• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 METODE PENELITIAN

3.5 Metode Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi. Skala psikologi selalu mengacu pada alat ukur aspek atau atribut afektif. Sebagai alat ukur, skala memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan alat ukur yang lain, karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi.

Data akan dikumpulkan melalui skala psikologis. Skala psikologis selalu mengacu kepada alat ukur aspek atau atribut afektif. Skala terdiri dari daftar pertanyaan atau pernyataan yang diajukan agar dijawab oleh responden dan interpretasi jawaban responden dapat merupakan proyeksi dari perasaan responden.

Alasan peneliti menggunakan skala psikologi sebagai metode pengumpulan data adalah sebagai berikut:

(1). Data yang diungkap berupa konstrak atau konsep psikologi yang menggambarkan kepribadian individu.

(2). Pertanyaan sebagai stimulus tertentu pada indikator perilaku guna memancing jawaban yang merupakan refleksi keadaan dari diri subjek yang tidak disadari oleh responden.

(3). Responden tidak menyadari arah jawaban yang dikehendaki dan kesimpulan apa yang sesungguhnya diungkap oleh pertanyaan tersebut (Azwar , 2005: 5).

Azwar (2005: 3) menyebutkan karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi, yaitu:

(1). Stimulus berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan. Dalam hal ini, meskipun subjek yang diukur memahami pertanyaan atau pernyataan namun tidak mengetahui arah jawabannya yang dikehendaki oleh pertanyaan yang diajukan sehingga jawaban yang diberikan akan tergantung pada interpretasi subjek terhadap pertanyaan tersebut dan jawabannya lebih bersifat proyektif, yaitu berupa proyeksi diri perasaan atau kepribadiannya.

(2). Atribut psikologi diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku tetapi indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk item-item, maka skala psikologi selalu berisi banyak item. Jawaban subyek terhadap suatu item baru merupakan sebagian dari banyak indikasi mengenai atribut yang diukur, sedangkan kesimpulan akhir sebagai suatu diagnosis baru dapat dicapai bila semua item telah direspons.

(3). Respons subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau “salah”. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja, jawaban yang berbeda akan diinterpretasikan berbeda pula.

Penelitian ini menggunakan try out terpakai dimana hasil uji coba instrumen sekaligus digunakan sebagai data penelitian. Hal ini dikarenakan

memiliki keunggulan dalam hal efisiensi dan kepraktisan, disamping itu juga mempertimbangkan jumlah subjek dan waktu penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala psychological well-being. Skala ini disusun untuk mengungkap psychological well-being yang dialami guru honorer sekolah dasar di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang. Bagaimana gambaran psychological well-being yang dialami guru honorer sekolah dasar di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang, Indikator dalam skala psychological well-being ini meliputi :

Tabel 3.1 Definisi-definisi Pedoman Teori Dimensi-dimensi psychological well-being menurut Ryff dan Singer (2002: 543)

No. Dimensi Indikator

1. Penerimaan diri Memiliki sikap positif pada diri, mengakui dan menerima berbagai aspek diri termasuk kualitas baik dan buruk, perasaan positif terhadap kehidupan yang dijalani.

2. Hubungan positif dengan orang lain

Mempunyai hubungan yang intim dan hangat, dapat dipercaya orang lain, memperhatikan kesejahteraan orang lain, mampu berempati yang kuat.

3. Otonomi (kemandirian)

Menentukan diri dan mandiri, dapat melawan tekanan sosial, mengatur tingkah laku dari dirinya, mengevaluasi diri dengan patokan sendiri.

4. Penguasaan lingkungan

Memiliki perasaan menguasai dan mampu mengatur lingkungan, mengontrol kegiatan luar yang kompleks, menggunakan secara efektif kesempatan disekitarnya.

5. Tujuan hidup Memiliki tujuan hidup dan tujuan hidup, Perasaan akan makna dimasa sekarang dan dimasa lalu.

6. Pertumbuhan pribaadi

Mengalami proses-proses perkembangan diri yang berkelanjutan, terbuka pada pengalaman baru, menyadari potensi diri, melihat peningkatan dalam diri dan perilaku dari waktu ke waktu.

Skala psychological well-being guru honorer sekolah dasar di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang ini menggunakan model skala Likert, di mana terdapat item favourable dan item unfavorable dengan respon jawaban mulai dari Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Pemberian skor untuk aitem favorable adalah skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS), skor 2 untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), skor 3 untuk jawaban Sesuai (S), dan skor 4 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS). Sedangkan skor-skor jawaban untuk aitem unfavorable berlaku sebaliknya, yaitu skor 1 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), skor 2 untuk jawaban Sesuai (S), skor 3 untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), dan skor 4 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS).

Tabel 3.2 Kriteria dan Nilai Alternatif Jawaban Skala Psikologi

No Kriteria Favorable Unfavorabel

1. Sangat Sesuai (SS) 4 1

2. Sesuai (S) 3 2

3. Tidak Sesuai (TS) 2 3

4. Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

Menurut Azwar (2005:26) yang dimaksud dengan pernyataan favorable adalah pernyataan yang mendukung gagasan, memihak atau menunjukkan ciri adanya atribut yang diukur. Sebaliknya, item yang isinya tidak mendukung atau tidak menggambarkan ciri atribut yang diukur disebut item unfavorable.

Sedangkan sebaran nomor item pada instrument psychological well-being terdapat pada tabel berikut ini:

No. Dimensi-dimensi psychological well-being Indikator Sebaran item Jumlah F UF

1. Penerimaan diri a. Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri.

1, 2 34, 35

12 b. Menerima berbagai aspek diri

termasuk kualitas baik dan buruk.

3, 4 36, 37

c. Merasa positif dengan kehidupan yang dijalani

5, 6 38, 39

2. Hubungan positif dengan orang lain

a. Mempunyai hubungan yang intim dan hangat.

7, 8 40, 41

13 b. Saling percaya dengan orang

lain.

9, 10 42

c. Memperhatikan

kesejahteraan orang lain.

11, 12 43

d. Empati 13, 14 44

3. Otonomi (kemandirian)

a. Mengarahkan diri dan mandiri

15, 16 45

13 b. Menghadapi tekanan sosial. 17 46, 47

c. Mengatur tingkah laku sendiri. 18, 19 48, 49 d. Mengevaluasi dengan standar pribadi. 20 50, 51 4. Penguasaan lingkungan

a. Menguasai dan mengatur lingkungan.

21, 22 52, 53

11 b. Mengontrol kegiatan luar

yang kompleks.

23,24 54, 55

c. Menggunakan secara efektif kesempatan disekitarnya.

25 56, 57

hidup 7 b. Merasakan adanya arti /

makna dalam hidup masa kini dan masa lampau.

27, 28 60, 61

6. Pertumbuhan pribaadi

a. Merasakan ada

pengembangan potensi yang berkelanjutan. 29, 30 62 10 b. Terbuka terhadap pengalaman baru. 31 63, 64

c. Menyadari potensi diri. 32 65 d. Melihat kemajuan diri dari

waktu ke waktu

33 66

Jumlah Total 20 33 33 66

Dokumen terkait