BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
a. Membuat table distribusi frekuensi
1) Menghitung Rentang Nilai (R), yaitu data terbesar kurang data terkecil.
Keterangan:
R : Rentang Nilai Xt: Data Terbesar Xr : Data Terkecil12
2) Menghitung Jumlah Interval (K)
( ) Keterangan:
K : Kelas Interval
N : Banyaknya data atau jumlah sampel 3) Menghitung Panjang Kelas Interval (P)
Keterangan:
P : Panjang Kelas Interval R : Rentang Nilai
K : Kelas Interval13
11Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Pendidikan (Cet.II; Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 107.
12Muhammad Arif Tiro, Dasar-dasar Statistika (Cet. III; Makassar: Andira Publisher, 2008), h. 163.
13Syarifuddin Siregar, Statistik Terapan untuk Penelitian (Jakarta: Grasindo, 2005), h. 24.
28
b. Mean (Rata-rata)
∑
∑ Keterangan:
: Rata-rata : Frekuensi
: Titik tengah14
c. Presentase (%) Nilai Rata-rata
Keterangan:
: Angka Presentase
: Frekuensi yang dicari presentasiya : Banyaknya sampel responden15 d. Standar Deviasi
√∑ ( ) Keterangan:
: Standar Deviasi
: Frekuensi untuk setiap kelas ke i : Rata-rata
: Jumlah sampel16
14Muhammad Arif Tiro, Dasar-dasar Statistika (Cet. III; Makassar: Andira Publisher, 2008), h. 133.
15 Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Cet. VII; Bandung: Sinar Baru Algensido, 2004), h .130.
16Subana, Statistik Pendidikan (Cet.I; Bandung: Pustaka Setia,2000), h. 40.
e. Membuat tabel Kategori
Tabel 3.3 Kategori Hasil Motivasi Belajar
No. Nilai Kategori
1. 0 – 20 Sangat Rendah
2. 21 – 40 Rendah
3. 41 – 60 Sedang
4. 61 – 80 Tinggi
5. 81 – 100 Sangat Tinggi 2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah disusun dan diolah.17
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menjawab rumusan masalah ketiga. Adapun analisis yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data diolah berdirtsibusi normal atau tidak sehingga dapat digunakan untuk menentukan rumus statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis. Jika data distribusi normal digunakan statistik parametik dan jika tidak berdistribusi normal digunakan statistik non parametik dengan menggunakan chi kuadrat.
∑( )
Keterangan:
= Nilai Chi-kuadrat hitung = Frekuensi hasil pengamatan
17Sugiyono, Statistik untuk Penelitian (Cet 10; Bandung: CV. Alfabeta, 2006), h. 13.
30
= Frekuensi harapan = Banyaknya kelas b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang homogen atau tidak terhadap perlakuan. Uji homogenitas dengan menggunakan rumus Fisher:
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang akan digunakan adalah uji t bepasangan, dengan rumus sebagai berikut:
√ ⁄
Keterangan:
X = rata-rata deviasi (selisih sampel sebelum dan sesudah)
SD X = standar deviasi dari X (selisish sampel sebelum dan sesudah) n = banyaknya sampel
selain dengan teknik analisis data di atas, uji normalitas, uji homogenitas, uji validitas, uji reliabilitas, dan uji t dilakukan dengan menggunakan program pengolah data melalui software SPSS (Statistical Packaged For Social Science).
31 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Analisis yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis inferensisal. analisis deskriptif yang dimaksudkan untuk menjawab masalah pertama dan kedua yang bertujuan untuk mengetahui gambaran umum tentang pengaruh penggunaan metode jigsaw terhadap motivasi belajar peserta didik kelas VIII di MTsN 1 Kota Makassar.
Sedangkan analisis inferensial untuk menjawab masalah ketiga sekaligus menjawab hipotesis yang telah ditetapkan dalam penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan metode Jigsaw dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran bahasa Arab di kelas VIII MTsN 1 Kota Makassar. Untuk mengambil data kedua variable tersebut digunakan tes. Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui gambaran dari masing-masing variable dan statistic inferensial menggunakan uji asumsi klasik.
