METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel
C. Metode Pengumpulan Data
Sumber data yang didapatkan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dimana metode pengumpulan data yang digunakan menggunakan Library Research (Studi Kepustakaan). Data yang didapatkan dari Library Research dapat dijadikan landasan dan alat utama untuk melaksanakan penelitian. Penelitian kepustakaan memiliki arti sebagai penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data melalui bantuan berbagai macam material yang kepustakaan, misalnya: dokumen, majalah, buku-buku, jurnal, kisah-kisah sejarah dan lain sebagainya (Mardalis, 2008).
65 D. Metode Analisis Data
Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis berupa metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian deskriptif merupakan sebuah bentuk penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang ada, baik kejadian alamiah ataupun kejadian non-alamiah yang dapat mencakup hubungan, perubahan, kesamaan, karakteristik, aktivitas, dan perbedaan kejadian yang satu dengan kejadian lainnya (Sukmadinata, 2017). Sedangkan penelitian kuantitatif menurut Sugiyono, (2019) adalah metode penelitian berdasarkan pada filsafat positivisme yang berguna dalam meneliti seluruh populasi atau sebagian sampel tertentu, dengan pengelompokan data harus berlandaskan pada instrument penelitian, serta analisis data berbentuk kuantitatif statistik yang berguna dalam pengujian hipotesis yang telah disusun.
Penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif pada penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan kinerja manajer investasi di Indonesia dan Malaysia selama pandemi Covid-19 dengan menggunakan perhitungan yang dapat menjelaskan subjek penelitian sebagaimana adanya.
Penelitian ini menggunakan metode perhitungan risk adjusted return yang terdiri dari Sharpe Rasio, Treynor Rasio, Jensen Alpha, Modigliani (M2), Sortino serta Informasi Rasio, dan juga peneliti menggunakan Market Timing Ability (kemampuan penetapan waktu) dan Stock Selection Skill (kemampuan pemilihan saham) yang dihitung menggunakan motode Treynor-Mazuy dan
66 Henriksson-Merton. Untuk perhitungan data tersebut Peneliti menggunakan alat bantu Microsoft Excel 2016 supaya mempermudah melakukan perhitungan.
Sedangkan untuk melakukan analisis statistik, peneliti menggunakan program aplikasi IBM SPSS versi 26. Analisis data penelitian ini dilakukan secara bertahap, seperti berikut:
1. Menghitung elemen yang dibutuhkan untuk analisis reksa dana saham syariah a. Menghitung return NAB (Nilai Aktiva Bersih) reksa dana dan return
Benchmark
Hartono (2017) menghitung Return NAB reksa dana saham dengan menggunakan rumus seperti berikut:
π (πππ) = NABβ β NABπ‘β1 NABπ‘β1 Dimana:
R(nab) : return nilai aktiva bersih reksa dana NABt : nilai NAB t (hari ini)
NABtβ1 : nilai NAB t-1 (kemarin)
Sedangkan rumus untuk menghitung Return benchmark (JII dan FTSEBMHS) dihitung menggunakan rumus seperti berikut:
π (ππππβππππ) = Bπππβππππβ β Bπππβππππβββ Bπππβππππβββ
Dimana:
R(benchmark) : Return dari JII atau FTSEBMHS IHSGt : nilai Bencmark t (close)
IHSGtβ1 : nilai Bencmark t-1 (open)
67 Hartono (2017) menghitung return rata-rata secara keseluruhan dari NAB reksa dana dan benchmark (JII dan FTSEBMHS) menggunakan rumus rata-rata geometri seperti berikut:
Geomean = {(1 + R1) (1 + R2) . . . (1 + Rn)}1/πβ 1 Dimana:
Geomean : rata-rata geometrik, Ri : retum pada periode ke-i, N : jumlah return.
b. Menghitung risk free rate
Untuk menghitung Risk Free Rate peneliti menggunakan SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah) untuk reksa dana saham syariah di Indonesia dan IIR (Islamic Interbank Rate) untuk reksa dana saham syariah di Malaysia (Rodoni, 2009). Perhitungannya adalah sebagai berikut:
π π(π πππ ) =Ξ£ sbis
n π π(πππ) =Ξ£ IIR n Dimana:
Rf : tingkat bunga bebas risiko Ξ£ sbis : jumlah nilai SBIS
Ξ£ iir : jumlah nilai IIR
n : Jumlah data
c. Menghitung risiko reksa dana
68 Standar deviasi dapat digunakan sebagai pengukuran risiko total pada suatu portofolio (Rodoni, 2009). Perhitungan risiko reksa dana saham dapat menggunakan rumus standar deviasi sebagai berikut:
π = ββ(ππ β Επ)π (π β π) Dimana:
Ο : standar deviasi
Εi : rata-rata return reksa dana saham ri : return reksa dana saham
n : jumlah data
d. Menghitung beta reksa dana
Nilai beta dapat digunakan sebagai pengukuran risiko sistematis pada portofolio (Rodoni, 2009). Untuk nilai beta benchmark (JII dan FTSEBMHS) selalu bernilai satu, sedangkan nilai dari tiap-tiap Beta portofolio reksa dana saham dihitung dengan menggunakan rumus seperti berikut:
π½π =πΆππ£ (π π, π π) ππ2 Dimana:
π½π : Beta portofolio
Cov (Rp, Rm) : kovarian antara return saham dengan return pasar
π
π2 : Varian dari pasar69 2. Menghitung masing-masing kinerja reksa dana dengan metode Risk Adjusted
