• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis dan Sumber Data

4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan secara kuantitatif yaitu data yang diperoleh secara manual kemudian dikelompokkan berdasarkan aktivitas-aktivitas dan dimasukkan kedalam program linier. Dalam program linier memperhatikan penggunaan atau alokasi yang efisien dari sumberdaya-sumberdaya yang terbatas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Program ini memiliki sejumlah solusi untuk memenuhi kondisi-kondisi dasar dari setiap masalah. Suatu solusi yang memuaskan semua kondisi maslah yang dihadapi dari tujuan yang telah ditetapakan dinamakan solusi optimum. Pernyataan di atas dapat dituliskan secara sederhana dengan bantuan persamaan matematis sebagai berikut :

a. Fungsi tujuan :

Maksimumkan Z = C1X1 + C2X2 + ...+ CnXn - D1X1 - D2X2 - ...- DnXn

Z : Keuntungan total maksimum yang diterima oleh peternak mitra CV. Janu Putro dari hasil optimalisasi alokasi dan penggunaan input-input produksi ayam pedaging di sembilan belas peternak selama satu tahun (2005-2006) (Rp/tahun)

C : Rata-rata penerimaan per ayam pedaging di masing-masing peternak ayam pedaging ke-n selama satu tahun (2005-2006) (Rp/tahun)

Xn : Jumlah output utama (ayam pedaging siap potong) yang dihasilkan pada setiap peternak ayam pedaging ke-n selama satu tahun (2005-2006) (Rp/tahun)

Dn : Rata-rata biaya per ayam pedaging yang dikeluarkan di masing- masing peternak ayam pedaging ke-n selama satu tahun (2005- 2006) (Rp/tahun)

n (1,2,..19) : Jumlah peternak mitra CV. Janu Putro ayam pedaging mulai dari peternak yang pertama sampai peternak yang ke sembilan belas

Keuntungan dihitung dengan cara mengurangkan biaya produksi terhadap penerimaan di setiap peternak, kemudian hasil pengurangan tersebut dibagi dengan jumlah output utama yaitu ayam pedaging siap potong.

Secara matematis keuntungan per ekor tersebut dihitung dengan rumus sebagai berikut : p /ekor =

Total

Output

Total

Biaya

-

Total

Penerimaan

dimana :

p /ekor : Keuntungan per ekor ayam pedaging di setiap peternak ayam pedaging yang terdapat pada peternak mitra CV. Janu Putro selama tahun 2005-3005(Rp/tahun)

.

Penerimaan Total : Penerimaan peternak mitra CV. Janu Putro dari masing- masing peternak ayam pedaging selama tahun 2005-2006 (Rp/tahun/lokasi kandang).

Biaya Total : Biaya produksi yang dikeluarkan oleh peternak mitra CV. Janu Putro dari masing-masing peternak ayam pedaging selama tahun 2005-2006 (Rp/tahun/peternak).

Output Total : Jumlah output utama (ayam pedaging siap potong) dan output sampingan yang dihasilkan oleh setiap peternak ayam pedaging selama tahun 2005-2006 (ekor/tahun/peternak).

Penerimaan Peternak

Penerimaan peternak mitra CV. Janu Putro merupakan penjumlahan dari penerimaan output utama dan output sampingan. Penerimaan untuk setiap output merupakan hasil kali harga masing-masing output dengan masing-masing jumlah output tersebut. Secara matemetis dapat ditulis sebagai berikut :

Penerimaan Total = ? Pi1 Qi1 + ? Ri1 Si1 dimana :

Penerimaan : Penerimaan yang diterima oleh peternak mitra CV. Janu Putro dari masing-masing peternak ayam pedaging selama tahun 2005-2006 (Rp/satu tahun/peternak).

Pi1 : Rata-rata harga jual output (ayam pedaging siap potong) per kg pada masing-masing peternak ayam pedaging selama tahun 2005-2006 (Rp/ekor).

