• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pengumpulan Data dan Alat Ukur yang Dipergunakan

Dalam dokumen INTEGRASI ANTAR KELOMPOK ETNIS (Halaman 49-54)

METODE PENELITIAN

D. Metode Pengumpulan Data dan Alat Ukur yang Dipergunakan

Data dikumpulkan dengan teknik yang bervariasi sesuai dengan jenis data.

1. Angket dipakai untuk mengumpulkan data tentang tingkat pendidikan, etnisitas dan status sosial ekonomi

2. Penelusuran data sekunder dipergunakan dalam rangka mengidentifikasi data tentang kontribusi kepemelukan agama: mayoritas atau seimbangnya komposisi

3. skala dimanfaatkan untuk mengumpulkan data tentang kualitas integrasi yang telah terjalin antar komunitas itu.

Pada tahap pertama data dikumpulkan melalui angket dan skala. Pada skala ini pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam sebuah daftar diberi lajur-lajur jawaban yang tingkat kebenarnnya ditetapkan oleh skala (alternatif) yang menyertai pertanyaaan itu (Surakhmad, 1989: 185).

Sebagaimana disebutkan di atas, skala digunakan untuk mengetahui kualitas integrasi. Skala yang dipakai adalah skala Likert (Faisal, 1999: 143) yang penyusunannya melalaui

tahapan-tahapan sebagai berikut.

Pertama, pembuatan blue print yang diabstraksikan dari konstruk teoritis yang dipilih. Mengacu pada defenisi Ogburn dan Nimkoff (dalam Susanto, 1979: 124) bahwa integrasi melalui beberapa tahap yaitu: akomodasi,

kerjasama, koordinasi dan asimilasi. Masing-masing fase itu juga memiliki beberapa indikasi. Dengan menggabungkan indikasi-indikasi itu maka penulis mengambil sepuluh indikasi dari suatu pola hubungan sosial yang disebut integrasi itu.

Kesepuluh indikasi integrasi yang kemudian menjadi kisi-kisi dalam penyusunan skala integrasi adalah sebagai berikut

1. Tidak memasalahkan adanya perbedaan-perbedaan 2. Munculnya usaha-usaha adaptasi

4. Adanya kerjasama

5. Adanya reaksi yang sama terhadap suatu kejadian 6. Munculnya pembagian kerja

7. Berkembangnya solidaritas

8. Adanya kerjasama yang telah berlangsung lama 9. Adanya harapan-harapan dan kesediaan untuk

bekerjasama

10. Mengakhiri kebiasaan-kebiasaan lama atau adanya pengalaman-pengalaman bersama yang baru.

Kedua, berdasarkan cetak biru tersebut dikembangkan pernyataan-pernyataan (items) yang relevan untuk setiap indikasi. Untuk setiap indikasi penulis rumuskan sembilan (9) item yang masing-masing terdiri dari tiga (3) item tentang wawasan, tiga (3) item tentang sikap dan tiga (3) item tentang perilaku. Sehingga pada tahap ini keseluruhan pernyataan berjumlah 90 item.

Ketiga, peneliti kemudian menguji coba skala ini pada 30 subyek, pemeluk Islam dan Kristen dan dari 90 butir itu diperoleh 58 butir sahih. Selanjutnya dengan

mempertimbangkan proporsi butir tiap aspek maka ditetapkan masing-masing aspek dua butir. Sehingga keseluruhan skala integrasi memiliki 20 butir dengan reliabilitas alpha = 0,965.

Keempat, kedua puluh butir itu sebagian merupakan item yang favourable (bila dijawab setuju maka nilainya

dan sebagian merupakan item unfavourable (bila dijawab setuju maka nilainya minimal dan bila dijawab tidak setuju maka nilainya maksimal).

