• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Dalam dokumen Oleh SELLY RACHMALIA H (Halaman 34-42)

I. PENDAHULUAN

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 15.0 dari data hasil kuesioner yang diperoleh selama penelitian. Pengolahan data kuesioner dilakukan untuk mengetahui persepsi karyawan operasional terhadap pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) dan faktor-faktor produktivitas kerja. Adapun tahapan kerja untuk pengolahan data dari kuesioner untuk menganalisis persepsi karyawan operasional terhadap pelaksanaan GTO dan faktor-faktor produktivitas kerja adalah:

1.Memberi skor pada masing-masing jawaban responden berdasarkan bobot tertentu pada setiap jawaban dengan menggunakan Skala Likert. Skala likert menurut Umar (2005) yaitu skala yang berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Nilai skor yang terdapat pada Skala likert merupakan nilai numerial yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5, dimana setiap skor memiliki tingkat pengukuran ordinal. Nilai skor dari Skala likert pada penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.

Tabel 3. Skala Likert

Tingkatan Skor Jawaban

Sangat Setuju/Sangat Sering/Sangat Bersedia/Sangat Puas 5 (A) Setuju/Sering/Bersedia/Puas 4 (B) Cukup Setuju/Cukup Sering/Cukup Bersedia/Cukup Puas 3 (C) Kurang Setuju/Kadang-kadang/Kurang Bersedia/Kurang Puas 2 (D) Tidak Setuju/Jarang/Tidak Bersedia/Tidak Puas 1 (E) Sumber: Umar, 2005

23

Langkah untuk membuat Skala likert, yaitu sebagai berikut:

a. Mengumpulkan sejumlah pernyataan sesuai dengan sikap yang akan diukur dan dapat diidentifikasikan dengan jelas.

b. Memberikan pernyataan-pernyataan tersebut kepada responden untuk diisi dengan benar.

c. Respon dari responden terhadap setiap pertanyataan yang diajukan, kemudian dijumlahkan dengan angka-angka dari setiap pernyataan. d. Mencari pernyataan yang tidak dapat dipakai dalam penelitian

dengan acuan sebagai berikut:

1) Pernyataan yang tidak diisi dengan lengkap oleh responden. 2) Pernyataan yang secara totalnya respoden tidak menunjukkan

korelasi yang substansial dengan nilai totalnya.

e. Pernyataan-pernyataan hasil saringan akhir akan membentuk Skala likert yang dapat dipakai untuk mengukur skala sikap serta menjadi kuesioner baru untuk pengumpulan data berikutnya. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan Skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

2. Memindahkan data dari lembar kuesioner ke lembar tabulasi dan kemudidian menghitung nilai total dari masing-masing variabel dengan menggunakan program SPSS 15.0.

3. Jawaban responden yang telah diberi bobot, kemudian dijumlahkan untuk dijadikan skor penilaian terhadap variabel-variabel yang diteliti. Adapun skor diperoleh dari hasil perkalian antara bobot dengan persentase jawaban.

Metode analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan kuantitatif. Data kuesioner yang diperoleh, kemudian ditabulasikan dan diolah secara sistematis untuk merumuskan suatu metode yang optimal dalam penilaian karyawan operasional terhadap pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) dan faktor-faktor produktivitas kerja pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi.

24

3.5.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2005), Uji validitas dan Uji reliabilitas dilakukan agar dalam memberikan kesimpulan penelitian, nantinya tidak akan menimbulkan kekeliruan, serta tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dengan keadaaan yang sebenarnya. Hasil penelitian yang valid adalah jika terdapat kesesuaian antar data yang dikumpulkan dengan data sebenarnya.

Uji validitas menunjukkan sampai dimana ketepatan dan kecermatan alat ukur tersebut dalam melakukan fungsi ukurnya. Langkah-langkah dalam melakukan Uji validitas kuesioner, yaitu:

1) Mengidentifikasi secara operasional konsep yang akan diukur, yaitu dengan cara:

a. Mencari definisi, konsep dan literatur. Jika sekiranya sudah ada rumusan yang cukup rasional, maka rumusan tersebut dapat langsung dipakai, tetapi bila rumusan tersebut belum operasional, maka peneliti harus merumuskannya kembali. b. Jika dalam literatur tidak diperoleh definisi atau rumusan konsep

yang akan diukur, peneliti harus mendiskusikan dengan para ahli lain. Pendapat para ahli ini kemudian disarikan ke dalam bentuk rumusan yang operasional.

c. Menanyakan langsung kepada calon responden mengenai aspek-aspek yang menyusun pertanyaan yang operasional.

2) Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden. Jumlah responden minimal 30 orang, karena distribusi nilai akan lebih mendekati normal dengan asumsi kurva normal.

3) Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4) Menghitung korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan total skor setiap pertanyaan dengan rumus Pearson Product Moment Corelation, yaitu:

25 Keterangan:

rxy = Korelasi antar X dan Y n = Jumlah responden

X = Skor masing-masing pernyataan Y = Jumlah skor

5) Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Bila nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel, maka pertanyaan tersebut dapat dinyatakan valid.

Hasil data kuesioner yang dilakukan pada penelitian ini, diolah dengan bantuan program Microsoft Excell 2007 dan program SPSS 15.0. Hasil uji validitas terhadap 60 responden, menghasilkan semua nilai rhitung lebih besar nilai rtabel yaitu lebih besar dari 0,349. Hal ini menunjukkan bahwa hasil uji validitas terhadap 60 responden dapat dinyatakan valid atau sah untuk dijadikan data dalam proses penelitian berikutnya. Taraf kesalahan yang digunakan yaitu sebesar 5% (0,361). Hasil uji validitas data kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 2.

Uji reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama. Hal ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrumen tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden. Jika alat ukur dinyatakan sahih, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Untuk mengukur reliabilitas alat ukur digunakan teknik Alpha cronbach sebagai berikut:

r''= (k − 1 * +1 − k ∑ σ

σ-# . ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (/)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan ∑σ2 = Jumlah ragam butir

26

Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,05 atau tingkat kepercayaan sebesar 95%, nilai rtabel yang diperoleh yaitu sebesar 0,349. Hasil perhitungan 60 responden terhadap pelaksanaan GTO dihasilkan nilai alpha sebesar 0,751 dan nilai alpha yang dihasilkan terhadap faktor-faktor produktivitas kerja sebesar 0,695. Berdasarkan hasil kuesioner penelitian yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang telah disebarkan sudah reliable, sehingga kuesioner dapat diandalkan sebagai alat ukur dalam penelitian ini. Hasil perhitungan uji reliabilitas penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Pelaksanaan GTO dan Faktor-faktor Produktivitas Kerja

3.5.2 Analisis Persepsi

Analisis persepsi dilakukan dengan mengelompokkan jawaban responden masing-masing dengan kriteria skala 1 sampai 5. Cara perhitungan skor rataan adalah sebagai berikut:

0 = ∑ 12 . 42

∑ 12 ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (5)

Keterangan:

X = Bobot skor rataanoti

fi = Frekuensi pada kategori ke-i

wi = Bobot untuk kategori ke-i (1 sampai dengan 5)

Hasil nilai skor rataan kemudian ditentukan skala tiap komponen dengan menggunakan rumus rentang skala (1-5). Nilai skor rataan yang didapat adalah sebesar 0,8. Hal ini didapatkan dari hasil perhitungan rumus sebagai berikut:

Reliability Statistics ,695 20 Cronbach's Alpha N of Items Reliability Statistics ,751 15 Cronbach's Alpha N of Items

Uji reliabilitas GTO Uji reliabilitas Faktor-faktor produktivitas kerja

27 67 = ( 8 − 1 ) 8 ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (9) R7 = ( 5 − 1 ) 5 = 0,8 Keterangan: Rs = Rentang skala

m = Jumlah alternatif jawaban tiap item

Nilai skor rataan yang dihasilkan dari perkalian antara bobot nilai jawaban berdasarkan skala dengan jumlah jawaban responden, kemudian dibagi dengan jumlah responden. Berdasarkan nilai skor rataan tersebut, maka posisi keputusan penilaian memiliki rentang skala yang dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Posisi Keputusan Penilaian

Skor Ratan Keterangan

1,00 – 1,80 Sangat Tidak Setuju, Sangat Tidak Sering, Sangat Tidak Sanggup, Sangat Tidak Mampu, Sangat Tidak Sesuai

