• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu metode pembelajaran matematika dan aktivitas belajar siswa, serta satu variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa pada pokok bahasan kubus, balok, prisma, dan limas. Adapun ciri-ciri variabel penelitian tersebut adalah:

a. Metode Pembelajaran 1). Definisi Operasional

Metode pembelajaran adalah rangkaian strategi kegiatan belajar mengajar di kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran pada pokok bahasan kubus, balok, prisma, dan limas. Adapun model pembelajaran kooperatif jigsaw

)

(a1 pada kelompok eksperimen dan model pembelajaran konvensional )

2). Indikator: Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar pada pokok bahasan kubus, balok, prisma, dan limas.

3). Skala pengukuran: Nominal dua kategori yaitu pembelajaran kooperatif jigsaw serta model pembelajaran konvensional.

4). Simbol: A. b. Aktivitas Siswa

1). Definisi Operasional

Aktivitas siswa adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa dalam belajar matematika baik di rumah maupun di sekolah. Aktivitas ini dibatasi pada aktivitas memperhatikan, bertanya, mencatat, mendengarkan, mengerjakan soal, dan mempelajari materi pelajaran matematika.

2). Indikator: Nilai skor hasil angket aktivitas belajar siswa.

3). Skala Pengukuran: Interval kemudian diubah menjadi skala ordinal, dengan tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Pembagiannya sebagai berikut :

- Kelompok tinggi dengan skor  X + 1/2 s

- Kelompok sedang dengan X –1/2 s < skor < X + 1/2 s - Kelompok rendah dengan skor  X –1/2 s

Keterangan : X = Rata-rata nilai aktivitas belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol

s = Standart deviasi

4). Simbol: B.

c. Prestasi Belajar Matematika Siswa 1). Definisi Operasional

Prestasi belajar matematika siswa adalah tingkat penguasaan siswa dalam mata pelajaran matematika, khususnya pada pokok bahasan kubus, prisma, dan limas hasil belajar siswa yang dicapai setelah melalui proses belajar. 2). Indikator: Nilai skor formatif pokok bahasan kubus, prisma, dan limas. 3). Skala Pengukuran: Interval.

4). Simbol: abij ; i = 1, 2 ; j = 1, 2, 3.

2. Teknik Pengambilan Data

Salah satu kegiatan dalam penelitian adalah menentukan cara mengukur variabel penelitian dan alat pengumpul data. Untuk mengukur variabel maka diperlukan instrumen yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data.

Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini ada tiga cara, yaitu metode dokumentasi, metode angket, metode tes. a. Metode Dokumentasi

Menurut Budiyono (2003 : 54) metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihat dokumen-dokumen yang telah ada. Pada penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang nama-nama siswa dan nilai UUB semester I. Dokumen tersebut digunakan

untuk uji keseimbangan rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan kelompok uji coba.

b. Metode Angket

Menurut Budiyono (2003 : 47) metode angket adalah pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian, responden atau sumber data dan jawabannya diberikan pula secara tertulis. Dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket langsung karena peneliti langsung menyampaikan angket tersebut kepada subjek penelitian.

c. Metode Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (1995 : 51), tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes ini memuat beberapa pertanyaan yang berisi materi-materi pokok bahasan balok, kubus, prisma, dan limas.

3. Instrumen Penelitian a. Angket Aktivitas Belajar

Dalam penelitian ini angket yang dimaksud adalah angket tentang aktivitas belajar matematika. Angket berupa soal pilihan ganda, dengan alternatif 4 jawaban. Pemberian skor untuk item positif adalah jika A diberi skor 4, B diberi skor 3, C diberi skor 2, dan D diberi skor 1. Sedang untuk item

negatif jika menjawab A diberi skor 1, B diberi skor 2, C diberi skor 3, dan D diberi skor 4.

Prosedur penyusunan angket aktivitas belajar adalah : 1) Menentukan indikator

2) Menentukan kisi-kisi angket aktivitas belajar. 3) Menulis butir soal angket

4) Menelaah untuk melihat validitas konstruk. Untuk menentukan validitas membutuhkan validator, dan harus hal-hal berikut :

(1) Butir angket telah mengacu pada kisi-kisi.

(2) Pernyataan butir jelas dan dapat dipahami peserta didik. (3) Pernyataan butir angket tidak memberikan interprestasi ganda

5) Uji coba angket untuk menentukan indeks konsistensi internal atau daya beda dan reliabilitas angket aktivitas. Instrumen angket ini diuji cobakan di SMP Negeri 5 Surakarta. Analisis item tes dilakukan sebagai berikut

(1) Menentukan Daya Pembeda

Pada penelitian ini jumlah responden 36 siswa dan jika terdapat n buah butir, maka akan dilakukan perhitungan sebanyak n kali. Jika indeks konsistensi internal untuk butir ke-i kurang dari 0,3 maka butir tersebut harus dibuang. Indeks konsistensi internal ini sering disebut daya pembeda. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson berikut :

  

 

2 2



2

 

2

 

  

    Y Y n X X n Y X XY n rxy xy

r = indeks konsistensi internal untuk butir ke-i.

n = banyaknya subjek yang dikenai tes ( instrumen ). X = skor butir ke-i ( dari subyek uji coba )

Y = skor total ( dari subyek uji coba )

( Budiyono, 2003: 65 )

