METODE PENELITIAN
3.6 Metode pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut:
3.6.1 Metode Observasi
Metode observasi ini digunakan untuk mendapatkan data mengenahi aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, kinerja siswa sebagai nilai psikomotorik dan kemampuan afektif siswa saat mengikuti pembelajaran
dalam pelaksanaan pembelajaran dengan problem solving pada siswa XI IA2 SMA N 3 Magelang.
3.6.2 Metode Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan adalah foto-foto kegiatan, daftar nilai, dan daftar hadir siswa selama proses pembelajaran dengan penerapan problem solving. Dokumen ini digunakan sebagai alat bantu untuk menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran berlangsung.
3.6.3 Metode Tes
Metode tes digunakan untuk mendapatkan data nilai hasil belajar kognitif siswa. Tes dilakukan tiap akhir siklus. Soal yang digunakan dalam metode ini merupakan soal uraian.
3.7 Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah instrumen non tes dan instrumen tes.
3.7.1 Instrumen non tes
Intrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan. Ada tiga lembar pengamatan, yaitu lembar pengamatan psikomotorik, lembar pengamatan afektif, dan lembar pengamatan aktivitas. Aspek-aspek pengamatan dapat dilihat pada lampiran 15 untuk pengamatan psikomotorik, lampiran 17 untuk pengamatan afektif, dan lampiran 19 untuk pengamatan aktivitas siswa. Masing-masing lembar pengamatan dihitung reliabiltasnya. Tabel 3.1 menunjukkan ringkasan hasil analisis realibitas masing-masing lembar
pengamatan. Untuk perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 16 untuk perhitungan lembar pengamatan psikomotorik, lampiran 18 untuk perhitungan lembar pengamatan afektif , dan lampiran 20 untuk perhitungan lembar pengamatan aktivitas siswa.
Tabel 3.1 Reliabilitas lembar pengamatan
Lembar pengamatan Nilai r Kriteria reliabilitas
Psikomotorik 0,91 Reliabel
Afektif 0,89 Reliabel
Aktivitas 0,94 Reliabel
3.7.2 Instrumen Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian. Validitas instrument pada soal tes uraian meliputi beberapa pengujian yaitu uji tingkat kesukaran soal, daya beda soal, validitas dan reliabilitas.
3.7.2.1 Tingkat kesukaran
Teknik perhitungan dengan menghitung berapa persen siswa yang gagal menjawab benar untuk tiap-tiap item. Rumus yg digunakan:
= ℎ �� �
ℎ ℎ
P = tingkat kesukaran
Tabel 3.2 Kriteria taraf kesukaran
Interval Reliabilitas Kriteria
P < 0 0 < P < 0,3 0,3 < P < 0,7 0,7< P < 1 P > 1 Terlalu sukar Sukar Sedang Mudah Terlalu mudah (Arifin, 1991)
Soal yang diujicobakan sebanyak 15 soal larutan penyangga dan 10 soal hidrolisis garam. Uji coba dilakukan terhadap siswa di luar subjek
penelitian yaitu kelas XII IA3 SMA Negeri 3 Magelang. Tabel 3.3 menunjukkan ringkasan hasil analisis tingkat kesukaran untuk masing-masing nomor. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 dan lampiran 12.
Tabel 3.3 Tingkat Kesukaran masing-masing nomor LARUTAN
PENYANGGA
HIDROLISIS GARAM
Nomor Kriteria Nomor Kriteria
1 Sedang 1 Sukar 2 Sedang 2 Sedang 3 Sedang 3 Sedang 4 Mudah 4 Sedang 5 Sedang 5 Sedang 6 Sedang 6 Sedang 7 Sedang 7 Sedang 8 Sedang 8 Sedang 9 Sedang 9 Sedang 10 Sedang 10 Sedang 11 Sedang 12 Sedang 13 Sedang 14 Sedang 15 Sedang 3.7.2.2 Daya pembeda
Teknik yang digunakan dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata yaitu antara rata-rata kelas atas dengan rata-rata kelas bawah untuk tiap-tiap item. Kelas atas adalah 27% bagian atas dari peserta test setelah nilai test diurutkan dari terbesar ke kecil. Sedangkan batas bawah adalah 27% bagian bawah dari peserta test setelah nilai test diurutkan dari besar ke kecil. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
= � −
12 + 22
( −1)
Keterangan: t = daya beda
MH = rata-rata kelas atas ML = rata – rata kelas bawah
12 = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelas atas
22 = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelas bawah = 27% x N (kelas atas dan kelas bawah sama besar) N = jumlah peserta test.