Dengan urutan kerja seperti itu maka diperoleh dua puluh item skala integrasi yang peneliti minta diisi oleh

responden dengan cara memilih salah satu dari lima alternatif jawaban yaitu: SS= Sangat Setuju, S=Setuju, R=Ragu-ragu, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju. Rincian tentang butir-butir tersebut bisa dilihat pada table berikut:

Tabel 2

Butir-butir Skala Kualitas Integrasi (dengan Pernyataan dan Alternatif Jawaban)

Indikasi 1 (tidak memasalahkan adanya perbedaan-perbedaan) 01 saya sering merasa tidak nyaman kalau harus

kumpul-kumpul dengan orang yang beda suku

dengan saya SS-S--R--TS-STS

02 Kalau harus minta tolong pada tetangga, saya biasanya akan lihat dulu tetangga itu satu suku

atau tidak dengan saya SS-S—R--TS-STS

Indikasi 2 (munculnya usaha-usaha adaptasi) 03 Saya senang mengawali kenalan dengan

tetangga baru yang beda suku, walau saya

lebih dulu jadi warga kampung SS-S—R--TS-STS

04 Saya selalu berusaha tidak terlalu akrab dengan tetangga yang berbeda suku dengan

saya SS-S—R--TS-STS

Indikasi 3 (hadirnya kompromi dan toleransi) 05 Tidak masalah bagi saya apakah tetangga saya

satu suku atau tidak dengan saya SS-S--R---TS- STS

06 Saya bisa memahami bila ada teman saya yang

nikah dengan suku lain SS-S—R--TS- STS

Indikasi 4 (adanya kerjasama)

kegiatan harus bekerja bersama dengan orang

yang beda suku dengan saya SS-S--R--TS-STS

08 Teman-teman yang beda suku sepertinya merasa tidak senang bila bekerja bersama

dengan saya SS-S--R--TS-STS

Indikasi 5 (adanya reaksi yang sama terhadap suatu kejadian)

09 Saya selalu berusaha menjenguk tetangga saya yang sakit, walaupun dia tidak sesuku dengan

saya SS-S—R--TS-STS

10 Ketika ada peringatan 17 Agustus saya rasa

orang di luar suku saya tidak begitu peduli SS-S—R--TS- STS

Indikasi 6 ( munculnya pembagian kerja) 11 Saya merasa canggung bila dalam melayat

harus mengangkat jenazah tetangga yang

berbeda suku dengan saya SS-S—R--TS-STS

12 Menurut saya kalau ada warga kampung yang menikah perlu dibentuk panitia yang

melibatkan warga semua suku SS-S—R--TS-STS

Indikasi 7 (berkembangnya solidaritas)

13 Kalau ada rumah tetangga yang tidak sesuku dengan saya kemasukan pencuri, sedangkan yang punya rumah tidak berada di rumah, maka saya akan berpura-pura tidak tahu

SS-S—R--TS- STS

14 Saya kurang bisa merasakan suasana duka ketika melayat di rumah orang yang tidak

sesuku dengan saya SS-S—R--TS-STS

Indikasi 8 (adanya kerjasama yang telah berlangsung lama)

15 Saya pernah bekerjasama dengan orang yang beda suku dengan saya dalam waktu yang

cukup lama SS-S—R--TS-STS

16 Saya tidak suka harus bekerjasama dengan

orang yang beda suku dalam waktu yang lama SS-S—R--TS- STS

Indikasi 9 (adanya harapan-harapan dan kesediaan untuk bekerjasama)

17 Saya merasa senang bila tidak diundang dalam acara pernikahan yang dilakukan oleh tetangga

saya yang berbeda suku dengan saya SS-S—R--TS-STS

18 Walau tidak diminta saya selalu berusaha

dengan saya yang memerlukan bantuan STS

Indikasi 10 (mengakhairi kebiasaan- kebiasaan lama atau adanya pengalaman-

pengalaman bersama yang baru)

19 Saya biasa ikut gotong royong bersama tetangga yang berbeda suku dengan saya

membersihkan tempat ibaddah mereka SS-S—R--TS-STS

20 Saya sering bermain/nongkrong di rumah

tetanggga yang tidak sesuku dengan saya SS-S—R--TS- STS

Dalam dokumen INTEGRASI ANTAR KELOMPOK ETNIS (Halaman 49-54)

Dokumen terkait