UJI EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK BUAH PARE
UJI EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK BUAH PARE
((
M
Mo
om
mo
orrd
diicca
a ch
cha
arra
ant
ntiia
a
L.) PADA MENCIT (
L.) PADA MENCIT (
M
Mus
us m
mus
usccul
ulus
us
))
Karya Tulis IlmiahKarya Tulis Ilmiah
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar
gelar
A
A
hli
hli
Mad
Mad
y
y
a
a
F
F
a
a
rm
rm
a
a
si
si
(A.Md.Farm)(A.Md.Farm)Diajukan Oleh: Diajukan Oleh:
ANDI AHMES LESTARI ANDI AHMES LESTARI
F.14.007 F.14.007
Kepada
Kepada
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
KENDARI
KENDARI
2017
2017
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karuniah-Nya, sehingga penulis karya tulis ilmiah ini dapat rahmat dan karuniah-Nya, sehingga penulis karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan sesuai dengan harapan. Berbagai kesulitan dan hambatan dialami terselesaikan sesuai dengan harapan. Berbagai kesulitan dan hambatan dialami dalam penulisan karya ilmiah ini, namun atas dorongan dan kemauan yang keras dalam penulisan karya ilmiah ini, namun atas dorongan dan kemauan yang keras terutama adanya bantuan dari berbagai pihak sehingga penulisan karya ilmiah ini terutama adanya bantuan dari berbagai pihak sehingga penulisan karya ilmiah ini dapat diselesaikan pada waktunya.
dapat diselesaikan pada waktunya.
Melalaui kesempatan ini dengan segala kasih sayang penulis sampaikan Melalaui kesempatan ini dengan segala kasih sayang penulis sampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua, penulis yakni Ayahanda terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua, penulis yakni Ayahanda Latanra S.Pd
Latanra S.Pd dan Ibunda dan Ibunda Harwati yang telah Harwati yang telah merawat penulis dari lahir merawat penulis dari lahir hinggahingga sekarang dan berjuangan membiayai penuis sehingga penulis dapat menyelesaikan sekarang dan berjuangan membiayai penuis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi saat ini.
studi saat ini.
Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih dari lubuk hati yang Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih dari lubuk hati yang paling
paling dalam dalam dan dan penghargaan penghargaan secara secara pribadi pribadi yang yang sebesar-besarnya sebesar-besarnya kepadakepada Bapak Parawansah, M.Kes., Apt selaku pembimbing I dan Bapak Muh. Syaiful Bapak Parawansah, M.Kes., Apt selaku pembimbing I dan Bapak Muh. Syaiful Saehu, ST., M.Si selaku pembimbng II yang baik hati telah banyak meluangkan Saehu, ST., M.Si selaku pembimbng II yang baik hati telah banyak meluangkan waktu dan memberikan petunjuk serta menyumbangkan pikiran dalam waktu dan memberikan petunjuk serta menyumbangkan pikiran dalam membimbing penulis mulai saat perencanaan penelitian hingga selesainya Karya membimbing penulis mulai saat perencanaan penelitian hingga selesainya Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga dengan ini penulis dapat menjadi kebanggaan orang tua Tulis Ilmiah ini. Semoga dengan ini penulis dapat menjadi kebanggaan orang tua dan pembimbing penulis.
Dengan segala kerendahan hati penulis juga menyampaikan ucapan terima Dengan segala kerendahan hati penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya khusus kepada :
kasih yang sebesar-besarnya khusus kepada :
1.
1. Bapak Kemal Idris Balaka, SH., MH selaku ketua yayasan AkademiBapak Kemal Idris Balaka, SH., MH selaku ketua yayasan Akademi Farmasi Bina Husada Kendari
Farmasi Bina Husada Kendari 2.
2. Bapak Muh. Syaiful Saehu, ST., M.Si selaku Direktur Akademi FarmasiBapak Muh. Syaiful Saehu, ST., M.Si selaku Direktur Akademi Farmasi Bina Husada Kendari
Bina Husada Kendari 3.
3. Ibu Nirwati Rusli, S.Si., M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi AkademiIbu Nirwati Rusli, S.Si., M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Akademi Farmasi Bina Husada Kendari
Farmasi Bina Husada Kendari 4.
4. Bapak MuBapak Muh. Ilyas h. Ilyas Yusuf, S.FYusuf, S.Farm., M.Imunarm., M.Imun., Apt ., Apt selaku Wakil selaku Wakil Direktur IDirektur I Akademi Farmasi Bina Husada Kendari
Akademi Farmasi Bina Husada Kendari 5.
5. Ibu Hasnawati, S.Si., M.Sc selaku Wakil Direktur II Akademi FarmasiIbu Hasnawati, S.Si., M.Sc selaku Wakil Direktur II Akademi Farmasi Bina Husada Kendari
Bina Husada Kendari 6.
6. Kepala Laboratorium, staf tata usaha dan asisten laboratorium AkademiKepala Laboratorium, staf tata usaha dan asisten laboratorium Akademi Farmasi Bina Husada Kendari, khususnya asisten laboratorium Farmasi Bina Husada Kendari, khususnya asisten laboratorium Farmakologi Akademi Farmasi Bina Husada Kendari yaitu Farmakologi Akademi Farmasi Bina Husada Kendari yaitu Rafiuddin,S.Farm
Rafiuddin,S.Farm 7.
7. Bapak-Ibu Panitia Pelaksana Karya Tulis Ilmiah Tahun Ajaran 2014Bapak-Ibu Panitia Pelaksana Karya Tulis Ilmiah Tahun Ajaran 2014 8.
8. Bapak Pimpinan Direktur Rumah Sakit Palang Merah Indonesia KendariBapak Pimpinan Direktur Rumah Sakit Palang Merah Indonesia Kendari dan Ibu Hanari, Ak., SP.M.Kes selaku Kepala Laboratorium serta Pegawai dan Ibu Hanari, Ak., SP.M.Kes selaku Kepala Laboratorium serta Pegawai dan asisten Laboratorium
dan asisten Laboratorium 9.
9. Adik saya tercinta Andi Arsandi, Andi Abrar Hidayat dan Andi AnisaAdik saya tercinta Andi Arsandi, Andi Abrar Hidayat dan Andi Anisa Ramadani yang selalu memberi
10.
10. Teman-teman Akademi Farmasi Bina Husada Kendari angkatan 2014Teman-teman Akademi Farmasi Bina Husada Kendari angkatan 2014 khususnya
khususnya kelas A kelas A serta kepada serta kepada sahabat seperjuangan sahabat seperjuangan dan senasib dan senasib sayasaya Bangkit Saputra, Fachriawan Syahrir, Andi Septhian Jaya Pribadi, Dede Bangkit Saputra, Fachriawan Syahrir, Andi Septhian Jaya Pribadi, Dede Haryono, Ahlul Fath, Aswan, Ardiansyah, dan Achnis Akbar Jum, dan Haryono, Ahlul Fath, Aswan, Ardiansyah, dan Achnis Akbar Jum, dan untuk teman-teman kelas yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu untuk teman-teman kelas yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu khususnya kepada para sahabat perempuan saya ucapkan terima kasih khususnya kepada para sahabat perempuan saya ucapkan terima kasih karena kalian selalu menjadi sahabat
karena kalian selalu menjadi sahabat yang baik buat saya.yang baik buat saya.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih Penulis sadar bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih terdapat banyak kekeliruan dan kesalahan yang disebabkan oleh terdapat banyak kekeliruan dan kesalahan yang disebabkan oleh keterbatasan dari segi pengetahuan, tenaga maupun materi. Oleh karena keterbatasan dari segi pengetahuan, tenaga maupun materi. Oleh karena itu, pendapat, saran dan kritik sangat diharapkan dari semua pihak demi itu, pendapat, saran dan kritik sangat diharapkan dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini
Kendari, 4 Agustus 2017 Kendari, 4 Agustus 2017
Penulis Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN JUDUL... ... ii HALAMAN SAMPUL HALAMAN SAMPUL ... ... iiii HALAMAN PENGESAHANHALAMAN PENGESAHAN... ... iiiiii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... ... iviv HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... ... vv KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... ... vivi DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ... ixix DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL... xi... xi DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR ... xii... xii DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN... xiii... xiii INTISARI
INTISARI... xiv... xiv ABSTRACT
ABSTRACT... xv... xv BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN... ... 11 A.
A. Latar Latar Belakang...Belakang... ... 11 B.
B. Rumusan Rumusan masalah...masalah... ... 33 C.
C. Tujuan Tujuan penelitian...penelitian...…...…. . 44 D.
D. Manfaat Manfaat Penelitian...Penelitian... ... 44 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... ... 55 A.
A. Rujukan Rujukan Penelitian...Penelitian... ... 55 B.
B. Landasan Landasan Teori...Teori... ... 77 1.
1. Pare (Pare ( Momordica charantia Momordica charantiaL.)...L.)... .... 77 2.
2. Ekstraksi...Ekstraksi...…. ...…. 88 3.
3. Etanol...Etanol...……… ...……… 1010 4.
4. Mencit (Mencit ( Mus musculus Mus musculus)..)...………….. ...………….. 1010 5.
5. Hati...Hati...….. ….. 1414 6.
6. Hepatoprotektor Hepatoprotektor dan dan Hepatotoksin...… Hepatotoksin...… 1515 7.
7. Enzim Enzim Aminotransferase Aminotransferase (SGOT/SGPT)...(SGOT/SGPT)... ... 1616 8.
9.
