• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pengolahan Data

Metode PHA digunakan sebagai alat analisis untuk mendapatkan hasil yang tepat dan akurat mengenai prioritas promosi bagi perusahaan. Metode PHA merupakan suatu metode pengambilan keputusan berdasarkan penilaian dan pertimbangan yang logis dan sistematis. Selain itu, PHA memiliki aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kualitatif digunakan untuk mendefinisikan persoalan dan menyusun hirarki preferensi.

PHA memasukkan pertimbangan-pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis, serta memberikan kerangka yang memungkinkan pemakainya utuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan yang kompleks dengan jalan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan. PHA menunjukkan bagaimana menghubungkan elemen-elemen dari satu bagian masalah dengan elemen-elemen dari bagian lain untuk memperoleh hasil gabungan.

Tahapan kerja pengolahan data dengan menggunakan metode PHA terdiri dari delapan langkah kerja utama (Saaty, 1993), antara lain :

1. Mendefinisikan permasalahan dan merinci pemecahan permasalahan yang diinginkan.

Permasalahan yang ada harus didefinisikan dengan jelas agar pemilihan fokus dan elemen-elemen pada tingkat dibawahnya dapat dirumuskan dengan baik. Dalam menjawab permasalahan maka dibuat dua hirarki untuk memudahkan proses pengolahan data dan interpretasi hasil olahan data. Tidak ada prosedur yang pasti komponen-komponen sistem, seperti tujuan, kriteria dan aktivitas- aktivitas yang akan dilibatkan dalam suatu sistem hirarki.

2. Membuat struktur hirarki dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh. Hirarki merupakan abstraksi struktur suatu sistem yang mempelajari interaksi antar komponen dan dampaknya terhadap sistem. Abstraksi ini mempunyai bentuk yang saling berkaitan, tersusun dari sasaran utama, sub-sub sistem tujuan dan akhirnya ke alternatif, pilihan atau skenario.

Pada struktur hirarki strategi promosi di restoran Gurih 7 terdapat dasar pemilihan (DP) pada tingkat 2, kendala (K) dan pendukung (P) pada tingkat 3, dan alternatif strategi promosi (A) pada tingkat 4, sedangkan pada struktur hirarki faktor-faktor penyusun strategi promosi restoran Gurih 7, tersusun beberapa tingkatan, yaitu tujuan promosi (TP) pada tingkat 2, faktor penyusun (FP) pada tingkat 3, dan sub faktor penyusun (SF) pada tingkat 4. Kedua hirarki dapat dilihat pada Gambar 2.

Tingkat 1 : Fokus

Tingkat 2 :

Kriteria Memilih Strategi

Tingkat 3 : Sub Kriteria

Tingkat 4 : Alternatif Stategi Promosi

Gambar 2. Struktur Hirarki Strategi Promosi Restoran Gurih 7 Keterangan :

F : Menetapkan Strategi promosi Restoran Gurih 7

DP : Dasar pemilihan strategi promosi Restoran Gurih 7

KP : Kendala dan pendukung strategi promosi Restoran Gurih 7 Menetapkan Strategi Promosi Restoran Gurih 7

(F)

DP1 DPn

K1 Kn P3 Pn

3. Menyusun matriks banding berpasangan

Matriks banding berpasangan adalah matriks yang mempertimbangkan bobot unsur dalam suatu hirarki dengan unsur-unsur dalam hirarki di atasnya. Matriks ini disusun sesuai dengan tujuan penelitian dan struktur hirarki analisa. Matriks ini dimulai dari puncak hirarki untuk fokus identifikasi permasalahan sebagai dasar melakukan perbandingan berpasangan antar variabel yang terkait yang ada di bawahnya.