Penelitian ini dilaksanakan di MTsN 1 Kota Makassar yang terletak di jl.
A.P. Pettarani No. 1A, Mannuruki, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, dimana dulunya adalah MTsN Model Makassar yang kemudian berganti menjadi MTsN 1 Kota Makassar. Jumlah peserta didik di sekolah tersebut khususnya kelas VIII sebanyak 399 orang. Kelas VIII-4 dan VIII-2 dipilih sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 November 2022 sampai dengan 3 Desember 2022. Hasil penelitian ini adalah jawaban dari rumusan masalah yang ditetapkan sebelumnya yang dapat menguatkan sebuah hipotesis atau jawaban sementara. Pada penelitian ini, peneliti telah menetapkan 3 rumusan masalah yang akan dijawab. Rumusan masalah 1 dan 2 akan dijawab
32
menggunakan statistik deskriptif dan rumusan masalah 3 akan dijawab menggunakan statistik inferensial. Berikut ini, hasil penelitian yang telah dilakukan di MTsN 1 Kota Makassar.
1. Deskripsi hasil motivasi belajar bahasa Arab peserta didik kelas VIII MTsN 1 Kota Makassar yang diajar tanpa menerapkan metode jigsaw.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas VIII-2 di MTsN 1 Kota Makassar yang berjumlah 40 peserta didik yang diajar tanpa menggunakan metode pembelajaran jigsaw, maka peneliti mengumpulkan data hasil motivasi belajar peserta didik melalui tes pilihan ganda secara tertulis.
Berikut hasil pre-test dan post-test motivasi belajar peserta didik kelas VIII-2 sebagai kelas yang diajar tanpa menerapkan metode pembelajaran jigsaw.
Tabel 4.1
Data Hasil Motivasi Belajar Kelas Kontrol (VIII-2)
No. Nama Skor
Pre-Test Post-Test
1. A. Revan Arya Maulana Yusuf 50 55
2. Aini Ramadhany Marsyah 20 25
3. Alif Shofwan Darwis 50 50
4. Alifia Khaila Wahyuli 50 50
5. Almirah Ramadhani Astaufiq 50 50
6. Andi Akhdan Yasin Athaya 20 25
7. Andi Athifa Nailah Putri 45 45
8. Andi Gilbra Dwi Putra 30 30
9. Andi Muh. Malikul Muli Apatama 40 45
10. Andi Muhammad Altaaf Haidil 65 70
11. Andi Nadya Zafira Ramadhani A. Yusri 40 35
12. Diah Yurika Ihsan 60 55
13. Fathir Arrumy Fachri 40 40
14. Filzah Ariqah 20 30
15. Ijlal Riyadhul Jinan 65 75
16. Ivy Laila Hijri 35 35
17. Izzat Rosyadah 65 70
18. Kaisah Nany sahira 45 45
19. M. Arya Widana 45 45
20. M. As Shiddiq Ansar 60 60
21. Muh Abdi Dzil Ikram Arizona 55 55
22. Muh. Adrian Azzam 55 55
23. Muh. Asyraf Giffar Bunyamin Putra 60 65
24. Muh. Fajar Rani 55 55
25. Muh. Zulfachri Putra Sidiq 25 30
26. Muhammad Afif A. Karim 45 45
27. Muhammad Faiz 55 55
28. Muhammad farhan Ramadhan 50 50
29. Muhammad Kaysan Zhafir haris 45 50
30. Muvira Putri Makmur 45 45
31. Mysha Mahira Rauf 40 40
32. Naila Afifa Zahira 50 50
33. Najwa Khairunnisa 45 50
34. Nur Azizah Ramadhani Baharuddin 40 45
35. Putri fauziah 35 30
36. Rahmaniar Anugrah Patiwi R 35 30
37. Siti Alya Nurmakaila Raas 55 55
38. Siti Naura Fakhriyah Zalsabila 35 35
39. Wildan Zilalil Gifari 50 50
40. Zaskhiya Khaira Fayyaza 35 35
Untuk mengetahui deskripsi hasil motivasi belajar bahasa Arab peserta didik tersebut dapat dilihat dari table berikut:
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Hasil Motivasi Belajar Bahasa Arab Pre-Test dan Post-Test pada Kelas Kontrol (VIII-2)
Statistik Deskriptif Pre-Test Post-Test
Jumlah Sampel 40 40
Skor Maksimum 65 75
Skor Minimum 20 25
Rata-rata 45,13 46,55
Standar Deviasi 12,06 12,36
Range 45 50
Berdasarkan table di atas dapat ditunjukkan skor maksimum untuk kelas kontrol yaitu yang diajar tanpa menerapkan metode pembelajaran jigsaw pada
34
tahap pre-test 65 dan skor minimum 20 dengan nilai rata-rata 45,13 dan standar deviasi 12,06. Sedangkan skor maksimum untuk kelas kontrol pada tahap post-test 75 dan skor minimum yaitu 25 dengan nilai rata-rata 46,55 sehingga diperoleh standar deviasi 12,36 dengan jumlah sampel 40.