9. Sediaan Sediaan Hepatoprotektor...Hepatoprotektor... ... 1818 BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN... ... 2020 A.
A. Jenis Jenis Penelitian...Penelitian... ... 2020 B.
B. Desain Desain Penelitian...Penelitian... ... 2020 C.
C. Waktu Waktu dan dan Tempat Tempat Penelitian...Penelitian... ... 2020 D.
D. Objek penelitian……Objek penelitian……... ... 2020 E.
E. Kerangka Kerangka Konseptual...Konseptual... ... 2121 F.
F. Definisi Definisi Operasional Operasional Penelitian...Penelitian... ... 2121 G.
G. Hipotesis... Hipotesis... 2121 H.
H. Prosedur Prosedur Penelitian...Penelitian... ... 2222 BAB IV HASIL PENELITIAN AN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN AN PEMBAHASAN... ... 3030 BAB V PENUTUP
BAB V PENUTUP... ... 3838 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
TabelTabel HalamanHalaman
Tabel
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
GambarGambar HalamanHalaman
Gambar
Gambar 1. 1. Buah Buah Pare...Pare... ... 77 Gambar
Gambar 2. 2. Kerangka Kerangka Konseptual...Konseptual... ... 2121 Gambar
Gambar 3. 3. Skema Skema Jalannya Jalannya Penelitian...Penelitian... .. 2929 Gambar
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
LampiranLampiran HalamanHalaman
Lampiran
Lampiran 1. 1. Perhitungan Perhitungan Dosis Dosis dan dan Volume Volume Pemberian Pemberian Sampel... Sampel... 4141 Lampiran
Lampiran 2. 2. Hasil Hasil Analisis Analisis data...data... ... 4646 Lampiran
INTISARI INTISARI
“
“UJI EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK BUAH PARE
UJI EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK BUAH PARE
((
M
Mo
om
mo
orrd
diicca
a ccha
harra
ant
ntiia
a
L.) PADA MENCIT (
L.) PADA MENCIT (
M
Mus
us m
mus
usccul
ulus
us
)”
)”
Penyakit hati adalah jenis penyakit yang berbahaya dan masih tergolong Penyakit hati adalah jenis penyakit yang berbahaya dan masih tergolong tinggi di Indonesia. Salah satu cara untuk mengetahui kerusakan hati dengan tinggi di Indonesia. Salah satu cara untuk mengetahui kerusakan hati dengan mengukur aktivitas enzim SGOT dan SGPT. Salah satu bahan alam yang mengukur aktivitas enzim SGOT dan SGPT. Salah satu bahan alam yang berpotensi
berpotensi memiliki memiliki efek efek hepatoprotektor hepatoprotektor adalah adalah tumbuhan tumbuhan Pare Pare (( Momordica Momordica charantia
charantia LL..) dan telah dilakukan penelitian bahwa tumbuhan Pare mengandung) dan telah dilakukan penelitian bahwa tumbuhan Pare mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian adalah senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek hepatoprotektor dan dosis yang efektif dari ekstrak etanol untuk mengetahui efek hepatoprotektor dan dosis yang efektif dari ekstrak etanol buah
buah pare pare (( Momordica charantia Momordica charantia LL..) pada mencit yang diinduksi aspirin dosis) pada mencit yang diinduksi aspirin dosis toksik.
toksik.
Jenis penelitian adalah eksperimental laboratorium, dengan desain Jenis penelitian adalah eksperimental laboratorium, dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan menggunakan 25 mencit yang dibagi dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan menggunakan 25 mencit yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan dengan lima kali pengulangan yang diinduksi dengan 5 kelompok perlakuan dengan lima kali pengulangan yang diinduksi dengan aspirin dosis toksik setelah pemberian ekstrak.
aspirin dosis toksik setelah pemberian ekstrak.
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah
buah pare pare (( Momordica Momordica charantiacharantia LL..) 500 mg/kg BB memberikan efek) 500 mg/kg BB memberikan efek hepatoprotektor dan mencegah peningkatan kadar SGOT dan SGPT. Pada taraf hepatoprotektor dan mencegah peningkatan kadar SGOT dan SGPT. Pada taraf nyata 0,05 dengan (
nyata 0,05 dengan ( P-value P-value) = 0,000293 dan 6.7E-06 yang menunjukkan) = 0,000293 dan 6.7E-06 yang menunjukkan pengaruh yang sign
pengaruh yang signifikan dari keduanya.ifikan dari keduanya. Kata kunci
Kata kunci : : Hepatoprotektor, Hepatoprotektor, Buah Buah Pare Pare (( Momordica Momordica charantiacharantia LL..), SGOT,), SGOT, SGPT.
ABSTRACT ABSTRACT
“THE TEST OF HEPATOPROTEKTOR ETHAN
“THE TEST OF HEPATOPROTEKTOR ETHANOL EXTRACT
OL EXTRACT
EFFECT OF PARE FRUIT (
EFFECT OF PARE FRUIT (
M
Mo
om
mo
orrd
diica
ca ccha
harra
ant
ntiia
a
L.) ON MICE
L.) ON MICE
((
M
Mus
us m
mus
usccul
ulus
us
)”
)”
The liver disease is a dangerous disease and still relatively high in The liver disease is a dangerous disease and still relatively high in Indonesia. One way to determine liver damage by
Indonesia. One way to determine liver damage by measuring the activity of SGOTmeasuring the activity of SGOT and SGPT enzyme. One of the natural substances that potentially have and SGPT enzyme. One of the natural substances that potentially have hepatoprotective effects is
hepatoprotective effects is Pare (Momordica charantia L.) and has carried out tPare (Momordica charantia L.) and has carried out t hehe result that Pare is potentially containing flavonoids as antioxidants.
result that Pare is potentially containing flavonoids as antioxidants.
The purpose of the study is todetermine the effect of hepatoprotective and The purpose of the study is todetermine the effect of hepatoprotective and the effective dose of ethanol extract of Pare Fruit (Momordica charantia L.) on the effective dose of ethanol extract of Pare Fruit (Momordica charantia L.) on mice that induced aspirin of toxic dose.
mice that induced aspirin of toxic dose.
This type of research is an experimental laboratory, with the design of This type of research is an experimental laboratory, with the design of Completely Randomized Design (CRD) and using 25 mice were divided into 5 Completely Randomized Design (CRD) and using 25 mice were divided into 5 groups with five repetitions induced by aspirin o
groups with five repetitions induced by aspirin of toxic dose after extract.f toxic dose after extract. Based
Based on on data data of of research research result result indicate indicate that that giving giving of of leaf leaf extract extract ofof Pare
Pare Fruit Fruit (Momordica (Momordica charantia charantia L.) L.) 500 500 mg/kg mg/kg BB BB giving giving effect effect ofof hepatoprotector and prevent increase of level SGOT and SGPT. At the real level hepatoprotector and prevent increase of level SGOT and SGPT. At the real level of 0.05 with (P-value) =
of 0.05 with (P-value) = 0,0002930,000293 andand6.7E-06,6.7E-06, shows significant effect shows significant effect Keywords :
Keywords : Hepatoprotective, Hepatoprotective, Pare Pare Fruit Fruit (Momordica (Momordica charantia charantia L.), L.), SGOT,SGOT, SGPT.
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
A. Latar Belakang PenelitianLatar Belakang Penelitian
Hati merupakan pusat metabolisme tubuh dengan kapasitas cadangan yang Hati merupakan pusat metabolisme tubuh dengan kapasitas cadangan yang besar,
besar, karena karena itu itu kerusakan kerusakan sel sel hati hati secara secara klinis klinis baru baru dapat dapat diketahui diketahui jika jika sudahsudah lanjut. Kerusakan pada sel hati yang sedang berlangsung dapat diketahui dengan lanjut. Kerusakan pada sel hati yang sedang berlangsung dapat diketahui dengan mengukur parameter fungsi berupa zat dalam peredaran darah yang dibentuk oleh mengukur parameter fungsi berupa zat dalam peredaran darah yang dibentuk oleh sel hati yang rusak atau mengalami nekrosis (Wi
sel hati yang rusak atau mengalami nekrosis (Widman, 1995).dman, 1995).
Kerusakan hati dapat berupa nekrosis hati. Selain itu kerusakan pada hati Kerusakan hati dapat berupa nekrosis hati. Selain itu kerusakan pada hati juga
juga ditandai ditandai dengan dengan peningkatan peningkatan jaringan jaringan peroksidasi peroksidasi lipid lipid dan dan penurunan penurunan daridari level glutation hormon (GSH). Serta dapat ditandai dengan meningkatnya level glutation hormon (GSH). Serta dapat ditandai dengan meningkatnya beberapa
beberapa penanda penanda biokimia biokimia sepertiseperti Asparatade Asparatade aminotransferaseaminotransferase (AST), (AST), Alanin Alanin amoinotransferase
amoinotransferase (ALT), trigliserid, kolesterol, bilirubin dan alkalin fosfatase (ALT), trigliserid, kolesterol, bilirubin dan alkalin fosfatase (Maheswari
(Maheswari et al.,et al., 2008).2008).