Return
a. Sharpe Ratio
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Sharpe Ratio menurut Hartono, (2017) adalah seperti berikut:
πβππππ π ππ‘ππ =Rp β Rf Ο Dimana:
Rp : return portofolio Rf : return bebas risiko Ο : standar deviasi b. Treynor Ratio
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Treynor Ratio menurut Hartono, (2017) adalah seperti berikut:
ππππ¦πππ π ππ‘ππ =Rp β Rf Ξ² Dimana:
π π : return portofolio i π π : return bebas risiko
Ξ² : Beta portofolio (risiko pasar) c. Jensen Ratio
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Jensen Alpha Ratio menurut Hartono, (2017) adalah seperti berikut:
Jensen Ratio = (Rp β Rf) β (Rm β Rf) Ξ²
70 Dimana:
π π : rata-rata return portofolio i π π : rata-rata return bebas risiko π m : rata-rata return pasar
Ξ : Beta portofolio I (risiko pasar) d. Modigliani (M2)
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Modigliani menurut Hartono, (2017) dan Omri dkk., (2019) adalah seperti berikut:
ππππππππππ (M2) =Rp β Rf
π π πβ β (π π β π π)
Dimana:
π π : rata-rata return portofolio i π π : rata-rata return bebas risiko
Ο : standar deviasi dari return portofolio i π m : rata-rata return pasar
Οm : standar deviasi dari pasar e. Sortino
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Sortino menurut Omri dkk., (2019) adalah seperti berikut:
ππππ‘πππ = π π β π π ππππ€π Dimana:
π π : rata-rata return portofolio i π π : rata-rata return bebas risiko
71
Ο
down : Downside deviationπ·ππ€ππ πππ π·ππ£πππ‘πππ = β(π πβ ππ΄π )2 π Dimana:
π p : rata-rata return portofolio i
MAR : Minimum Acceptable Return (return bebas risiko) n : Jumlah data
f. Informasi Ratio
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Informasi Ratio menurut Hartono, (2017) adalah seperti berikut:
πΌπππππππ‘πππ π ππ‘ππ =π ππβ π π π(ππβπ) Dimana:
π πi : rata-rata return portofolio i Rm : rata-rata return pasar
Ο
(pi-m) : Tracking Error (Standar deviasi dari return portofolio dikurangi return pasar)3. Stock Selection Ability dan Market Timing Ability
Penilaian kemampuan pemilihan saham (stock selection ability) dan kemampuan penetapan waktu (market timing ability) dalam penelitian ini menggunakan metode Treynor-Mazuy dan Henriksson-Merton. Uji regresi berganda digunakan untuk mendapatkan nilai dari kedua metode tersebut, dimana nilai alpha (
Ξ±
) dapat menginterpretasikan kemampuan manajer72 investasi dalam pemilihan saham (Stock Selection Ability) dan nilai gamma (
Ξ³
) dapat menginterpretasikan kemampuan manajer investasi dalam penetapan waktu yang tepat (Market Timing Ability) (Rodoni, 2009).Kemampuan pemilihan saham berdasarkan metode Treynor-Mazuy dan Henriksson-Merton dari manajer investasi dapat diketahui dengan melihat hasil dari nilai alpha (
Ξ±
) dan juga nilai dari level signifikannya. Apabila nilai alpha (Ξ±
) memiliki nilai positif (Ξ±
> 0) dan memiliki nilai signifikan dilevel 5% (P-value < 0.05) maka dapat dikatakan bahwa manajer investasi memiliki kemampuan pemilihan saham.Kemampuan penetapan waktu yang tepat berdasarkan metode Treynor-Mazuy dan Henriksson-Merton dari manajer investasi dapat diketahui dengan melihat hasil dari nilai gamma (
Ξ³
) dan juga nilai dari level signifikannya.Apabila nilai gamma (
Ξ³
) memiliki nilai positif (Ξ³
> 0) dan memiliki nilai signifikan dilevel 5% (P-value < 0.05) maka dapat dikatakan bahwa manajer investasi memiliki kemampuan penetapan waktu yang tepat. Kedua metode Treynor-Mazuy dan Henriksson-Merton dapat dijabarkan sebagai berikut:a. Treynor-Mazuy
Metode Treynor-Mazuy merupakan perhitungan dari perubahan beta portofolio yang dapat menginterpretasikan kemampuan penetapan waktu dan kemampuan pemilihan saham dari manajer investasi. Metode ini adalah bentuk dari model kuadratik Capital Aset Pricing Model (Ariswati dkk., 2021), dimana perhitungannya adalah seperti berikut:
73 ππβ ππ= πΌ + π½(ππβππ) + πΎ(ππβ ππ)2+ πππ‘
Dimana:
Rp = return portofolio Rm = return market Rf = risk free rate Ξ±, Ξ², Ξ³ = model parameters πππ‘ = residual term b. Henriksson-Merton
Tidak seperti model Treynor-Mazuy, Henriksson dan Merton menggunakan variabel dummy yang bertujuan untuk menilai kemampuan penetapan waktu pasar ketika manajer investasi memprediksi bahwa pasar saham akan bergerak fluktuatif. Variabel dummy (D) digunakan untuk menyatakan penetapan waktu pasar dimana D=1 jika return market lebih besar dibandingkan risk free (Rm > Rf) dan D=0 jika return market lebih kecil dibandingkan risk free (Rm < Rf) (Oliveira dkk., 2018).
ππβ ππ = πΌ + π½(ππβππ) + πΎ(ππβ ππ)π· + πππ‘ Dimana:
Rp = return portofolio Rm = return market Rf = risk free rate Ξ±, Ξ², Ξ³ = model parameters
D = Dummy variable untuk market timing dengan ketentuan D = 1, Jika (Rm β Rf) > 0 dan
74 D = 0, Jika (Rm β Rf) < 0.
πππ‘ = residual term