Qi1 : Jumlah output utama (ayam pedaging siap potong) yang dihasilkan oleh masing-masing peternak ayam pedaging (ekor/tahun/peternak).

Ri1 : Rata-rata harga jual output sampingan (kotoran ayam) per kg pada masing-masing peternak ayam pedaging selama tahun 2005-2006 (Rp/ekor).

Qi1 : Jumlah output sampingan (kotoran ayam) yang dihasilkan oleh masing-masing peternak ayam pedaging (Karung/tahun/peternak).

Biaya Produksi

Biaya produksi adalah besarnya biaya yang dikeluarkan oleh peternak mitra CV. Janu Putro untuk penggunaan input-input produksi ayam pedaging di setiap peternakan budidaya ayam pedaging selama periode 2005-2006. Biaya produksi terbagi atas biaya tetap dan biaya variabel.

• Biaya tetap terdiri dari biaya tenaga kerja, penyusutan kandang, peralatan pakan dan minum, pemanas, pembatas, drum, peralatan kebersihan serta penyusutan timbangan yang digunakan selama tahun 2005-2006.

• Biaya variabel yang dihitung meliputi biaya DOC, biaya pakan, biaya listrik dan air, biaya obat-obatan, biaya penggunaan sekam, biaya pengapuran kandang, biaya pemakaian minyak tanah

Perhitungan dari setiap biaya produksi di setiap peternakan yang terdapat pada perusahaan CV. Janu Putro tersebut adalah sebagai berikut :

Biaya Total = Biaya Tetap Totali + Biaya Variabel Totali dimana :

Biaya Total : Biaya total produksi yang dikeluarkan oleh peternak mitra CV. Janu Putro untuk masing-masing peternak ayam pedaging selama tahun 2005-2006 (Rp/tahun/peternak).

Biaya Tetap Totali : Biaya tetap yang dikeluarkan oleh peternak mitra CV. Janu Putro untuk masing-masing peternak ayam pedaging selama tahun 2005-2006 (Rp/tahun/peternak).

Biaya Variabel Totali : Biaya Variabel yang dikeluarkan oleh peternak mitra CV. Janu Putro untuk masing-masing peternak ayam pedaging selama tahun 2005-2006 (Rp/tahun/peternak).

Tahap ketiga dari optimalisasi ini adalah penentuan fungsi pembatas atau kendala. Kendala yang digunakan dalam penyelesaian optimalisasi ini meliputi seluruh biaya untuk setiap penggunaan input produksi ayam ras pedaging di masing-masing farm seperti yang ada dalam model penelitian.

Selanjutnya perhitungan dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan program Linier Interactive Discrete Optimizer (LINDO). Program LINDO ini biasa digunakan untuk penyelesaian masalah yang sering muncul pada empat fungsi manajemen yaitu pemasaran, produksi, keuangan, dan personalia. b. Kendala : a11x1 = B1 a119x19 = B19 a21x1 = B2 a219x19 = B219 a31x1 = B3 a319x19 = B19

a41x1 = B4 a419x19 = B419 a51x1 = B5 a519x19 = B519 a61x1 = B6 a619x19 = B619 x1 = B7 x19 = B719 syarat : Xn = 0

a11...a119 : Koefisien penggunaan DOCper ekor ayam pedaging di peternak ayam pedaging ke-n pada tahun 2005-2006 (ekor).

a21...a219 : Koefisien penggunaan pakan per ekor ayam pedaging di peternak ayam pedaging ke-n pada tahun 2005-2006 (kg/ekor).

a31...a319 : Koefisien penggunaan vaksin dan obat-obatan per ekor ayam pedaging di peternak ayam pedaging ke-n pada tahun 2005-2006 (Rp/ekor).

a41...a419 : Koefisien penggunaan sekam per ekor ayam pedaging di peternak ayam pedaging ke-n pada tahun 2005-2006 (karung/ekor).

a51...a519 : Koefisien penggunaan utilitas per ekor ayam pedaging di peternak ayam pedaging ke-n pada tahun 2005-2006 (Rp/ekor).

a61...a619 : Koefisien jumlah ayam ras pedaging dipeternak ayam ras pedaging ke-n pada tahun 2005-2006 (ekor/ekor).