Penggunaan obat herbal akhir-akhir ini sangat populer, Salah satu Penggunaan obat herbal akhir-akhir ini sangat populer, Salah satu kandungan
kandungan dalam tanaman ydalam tanaman yang dapat berfuang dapat berfungsi sebagai hepatoprongsi sebagai hepatoprotektor adalahtektor adalah flavonoid. Banyak tanaman yang ada di sekeliling kita yang mengandung flavonoid. Banyak tanaman yang ada di sekeliling kita yang mengandung flavonoid dan bisa dimanfaatkan sebagai
flavonoid dan bisa dimanfaatkan sebagai hepatoprotektor (Orbayinah, 2008).hepatoprotektor (Orbayinah, 2008). Pare dikenal dengan rasa pahitnya. Rasa pahit pare tidak mengurangi Pare dikenal dengan rasa pahitnya. Rasa pahit pare tidak mengurangi khasiat yang dikandungnya sebagai obat berbagai jenis penyakit. Pare khasiat yang dikandungnya sebagai obat berbagai jenis penyakit. Pare (( Momordica Momordica charantiacharantia L.) dapat digunakan sebagai obat penurun panas atauL.) dapat digunakan sebagai obat penurun panas atau antipiretik. Selain itu, pare dapat digunakan untuk menyembuhkan diare pada antipiretik. Selain itu, pare dapat digunakan untuk menyembuhkan diare pada
bayi,
bayi, membersihkan membersihkan darah darah bagi bagi wanita wanita yang yang baru baru melahirkan, melahirkan, mengeluarkanmengeluarkan cacing kremi, dan dapat menyembuhkan batuk (Sudarsono, 2002).
cacing kremi, dan dapat menyembuhkan batuk (Sudarsono, 2002).
Di India, tanaman pare digunakan sebagai antidiabetik, obat reumatik, obat Di India, tanaman pare digunakan sebagai antidiabetik, obat reumatik, obat penyakit
penyakit hati hati dan dan untuk untuk mengobati mengobati gangguan gangguan limpa limpa sedangkan sedangkan di di JepangJepang digunakan sebagai pencahar dan obat cacing. Daging buah pare mengandung digunakan sebagai pencahar dan obat cacing. Daging buah pare mengandung momordisin, momordin, momordiasin, asam resinat, dan sterol (stigmasterol dan momordisin, momordin, momordiasin, asam resinat, dan sterol (stigmasterol dan β
β-sitosterol). Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa ekstrak etanol buah pare-sitosterol). Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa ekstrak etanol buah pare yang diberikan per oral dapat menurunkan kadar insulin serum pada kelinci yang diberikan per oral dapat menurunkan kadar insulin serum pada kelinci (Winarno, 2011)
(Winarno, 2011)
Pare mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, saponin, flavonoid, Pare mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, saponin, flavonoid, steroid/triterpenoid, asam fenolat, alkaloid,
steroid/triterpenoid, asam fenolat, alkaloid, dan karotenoid (Tati, 2004). Flavonoiddan karotenoid (Tati, 2004). Flavonoid menunjukkan lebih dari seratus macam bioaktivitas. Bioaktivitas yang menunjukkan lebih dari seratus macam bioaktivitas. Bioaktivitas yang ditunjukkan antara lain efek antipiretik, analgetik, dan antiinflamasi. Flavonoid ditunjukkan antara lain efek antipiretik, analgetik, dan antiinflamasi. Flavonoid dapat menghambat siklooksigenase sehingga kemungkinan besar efek antipiretik dapat menghambat siklooksigenase sehingga kemungkinan besar efek antipiretik disebabkan karena penghambatan siklooksigenase yang merupakan langkah disebabkan karena penghambatan siklooksigenase yang merupakan langkah pertama
pertama padajalur padajalur yang menuju yang menuju eikosanoid sepeeikosanoid seperti rti prostaglandin dan prostaglandin dan tromboksantromboksan (Robinson, 1991).
(Robinson, 1991).
Flavonoid merupakan senyawa fenolik alam yang potensial sebagai Flavonoid merupakan senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktifitas sebagai obat (Waji & Sugrani, 2009). antioksidan dan mempunyai bioaktifitas sebagai obat (Waji & Sugrani, 2009). Flavonoid diduga berpengaruh dalam menghambat kerusakan hepar dengan cara Flavonoid diduga berpengaruh dalam menghambat kerusakan hepar dengan cara mengikat radikal bebas sebagai antioksidan, sehingga dampaknya pada hati mengikat radikal bebas sebagai antioksidan, sehingga dampaknya pada hati berkurang.
Aspirin merupakan obat yang efektif sebagai anti−inflmasi, meskipun Aspirin merupakan obat yang efektif sebagai anti−inflmasi, meskipun aspirin mungkin lebih efektif sebagai analgesik. Aspiri
aspirin mungkin lebih efektif sebagai analgesik. Aspiri n diabsorbsi begitu saja dann diabsorbsi begitu saja dan cepat dihidrolisis menjadi asam asetat dan salisilat oleh esterase dalam jaringan cepat dihidrolisis menjadi asam asetat dan salisilat oleh esterase dalam jaringan dan darah. Salisilat terikat pada albumin, tetapi ikatan dan metabolisme salisilat dan darah. Salisilat terikat pada albumin, tetapi ikatan dan metabolisme salisilat dapat menjadi jenuh sehingga fraksi yang tidak terikat meningkat seiring dengan dapat menjadi jenuh sehingga fraksi yang tidak terikat meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi total (Katzung
meningkatnya konsentrasi total (Katzung et al.et al., 2009)., 2009).
Pengaruh aspirin dalam penghambatan proses fosforilasi oksidatif serupa Pengaruh aspirin dalam penghambatan proses fosforilasi oksidatif serupa dengan pengaruh yang ditimbulkan 2,4−dinitrofenol. Pada dosis toksik, aspirin dengan pengaruh yang ditimbulkan 2,4−dinitrofenol. Pada dosis toksik, aspirin dapat menghambat metabolisme aerob dari beberapa enzim dehidrogenase di dapat menghambat metabolisme aerob dari beberapa enzim dehidrogenase di hepar dan jaringan lainnya, dengan cara berkompetisi dengan koenzim nukleotida hepar dan jaringan lainnya, dengan cara berkompetisi dengan koenzim nukleotida piridin
piridin dan dan penghambatan penghambatan beberapa beberapa enzim enzim oksidase oksidase yang yang membutuhkanmembutuhkan nukleotida ebagai koenzim, seperti xanthin oksidase (Irvanda, 2007). Berdasarkan nukleotida ebagai koenzim, seperti xanthin oksidase (Irvanda, 2007). Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “UJI E
judul “UJI EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK BUAH PARE (FEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK BUAH PARE ( Momordica Momordica charantia
charantia L.) L.) PADA PADA MENCIT MENCIT (( Mus musculus Mus musculus).). B.
B. Rumusan MasalahRumusan Masalah
1.
1.
Apakah ekstrak buah pare (Apakah ekstrak buah pare ( Momordica Momordica charantiacharantia L.) dapat memberikanL.) dapat memberikan efek hepatoprotektor pada mencitefek hepatoprotektor pada mencit (Mus musculus)(Mus musculus) ? ?
2.
2.
Pada konsentrasi berapakah ekstrak buah pare (Pada konsentrasi berapakah ekstrak buah pare ( Momordica Momordica charantiacharantia L.)L.) dapat memberikan efek hepatoprotektor yang optimal pada mencit dapat memberikan efek hepatoprotektor yang optimal pada mencit(Mus musculus) (Mus musculus) ??
C.
C. Tujuan PenelitianTujuan Penelitian
1.
1. Untuk mengetahui efek hepatoprotektor ekstrak buah pare (Untuk mengetahui efek hepatoprotektor ekstrak buah pare ( Momordica Momordica charantia
charantia L.) pada mencitL.) pada mencit ( Mus musculus).( Mus musculus).
2.
2. Untuk Untuk mengetahui mengetahui konsentrasi konsentrasi yang yang dapat dapat memberikan memberikan efekefek
hepatoprotektor ekstrak buah pare (
hepatoprotektor ekstrak buah pare ( Momordica charantia Momordica charantiaL.) pada mencit.L.) pada mencit.
D.
D. Manfaat PenelitianManfaat Penelitian
1.
1. Dapat memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat mengenai efekDapat memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat mengenai efek
hepatoprotektor dari ekstrak buah pare (
hepatoprotektor dari ekstrak buah pare ( Momordica charantia Momordica charantiaL.).L.). 2.
2. Sebagai informasi dan bahan referensi bagi peneliti lain mengenai efekSebagai informasi dan bahan referensi bagi peneliti lain mengenai efek
hepatoprotektor ekstrak buah pare (
hepatoprotektor ekstrak buah pare ( Momordica charantia Momordica charantiaL.).L.). 3.
3. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan denganMenambah ilmu pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan
penelitian dan
penelitian dan penulisan karpenulisan karya tulis ya tulis ilmiah mengenai ilmiah mengenai efek efek hepatoprotektorhepatoprotektor
ekstrak buah pare (
BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A.
A. Rujukan PenelitianRujukan Penelitian
Penelitian yang menjadi rujukan atau referensi dalam penelitian ini Penelitian yang menjadi rujukan atau referensi dalam penelitian ini antara lain adalah :
antara lain adalah : 1.
