• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.8 Metode Pengujian Data .1Metode Analisis

Metode Analisis menurut Umi Narimawati (2010:41), adalah:

“Proses mencari dan menyusun secara sistematik data yang telah diproses dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.

Setelah data terkumpul penulis melakukan analisis terhadap data yang

telah diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif (kualitatif) dan verifikatif

(kuantitatif).

1. Analisis Deskriptif (Kualitatif)

Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana kualitas

sumber daya manusia dan sistem pengendalian intern mempengaruhi kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah. Langkah-langkah yang dilakukan menurut

Umi Narimawati, dkk. (2010:41) adalah sebagai berikut:

“1. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam lima alternatif jawaban yang menggunakan peringkat jawaban.

2. Dihitung total skor setiap variabel/subvariabel = jumlah skor dari seluruh indikator variabel untuk semua responden.

3. Dihitung total skor setiap variabel/subvariabel = rata-rata dari total skor.

4. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik.

5. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini, digunakan rentang kriteria penelitian sebagai berikut:

Sumber: Umi Narimawati, dkk. (2010:45)

Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah

diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden

diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.

Dalam metode analisis deskriptif dibuat kriteria pengklasifikasian untuk

menentukan kategori tinggi, sedang, rendah terlebih dahulu harus menentukan

% � =

49

nilai indeksi minimum, maksimum, dan intervalnya serta jarak intervalnya sebagai

berikut:

1. Nilai indeks minimum adalah nilai skor minimum dikali jumlah

pertanyaan dikali jumlah responden.

2. Nilai indeks maksimum adalah nilai skor tertinggi dikali jumlah

pertanyaan dikali jumlah responden.

3. Interval adalah selisih antara nilai indeks maksimum dengan nilai indeks

minimum.

4. Jarak interval adalah interval dibagi jumlah jenjang yang diinginkan.

Penentuan kategori dalam ukuran presentase dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:

Skor maksimum dalam presentasi = �� �

�� x 100%

= x 100%

= 100%

Skor minimum dalam presentasi = �� �

�� x 100%

= x 100%

= 20%

Skor dalam presentase = Skor Maksimum – Skor Minimum = 100% - 20%

= 80%

Panjang interval dalam presentase = = %

Sehingga pengkategorian skor jawaban responden untuk masing-masing

item penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Pengkategorian Skor Jawaban Responden

No % Jumlah Skor Kriteria 1 20.00% - 36.00% Tidak Baik 2 36.01% - 52.00% Kurang Baik 3 52.01% - 68.00% Cukup 4 68.01% - 84.00% Baik 5 84.01% - 100% Sangat Baik

Sumber: Umi Narimawati (2007:85)

Tabel 3.6

Penilaian Terhadap Tanggapan Responden

No Jawaban Nilai 1 Sanagat Baik 5 2 Baik 4 3 Cukup Baik 3 4 Kurang Baik 2 5 Tidak Baik 1

2. Analisis Verifikatif (Kuantitatif)

Analisis kuantitatif menurut Sugiyono (2010:14) adalah sebagai berikut: “Metode penelitian kuantitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis, dan membuat laporan peneliti secara mendetail”. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari

variabel X1 dan X2, peneliti menggunakan metode analisis kuantitatif dalam

penelitian ini.

Menurut Sugiyono (2010:31)analisis kuantitatif adalah sebagai berikut: “Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif.

51

Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart

(diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan”.

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas Data Residual

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil

berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji

kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal

melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.

Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

a) Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. b) Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua

variabel bebas berkorelasi kuat.

Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel independen

maka konsekuensinya adalah:

a) Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.

Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel

independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang

mengakibatkan standar errornya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk

mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF).

Sumber: Gujarati, 2004: 351

Menurut Gujarati (2004:362) adalah sebagai berikut:

“Dimana Ri2 adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan meregresikan salah satu variabel bebas X1 terhadap variabel bebas lainnya.

Jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas”.

c. Uji Heteroskedastisitas

Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran

koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang

atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien

regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus

dihilangkan dari model regresi.

Menurut Gujarati (2004:406) sebagai berikut:

“Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen)”.

VIF = 1 1 – R i

53

Dokumen terkait