B1....B19 : Total penggunaan DOC yang dikeluarkan oleh peternak mitra CV. Janu Putro selama tahun 2005-2006 (ekor).

B2....B19 : Total penggunaan pakan yang dikeluarkan oleh peternak mitra CV. Janu Putro selama tahun 2005-2006 (kg).

B3....B19 : Total penggunaan vaksin dan obat-obatan yang dikeluarkan oleh peternak mitra CV. Janu Putro selama tahun 2005-2006 (Rp).

B4....B19 : Total penggunaan sekam yang dikeluarkan oleh peternak mitra CV. Janu Putro selama tahun 2005-2006 (karung).

B5....B19 : Total penggunaan utilitas yang dikeluarkan oleh peternak mitra CV. Janu Putro selama tahun 2005-2006 (Rp).

B6....B19 : Total ayam ras pedaging yang dibutuhkan oleh CV. Janu Putro pada masing-masing peternak selama tahun 2005-2006 (ekor).

B9....B19 : Total kapasitas kandang di peternak ke-n tahun 2005-2006 (m2).

Hasil program linier di atas kemudian dijelaskan kedalam tiga buah analisis yaitu analisis primal, analisis status sumberdaya (dual), dan analisis sensitivitas.

4.3.1 Analisis primal

Melalui analisis primal dapat diketahui kombinasi produk optimal yaitu kombinasi yang memberikan keuntungan maksimal dengan tetap mempertimbangkan keterbatasan sumberdaya yang tersedia. Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan kondisi aktual perusahaan untuk mengetahui apakah pola produksi yang dilakukan perusahaan saat ini sudah optimal atau belum.

4.3.2 Analisis Dual

Analisis dual dilakukan untuk mengetahui sumberdaya yang membatasi nilai fungsi tujuan dan sumberdaya yang berlebih. Penilaian terhadap sumberdaya ini dilihat dari nilai slack atau surplus dan nilai dualnya. Nilai dual atau harga bayangan (shadow price) menunjukkan perubahan yang akan terjadi pada fungsi tujuan apabila sumberdaya berubah sebesar satu satuan. Jika nilai slack atau surplus > 0 dan nilai dual = 0 maka sumberdaya tersebut berlebih. Sumberdaya berlebih termasuk kedalam kendala tidak aktif yaitu kendala yang tidak habis terpakai dalam proses produksi serta tidak mempengaruhi fungsi tujuan jika terjadi penambahan sebesar satu satuan ketersediaan sumberdaya. Sumberdaya dengan nilai dualnya > 0 menunjukan bahwa sumberdaya bersifat langka dan termasuk kedalam kendala yang membatasi nilai fungsi tujuan.

4.3.3 Analisis sensitivitas

Anliasis sensitivitas dilakukan setelah solusi optimal tercapai untuk mengetahui sejauh mana solusi optimal dapat diterapkan jika terjadi perubahan dan tidak mengubah kondisi optimal. Perubahan tersebut meliputi perubahan pada koefisien fungsi tujuan dan ketersediaan sumberdaya yang ditunjukkan oleh nilai ruas kanan dari fungsi kendala. Pengaruh perubahan dapat dilihat dari selang kepekaan yang terdiri dari batas minimum dan batas maksimum. Batas minimum (allowable decrease) merupakan batas penurunan nilai parameter yang diijinkan agar tidak mengubah kondisi optimal, sedangkan batas maksimum (allowable increas) menunjukan batas kenaikan nilai parameter yang diijinkan agar kondisi optimal tidak berubah.

V. POLA KEMITRAAN USAHAT ANI AYAM RAS PEDAGING

Dokumen terkait