1. Desti Nurul, (2015) Pengaruh Ekstrak Kulit Pisang Kepok TerhadapDesti Nurul, (2015) Pengaruh Ekstrak Kulit Pisang Kepok Terhadap Hepar Tikus yang
Hepar Tikus yang Diinduksi Aspirin : Diinduksi Aspirin : Penelitian ini adalah pemberianPenelitian ini adalah pemberian aspirin pada dosis toksik dapat menyebabkan kerusakan hepar dan aspirin pada dosis toksik dapat menyebabkan kerusakan hepar dan ekstrak kulit pisang kepok mampu memberikan perbaikan yang ekstrak kulit pisang kepok mampu memberikan perbaikan yang optimal pada kerusakan hepar yang diinduksi aspirin.
optimal pada kerusakan hepar yang diinduksi aspirin. 2.
2. Elly Fauziah, Elly Fauziah, (2010) (2010) Efek AEfek Antipiretik ntipiretik Ekstrak Ekstrak Daun Daun Pare pada Pare pada TikusTikus Putih Jantan : Simpulan penelitian ini adalah ekstrak daun pare Putih Jantan : Simpulan penelitian ini adalah ekstrak daun pare (( Momordica charantia Momordica charantia L.) mempunyai efek antipiretik pada tikus putihL.) mempunyai efek antipiretik pada tikus putih jantan,namun
jantan,namun efeknya efeknya lebih lebih rendah rendah dari dari parasetamol. parasetamol. Hasil Hasil analisisanalisis dengan menggunakan uji
dengan menggunakan uji anovaanova menunjukkan adanya perbedaan secaramenunjukkan adanya perbedaan secara bermakna
bermakna pada pada sumber sumber variasi variasi antar antar kelompok kelompok perlakuan perlakuan sedangkansedangkan pada
pada sumber sumber variasi variasi antar antar kelompok kelompok waktu waktu tidak tidak terdapat terdapat perbedaanperbedaan secara bermakna. Hasil analisis uji
secara bermakna. Hasil analisis uji post post hochoc menunjukkan adanyamenunjukkan adanya perbedaan
perbedaan yang yang bermakna bermakna antara antara kelompok kelompok kontrol kontrol negatif negatif dengandengan kelompok kontrol positif maupun dengan kelompok uji.
kelompok kontrol positif maupun dengan kelompok uji. 3.
3. Arista Novi, (200Arista Novi, (2009) 9) Pengaruh Ekstrak Pengaruh Ekstrak Pegagan Terhadap KPegagan Terhadap Kadar SGPTadar SGPT Mencit yang Diinduksi Paracetamol : Pemberian ekstrak pegagan Mencit yang Diinduksi Paracetamol : Pemberian ekstrak pegagan dengan dosis terapi sebesar 0.6 mg/kgBB, 0.8 mg/kgBB, dan 1 dengan dosis terapi sebesar 0.6 mg/kgBB, 0.8 mg/kgBB, dan 1
mg/kgBB terhadap mencit putih yang diinduksi parasetamol dosis mg/kgBB terhadap mencit putih yang diinduksi parasetamol dosis toksik selama 6 hari tidak menunjukkan penurunan kadar SGPT pada toksik selama 6 hari tidak menunjukkan penurunan kadar SGPT pada mencit secara bermakna
mencit secara bermakna..
4.
4. Sasminto, (2013) Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Daun BinahongSasminto, (2013) Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong Terhadap Kadar ALT Pada Tikus Jantan yang Diinduksi Paracetamol : Terhadap Kadar ALT Pada Tikus Jantan yang Diinduksi Paracetamol : Pemberian ekstrak etanol 70% daun binahong dosis 25 mg/200g tikus, Pemberian ekstrak etanol 70% daun binahong dosis 25 mg/200g tikus, 50mg/200g tikus dan 100 mg/200g tikus tidak dapat menghambat 50mg/200g tikus dan 100 mg/200g tikus tidak dapat menghambat peningkatan
peningkatan kadar kadar ALT ALT pada pada tikus tikus jantan jantan galur galur Wistar Wistar yang yang diinduksidiinduksi dengan parasetamol.
dengan parasetamol. 5.
5. Sri Oktavia, dkk. (2015) Uji Aktifitas Hepatoprotektor Ekstrak DaunSri Oktavia, dkk. (2015) Uji Aktifitas Hepatoprotektor Ekstrak Daun Sukun Terhadap Kerusakan Hati yang Diinduksi karbon tertraklorida Sukun Terhadap Kerusakan Hati yang Diinduksi karbon tertraklorida (CCl
(CCl44) : Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan) : Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan
bahwa
bahwa ekstrak ekstrak daun daun sukun sukun memiliki memiliki aktivitas aktivitas hepatoprotektor hepatoprotektor karenakarena dapat menurunkan aktivitas serum
dapat menurunkan aktivitas serum glutamic glutamic oxaloacetic oxaloacetic transaminasetransaminase
(SGOT) dan serum
(SGOT) dan serum glutamic glutamic pyruvic pyruvic transaminasetransaminase (SGPT) pada(SGPT) pada mencit putih jantan yang diinduksi karbon tetraklorida (CCl
mencit putih jantan yang diinduksi karbon tetraklorida (CCl44) dengan) dengan
dosis yang efektif adalah dosis 500 mg/kg BB, dengan lama pemberian dosis yang efektif adalah dosis 500 mg/kg BB, dengan lama pemberian selama 29 hari. Dari hasil uji statistik
selama 29 hari. Dari hasil uji statistik analisys of varianceanalisys of variance (ANOVA)(ANOVA) dua arah dimana nilai signifikansi untuk aktivitas SGPT dan SGOT (p< dua arah dimana nilai signifikansi untuk aktivitas SGPT dan SGOT (p< 0,05). Hal ini berarti pemberian ekstrak daun dengan lama waktu 0,05). Hal ini berarti pemberian ekstrak daun dengan lama waktu pemberian
pemberian memberikan memberikan pengaruh pengaruh terhadap terhadap penurunan penurunan aktivitas aktivitas SGPTSGPT dan SGOT pada mencit yang diinduksi CCl
B.
B. Landasan TeoriLandasan Teori 1.
1. Pare (Pare (
Mom
Momo
orrd
diicca
a ccha
haran
ranttiia
a
L.)L.)a.
a. KlasifikasiKlasifikasi
Kingdom :
Kingdom : Plantae Plantae
Divisi :
Divisi : SpermatophytaSpermatophyta
Subdivisi :
Subdivisi : Angiospermae Angiospermae
Kelas :
Kelas : Dicotyledonae Dicotyledonae
Ordo :
Ordo : CucurbitalesCucurbitales
Famili :
Famili :CucurbitaceaeCucurbitaceae
Genus :
Genus : Momordica Momordica
Spesies :
Spesies : Momordica charantia Momordica charantia(Tati, 2004)(Tati, 2004)
b.
b. MorfologiMorfologi
Semak, (menjalar atau memanjat), berbau tidak enak. Daun Semak, (menjalar atau memanjat), berbau tidak enak. Daun
tunggal, bertangkai, helaian bentuk membulat, berbintik-bintik tunggal, bertangkai, helaian bentuk membulat, berbintik-bintik
tembus cahaya.
tembus cahaya. Bunga Bunga tunggal, tangkai tunggal, tangkai bunga bunga dekat pangdekat pangkalnyakalnya
dengan daun pelindung. Biji berwarna coklat kekuningan pucat dengan daun pelindung. Biji berwarna coklat kekuningan pucat
memanjang (Sudarsono, 2002). memanjang (Sudarsono, 2002).
Sumber : Dokumentasi pribadi Sumber : Dokumentasi pribadi
(Gambar 1. Buah Pare (
c.
c. KhasiatKhasiat
Buah dimanfaatkan untuk peluruh dahak atau obat batuk, Buah dimanfaatkan untuk peluruh dahak atau obat batuk,
pembersih darah, penambah nafsu makan, penurun
pembersih darah, penambah nafsu makan, penurun panas, penyegarpanas, penyegar
badan,
badan, dan dan mengobati mengobati sakit sakit gula. gula. Bunga Bunga dapat dapat memacu memacu enzimenzim
pencernaan.
pencernaan. Daun Daun digunakan digunakan sebagai sebagai obat obat cacing, cacing, obat obat luka,luka,
peluruh
peluruh haid, haid, pencahar, pencahar, dan dan penurun penurun panas. panas. Serta Serta akarakar
menunjukkan sifat antibiotik (Sudarsono, 2002).Pare mengandung menunjukkan sifat antibiotik (Sudarsono, 2002).Pare mengandung
flavonoid yang dapat berpengaruh dalam menghambat kerusakan flavonoid yang dapat berpengaruh dalam menghambat kerusakan
hepar dengan cara mengikat radikal bebas sebagai antioksidan, hepar dengan cara mengikat radikal bebas sebagai antioksidan,
sehingga dampaknya pada hati berkurang. sehingga dampaknya pada hati berkurang.
d.
d. KandunganKandungan Buah
Buah mengandung mengandung senyawa senyawa kimia kimia seperti seperti saponin,saponin,
flavonoid, steroid/triterpenoid, karbohidrat, momordisin, alkaloid, flavonoid, steroid/triterpenoid, karbohidrat, momordisin, alkaloid,
vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan karantin. Daunnya vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan karantin. Daunnya
mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, saponin, flavonoid, mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, saponin, flavonoid,
steroid/triterpenoid, asam fenolat, alkaloid, dan karotenoid. Serta steroid/triterpenoid, asam fenolat, alkaloid, dan karotenoid. Serta
bijinya
bijinya mengandung mengandung asam asam lemak, lemak, asam asam butirat, butirat, asam asam palmitat,palmitat,
asam linoleat, dan asam stearat (Tati, 2004). asam linoleat, dan asam stearat (Tati, 2004).