Hasil t perhitungan dibandingkan dengan t tabel dengan taraf signifikan 5%, butir soal dikatakan memiliki daya beda signifikan jika t hitung lebih besar dari t tabel. (Arifin, 1991).
Berdasarkan hasil uji coba setelah dianalisis tingkat kesukaran, soal yang memenuhi kriteria (mudah, sedang dan sukar) kemudian dianalisis pada daya pembeda. Soal yang digunakan dipilih dari soal yang memiliki daya beda signifikan sedangkan soal yang daya pembedanya tidak signifikan tidak digunakan. Tabel 3.4 menunjukkan ringkasan hasil analisis daya pembeda untuk masing-masing nomor. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 dan lampiran 12.
Tabel 3.4 Daya Pembeda masing-masing nomor LARUTAN
PENYANGGA
HIDROLISIS GARAM
Nomor Kriteria Nomor Kriteria
1 Signifikan 1 Signifikan
2 Signifikan 2 Signifikan
3 Signifikan 3 Signifikan
4 Tidak Signifikan 4 Signifikan
5 Signifikan 5 Tidak Signifikan
6 Signifikan 6 Signifikan
7 Signifikan 7 Signifikan
9 Signifikan 9 Signifikan 10 Signifikan 10 Signifikan 11 Tidak Signifikan 12 Signifikan 13 Signifikan 14 Signifikan 15 Signifikan 3.7.2.3 Validitas soal uraian
Validitas instrumen tes dalam penelitian ini ada dua macam yaitu validitas isi soal dan validitas butir soal.
1. Validitas Isi Soal
Perangkat tes dikatakan telah memenuhi validitas isi apabila materinya telah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.
2. Validitas Butir Soal
Untuk menghitung validitas butir soal uraian digunakan perhitungan Korelasi product moment (Winarti, 2005).
Soal yang memiliki daya pembeda signifikan kemudian dianalisis validitasnya. Tabel 3.5 menunjukkan ringkasan hasil analisis validitas untuk masing-masing nomor. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 dan lampiran 13.
Tabel 3.5 Validitas masing-masing nomor LARUTAN
PENYANGGA
HIDROLISIS GARAM
Nomor Kriteria Nomor Kriteria
1 Valid 1 Valid 2 Valid 2 Valid 3 Valid 3 Valid 4 Valid 4 Valid 5 Valid 5 Valid 6 Valid 6 Valid 7 Valid 7 Valid
8 Valid 8 Valid 9 Valid 9 Valid 10 Valid 10 Valid 11 Valid 12 Valid 13 Valid 14 Valid 15 Valid 3.7.2.4 Realibilitas
Selain validitas, soal uraian yang digunakan dalam penelitian ini juga harus memenuhi realibilitas instrumen. Realibitas yang digunakan adalah realibilitas Alpha dari Cronbach. Setelah diuji validitas soal, soal yang memiliki kriteria valid kemudian diuji reliabilitasnya. Soal yang digunakan diuji reliabilitasnya untuk menunjukkan keajegan soal tes tersebut apabila digunakan pada kesempatan lain. Tabel 3.6 menunjukkan reliabilitas masing-masing materi. Untuk perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 8 dan lampiran 14.
Tabel 3.6 Reliabilitas masing-masing materi
Materi Nilai r Kriteria reliabilitas Larutan Penyangga 0,77 Tinggi
Hidrolisis Garam 0,49 Sedang
Berdasarkan hasil analisis soal uji coba dipilih dua kriteria soal uji coba, yaitu: dipakai dan dibuang seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Kriteria soal
Materi Kriteri soal
Dipakai (nomor soal) Dibuang (nomor soal) Larutan penyangga 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 15 11, 13 Hidrolisis garam 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9 5, 10