Tabel 4.3
Distribusi Kategorisasi Hasil Motivasi Belajar Bahasa Arab Pre-Test pada Kelas Kontrol (VIII-2)
Rentang Nilai
Kelas Kontrol
Kategori Pre-Test
Frekuensi ( ) Presentasi (%)
0 – 20 3 7,5% Sangat Rendah
21 – 40 12 30% Rendah
41 – 60 22 55% Sedang
61 – 80 3 7,5% Tinggi
81 - 100 0 0% Sangat Tinggi
40 100%
Berdasarkan table di atas, maka diperoleh bahwa presentase skor hasil motivasi belajar pada pre-test yang diajar tanpa menggunakan metode jigsaw sebesar 7,5% peserta didik yang berada pada kategori sangat rendah, 30% berada pada kategori rendah. Motivasi peserta didik yang berada pada kategori sedang sebanyak 55%, kategori tinggi 7,5% dan sangat tinggi sebanyak 0% yang artinya tidak ada motivasi peserta didik pada kategori ini. Berdasarkan table kategorisasi, menunjukkan bahwa skor tertinggi berada pada presentasi 55% dengan kategori sedang.
Tabel 4.4
Distribusi Kategorisasi Hasil Motivasi Belajar Bahasa Arab Post-Test pada Kelas Kontrol (VIII-2)
Rentang Nilai
Kelas Kontrol
Kategori Post-Test
Frekuensi ( ) Presentasi (%)
0 – 20 0 0% Sangat Rendah
21 – 40 13 32,5% Rendah
41 – 60 23 57,5% Sedang
61 – 80 4 10% Tinggi
81 - 100 0 0% Sangat Tinggi
40 100%
Berdasarkan table di atas, maka diperoleh bahwa presentasi skor hasil motivasi belajar pada post-test yang diajar tanpa menerapkan metode jigsaw sebesar 0% berada pada kategori sangat rendah, kategori rendah sebesar 32,5%, kategori sedang sebesar 57,5%, kategori tinggi sebanyak 10%, dan kategori sangat tinggi sebanyak 0%. Artinya tidak ada motivasi peserta didik pada kategori sangat rendah dan sangat tinggi. Disamping itu, sesuai dengan presentase, maka kategori tertinggi berada pada kategori sedang yaitu sebesar 57,5%.
Selanjutnya, peneliti menyajikan hasil pre-test dan post test pada kelas control dalam bentuk diagram batang guna memperlihatkan hasil motivasi belajar peserta didik pada kelas VIII-2 di MTsN 1 Kota Makassar sebagai berikut:
36
Gambar 4.1 Diagram Hasil Motivasi Belajar pada Kelas Kontrol
Berdasarkan diagram table di atas, hasil motivasi belajar kelas kontrol pada pre-test dengan frekuensi 3 berada pada kategori sangat rendah. Frekuensi 12 berada pada kategori rendah, frekuensi 22 berada pada kategori sedang, frekuensi 3 berada pada kategori tinggi dan 0 frekuensi pada kategori sangat tinggi. Sedangkan pada post-test dengan frekuensi 0 berada pada kategori sangat rendah, frekuensi 13 berada pada kategori rendah, frekuensi 23 berada pada kategori sedang, frekuensi 4 berada pada kategori tinggi, dan frekuensi 0 berada pada kategori sangat tinggi.
