METODOLOGI PENELITIAN
C. Metode Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan dalam memperoleh serta mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:
1) Data Primer
Menurut Istijanto (2009:44) data primer adalah data asli yang di kumpulkan secara langsung dari sumbernya oleh peneliti untuk menyatakan masalah risetnya secara khusus. Pada penelitian ini, pengumpulan dan pengolahan data lebih menggunakan kuesioner (angket).
Adapun metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer antara lain:
61
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan (Istijanto, 2009:69).
b. Wawancara
Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual (Istijanto, 2009:49).
2) Data Skunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari luar objek yang diteliti, akan tetapi memiliki hubungan dengan data yang telah dikumpulkan baik secara langsung maupun tidak langsung. Data sekunder digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap ataupun untuk diproses lebih lanjut. Data sekunder merupakan sumber data penelitian secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data skunder dapat diperoleh dari buku-buku, jurnal, internet dan sumber bacaan lainnya yang berhubungan dengan topik yang sedang diteliti (Suti, 2010:40).
62 D. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis.
1. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan daftar demografi responden. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang melihat rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kemencengan distribusi (kurtoris dan
skewness)
2. Ujia Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas
a. Uji Validitas
Sebagaimana dikemukakan di muka, bahwa validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang diukur. Menurut Ghozali (2011:52) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kusioner tersebut.
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung
63
(Corrected Item- Total Correlation) dengan rtabel, jika rhitung lebih besar
dari rtabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika rhitung
lebih kecil dari pada rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2011:54).
b. Uji Reliabilitas
Setelah menentukan validitas instrumen penelitian tahap selanjutnya adalah mengukur realibilitas data dari instrumen penelitian. Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas ini digunakan untuk menguji konsistensi data dalam jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Variabel-variabel tersebut
dikatakan cronbach alpha nya memiliki nilai lebih besar 0,70 yang
berarti bahwa instrumen tersebut dapat dipergunakan sebagai pengumpul data yng handal yaitu hasil pengukuran relatif koefisien jika dilakukan pengukuran ulang. Uji realibilitas ini bertujuan untuk melihat konsistensi (Ghozali, 2011:48).
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, iji normalitas dan uji heteroskedastisitas.
64
a. Uji Normalitas Data
Menurut Ghozali (2011:160) uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas) mempunyai kontribusi atau tidak. Penelitian yang menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data
mempunyai distribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat Normal
Probability Plot. Model Regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal, untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik (uji Kolmogorov-smirnov). (Ghozali, 2011:160)..
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independen).
Pengujian multikolinearitas dilihat dari besaran VIF (variance inflation
factor) dan tolerance. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF =
1/tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama
65
c. Uji Heteroskesdastisitas
Menurut imam Ghozali (2013:105) Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
berbeda maka disebut heteroskedastistitas. Dasar keputusan untuk uji heteroskedastistitas :
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola
tertentu teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastistitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, secara titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastistitas.
Pada saat mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
ditentukan dengan melihat grafik Plot (Scatterplot) antara nilai
prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika
grafik plot menunjukkan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas, serat titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:105).
66
4. Analisis Regresi Linier Berganda
a. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Menurut Ghozali (2011:97) menyatakan koefisien determinasi bertujuan untuk melihat sebagian besar kemampuan variabel bebas
menjelaskan variable terkait yang dilihat melalui adjusted R2. Adjusted
R2 ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari
dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh > 0.5 maka medel yang digunakan dianggap cukup handal dalam membuat estimasi.
Semakin besar angka R2 maka semakin baik model yang
digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel bebasterhadap
variable terikatnya. Jika R2 semakin kecil maka semakin lemah model
tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya.
b. Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang mempengaruhi dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui adakah pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli konsumen setelah dan sebelum dikeluarkannya Peraturan Mentri Meuangan (PMK) ditahun
67
2013. Adapun perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + ei Dimana:
Y : daya beli konsumen a : Konstanta
b1…b2 : Koefisien regresi
X1 : Pajak pertambahan nilai
X2 : Pajak penjualan atas barang mewah
e : Standar Error
5. Uji Hipotesis Penelitian
a. Uji secara parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali 2011:98)
Dalam penelitian ini menggunakan uji signifikan dua arah atau two tailed test, yaitu suatu uji yang mempunyai dua daerah penolakan
Ho yaitu terletak di ujung sebelah kanan dan kiri. Dalam pengujian dua
arah, biasa digunakan untuk tanda sama dengan (=) pada hipotesis nol
dan tanda tidak sama dengan (≠) pada hipotesis alternatif. Tanda (=) dan (≠) ini tidak menunjukan satu arah, sehingga pengujian dilakukan untuk dua arah (Suharyadi dan Purwanto S.K., 2009:88).
68
Kriteria dalam uji parsial (Uji t) menurut Riduwan (2010:48) dapat dilihat sebagai berikut, Apabila -ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel,maka Ho diterima
dan Ha ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi
a)Jika angka sig. > 0,05, maka Ho diterima, b)Jika angka sig. < 0,05, maka Ho ditolak,
b. Uji Secara Simultan (Uji F)
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-variabel independen (X) secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen(Y). (Ghozali, 2011:98).
Apabila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang
berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%, jika nilai Fhitung > Ftabel maka secara bersama-sama seluruh
variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi = 5%), maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. kemudian akan diketahui
69
apakah hipotesis dalam penelitian ini secara simultan ditolak atau diterima.