 27.627.6 25.625.6 130.8 130.8 0 0 20 20 40 40 60 60 80 80 100 100 120 120 140 140 Buah
Buah 125 125 mg mg Buah Buah 250 250 mg mg Buah Buah 500 500 mg mg Kontrol Kontrol (+) (+) Kontrol Kontrol (-)(-) K K a a d d a a r r S S