2. Deskripsi hasil motivasi belajar bahasa Arab peserta didik kelas VIII MTsN 1 Kota Makassar yang diajar dengan menerapkan metode jigsaw.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas VIII-4 MTsN 1 Kota Makassar yang berjumlah 40 peserta didik dengan menerapkan metode jigsaw, maka peneliti mengumpulkan data hasil motivasi belajar peserta didik melalui tes pilihan ganda secara tertulis. Berikut adalah hasil motivasi belajar
0 5 10 15 20 25
Sangat Rendah
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Diagram Kelas Kontrol (VIII-2)
Pre-Test Post-Test
peserta didik kelas VIII-4 sebagai kelas yang dipilih peneliti untuk diterapkan metode jigsaw dalam pembelajaran bahasa Arab.
Tabel 4.5
Data Hasil Motivasi Belajar Kelas Eksperimen (VIII-4)
No. Nama Skor
Pre-Test Post-Test
1. A. Aylah Kania Salsabila Esa 55 80
2. Achmad Hafizh Syamsuddin 30 50
3. Ahmad fadlan 60 90
4. Ahmad Muzakki Al Husein 35 60
5. Aliya Shakila Ridwan 55 80
6. Andi Inayah Insyirah Ilham 20 45
7. Andi Zulfadhli Fayyadh 55 80
8. Antharodex Putra Ramadhan 55 80
9. Arief Dzulkarnain 65 90
10. Azizah Nur Fauziah 55 80
11. Fadhilla Merdekawathy Annas 55 80
12. Faiq Fadlul Aziz 60 80
13. Faradila Genium Patidina 50 75
14. Hafizhah Idris 45 70
15. Humaerah Hamsah 65 100
16. Husaifa Hubaidillah Anwar 35 55
17. Inayah Atikahsari Syafiuddin Gobel 45 70
18. Khalid Qadafi Alamri 30 55
19. Mahardika Marwansyah Mulyawan 40 65
20. Miftahul jannah 40 65
21. Muh Andika Pradana Saputra 60 90
22. Muh. Zakwan Zaky 20 45
23. Muh. Adnan Wahid 60 80
24. Muh. Ihsan Hakim 20 45
25. Muhammad Athar Ali Ridho 30 55
26. Muhammad Eldyno Brimulya 35 60
27. Muhammad Farid Hidayatullah 25 50
28. Muhammad Rafii 40 65
29. Muthi’Ah Salwa Salsabil 45 75
30. Mutiah Nur Sabira 50 75
31. Mutiara Ayu Salsabila 35 60
32. Najwa Al Wajid Razak Rahangiar 50 75
33. Naurah Farsyana Alam 50 75
34. Nurghina Fadhilah Z Tanrilawa 20 45
35. Rifat Putra zainal 40 65
38
36. Riska Virginia Muhammad 35 55
37. Shara Alifia Dzifa Hijaz 45 75
38. St. Aliyah Khayka Shahidya 40 70
39. Yudhistira Eko Putranto 45 70
40. Zahirah Zulfa Utami 40 70
Untuk mengetahui deskripsi hasil motivasi belajar bahasa Arab peserta didik tersebut dapat dilihat dari table berikut:
Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Hasil Motivasi Belajar Bahasa Arab Pre-Test dan Post-Test pada Kelas Eksperimen (VIII-4)
Statistik Deskriptif Pre-Test Post-Test
Jumlah Sampel 40 40
Skor Maksimum 65 100
Skor Minimum 20 45
Rata-rata 43,38 68,75
Standar Deviasi 12,93 13,95
Range 45 55
Berdasarkan table di atas, maka dapat diketahui bahwa skor maksimum yang diperoleh dari kelas eksperimen yaitu yang diajar menggunakan jigsaw nilai pre-test adalah 65 dan skor minimum yaitu 20 dengan nilai rata-rata 43,38 dan standar deviasi 12,93. Sedangkan skor maksimum kelas eksperimen pada post-test yaitu 100 dan skor nilai minimum yaitu 45 dengan nilai rata-rata 68,75 sehingga diperoleh standar deviasi 13,94.