1,80 – 2,60 Tidak Setuju, Tidak Sering, Tidak Sanggup, Tidak Mampu, Tidak Sesuai

2,60 – 3,40 Cukup Setuju, Cukup Sering, Cukup Sanggup, Cukup Mampu, Cukup Sesuai

3,40 – 4,20 Setuju, Sering, Sanggup, Mampu, Sesuai

4,20 – 5,00 Sangat Setuju, Sangat Sering, Sangat Sanggup, Sangat Mampu, Sangat Sesuai

Sumber: Umar, 2005

Interpretasi untuk setiap posisi tersebut adalah apabila nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 1,0 sampai 1,8 maka pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) dan faktor-faktor produktivitas kerja dikatakan sangat tidak baik. Nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 1,8 sampai 2,6 maka pelaksanaan GTO dan faktor-faktor produktivitas kerja dikatakan tidak baik. Nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 2,6 sampai 3,4 maka pelaksanaan GTO dan faktor-faktor produktivitas kerja dikatakan cukup baik. Nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 3,4 sampai 4,2 maka pelaksanaan GTO dan faktor-faktor produktivitas kerja dikatakan baik. Nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada

28

rentang 4,2 sampai 5,0 maka pelaksanaan GTO dan faktor-faktor produktivitas kerja dikatakan sangat baik.

3.5.3 Uji F

Uji F digunakan untuk menguji secara serentak apakah setiap variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Menurut Sugiyono (2005) rumus yang digunakan Uji F adalah:

F = (1 − $RR)$ (n − k − 1)⁄ k ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (?)

Keterangan:

R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota contoh

Taraf nyata (α) yang digunakan 5 % Hipotesis yang digunakan adalah:

Ho : Pelaksanaan GTO (Gardu Tol Otomatis) dan Faktor-faktor produktivitas kerja, tidak berpengaruh nyata terhadap karyawan operasional.

H1 : Pelaksanaan GTO (Gardu Tol Otomatis) dan Faktor-faktor produktivitas kerja, berpengaruh nyata terhadap karyawan operasional.

Pengambilan keputusan dengan Uji F dilakukan apabila suatu faktor X akan mempengaruhi Y secara bersama-sama yang dapat dilihat dari nilai Fhitung. Jika nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel, maka minimal ada satu X yang mempengaruhi Y. Sedangkan jika nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel, maka dipastikan tidak ada satu pun X yang mempengaruhi Y. Keputusan diambil dengan ketentuan sebagai berikut:

Tolak Ho : Jika nilai F hitung > nilai F tabel Terima H1 : Jika nilai F hitung < nilai F tabel

29

3.5.4 Uji t

Uji t digunakan untuk menguji konstanta dari setiap variabel independen. Hal ini berarti bahwa Uji t dapat mengetahui apakah peubah bebas secara individu mempunyai pengaruh yang berarti terhadap peubah respon (Sugiyono, 2005). Rumus yang digunakan untuk mencari nilai thitung adalah:

tA-BCD E Sbb

-- ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯⋯ ⋯ ⋯⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (H)

Keterangan:

bt = Koefisien regresi masing-masing variabel Sbi = Simpangan baku dari bi

SIE JK

L∑MKN (∑ O)P #

⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (Q)

Hipotesis yang digunakan adalah:

Ho : Pelaksanaan GTO (Gardu Tol Otomatis) dan Faktor-faktor produktivitas kerja, tidak berpengaruh nyata terhadap karyawan operasional.

H1 : Pelaksanaan GTO (Gardu Tol Otomatis) dan Faktor-faktor produktivitas kerja, berpengaruh nyata terhadap karyawan operasional.

Pengambilan keputusan dengan Uji t, dilakukan apabila suatu faktor X akan mempengaruhi Y, jika nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel atau nilai probabilitas hitung lebih kecil dari α (α = 5%). Pengaruh disini berarti bahwa terjadi penolakan terhadap H0. Sedangkan sebaliknya apabila nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel atau nilai probabilitas hitung lebih besar dari α (α = 5%), yang menunjukkan faktor X tidak memiliki pengaruh terhadap faktor Y. Keputusan hipotesis diambil dengan ketentuan sebagai berikut:

Tolak Ho : Jika nilai t hitung > nilai t tabel atau nilai P value < α Terima H1 : Jika nilai t hitung < nilai t tabel atau nilai P value > α

30

Dalam dokumen Oleh SELLY RACHMALIA H (Halaman 34-42)

Dokumen terkait