BAB III METODE PENELITIAN
3.4. Metode Penelitian
3.4.2. Metode Pengumpulan Data
3.4.2.1. Metode Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan survei primer dimana data diperoleh dari hasil pengamatan atau observasi lapangan secara langsung, wawancara dan kuisioner. Survei primer ini dilakukan untuk mengetahui kondisi yang sesungguhnya dilapangan, sehingga diharapkan tidak terjadinya kesalahan dalam mengolah data melalui teknik sampling seperti penjelasan sebelumnya. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini terdiri dari :
A. Observasi
Observasi dilakukan dengan meninjau langsung ke lokasi penelitian dengan mengamati kondisi lapangan yang terjadi terkait permasalahan ketidakseimbangan daya dukung lingkungan emisi gas CO2 yang ada baik dampak maupun kondisi penggunaan lahan terbangun eksisting penghasil emisi tersebut di wilayah perkotaan Gresik.
B. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur seperti pada Lampiran A. Wawancara semiterstruktur bersifat lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka saat narasumber (stakeholders) dimintai pendapat. Wawancara semiterstruktur dalam penelitian ini dilakukan saat melakukan in depth interview
stakeholders untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
keseimbangan emisi gas CO2di wilayah perkotaan Gresik.
Daftar variabel penelitian yang didapatkan dari hasil kajian teori menjadi materi wawancara dan didiskusikan dengan masing-masing narasumber. Proses diskusi dilakukan secara terbuka dan eksploratif sesuai pemikiran, pandangan, dan pengamatan masing-masing narasumber. Meskipun pada saat wawancara dilakukan berpedoman pada daftar variabel hasil kajian teori namun bukan berarti terbatas pada sejumlah variabel tersebut. Sifat eksploratif juga menjadi pegangan peneliti saat wawancara dilakukan sehingga berpotensi menerima faktor-faktor baru dari narasumber yang diwawancarai.
C. Kuisioner
Adapun kuesioner sebagai salah satu teknik metode pengumpulan data yaitu dimana sejumlah pertanyaan tertulis digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan secara pribadinya ataupun hal-hal yang diketahuinya. Dalam hal ini peneliti berfungsi sebagai pemandu dalam wawancara dengan tujuan utama menyusun kuisioner untuk memperoleh informasi yang relevan. Kuisioner pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat konsumsi energi penduduk, produksi sampah dan intensitas pembakaran sampah yang dilakukan masing-masing rumah tangga responden.
Tabel 3. 4. Data dan Perolehan Data Primer
No. Data Sumber Data Teknik
Pengambilan Data
1. Faktor-Faktor yang
mempengaruhi keseimbangan lingkungan emisi gas CO2
Informasi dan pendapat dari narasumber
Wawancara semiterstruktur (in depth interview) 2. Tingkat konsumsi rata-rata energi,
produksi sampah dan intensitas pembakaran sampah rumah tangga.
Sampel rumah tangga Kuisioner seperti pada Lampiran B dan Lampiran C Sumber : Penulis, 2014
3.4.2.1. Metode Pengumpulan Data Sekunder
Metode pengumpulan data sekunder dilakukan untuk mendapatkan data, informasi dan peta yang sudah tersedia di sejumlah instansi dan literatur.
A. Survei Instansional
Survei instansi dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan seperti data sekunder atau data-data yang bersifat pelengkap. Pada penelitian ini survei instansi dilakukan pada instansional yang memiliki relevansi dengan pembahasan seperti Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Gresik, Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik, Dinas Perindustrian dan Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur Unit Pelayanan Kabupaten Gresik.
B. Survei Literatur
Studi literatur atau kepustakaan dilakukan dengan meninjau isi dari literatur yang bersangkutan dengan tema penelitian ini, diantaranya berupa buku, hasil penelitian, dokumen rencana tata ruang, publikasi jurnal, serta artikel di internet dan media massa. Studi literatur dilakukan dengan membaca, merangkum dan kemudian menyimpulkan semua referensi tentang tata guna lahan, perubahan lahan, sumber emisi gas CO2, perubahan iklim, pemanasan global, gas rumah kaca, konsep telapak ekologis dan konsep jejak karbon. Adapun perolehan data sekunder secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3. 5. Data dan Perolehan Data Sekunder
No. Data Sumber Data Instansi Penyedia
1 Jumlah kendaraan bermotor per jenis bahan bakar 5 tahun terakhir
Data statistik kendaraan
Kabupaten Gresik
Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur UP. Kabupaten Gresik
2 Jumlah kendaraan bermotor per jenis kendaraan 5 tahun terakhir
3 Jumlah penduduk 5 tahun terakhir Kabupaten Gresik dalam Angka 2008-2013
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur
4 Jumlah KK 5 tahun terakhir
No. Data Sumber Data Instansi Penyedia
6 Jumlah angka kematian 5 tahun terakhir 7 Jumlah angka migrasi 5 tahun terakhir 8 Jumlah angka emigrasi 5 tahun terakhir 9 Jumlah industri per jenis industri 5
tahun terakhir Statistik data penerbitan surat ijin perindustrian Kabupaten Gresik Dinas Perindustrian Kabupaten Gresik dan Badan Perijinan dan Penanaman Modal
10 Jumlah kapasitas produksi per industri 5 tahun terakhir
11 Jumlah penggunaan energi per jenis industri per jenis energi 5 tahun terakhir 12 Jumlah sampah rumah tangga yang
dibakar 5 tahun terakhir
Buku Status Lingkungan Hidup Daerah kabupaten Gresik Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik
13 Jumlah pemakaian energi listrik per jenis penggunaan 5 tahun terakhir
Statistik
pemakaian listrik UP. Giri
PT. PLN Persero UP. Giri
14 Penggunaan lahan wilayah perkotaan Gresik 5 tahun terakhir
Dokumen Kecamatan Dalam Angka
Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik
Sumber ; Penulis, 2014
Penelitian ini memang banyak menggunakan data sekunder. Untuk mendapatkan data yang relevan dan akurat maka dalam mencari data peneliti mempertimbangkan instansi penyedia data yang relevan dan berwenang melakukan inventarisasi data. Instansi-instansi yang ada pada Tabel 3.5 merupakan instansi yang secara tugas dan wewenang menangani dan menginventarisasi data yang diperlukan dalam penelitian ini. Selain itu juga dilakukan pengecekan data pada literatur lain jika terdapat sumber literatur yang dapat dibandingkan. Seperti pada data kapasitas produksi industri, beberapa perusahaan memiliki website pribadi yang mencantumkan informasi kapasitas
produksi. Dengan demikian kapasitas produksi data perijinan industri dapat dicocokkan dengan informasi tersebut.