Tabel 4.7
Distribusi Kategorisasi Hasil Motivasi Belajar Bahasa Arab Pre-Test pada Kelas Eksperimen (VIII-4)
Rentang Nilai
Kelas Eksperimen
Kategori Pre-Test
Frekuensi ( ) Presentasi (%)
0 – 20 4 10% Sangat Rendah
21 – 40 15 37,5% Rendah
41 – 60 19 47,5% Sedang
61 – 80 2 5% Tinggi
81 - 100 0 0% Sangat Tinggi
40 100%
Berdasarkan table di atas, maka diperoleh bahwa presentase skor hasil motivasi belajar pada pre-test yang diajar tanpa menggunakan metode jigsaw sebesar 4% peserta didik yang berada pada kategori sangat rendah, 15% berada pada kategori rendah. Hasil motivasi peserta didik yang berada pada kategori sedang sebanyak 47,5%, kategori tinggi sebanyak 5% dan sangat tinggi sebanyak 0% yang artinya tidak ada hasil motivasi peserta didik pada kategori ini.
Berdasarkan tabel kategorisasi, menunjukkan bahwa skor tertinggi berada pada presentasi 47,5% dengan kategori sedang.
40
Tabel 4.8
Distribusi Kategorisasi Hasil Motivasi Belajar Bahasa Arab Post-Test pada Kelas Eksperimen (VIII-4)
Rentang Nilai
Kelas Kontrol
Kategori Post-Test
Frekuensi ( ) Presentasi (%)
0 – 20 0 0% Sangat Rendah
21 – 40 0 0% Rendah
41 – 60 13 32,5% Sedang
61 – 80 23 57,5% Tinggi
81 - 100 4 10% Sangat Tinggi
40 100%
Berdasarkan table di atas, maka diperoleh bahwa presentasi skor hasil motivasi belajar post-test yang diajar dengan menerapkan metode jigsaw sebesar 0% berada pada kategori sangat rendah, kategori rendah sebesar 0%, kategori sedang sebesar 32,5%, kategori tinggi sebanyak 57,5%, dan kategori sangat tinggi sebanyak 10%. Artinya tidak ada motivasi peserta didik pada kategori sangat rendah dan rendah. Disamping itu, sesuai dengan presentase, maka kategori tertinggi berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 57,5%.
Selanjutnya, peneliti menyajikan hasil pre-test dan post test pada kelas eksperimen dalam bentuk diagram batang guna memperlihatkan hasil motivasi belajar peserta didik pada kelas VIII-4 di MTsN 1 Kota Makassar sebagai berikut:
Gambar 4.2 Diagram Hasil Motivasi Belajar Kelas Eksperimen
Berdasarkan diagram table di atas, hasil motivasi belajar kelas eksperimen pada pre-test dengan frekuensi 4 berada pada kategori sangat rendah. Frekuensi 15 berada pada kategori rendah, frekuensi 19 berada pada kategori sedang, frekuensi 2 berada pada kategori tinggi dan frekuensi 0 pada kategori sangat tinggi. Sedangkan pada post-test dengan frekuensi 0 berada pada kategori sangat rendah, frekuensi 0 berada pada kategori rendah, frekuensi 13 berada pada kategori sedang, frekuensi 23 berada pada kategori tinggi, dan frekuensi 4 berada pada kategori sangat tinggi.
3. Pengaruh Penerapan Metode Jigsaw Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Arab pada Peserta Didik Kelas VIII MTsN 1 Kota Makassar
Pada bagian ini terdapat penjelasan rumusan masalah ketiga yaitu “Apakah terdapat pengaruh penerapan metode jigsaw terhadap motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran bahasa Arab?” dengan melihat perbedaan signifikan antara motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode jigsaw dan yang tidak diajar menggunakan metode jigsaw. Analisis yang digunakan yaitu
0 5 10 15 20 25
Sangat Rendah
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Diagram Kelas Eksperimen (VIII-4)
Pre-Test Post-Test
42
analisis inferensial. Sebelum melakukan analisis inferensial dalam uji hipotesis diperlukan pengujian dasar yang meliputi uji normalisasi dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Untuk pengujian normalisasi dalam penelitian ini untuk pre-test dan post-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen menggunakan program SPSS versi 22 for windows bertujuan untuk mengetahui data yang diteliti apakah data yang diperoleh dari responden berdistribusi normal atau tidak, dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnova.