(2) Uji reliabilitas

Menggunakan rumus Alpha yaitu :

                

2 2 11 1 1 t i S S n n r 11

r = indeks reliabilitas instrumen. n = banyaknya butir instrumen

2

i

S = variansi belahan ke-i, i = 1, 2, ...,k ( k  n ) atau variansi butir ke-i, i = 1, 2, ..., n 2

t

S = variansi skor-skor yang diperoleh subjek uji coba. Instrumen dikatakan reliabel jika r11 > 0,7

6) Penetapan Angket

Setelah dilakukan uji coba kita tetapkan apakah butir soal tersebut dipakai, atau dibuang.

b. Tes Prestasi Belajar

Tes tersebut berupa tes pilihan ganda dengan empat pilihan sebanyak 30 butir soal prestasi pada pokok bahasan balok, kubus, prisma, dan limas. Uji coba instrumen tes dalam penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Surakarta. Subjek uji coba terdiri dari 36 siswa kelas VII

Prosedur penyusunan tes prestasi : 1) Menentukan pokok materi 2) Membuat kisi-kisi

3) Menulis butir soal

4) Menelaah untuk melihat validitas isi.

Menurut Guilfort ( 1954: 398 ) bahwa istilah validitas menunjuk kepada sejauh mana skor tes dapat memprediksi kriteria yang telah ditentukan. Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi sehingga membutuhkan validator. Menurut Budiyono ( 2003: 58 ), suatu instrumen valid menurut validitas isi apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang akan diukur. Pada kasus ini, validitas tidak dapat ditentukan dengan mengkorelasikan dengan suatu kriteria dari suatu kinerja.

Validitas tidak dapat ditentukan dengan mengkorelasikan dengan suatu kriteria dari suatu kinerja. Untuk tes hasil belajar, supaya tes mempunyai validitas isi, harus diperhatikan hal-hal berikut :

(1) Bahan ujian (tes) harus merupakan sampel yang representatif untuk mengukur sampai seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan maupun dari sudut proses belajar.

(2) Titik berat bahan yang harus diujikan harus seimbang dengan titik berat bahan yang diajarkan.

(3) Tidak diperlukan pengetahuan lain yang tidak atau belum diajarkan untuk menjawab soal-soal tes dengan benar.

Untuk mempertinggi validitas isi, disarankan agar pembuat soal melalui langkah-langkah :

(1) Mengidentifikasikan bahan-bahan yang telah diberikan beserta tujuan instruksionalnya.

(2) Membuat kisi-kisi dari soal tes yang akan ditulis. Cara yang ditempuh adalah membuat tabel dua jalan yang membuat isi pokok bahasan yang akan diukur.

(3) Menyusun soal tes beserta kuncinya. Dalam hal ini menyusun kunci sesaat setelah menulis soal tes sangat dianjurkan.

(4) Menelaah soal tes sebelum dicetak. Penelaahan ini akan lebih baik apabila dilakukan oleh satu tim yang terdiri dari ahli-ahli yang relevan.

5) Uji coba tes prestasi untuk menentukan daya beda, tingkat kesukaran dan reliabilitas.

(1) Menentukan Daya Pembeda

Pada penelitian ini jumlah responden 36 siswa dan jika terdapat n butir, maka akan dilakukan perhitungan sebanyak n kali. Jika indeks konsistensi internal untuk butir ke-i kurang dari 0,3 maka butir tersebut harus dibuang. Indeks konsistensi internal ini sering disebut daya pembeda. Jika instrumennya berupa tes hasil belajar, maka butir yang indeks konsistensinya tinggi dapat membedakan antara anak yang pandai dan kurang pandai. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson berikut :

  

 



 

  2 2 2 2 X n Y Y X n Y X XY n rxy

rxy = indeks konsistensi internal untuk butir ke-i ( daya pembeda )

n = banyaknya subjek yang dikenai tes ( instrumen ). X = skor butir ke-i ( dari subyek uji coba )

Y = skor total ( dari subyek uji coba )

(2) Menentukan Indeks Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Rumus untuk menentukan Indeks tingkat kesukaran ( Thorndike dan Hagen dalam Noehi Nasution, 1992 : 41-42 ) adalah :

% 100   J B P Keterangan :

P= indeks tingkat kesukaran ( fasilitas butir soal ).

B= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar. J= jumlah peserta tes.

Soal dianggap baik jika 0,30  P < 0,7 .

3) Uji Reliabilitas

Reliabel disebut juga terpercaya, terandalkan, ajeg, stabil, dan konsisten

( Budiyono, 2003 : 65 ) Untuk menguji reliabilitas masing-masing item dalam tes uji Kruder-Richardson 20 (KR – 20) sebagai berikut:

             

2 2 11 1 t i i t S q p S n n r 11

n = banyaknya butir soal

pi = proporsi banyaknya menjawab subjek yang menjawab benar pada butir ke-i. i q = 1- pi 2 t S = variansi total. (Budiyono, 2003 : 69) Hasil skor tes disebut reliabel jika besarnya indeks reliabilitas yang diperoleh telah melebihi nilai 0,70.

6) Penetapan Tes Prestasi

Setelah dilakukan uji coba tes prestasi belajar ditentukan butir soal yang dipakai untuk tes prestasi.

E. Teknik Analisis Data

Dokumen terkait