2.
2. EkstraksiEkstraksi
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan
mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani
menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir
semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa
diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan
ditetapkan..
Ekstraksi adalah penyarian zat-zat aktif atau zat-zat berkhasiat dari Ekstraksi adalah penyarian zat-zat aktif atau zat-zat berkhasiat dari bagian
bagian tanaman, tanaman, hewan, hewan, dan dan beberapa beberapa jenis jenis ikan ikan termasuk termasuk biota biota laut.laut. Ekstraksi dapat dilakukan dengan beberapa cara (DepkesRI, 2000). Ekstraksi dapat dilakukan dengan beberapa cara (DepkesRI, 2000). 1.
1. Ekstraksi dinginEkstraksi dingin a.
a. MaserasiMaserasi
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan pada menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan pada temperature ruangan (Depkes RI, 2000).
temperature ruangan (Depkes RI, 2000). b.
b. PerkolasiPerkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut sampai Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut sampai sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya dilakukan sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya dilakukan pada
pada temperatur temperatur ruangan. ruangan. Proses Proses terdiri terdiri dari dari tahapantahapan pengembangan
pengembangan bahan, bahan, tahap tahap maserasi maserasi antara, antara, tahap tahap perkolasiperkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak) (Depkes RI, sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak) (Depkes RI, 2000).
2000). 2.
2. Ekstraksi panasEkstraksi panas a.
a. RefluksRefluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang ralatif konstan dengan adanya pendingin balik (Depkes RI, ralatif konstan dengan adanya pendingin balik (Depkes RI, 2000).
b.
b. SoxhletSoxhlet
Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang
umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi
ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan
adanya pendingin balik (Depkes RI, 2000). adanya pendingin balik (Depkes RI, 2000).
3.
3. EtanolEtanol
Etanol merupakan salah satu sumber energi alternatif yang Etanol merupakan salah satu sumber energi alternatif yang
mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya sifat etanol yang dapat mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya sifat etanol yang dapat
diperbarui dan ramah lingkungan karena emisi karbondioksidanya diperbarui dan ramah lingkungan karena emisi karbondioksidanya
rendah (Jeon, 2007). rendah (Jeon, 2007).
Pembuatan etanol dapat dilakukan dengan hidrasi etilen dan Pembuatan etanol dapat dilakukan dengan hidrasi etilen dan
fermentasi. Proses hidrasi etilen tidak cocok dikembangkan di fermentasi. Proses hidrasi etilen tidak cocok dikembangkan di
Indonesia karena cadangan minyak bumi yang semakin sedikit. Indonesia karena cadangan minyak bumi yang semakin sedikit.
Sebaliknya, proses fermentasi sangat mungkin untuk dikembangkan di Sebaliknya, proses fermentasi sangat mungkin untuk dikembangkan di
Indonesia. Etanol dapat diproduksi dengan cara fermentasi bahan Indonesia. Etanol dapat diproduksi dengan cara fermentasi bahan
mentah mono/disakarida (gula tebu, tetes tebu), bahan berpati (jagung, mentah mono/disakarida (gula tebu, tetes tebu), bahan berpati (jagung,
padi,
padi, umbi), umbi), dan dan bahan bahan berselulosa berselulosa (kayu, (kayu, limbah limbah pertanian) pertanian) (Bailey,(Bailey,
1986). 1986).
4.
4. MencitMencit
((M
Mus m
us musculus)
usculus)
Hewan uji yang sering digunakan sebagai penelitian adalah Hewan uji yang sering digunakan sebagai penelitian adalah
mencit, karena mencit memiliki struktur tubuh yang mirip manusia mencit, karena mencit memiliki struktur tubuh yang mirip manusia
sehingga para ahli menggunakan mencit sebagai hewan percobaan. sehingga para ahli menggunakan mencit sebagai hewan percobaan.
a.
a. Klasifikasi Mencit (Klasifikasi Mencit (
Mus
Mus m
mus
uscculu
uluss))
Kerajaan
Kerajaan : : AnimaliaAnimalia Filum
Filum : : ChordataChordata Kelas
Kelas : : MammaliaMammalia Ordo
Ordo : : RodentiaRodentia Famili
Famili : : MuridaeMuridae
Genus :
Genus : Mus Mus
Spesies :
Spesies : Mus musculus Mus musculus(Sugiyanto, 1995).(Sugiyanto, 1995).
b.
b. Karakteristik Mencit (Karakteristik Mencit (
Mus
Mus m
mus
usccul
ulus
us))
Masa
Masa puberitas puberitas : : 4 4 bulanbulan Masa
Masa beranak beranak : : 5 5 kali kali setahunsetahun Lama
Lama hamil hamil : : 19-20 19-20 harihari Jumlah
Jumlah satu satu kali kali lahir lahir : : 4-12 4-12 ekorekor Lama
Lama hidup hidup : : 2-3 2-3 tahuntahun Masa
Masa tumbuh tumbuh : : 6 6 bulanbulan Volume
Volume darah darah :7,3 :7,3 b/b%b/b% Suhu
Suhu tubuh tubuh normal normal : : 37,5-37,5-39,5˚C39,5˚C Tekanan
Tekanan darah darah normal normal : : 147/106 147/106 mmHgmmHg Berat
Berat badan badan betina betina : : 25-45 25-45 gg Berat
Berat badan badan jantan jantan : : 20-40 20-40 gg Pernapasan
Pernapasan : : 94-163 94-163 napas/menitnapas/menit Kadar
Kadar Normal Normal SGPT SGPT : : 2,1-23,8 2,1-23,8 mikro/Lmikro/L Kadar
c.
c. Anatomi mencitAnatomi mencit Mencit
Mencit (Mus musculus)(Mus musculus) merupakan hewan yang termasuk merupakan hewan yang termasuk dalam famili Murideae.
dalam famili Murideae. Mus Mus musculusmusculus liar atau liar atau Mus Mus musculusmusculus rumah adalah hewan satu spesies dengan
rumah adalah hewan satu spesies dengan Mus Mus musculusmusculus laboratorium. Semua galur
laboratorium. Semua galur Mus Mus musculusmusculus laboratorium sekarang laboratorium sekarang ini merupakan keturunan dari
ini merupakan keturunan dari Mus Mus musculusmusculus liar sesudah melalui liar sesudah melalui peternakan selektif (Mangkoewidjojo,1998).
peternakan selektif (Mangkoewidjojo,1998). Rambut
Rambut Mus Mus musculusmusculus liar berwarna keabu-abuan dan liar berwarna keabu-abuan dan warna perut sedikit lebih pucat. Mata berwarna hitam dan kulit warna perut sedikit lebih pucat. Mata berwarna hitam dan kulit berpigmen.
berpigmen. Berat Berat badan badan bervariasi, bervariasi, tetapi tetapi umumnya umumnya pada pada umurumur empat minggu berat badan mencapai 18-20 gram.
empat minggu berat badan mencapai 18-20 gram. Mus Mus musculusmusculus liar dewasa dapat mencapai 30-40 gram pada umur enam bulan liar dewasa dapat mencapai 30-40 gram pada umur enam bulan atau lebih.
atau lebih. Mus Mus musculusmusculus liar makan segala macam makananliar makan segala macam makanan (omnivorus) dan mau mencoba makan apapun makanan yang (omnivorus) dan mau mencoba makan apapun makanan yang tersedia bahkan bahan yang tidak bisa dimakan. Makanan yang tersedia bahkan bahan yang tidak bisa dimakan. Makanan yang diberikan untuk
diberikan untuk Mus Mus musculusmusculus biasanya berbentuk biasanya berbentuk pelet pelet secarasecara tanpa batas (
tanpa batas (ad libitumad libitum). Air minum dapat diberikan dengan botol-). Air minum dapat diberikan dengan botol- botol
botol gelas gelas atau atau plastik plastik dandan Mus Mus musculusmusculus dapat minum air dari dapat minum air dari botol tersebut melalui pipa gelas (Mangkoewidjojo,1998).
botol tersebut melalui pipa gelas (Mangkoewidjojo,1998). Mus
Mus musculusmusculus liar lebih suka suhu lingkungan tinggi,liar lebih suka suhu lingkungan tinggi, namun juga dapat terus hidup dalam suhu rendah.
namun juga dapat terus hidup dalam suhu rendah. Mus Mus musculusmusculus jantan
jantan dan dan betina betina muda muda sukar sukar untuk untuk dibedakan.dibedakan. Mus Mus musculusmusculus betina
anus dan lubang genitalnya. Testis pada
anus dan lubang genitalnya. Testis pada Mus musculus Mus musculus jantan pada jantan pada saat matang seksual terlihat sangat jelas, berukuran relatif besar saat matang seksual terlihat sangat jelas, berukuran relatif besar dan biasanya tidak tertutup oleh rambut. Testis dapat ditarik masuk dan biasanya tidak tertutup oleh rambut. Testis dapat ditarik masuk ke dalam tubuh.