4. Mengumpulkan semua pertimbangan yang dilakukan dari hasil perbandingan yang diperoleh pada langkah 3.

Tabel 6. Nilai Skala Banding Berpasangan

Intensitas

pentingnya Definisi Penjelasan

1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen menyumbang sama besar pada sifat itu 3 Elemen yang satu sedikit lebih

penting daripada yang lainnya

Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas elemen lainnya

5 Elemen yang satu sangat penting daripada elemen yang lainnya

Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen lainnya 7 Satu elemen lebih jelas lebih

penting daripada elemen lainnya

Satu elemen yang kuat disokong dan dominasinya 9 Satu elemen mutlak lebih penting

daripada elemen yang lainnya

Bukti yang menyokong elemen yang satu atas lainnya memiliki tingkat yang mungkin menguatkan 2,4,6,8 Nilai-nilai diantara dua

pertimbangan yang berdekatan

Kompromi diperlukan diantara dua pertimbangan Kebalikannya Jika untuk aktifitas I mendapatkan satu angka bila dibandingkan

dengan aktifitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i.

Sumber: Saaty,1993

Setelah matriks perbandingan berpasangan antar elemen dibuat, dilakukan perbandingan berpasangan antar setiap elemen pada kolom ke-i dengan setiap

elemen tersebut dilakukan dengan pernyataan “seberapa kuat elemen baris ke-i didominasi atau dipengaruhi, dipenuhi atau diuntungkan oleh fokus di puncak hirarki, dibandingkan dengan kolom ke-j?”. Apabila elemen-elemen yang diperbandingkan merupakan suatu peluang atau waktu, maka pertanyaanya adalah seberapa lebih mungkin suatu elemen baris ke-i dibandingkan dengan elemen kolom ke-j sehubungan dengan elemen di puncak hirarki. Untuk menganalisis matriks berpasangan, digunakan skala banding yang tertera pada Tabel 4. Angka- angka yang tertera menggambarkan relatif pentingnya suatu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya.

5. Memasukkan nilai kebalikan beserta bilangan 1 sepanjang diagonal utama. Angka 1 sampai 9 digunakan bila F1 lebih mendominasi atau mempengaruhi sifat fokus puncak hirarki (X) dibandingkan dengan Fj, sedangkan bila Fi kurang mendominasi atau kurang mempengaruhi sifat X dibandingkan dengan Fj maka digunakan angka kebalikannya. Matriks di bawah garis diagonal utama diisi dengan nilai kebalikannya. Contoh: bila F12 memiliki nilai 3, maka nilai elemen F21 adalah 1/3.

6. Melaksanakan langkah 3, 4 dan 5 untuk semua tingkat dan gugusan dalam hirarki tersebut.

Matriks perbandingan dalam metode PHA dibedakan menjadi: (1) Matriks Pendapat Individu (MPI), (2) Matriks Pendapat Gabungan (MPG). Matriks MPI adalah matriks hasil pembandingan yang dilakukan individu. MPI memiliki elemen yang disimbolkan dengan aij yaitu elemen matriks pada baris ke-I dan kolom ke-j. Matriks Pendapat Individu dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 7. Matriks Pendapat Individu

X A1 A2 A3 … An

A1 A11 A21 A31 … A1n

A2 A21 A22 A32 … A2n

A3 A31 A32 A33 … A3n

… … … …

An An1 An2 An3 … Ann

MPG adalah susunan matriks baru dengan elemen (gij) berasal dari rata- rata geometrik pendapat individu-individu yang Consistensi Rasionya lebih kecil atau sama dengan 10 persen dan setiap elemen pada baris dan kolom sama dari MPI yang baru dengan MPI yang lain tidak terjadi konflik. MPG dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 8. Matriks Pendapat Gabungan

X G1 G2 G3 … Gn G1 G11 G21 G31 … G1n G2 G21 G22 G32 … G2n G3 G31 G32 G33 … G3n … … … … Gn Gn1 Gn2 Gn3 … Gnn Sumber: Saaty, 1993

7. Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan vektor-vektor prioritas. Menggunakan komposisi secara hirarki untuk membobotkan vektor-vektor prioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria dan menjumlahkan semua nilai prioritas terbobot yang bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawah berikutnya dan seterusnya. Pengolahan matriks pendapat terdiri dari dua tahap, yaitu: (1) Pengolahan horizontal dan (2) Pengolahan vertikal. Kedua jenis pengolahan tersebut dilakukan untuk MPI dan MPG diolah secara horizontal, dimana MPI dan MPG diolah secara horizontal, dimana MPI dan MPG harus memenuhi persyaratan Consistensi Ratio Tinggi.

a. Pengolahan horizontal terdiri dari tiga bagian, yaitu penentuan vektor prioritas (Vektor Eigen), uji konsistensi dan revisi MPI dan MPG yang memiliki rasio inkonsistensi tinggi.

Perkalian baris (Z) atau Vektor Eigen (VE) dengan rumus: Zi = n n k aij

=1 (i,j = 1,2,...,n)

VPi =

= = = n i n n k n n k aij aij 1 1 1 VP = (VPi), untuk i = 1,2,3,...,n

Perhitungan nilai Eigen Maks (λmaks), dengan rumus: VA = (aij) x VP dengan VA = (VAi)

VB =

VPi VA

dengan VB = (VBi)

Perhitungan Consistensi Indeks (CI), dengan rumus : CI = 1 − − n n maks λ

Perhitungan Consistensi Rasio (CR), dengan rumus: CR =

RI CI

RI = Indeks acak (Random Indeks)

Menurut Saaty dari matriks berorde 1 sampai dengan 15 yang menggunakan sampel berukuran 100 (Tabel 6).

Nilai Consistensi Ratio (CR) yang lebih kecil atau sama dengan 10 persen merupakan nilai yang mempunyai tingkat inkonsistensi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan, karena CR merupakan tolak ukur bagi konsistensi atau tidaknya suatu hasil perbandingan dalam suatu matriks pendapat.

Tabel 9. Nilai Indeks Acak

Orde (n) Indeks Acak (RI) Orde (n) Indeks Acak (RI)

1 0,00 8 1,41 2 0,00 9 1,45 3 0,58 10 1,49 4 0,90 11 1,51 5 1,12 12 1,48 6 1,24 13 1,56 7 1,32 14 1,57

b. Pengolahan vertikal merupakan pengolahan lanjut setelah MPI dan MPG diolah secara horizontal. Pengolahan ini bertujuan untuk mendapatkan

suatu prioritas pengaruh setiap elemen pada tingkat tertentu dalam suatu tingkat hirarki terhadap fokus atau tujuan utamanya. Prioritas-prioritas yang diperoleh dalam pengolahan horizontal sebelumnya disebut prioritas lokal, karena hanya berkenan dengan sebuah kriteria pembanding yang merupakan anggota elemen-elemen tingkat di atasnya. Hasil akhir pengolahan vertikal adalah mendapatkan suatu bobot prioritas setiap elemen pada tingkat dalam suatu hirarki terhadap sasarannya.

Apabila CVij didefinisikan sebagai nilai prioritas pengaruh elemen ke-j pada tingkat ke-I terhadap sasaran utama maka :

CVij=∑CHij (t, i-1) x (VWt(i-1)) Untuk; i=1,2,3,…,n

j =1,2,3,…,n t =1,2,3,…,n

Dimana: CHij (t, i-1) = nilai prioritas pengaruh elemen ke-I terhadap elemen ke-t pada tingkat diatasnya (i-1), yang diperoleh dari hasil pengolahan horizontal.

(VWt (i-1)) = prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat ke-(i-1) terhadap sasaran utama yang diperoleh dari hasil perhitungan horizontal. P= Jumlah tingkat hirarki keputusan

r= jumlah elemen yang ada pada tingkat ke-i s= jumlah elemen yang ada pada tingkat ke-(i-1)

8. Mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hirarki

Langkah ini dilakukan dengan mengkalikan setiap indeks konsistensi dengan prioritas-prioritas kriteria yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan

Consistensi Indeks Acak, yang sesuai dengan dimensi masing-masing matriks. Untuk memperoleh hasil yang baik, Consistensi Ratio harus bernilai kurang dari atau sama dengan 10 persen. Consistensi Ratio diperoleh setelah matriks diolah secara horizontal dengan menggunakan software Expert Choice 2000. Jika

ditinjau kembali dan diperbaiki, antara lain dengan memperbaiki cara menggunakan pertanyaan ketika melakukan pengisian ulang kuesioner dan mengarahkan responden yang mengisi kuesioner.

