• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data yang diolah dan dianalisis dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif dianalisis untuk mengkaji aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan menganalisis kelayakan aspek finansial pengusahaan srikaya organik melalui kriteria kelayakan yaitu, Net Present Value (NPV),

Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), Payback Period

(PBP), dan analisis sensitivitas. Data kuantitatif akan diolah dengan Microsoft Excel 2007 dan kalkulator. Pemilihan program didasarkan pada alasan bahwa program tersebut merupakan program yang telah banyak dan mudah digunakan. Untuk data kualitatif diolah dan disajikan dalam bentuk narasi.

Tujuan utama dilakukan analisis kelayakan usaha srikaya organik adalah untuk menghindari kerugian investasi yang relatif besar dan untuk menghindari kerugian di masa yang akan datang. Analisis dilakukan terhadap aspek-aspek di dalam studi kelayakan usaha, yaitu:

1) Analisis Non Finansial a) Analisis Aspek Pasar

Analisis pada aspek pasar dilakukan secara kualitatif. Aspek komersial dari suatu proyek adalah rencana pemasaran output yang dihasilkan oleh proyek dan rencana penyediaan input yang dibutuhkan untuk kelangsungan dan pelaksanaan proyek (Gittinger 1986). Aspek pasar dikatakan layak jika potensi pasar srikaya organik dan pangsa pasar srikaya organik dinilai memadai untuk pemasaran produk, pasar input tersedia dalam jumlah yang cukup dan produk yang dimiliki memiliki daya saing atau keunggulan dibanding produk serupa yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.

b) Analisis Aspek Teknis

Menurut Gittiger (1986), analisis secara teknis berhubungan dengan

input proyek (penyediaan) dan output (produksi) berupa barang-barang nyata dan jasa-jasa. Analisis ini dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui apakah usaha srikaya organik dapat dilaksanakan secara teknis seperti lokasi usaha, skala usaha, teknis budidaya srikaya organik dan penanganan pascapanen. Aspek teknis berpengaruh sangat besar terhadap kelancaran proses produksi srikaya organik.

c) Analisis Aspek Manajemen

Analisis ini dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui apakah fungsi manajemen pada Wahana Cory dapat diterapkan dalam kegiatan operasional usaha srikaya organik. Usaha srikaya organik dikatakan

layak jika perusahaan Wahana Cory menggunakan sistem manajemen sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga dapat membantu tercapainya tujuan perusahaan dilihat dari struktur organisasi perusahaan, deskripsi pekerjaan, dan kebutuhan tenaga kerja.

d) Analisis Aspek Sosial

Penilaian aspek sosial diperlukan untuk mengkaji perluasan kesempatan kerja serta dampak proyek terhadap lingkungan sekitar karena pertimbangan ini berhubungan langsung dengan kelangsungan suatu usaha.

2) Analisis Finansial

Analisis ini dilakukan secara kuantitatif dan alat analisis yang digunakan untuk menguji kelayakan yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), Payback Period (PBP) dan tingkat sensitivitas atau Switching Value.

a) Net Present Value (NPV)

Analisis nilai bersih sekarang adalah salah satu dari alat analisis untuk menguji kelayakan dari suatu investasi. NPV usaha srikaya organik merupakan nilai sekarang (Present Value) dari selisih antara manfaat (benefit) dengan biaya (cost) pada tingkat diskonto tertentu. Rumus yang digunakan dalam perhitungan NPV adalah sebagai berikut :

Keterangan :

NPV = Nilai bersih sekarang (Rupiah)

Bt = Penerimaan (benefit) bruto usaha srikaya organik yang merupakan perkalian antara harga jual buah srikaya organik dengan jumlah buah srikaya organik yang dhasilkan pada tahun ke-t.

Ct = Biaya (cost) total bruto usaha srikaya organik pada tahun ke-t. Biaya ini terdiri dari biaya investasi dan biaya

operasional. Biaya investasi terdiri dari biaya lahan, biaya bibit tanaman srikaya dan biaya peralatan pendukung. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap (gaji tetap, pembayaran listrik, air dan telepon, transportasi, serta PBB), dan biaya variabel (biaya pupuk organik, pestisida alami, dan label).

i = Tingkat suku bunga yang berlaku (%)

n = Umur ekonomis proyek usaha srikaya organik yang

didasarkan pada umur ekonomis tanaman srikaya yaitu selama 12 tahun

t = Tahun

Penilaian kelayakan finansial NPV terbagi atas :

1. NPV > 0, berarti secara finansial usaha srikaya organik layak dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya.

2. NPV = 0, berarti secara finansial usaha srikaya organik sulit dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh diperlukan untuk menutupi biaya yang dikeluarkan.

3. NPV < 0, berarti secara finansial usaha srikaya organik tidak layak untuk dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan.

b) Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return merupakan tingkat pengembalian yang dapat dibayar atas sumber-sumber yang digunakan untuk menutupi pengeluaran investasi dan operasional selama umur usaha srikaya organik. Nilai IRR diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

NPV1 = Nilai bersih sekarang yang bernilai positif (Rupiah)

NPV2 = Nilai bersih sekarang yang bernilai negatif (Rupiah)

i1 = Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV positif (%)

i2 = Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV negatif (%)

Penilaian kelayakan finansial berdasarkan IRR yaitu :

1. IRR > tingkat suku bunga yang berlaku, berarti investasi layak untuk dilaksanakan.

2. IRR = tingkat suku bunga yag berlaku, berarti investasi tidak menguntungkan dan juga tidak merugikan.

3. IRR < tingkat suku bunga yang berlaku, berarti investasi tidak layak untuk dilaksanakan.

c) Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)

Net Benefit-Cost Ratio merupakan perbandingan antara nilai sekarang dari net benefit yang positif dengan net benefit yang negatif. Rumus yang digunakan dalam perhitungan Net B/C adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Bt = Penerimaan (benefit) bruto usaha srikaya organik yang diterima pada tahun ke-t

Ct = Biaya (cost) bruto usaha srikaya organik yang dikeluarkan pada tahun ke-t

i = Tingkat suku bunga yang berlaku n = Umur ekonomis usaha srikaya organik

t = Tahun

1. Net B/C > 1, maka usaha srikaya organik layak atau menguntungkan.

2. Net B/C = 1, maka usaha srikaya organik tidak untung ataupun rugi.

3. Net B/C < 1, maka usaha srikaya organik tidak layak atau tidak menguntungkan.

d) Payback Period (PBP)

Payback Period atau periode pengembalian kembali merupakan metode yang mengukur periode jangka waktu atau jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal (investasi). Rumus yang digunakan dalam perhitungan Payback Period adalah sebagai berikut :

Keterangan :

I = Besarnya investasi yang diperlukan

Ab = Benefit bersih yang dapat diperoleh setiap tahun e) Analisis Switching Value

Analisis Switching Value dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perubahan pada tingkat manfaat dan biaya dapat terjadi, sehingga masih memenuhi kriteria minimum kelayakan investasi. Pada proyek di bidang pertanian terdapat beberapa masalah utama yang mengakibatkan proyek sensitif terhadap perubahan, yaitu perubahan harga jual, kenaikan biaya, dan perubahan volume produksi. Analisis

Switching Value dalam penelitian ini dilakukan menggunakan parameter penurunan jumlah produksi srikaya organik karena dipengaruhi teknik budidaya dan kondisi lingkungan serta peningkatan biaya operasional yang dapat mempengaruhi penerimaan perusahaan.

Dokumen terkait