ke dalam tubuh. Mus Mus musculusmusculus betina memiliki betina memiliki lima lima pasangpasang kelenjar susu dan puting susu sedang pada Mus musculus jantan kelenjar susu dan puting susu sedang pada Mus musculus jantan tidak dijumpai (Mangkoewidjojo, 1998).
tidak dijumpai (Mangkoewidjojo, 1998).
d.
d. Penentuan Jumlah dan Pengelompokan MencitPenentuan Jumlah dan Pengelompokan Mencit
Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok, pengelompokan Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok, pengelompokan hewan uji dilakukan secara acak lengkap dengan jumlah mengikuti hewan uji dilakukan secara acak lengkap dengan jumlah mengikuti rumus federer tahun 1963 (Syam dkk, 2011)
rumus federer tahun 1963 (Syam dkk, 2011) yaitu:yaitu:
(n-1)
(t-(n-1) (t-1) ≥ 151) ≥ 15
Ket: n = banyaknya pengulangan tiap perlakuan/kelompok uji Ket: n = banyaknya pengulangan tiap perlakuan/kelompok uji t = banyaknya perlakuan atau kelompok uji
t = banyaknya perlakuan atau kelompok uji (n-1) (5-(n-1) (5-1) ≥ 151) ≥ 15 (n-(n-1) (4) ≥ 151) (4) ≥ 15 4n ≥ 4+15 4n ≥ 4+15 n = n =
n = 4,75 = 5 n = 4,75 = 5Jadi jumlah minimum hewan uji yang digunakan ialah 5 Jadi jumlah minimum hewan uji yang digunakan ialah 5 ekor tiap kelompok.
5.
5. HatiHati a.
a. PengertianPengertian
Hati merupakan pusat metabolisme tubuh dengan kapasitas Hati merupakan pusat metabolisme tubuh dengan kapasitas cadangan yang besar, karena itu kerusakan sel hati secara klinis cadangan yang besar, karena itu kerusakan sel hati secara klinis baru
baru dapat dapat diketahui diketahui jika jika sudah sudah lanjut. lanjut. Kerusakan Kerusakan pada pada sel sel hatihati yang sedang berlangsung dapat diketahui dengan mengukur yang sedang berlangsung dapat diketahui dengan mengukur parameter
parameter fungsi fungsi berupa berupa zat zat dalam dalam peredaran peredaran darah darah yang dibentukyang dibentuk oleh sel hati yang rusak atau mengalami nekrosis (
oleh sel hati yang rusak atau mengalami nekrosis (Widman, 1995).Widman, 1995). b.
b. Kerusakan HatiKerusakan Hati
Kerusakan hati terbesar dapat berupa nekrosis hati. Selain itu Kerusakan hati terbesar dapat berupa nekrosis hati. Selain itu kerusakan pada hati juga ditandai dengan peningkatan jaringan kerusakan pada hati juga ditandai dengan peningkatan jaringan peroksidasi
peroksidasi lipid lipid dan dan penurunan penurunan dari dari level level glutation glutation (GSH). (GSH). SertaSerta dapat ditandai dengan meningkatnya beberapa penanda biokimia dapat ditandai dengan meningkatnya beberapa penanda biokimia seperti
seperti Asparatade Asparatade aminotransferaseaminotransferase (AST), (AST), (( Alanin Alanin amoinotransferase
amoinotransferase) (ALT), trigliserid, kolesterol, bilirubin dan) (ALT), trigliserid, kolesterol, bilirubin dan alkalin fosfatase (Maheswari
alkalin fosfatase (Maheswariet al.,et al.,2008).2008).
Gangguan hati ditandai dengan peningkatan aktivitas serum Gangguan hati ditandai dengan peningkatan aktivitas serum transaminase berup Serum
transaminase berup Serum Glutamic Piruvic TransaminaseGlutamic Piruvic Transaminase (SGPT) (SGPT) dan Serum
dan Serum Glutamic Oxaloacetic TransaminaseGlutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT), laktat (SGOT), laktat dehidrogenase, serta bilirubin serum. Kadar SGPT dalam serum dehidrogenase, serta bilirubin serum. Kadar SGPT dalam serum menjadi petunjuk yang lebih sensitif ke arah kerusakan hati karena menjadi petunjuk yang lebih sensitif ke arah kerusakan hati karena sangat sedikit kondisi selain hati yang berpengaruh pada kadar sangat sedikit kondisi selain hati yang berpengaruh pada kadar SGPT dalam serum (Widmann, 1995).
6.
6. Hepatoprotektor dan HepatotoksinHepatoprotektor dan Hepatotoksin a.
a. HepatoprotektorHepatoprotektor
Hepatoprotektor adalah senyawa atau zat yang berkhasiat Hepatoprotektor adalah senyawa atau zat yang berkhasiat melindungi sel hati terhadap pengaruh zat toksik yang dapat melindungi sel hati terhadap pengaruh zat toksik yang dapat merusak hati, bahkan dapat memperbaiki jaringan hati yang telah merusak hati, bahkan dapat memperbaiki jaringan hati yang telah rusak Secara empiris telah banyak tanaman yang tumbuh di rusak Secara empiris telah banyak tanaman yang tumbuh di Indonesia yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat penyakit Indonesia yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat penyakit hati, seperti brotowali, kembang merak, rebung bambu, mengkudu, hati, seperti brotowali, kembang merak, rebung bambu, mengkudu, tomat, jagung, pepaya, wortel, lidah buaya, akar kuning, tomat, jagung, pepaya, wortel, lidah buaya, akar kuning, temulawak dan kunyit. Namun, masih sedikit diantara tumbuhan temulawak dan kunyit. Namun, masih sedikit diantara tumbuhan tersebut yang telah dibuktikan secara ilmiah kebenarannya. tersebut yang telah dibuktikan secara ilmiah kebenarannya. Sebagian besar zat hepatoprotektor tersebut adalah senyawa yang Sebagian besar zat hepatoprotektor tersebut adalah senyawa yang tergolong antioksidan. Senyawa ini bekerja dalam menghambat tergolong antioksidan. Senyawa ini bekerja dalam menghambat atau memperlambat proses oksidasi radikal bebas (Murray 2009). atau memperlambat proses oksidasi radikal bebas (Murray 2009).
b.
b. HepatotoksinHepatotoksin
Hepatotoksin adalah senyawa yang dapat menyebabkan Hepatotoksin adalah senyawa yang dapat menyebabkan gangguan pada jaringan hati. Hepatotoksin juga merupakan zat gangguan pada jaringan hati. Hepatotoksin juga merupakan zat yang mempunyai efek toksik pada hati dengan dosis berlebihan yang mempunyai efek toksik pada hati dengan dosis berlebihan atau dalam jangka waktu yang lama. Hepatotoksin yang atau dalam jangka waktu yang lama. Hepatotoksin yang menyebabkan gangguan pada jaringan hati, tergantung pada dosis menyebabkan gangguan pada jaringan hati, tergantung pada dosis pemberian,
pemberian, interval interval waktu waktu pemberian pemberian yang yang singkat singkat antaraantara pencernaan
menimbulkan perubahan yang sama pada jaringan hati (Dalimartha menimbulkan perubahan yang sama pada jaringan hati (Dalimartha 2005).
2005). 7.
7. EnzimEnzim
Am
Amino
inottrra
ans
nsfe
feras
rase
e
(SGOT/SGPT) (SGOT/SGPT)Enzim Transaminase atau disebut juga enzim aminotransferase Enzim Transaminase atau disebut juga enzim aminotransferase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi transaminasi. Terdapat dua adalah enzim yang mengkatalisis reaksi transaminasi. Terdapat dua jenis
jenis enzim enzim serum serum transaminase transaminase yaitu yaitu serum serum glutamat glutamat oksaloasetatoksaloasetat transaminase (SGOT) dan serum glutamat piruvat transaminase transaminase (SGOT) dan serum glutamat piruvat transaminase (SGPT). Pemeriksaan SGPT adalah indikator yang lebih sensitif (SGPT). Pemeriksaan SGPT adalah indikator yang lebih sensitif terhadap kerusakan hati dibanding SGOT. Hal ini dikarenakan enzim terhadap kerusakan hati dibanding SGOT. Hal ini dikarenakan enzim GPT sumber utamanya di hati, sedangkan enzim GOT banyak terdapat GPT sumber utamanya di hati, sedangkan enzim GOT banyak terdapat pada jaringan terutama
pada jaringan terutama jantung, otot rangka, ginjal jantung, otot rangka, ginjal dan otak (Cahyono,dan otak (Cahyono, 2009).
2009).
Enzim aspartat aminotransferase (AST) disebut juga serum Enzim aspartat aminotransferase (AST) disebut juga serum glutamat oksaloasetat transaminase (SGOT) merupakan enzim glutamat oksaloasetat transaminase (SGOT) merupakan enzim mitokondria yang berfungsi mengkatalisis pemindahan bolak-balik mitokondria yang berfungsi mengkatalisis pemindahan bolak-balik gugus amino dari asam aspartat ke asam α
gugus amino dari asam aspartat ke asam α-oksaloasetat membentuk-oksaloasetat membentuk asam glutamat dan oksaloasetat.
asam glutamat dan oksaloasetat.