V GAMBARAN UMUM RESTORAN GURIH 7

5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Gurih 7

Retoran Gurih 7 merupakan salah satu restoran sunda yang terdapat di Kota Bogor, yang terletak di Jalan Padjajaran No 102 Bogor. Pada awalnya restoran ini merupakan restoran yang didirikan atas kerja sama dengan dua pihak dengan nama Ponyo 7. Kerjasama dengan pihak pemilik lokasi dan pihak pengelola dengan perjanjian selama 10 tahun terhitung tanggal 08 november 1992. Setelah perjanjian berakhir, pemilik restoran tidak melanjutkan kembali kerjasama dan memutuskan untuk membuka restoran baru di lokasi tersebut. Pada akhir tahun 2002 berdiri restoran Gurih 7 dengan kepemilikan tunggal dan dioperasikan pada awal tahun 2003.

Restoran Gurih 7 yang saat ini telah beroperasi selama enam tahun merupakan restoran jenis etnik, hal ini terlihat dari menu yang ditawarkan, suasana, dekorasi yang didesain sehingga tercipta keadaan seperti di pedesaan. Nuansa sunda yang cukup kental terlihat dengan adanya saung atau bale-bale dari bambu dan kolam ikan di bawahnya.

Restoran Gurih 7 memiliki seratus menu untuk makanan dan enam puluh jenis minuman. Menu yang menjadi andalan di Restoran Gurih 7 adalah gurame bakar, hal ini karena gurame bakar Gurih 7 memiliki cita rasa yang berbeda dari restoran lainnya. Pilihan menu andalan berdasarkan banyaknya pengunjung yang memesan menu tersebut. Restoran ini terbagi menjadi dua bagian yaitu saung dan meja yang terdiri dari 48 saung dan 20 meja. Pada awal tahun 2008 restoran ini menambah fasilitas live music untuk menemani pengunjung atau konsumen yang datang.

5.2 Struktur Organisasi

Restoran Gurih 7 dimiliki oleh Bapak Herdinanto dan dipimpin oleh direktur utama yang bernama Lina Agustyani. Seorang pimpinan dibantu oleh manajer operasional yang memiliki tugas mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan di restoran Gurih 7. Manajer operasional dibantu oleh staf yang menangani bagian keuangan. Kegiatan operasional restoran dilakukan oleh dua

staf yang berbeda yaitu staf opersional dapur dan staf operasional non dapur. Staf operasional dapur terdiri dari 31 orang dan memiliki tugas yaitu meliputi bagian memasak dan menyiapkan bahan sayuran dan lauk untuk keperluan satu hari. staf operasional non dapur terdiri dari 17 orang dan bertugas meliputi bagian kasir,

waiters dan cleaning service. Restoran Gurih 7 melakukan rapat dalam waktu satu bulan sekali yang tujuannya mengevaluasi seluruh kegiatan yang terjadi dalam satu bulan. Apabila terjadi masalah yang harus segera diselesaikan maka pihak manager langsung mengadakan evaluasi yang tujuannya agar perusahaan dapat segera mencari cara penyelesaiannya.Struktur Organisasi dapat dilihat pada lampiran 1.