Dalam kondisi normal enzim yang dihasilkan oleh sel hepar Dalam kondisi normal enzim yang dihasilkan oleh sel hepar konsentrasinya rendah. Fungsi dari enzim-enzim hepar tersebut hanya konsentrasinya rendah. Fungsi dari enzim-enzim hepar tersebut hanya sedikit yang diketahui. Nilai normal kadar SGOT < 35 U/L dan SGPT sedikit yang diketahui. Nilai normal kadar SGOT < 35 U/L dan SGPT < 41 U/L.
< 41 U/L.
Enzim SGOT dan SGPT mencerminkan keutuhan atau intergrasi Enzim SGOT dan SGPT mencerminkan keutuhan atau intergrasi sel-sel hati. Adanya peningkatan enzim hati tersebut dapat sel-sel hati. Adanya peningkatan enzim hati tersebut dapat
mencerminkan tingkat kerusakan sel-sel hati. Makin tinggi mencerminkan tingkat kerusakan sel-sel hati. Makin tinggi peningkatan
peningkatan kadar kadar enzim enzim SGOT SGOT dan dan SGPT, SGPT, semakin semakin tinggi tinggi tingkattingkat kerusakan sel-sel hati (Cahyono 2009).
kerusakan sel-sel hati (Cahyono 2009).
Kerusakan membran sel menyebabkan enzim Glutamat Kerusakan membran sel menyebabkan enzim Glutamat Oksaloasetat Transaminase (GOT) keluar dari sitoplasma sel yang Oksaloasetat Transaminase (GOT) keluar dari sitoplasma sel yang rusak, dan jumlahnya meningkat di dalam darah. Sehingga dapat rusak, dan jumlahnya meningkat di dalam darah. Sehingga dapat dijadikan indikator kerusakan hati.
dijadikan indikator kerusakan hati. 8.
8. Penginduksi Penginduksi HepatoproHepatoprotektortektor a.
a. AspirinAspirin
Aspirin merupakan obat yang efektif sebagai anti−inflmasi, Aspirin merupakan obat yang efektif sebagai anti−inflmasi,
meskipun aspirin mungkin lebih efektif sebagai analgesik. Aspirin meskipun aspirin mungkin lebih efektif sebagai analgesik. Aspirin diabsorbsi begitu saja dan cepat dihidrolisis menjadi asam asetat diabsorbsi begitu saja dan cepat dihidrolisis menjadi asam asetat dan salisilat oleh esterase dalam jaringan dan darah. Salisilat terikat dan salisilat oleh esterase dalam jaringan dan darah. Salisilat terikat pada
pada albumin, albumin, tetapi tetapi ikatan ikatan dan dan metabolisme metabolisme salisilat salisilat dapatdapat menjadi jenuh sehingga fraksi yang tidak terikat meningkat seiring menjadi jenuh sehingga fraksi yang tidak terikat meningkat seiring dengan
dengan meningkatnya konsentrasi total. Di luar kandungan dalammeningkatnya konsentrasi total. Di luar kandungan dalam tubuh total sebesar 600 mg, peningkatan dosis salisilat tersebut tubuh total sebesar 600 mg, peningkatan dosis salisilat tersebut dapat waktu meningkatkan konsentrasi salisilat secara tidak dapat waktu meningkatkan konsentrasi salisilat secara tidak proporsional.
proporsional. Seiring Seiring meningkatnya meningkatnya dosis dosis aspirin, aspirin, waktu waktu paruhparuh eliminasi salisilat meningkat
eliminasi salisilat meningkat dari 3−5 jam (untuk dosisdari 3−5 jam (untuk dosis
600mg/hari) menjadi 12−16 jam (dosis >3,6 gr/hari). Alkalinisasi 600mg/hari) menjadi 12−16 jam (dosis >3,6 gr/hari). Alkalinisasi
urine meningkatkan laju ekskresi salisilat bebas dan konjugatnya urine meningkatkan laju ekskresi salisilat bebas dan konjugatnya yang larut dalam air (Katzung
Pengaruh aspirin dalam penghambatan proses fosforilasi Pengaruh aspirin dalam penghambatan proses fosforilasi oksidatif serupa dengan pengaruh yang ditimbulkan oksidatif serupa dengan pengaruh yang ditimbulkan 2,4−dinitrofenol. Pada dosis toksik, aspirin dapat menghambat 2,4−dinitrofenol. Pada dosis toksik, aspirin dapat menghambat metabolisme aerob dari beberapa enzim dehidrogenase di hepar metabolisme aerob dari beberapa enzim dehidrogenase di hepar dan jaringan lainnya, dengan cara berkompetisi dengan koenzim dan jaringan lainnya, dengan cara berkompetisi dengan koenzim nukleotida piridin dan penghambatan beberapa enzim oksidase nukleotida piridin dan penghambatan beberapa enzim oksidase yang membutuhkan nukleotida ebagai koenzim, seperti xanthin yang membutuhkan nukleotida ebagai koenzim, seperti xanthin oksidase (Irvanda, 2007).
oksidase (Irvanda, 2007).
Overdosis aspirin dapat terjadi secara akut maupun kronik. Overdosis aspirin dapat terjadi secara akut maupun kronik. Tingkat kematian pada overdosis akut mencapai 2% dan pada Tingkat kematian pada overdosis akut mencapai 2% dan pada overdosis kronik mencapai 25% , akan lebih
overdosis kronik mencapai 25% , akan lebih berat dampaknya padaberat dampaknya pada anak-anak. Toksisitas sedang terjadi pada dosis >300 mg/kg BB anak-anak. Toksisitas sedang terjadi pada dosis >300 mg/kg BB dan toksisitas berat terjadi pada dosis 300
dan toksisitas berat terjadi pada dosis 300 – – 500 mg/kg BB. 500 mg/kg BB. Sedangkan dosis lethal apabila digunakan pada dosis >500 mg/kg Sedangkan dosis lethal apabila digunakan pada dosis >500 mg/kg BB. Overdosis aspirin berefek tinnitus, nyeri abdominal, BB. Overdosis aspirin berefek tinnitus, nyeri abdominal, hipokalemi, hipoglikemi, pireksia, hiperventilasi, disritmia, hipokalemi, hipoglikemi, pireksia, hiperventilasi, disritmia, hipotensi, halusinasi, gagal ginjal, kejang, koma, dan kematian.s hipotensi, halusinasi, gagal ginjal, kejang, koma, dan kematian.s 9.
9. Sediaan Sediaan HepatoprotHepatoprotektorektor
Temulawak sejak lama dikenal sebagai tanaman obat, diantaranya Temulawak sejak lama dikenal sebagai tanaman obat, diantaranya memiliki efek farmakologis sebagai pelindung terhadap hati memiliki efek farmakologis sebagai pelindung terhadap hati (hepatoprotektor), meningkatkan nafsu makan, antiradang, (hepatoprotektor), meningkatkan nafsu makan, antiradang, memperlancar pengeluaran empedu (kolagogum), dan mengatasi memperlancar pengeluaran empedu (kolagogum), dan mengatasi gangguan
Komponen senyawa yang bertindak sebagai antioksidan dari Komponen senyawa yang bertindak sebagai antioksidan dari temulawak adalah flavonoid, fenol dan kurkumin (Dwi Ferina, 2014). temulawak adalah flavonoid, fenol dan kurkumin (Dwi Ferina, 2014). Penelitian yang telah dilakukan menjelaskan bahwa terdapat pengaruh Penelitian yang telah dilakukan menjelaskan bahwa terdapat pengaruh pemberian
pemberian temulawak temulawak dalam dalam mencegah mencegah kerusakan kerusakan hepar hepar tikus tikus jantanjantan dewasa
dewasa galur galur Sprague Sprague dawley ydawley yang ang diinduksi diinduksi aspirin. aspirin. PemberianPemberian dekok rimpang temulawak dengan dosis 2,6 g/kgBB dan 5,2 g/kgBB dekok rimpang temulawak dengan dosis 2,6 g/kgBB dan 5,2 g/kgBB memiliki efek hepatoprotektif terhadap hepar tikus yang diinduksi memiliki efek hepatoprotektif terhadap hepar tikus yang diinduksi aspirin dibandingkan dengan kelompok yang hanya diberi dekok aspirin dibandingkan dengan kelompok yang hanya diberi dekok rimpang temulawak dosis 1,3 g/kgBB (Sirait
BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
A.
A. Jenis PenelitianJenis Penelitian
Jenis penelitian yang telah digunakan adalah penelitian Jenis penelitian yang telah digunakan adalah penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental laboratorium adalah merupakan eksperimental. Penelitian eksperimental laboratorium adalah merupakan penelitian
penelitian yang yang dimaksudkan dimaksudkan untuk untuk mengetahui mengetahui ada ada tidaknya tidaknya efek efek daridari suatu subjek yang diteliti.
suatu subjek yang diteliti.
B.