Restoran Gurih 7 memiliki 50 karyawan yang terdiri dari 46 orang pria dan empat wanita. Jadwal operasi restoran yaitu mulai pukul 10.00 – 21.00 WIB setiap harinya. Restoran Gurih 7 memberlakukan sistem shift bagi para karyawannya, yang terbagi menjadi tiga shfit. Pembagian shift dibedakan antara karyawan operasional dapur dan non dapur. Untuk karyawan operasional dapur

shift pertama dimulai pukul 07.00 WIB dan pulang pada pukul 15.00 WIB. Untuk karyawan operasional non dapur shift pertama dimulai pada pukul 08.00 WIB dan pulang pada pukul 16.00 Wib. Sedangkan shift kedua untuk karyawan operasional dapur dan non dapur dimulai pada pukul 12.00 WIB dan pulang pada pukul 21.00 WIB sesuai dengan jadwal tutup restoran. Restoran Gurih 7 memberlakukan middle shift bagi seluruh karyawan pada pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 19.00 WIB.

Tabel 10. Data Karyawan

Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Pendidikan

Manager Operasional 1 Sarjana

Keuangan 2 Diploma

Kasir 4 SMU/SMK

Koki 6 Sekolah masak

Beverage 14 SMU

Waiters 17 SMU

Satpam 5 SMU

Fasilitas yang dimiliki oleh Restoran Gurih 7 diantaranya yaitu mushola bagi pelanggan yang muslim, adanya live music yang diadakan setiap malam, dua jenis tempat makan yang terdiri dari bale-bale untuk lesehan dan meja kursi bagi mereka yang ingin mengadakan acara formal dan area parkir yang memuat kurang lebih 30 mobil. Adapun klasifikasi tamu yang datang ke Restoran Gurih 7 sangat beragam diantaranya yaitu keluarga, rombongan karyawan baik dari instansi pemerintah maupun swasta, rombongan wisatawan yang berkunjung ke kota Bogor dan anak muda kota Bogor.

Tingkat kunjungan ke Restoran Gurih 7 lebih besar pada saat akhir pekan yaitu terjadi peningkatan sekitar 20-70 persen dari hari biasa. Hari Senin sampai Jumat pengunjung yang datang yaitu 170-250 orang, sedangkan pada akhir pekan maupun hari libur nasional jumlah pengunjung yang datang yaitu 400-600 orang. Menu yang paling sering dipesan oleh konsumen yaitu ikan gurame bakar, nasi liwet, nasi tutug oncom dan cah kangkung. Sedangkan minuman yang lebih banyak dipesan oleh konsumen yaitu es kelapa muda dan aneka juice. Kunjungan konsumen semakin meningkat pada saat liburan nasional, pengunjung yang datang yaitu masyarakat yang sedang berlibur ke kota Bogor dan rombongan wisatawan dari luar kota, peningkatan kunjungan ini menyebabkan lapangan parkir tidak mencukupi sehingga mobil-mobil sampai ke luar Restoran Gurih 7.

5.3 Strategi Promosi

Bentuk-bentuk promosi yang dijalankan oleh Restoran Gurih 7 Bogor diantaranya sebagai berikut :

1. Periklanan

a. Penyebaran brosur

Bentuk promosi berupa brosur dilakukan pada awal pendirian Restoran Gurih 7. Kegiatan ini dilakukan selama satu hari sampai brosur tersebut habis dan disebar di pintu tol Baranang Siang yang bekerja sama dengan pihak Jasa Marga. Brosur pada saat pertama kali dilakukan disebar sebanyak 3000 lembar.

b. Papan Reklame

Papan reklame Restoran Gurih 7 dipasang di depan Restoran Gurih 7 yang berukuran 1 m x 1,5 m. Papan ini menunjukkan fasilitas yang ada di Restoran Gurih 7 dan gambar saung atau bale-bale yang terdapat di Restoran Gurih 7.

c. Spanduk

Restoran Gurih 7 memiliki sapnduk yang dipasang di tempat strategis yaitu di jalan Padjajaran dan Baranang Siang yang tujuannya agar masyarakat yang lewat dapat melihat dan memiliki niat untuk datang ke Restoran Gurih 7

d. Iklan radio lokal (RRI)

Iklan di radio lokal dilakukan apabila Restoran Gurih 7 memiliki menu baru yang tujuannya untuk memberi tahu kepada masyarakat luas mengenai menu yang ada di Restoran Gurih 7. Radio Republik Indonesia merupakan satu-satunya stasiun radio yang pernah memberitakan Restoran Gurih 7.

e. Iklan media cetak

Iklan melalui media cetak yaitu tujuannya meliput menu yang ada di Restoran Gurih 7. Sampai saat ini media cetak yang pernah meliput di Restoran Gurih 7 yaitu koran Seputar Indonesia yaitu pada tahun 2007, koran Kompas yaitu pada akhir tahun 2007 dan koran Radar Bogor yaitu pada tahun 2006.

f. Iklan televisi

Stasiun televisi yang pernah bekerjasama dengan Restoran Gurih 7 yaitu Trans TV yaitu dengan tayang wisata kuliner yaitu pada awal tahun 2008. Tayangan lainnya yaitu dengan menjadi fasilitator sebagai tempat syuting dan liputan mengenai menu yang ada di Restoran Gurih 7.

2. Promosi Penjualan a. Discount

Potongan harga yang diberikan merupakan salah satu bentuk promosi yang terdapat di Restoran Gurih 7 tujuannya untuk memberikan insentif kepada pelanggan tetap. Selain itu, promosi ini juga memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen dan dapat mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Kegiatan promosi ini diberikan kepada pengunjung rombongan lebih dari 40 orang, dan kegiatan ini masih berlangsung hingga saat ini.

b. Voucher

Kegiatan promosi ini merupakan bentuk promosi yang bertujuan untuk menciptakan pembelian ulang. Voucher diberikan apabila pelanggan membeli lebih dari 200.000 rupiah, dari kegiatan promosi yaitu dengan pemberian vocher

ini banyak konsumen yang melakukan promosi dari mulut ke mulut sehingga kegiatan menjadi efektif dan efisien bagi Restoran Gurih 7.

VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Evaluasi Kegiatan Promosi Restoran Gurih 7 6.1.1. Kegiatan Promosi Restoran Gurih 7

Restoran Gurih 7 merupakan restoran yang menyajikan masakan khas sunda. Dalam upaya memasarkan produknya kepada masyarakat luas Restoran Gurih 7 perlu mengetahui cara menginformasikan produknya dengan tepat. Salah satu cara efektif yang dapat dilakukan yaitu dengan mengkomunikasikan produk melalui kegiatan promosi. Kegiatan promosi merupakan salah satu bagian dalam pemasaran yang diharapkan dapat memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Restoran Gurih 7 yaitu melalui periklanan dan promosi penjualan. Berikut ini merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Restoran Gurih 7.

6.1.1.1. Periklanan

Restoran Gurih 7 melakukan kegiatan periklanan melalui brosur, spanduk, media cetak dan media elektronik. Kegiatan periklanan melalui media cetak seperti pada koran lokal maupun nasional yaitu koran Radar Bogor, Seputar Indonesia (Sindo) dan koran Kompas. Kegiatan ini berupa liputan mengenai masakan yang disajikan oleh Restoran Gurih 7. Sedangkan melalui media elektronik dan radio, Restoran Gurih 7 dijadikan sebagai tempat untuk shooting

baik sebagai fasilitator maupun liputan wisata kuliner di salah satu televisi swasta nasional dan kerjasama yang dilakukan dengan radio lokal tujuannya yaitu untuk menginformasikan menu-menu baru yang terdapat di Restoran Gurih 7.

Adapun kegiatan promosi lainnya yaitu berupa penyebaran brosur di tempat tertentu dan pemasangan spanduk di tempat strategis bertujuan untuk memudahkan masyarakat mengetahui menu dan lokasi Restoran Gurih 7. Kegiatan promosi oleh Restoran Gurih 7 ini dilakukan pada saat Reetoran Gurih 7 memiliki menu baru dan lokasi usaha yang tujuannya untuk menginformasikan produknya kepada masyarakat luas.