B. Desain PenelitianDesain Penelitian
Desain
Desain penelitian penelitian yang yang digunakan digunakan dalam dalam efek hefek hepatoprotektorepatoprotektor ekstrak
ekstrak buah buah parepare (Momordica charantia(Momordica charantia L.L. ) ) pada mencit menggunakan pada mencit menggunakan Rancangan Acak
Rancangan Acak Lengkap Lengkap (RAL) y(RAL) yang terdiri atas ang terdiri atas lima perlakuan lima perlakuan dandan lima pengulangan.
lima pengulangan.
C.
C. Waktu dan Tempat PenelitianWaktu dan Tempat Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April-Juni 2017 Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April-Juni 2017 bertempat
bertempat di di Laboratotium Laboratotium Farmakologi Farmakologi Akademi Akademi Farmasi Farmasi Bina Bina HusadaHusada Kendari.
Kendari.
D.
D. Objek PenelitianObjek Penelitian
Objek
Objek penelitian penelitian dalam dalam penelitian penelitian ini ini adalah adalah ekstrak ekstrak pare pare yangyang diperoleh petani pare di desa Duriaasi, kecamatan Wonggeduku, diperoleh petani pare di desa Duriaasi, kecamatan Wonggeduku, kabupaten Konawe.
E.
E. Kerangka KonseptualKerangka Konseptual
Gambar 2. Kerangka konseptual Gambar 2. Kerangka konseptual Keterangan
Keterangan : : : : Variabel Variabel terikatterikat : Variabel bebas : Variabel bebas F.
F. Definisi Operasional PenelitianDefinisi Operasional Penelitian 1.
1. Pare (Pare ( Momordica Momordica charantiacharantia L.) adalah tanaman yang digunakanL.) adalah tanaman yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian yang dapat memberikan efek sebagai sampel dalam penelitian yang dapat memberikan efek hepatoprotektor terhadap mencit
hepatoprotektor terhadap mencit (Mus musculus)(Mus musculus) setelah diinduksi setelah diinduksi aspirin.
aspirin. 2.
2. Hepatoprotektor adalah suatu zat/senyawa yang dapat memberikanHepatoprotektor adalah suatu zat/senyawa yang dapat memberikan perlindungan pada hati mencit yang
perlindungan pada hati mencit yang telah diinduksi aspirin.telah diinduksi aspirin. 3.
3. Induksi aspirin adalah bahan obat yang digunakan sebagai penginduksiInduksi aspirin adalah bahan obat yang digunakan sebagai penginduksi agar dapat memberikan kerusakan hati pada hewan uji mencit
agar dapat memberikan kerusakan hati pada hewan uji mencit .. 4.
4. Mencit adalah hewan yang digunakan dalam penelitian uji efekMencit adalah hewan yang digunakan dalam penelitian uji efek hepatoprotektor karena memiliki struktur tubuh yang mirip manusia. hepatoprotektor karena memiliki struktur tubuh yang mirip manusia.
G.
G. HipotesisHipotesis 1.
1. H0 : Ekstrak tanaman pare (H0 : Ekstrak tanaman pare ( Momordica charantia Momordica charantiaL.) tidak memilikiL.) tidak memiliki efek hepatoprotektor y
efek hepatoprotektor yang diinduksi ang diinduksi aspirin aspirin pada mencit.pada mencit. Konsentrasi Konsentrasi Ekstrak Buah Ekstrak Buah Pare Pare Efek Efek Hepatoprotektor Hepatoprotektor pada hewan uji pada hewan uji
mencit yang mencit yang diinduksi diinduksi aspirin aspirin
H1
H1 : Ekstrak tanaman : Ekstrak tanaman pare (pare ( Momordica charantia Momordica charantiaL.) memiliki efekL.) memiliki efek hepatoprotektor y
hepatoprotektor yang diinduksi ang diinduksi aspirin aspirin pada mencit.pada mencit. 2.
2. H0 : Ekstrak tanaman pare pada konsentrasi tertentu tidak memilikiH0 : Ekstrak tanaman pare pada konsentrasi tertentu tidak memiliki efek hepatoprotektor y
efek hepatoprotektor yang diinduksi ang diinduksi aspirin aspirin pada mencit.pada mencit. H1 : E
H1 : Ekstrak tanaman pare kstrak tanaman pare pada konsentrasi pada konsentrasi tertentu tertentu memiliki efekmemiliki efek hepatoprotektor y
hepatoprotektor yang diinduksi ang diinduksi aspirin aspirin pada mencit.pada mencit. H.
H. Prosedur PenelitianProsedur Penelitian 1.
1. Alat, Bahan dan Alat, Bahan dan Subjek PenelitianSubjek Penelitian Alat-alat yang
Alat-alat yang digunakan digunakan pada ppada penelitian ini enelitian ini adalahadalah rotary vacumrotary vacum evaporator
evaporator (Rotavapor, Buchi (Rotavapor, Buchi®®), batang pengaduk, gelas ukur), batang pengaduk, gelas ukur (pyrex®), gelas kimia, gunting bedah, kanula,
(pyrex®), gelas kimia, gunting bedah, kanula, hot platehot plate (Stuart®),(Stuart®), mortir dan stamper, papan bedah, pisau bedah, spoit, sentrifuge, mortir dan stamper, papan bedah, pisau bedah, spoit, sentrifuge, sendok tanduk, stopwach, timbangan analitik, timbangan digital.
sendok tanduk, stopwach, timbangan analitik, timbangan digital.
Bahan yang digunakan aquadest, aspirin, ekstrak pare, serbuk Bahan yang digunakan aquadest, aspirin, ekstrak pare, serbuk kurkumin, kain flanel, etanol, mencit, Na CMC.
kurkumin, kain flanel, etanol, mencit, Na CMC. 2.
2. Cara KerjaCara Kerja b.
b. Penyiapan sampelPenyiapan sampel Sampel y
Sampel yang ang digunakan digunakan dalam dalam penelitian ini penelitian ini adalah adalah buahbuah tumbuhan pare. Pada tahap awal, sampel buah dibersihkan tumbuhan pare. Pada tahap awal, sampel buah dibersihkan bersihkan
bersihkan kemudian kemudian dipotong dipotong hingga hingga berukuran berukuran kecil kecil dengandengan tujuan untuk memudahkan dalam proses pengeringan. Pengeringan tujuan untuk memudahkan dalam proses pengeringan. Pengeringan sampel dilakukan dengan cara diangin-anginkan arau pada suhu sampel dilakukan dengan cara diangin-anginkan arau pada suhu yang tidak terlalu tinggi agar komponen-komponen kimia dalam yang tidak terlalu tinggi agar komponen-komponen kimia dalam
sampel tidak mengalami kerusakan karena pada umumnya senyawa sampel tidak mengalami kerusakan karena pada umumnya senyawa bioaktif
bioaktif tidak tidak tahan tahan terhadap terhadap suhu suhu tinggi. tinggi. Pengeringan Pengeringan jugajuga dimaksudkan agar sebagian besar kandungan air dari tumbuhan dimaksudkan agar sebagian besar kandungan air dari tumbuhan dapat berkurang. Penghalusan dilakukan untuk mengubah ukuran dapat berkurang. Penghalusan dilakukan untuk mengubah ukuran sampel menjadi lebih kecil dengan luas permukaan yang lebih sampel menjadi lebih kecil dengan luas permukaan yang lebih besar untuk memaksimalkan kerja pelarut pada tahap maserasi besar untuk memaksimalkan kerja pelarut pada tahap maserasi c.
c. Prosedur pembuatan ekstrak buah pare dengan metodeProsedur pembuatan ekstrak buah pare dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%
maserasi menggunakan pelarut etanol 96% 1)
1) Ditimbang simplisia kering 2 kg kemudian dimasukkanDitimbang simplisia kering 2 kg kemudian dimasukkan kedalam wadah maserasi, lalu direndam dengan pelarut kedalam wadah maserasi, lalu direndam dengan pelarut etanol 96% (1:7,5) mL dan dibiarkan selama 5 hari sambil etanol 96% (1:7,5) mL dan dibiarkan selama 5 hari sambil berulang-ulang diaduk
berulang-ulang diaduk 2)
2) Setelah didiamkan kemudian ekstrak etanol buah pareSetelah didiamkan kemudian ekstrak etanol buah pare disaring dan diperas dimasukkan kembali kedalam botol disaring dan diperas dimasukkan kembali kedalam botol kemudian ditutup rapat dan didiamkan lagi selama 3 hari kemudian ditutup rapat dan didiamkan lagi selama 3 hari 3)
3) Dipisahkan endapan, lalu diuapkan dengan menggunakanDipisahkan endapan, lalu diuapkan dengan menggunakan rotavapor, kemudian ekstrak kental dimasukkan kedalam rotavapor, kemudian ekstrak kental dimasukkan kedalam botol dan dibuat ekstrak dengan
botol dan dibuat ekstrak dengan masing-masing konsentrasi.masing-masing konsentrasi. d.
d. Pembuatan Na CMC 0,5% 100 mLPembuatan Na CMC 0,5% 100 mL 1.
1. Ditimbang Na CMC sebanyak 0,5 % 100 mLDitimbang Na CMC sebanyak 0,5 % 100 mL 2.
2. Dilarutkan dengan sedikit air dan diaduk sampai mengentalDilarutkan dengan sedikit air dan diaduk sampai mengental diatas hot plate.