6.1.1.2. Promosi Penjualan

Promosi penjualan yang dilakukan oleh Restoran Gurih 7 yaitu dengan memberikan potongan harga apabila konsumen memesan menu tertentu, yang biasanya pada paket makanan yang di dalamnya terdapat beberapa menu (lampiran 2). Promosi lainnya yaitu dengan memberikan voucher bagi pelanggan yang membeli lebih dari dua ratus ribu rupiah, selain itu voucher juga diberikan apabila dalam satu rombongan terdapat lebih dari 20 orang, maka restoran Gurih 7 memberikan potongan harga. Tujuan dari kegiatan ini yaitu agar terciptanya pembelian berulang.

6.1.2. Evaluasi Kegiatan Promosi Restoran Gurih 7

Evaluasi kegiatan promosi ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan dari alat yang digunakan oleh Restoran Gurih 7. Kegiatan promosi ini untuk mengetahui seberapa besar peran dan tanggapan dari masyarakat setelah adanya promosi yang telah dilakukan. Untuk mengevaluasi kegiatan promosi yang telah dilakukan maka dilakukan wawancara dengan pihak perusahaan .

6.1.2.1. Evaluasi Kegiatan Periklanan

Kegiatan Periklanan yang dilakukan Restoran Gurih 7 berupa liputan mengenai masakan di beberapa Koran lokal dan nasional seperti Koran Radar Bogor, Seputar Indonesia dan Kompas. Tentunya keunggulan dari kegiatan ini adalah penerimaan luas, tingkat kepercayaan tinggi, jangkauan pasar yang luas dan bersifat fleksibel. Dampak yang dihasilkan dari liputan ini adalah kunjungan konsumen yang datang bertambah kurang lebih 10 persen dari sebelum adanya kegiatan ini dan ini terlihat dari volume penjualan yang semakin meningkat.

Kegiatan periklanan melalui media elektronik seperti televisi yaitu sebagai fasilitator untuk dijadikan tempat shooting acara tata boga dan sinetron dan dijadikan tempat kunjungan acara kuliner. Dari acara yang ditayangkan di televisi ini berdampak cukup besar bagi Restoran Gurih 7 yaitu ramainya pengunjung di akhir pekan. Terlihat pada jumlah kunjungan yang datang ke Restoran Gurih 7, pada hari biasa jumlah kunjungan yang datang kurang lebih 125-200 orang sedangkan pada akhir pekan jumlah kunjungan mencapai 400 orang.

Keunggulan dari tayangan di televisi ini menurut Kotler (2005) yaitu menggabungkan gambar, suara dan gerakan, merangsang indera, perhatian tinggi dan jangkauan tinggi. Hal ini ditunjukkan juga dengan volume penjualan yang meningkat setelah adanya tayangan ini.

Promosi melalui media radio dilakukan oleh Restoran Gurih 7 yaitu untuk menjangkau konsumen yang sedang melakukan perjalanan di kendaraan maupun bagi para pendengar. Promosi melalui radio bertujuan agar sampai ke telinga pendengar dan ada keinginan untuk mencoba. Dari kegiatan promosi melalui radio RRI berdampak pada peningkatan penjualan restoran karena kegiatan ini sampai pada sasarannya. Setelah promosi ini berlangsung banyak pengunjung yang datang dari instansi-instansi untuk mengadakan meeting atau rapat di tempat ini sekaligus mencoba menu-menu baru yang ditawarkan.

Pemasangan spanduk yang dilakukan oleh perusahaan tujuannya sama dengan promosi melalui radio yaitu untuk menginformasikan menu-menu baru serta menunjukkan lokasi Restoran Gurih 7. Selain itu, Restoran Gurih 7 terdapat fasilitas live music yang bertujuan untuk menghibur para pengunjung yang datang pada saat malam hari. Pemasangan spanduk dilakukan selama tiga bulan dalam satu tahun dan dampak dari pemasangan spanduk tersebut adalah banyak

Dokumen terkait