Tabel 4.9
Uji Normalitas Hasil Motivasi Belajar kelas VIII-2 (Kelas Kontrol) Test of Normality Kolmogorov-Smirnova
Keterangan
Statistic Df Sig
Pre-Test 0,121 40 0,14 Normal
Post-Test 0,127 40 0,11 Normal
Berdasarkan tabel di atas, hasil pengujian normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Apabila signifikan lebih besar dari 0,05 (taraf signifikan), maka memiliki makna bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Hasil analisis di atas setelah dilakukan pengolahan data menggunakan SPSS maka output nilai sign untuk pre-test diperoleh nilai sebesar 0,14 dan post-test diperoleh sebesar 0,11. Berarti, nilai sign lebih besar dari nilai α (0,05) artinya, data berdistribusi normal.
Tabel 4.10
Uji Normalitas Hasil Motivasi Belajar Kelas VIII-4 (Kelas Eksperimen) Test of Normality Kolmogorov-Smirnova
Keterangan
Statistic Df Sig
Pre-Test 0,12 40 0,19 Normal
Post-Test 0,12 40 0,13 Normal
Berdasarkan tabel di atas, hasil pengujian normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnoc. Apabila signifikan lebih besar dari 0,05 (taraf signifikan), maka memiliki makna bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Hasil analisis di atas setelah dilakukan pengolahan data menggunakan SPSS maka output nilai sign untuk pre-test diperoleh nilai sebesar 0,19 dan post-test diperoleh sebesar 0,13. Berarti, nilai sign lebih besar dari nilai α (0,05) artinya, data berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 22 for windows.
1) Pre-Test Kelas Kontrol dan Eksperimen Tabel 4.11
Uji Homogenitas Hasil Pre-Test (Kelas Kontrol & Kelas Eksperimen)
Pengujian Levene Statistic Sig. Keterangan
Pre-Test 2,104 0,15 Normal
Berdasarkan tabel di atas, maka hasil pengujian homogenitas dengan menggunakan jenis uji varians. Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05,
44
maka memiliki makna bahwa varians dari kedua data yang dibandingkan adalah homogen.
Pada hasil analisis di atas, menunjukkan bahwa nilai signifikan pada hasil motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Arab adalah 0,15 yang lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, nilai signifikan lebih besar dari 0,05 sehingga memiliki makna bahwa varians dari kedua data yang dibandingkan adalah homogen.
2) Post-Test Kelas Kontrol dan Eksperimen Tabel 4.12
Uji Homogenitas Hasil Post-Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pengujian Levene Statistic Sig. Keterangan
Post-Test 0,344 0,56 Normal
Berdasarkan tabel di atas, maka hasil pengujian homogenitas dengan menggunakan jenis uji homogenitas dengan menggunakan uji varians. Apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (taraf signifikasi), maka memiliki makna bahwa varians dari kedua data yang dibandingkan adalah homogen.
Pada hasil analisis di atas, menunjukkan bahwa nilai signifikan pada hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran bahasa Arab adalah 0,56 yang lebih besar dari 0,05. Sehingga nilai signifikan lebih besar dari 0,05 memiliki makna bahwa varians dari kedua data yang dibandingkan adalah homogen.
Berdasarkan pengujian asumsi dasar seperti pengujian normalitas dan pengujian homogenitas untuk syarat parametik terpenuhi. Dengan demikian, statistic yang digunakan dalam analisis inferensial adalah statistic parametik dengan menggunakan uji T.
c. Uji Hipotesis
Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas, maka statistik yang digunakan adalah statistic parametik dengan pareid sampel t-tes. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui dugaan sementara yang dirumuskan oleh penulis.
Berikut hipotesis yang penulis tetapkan sebelumnya:
Ho : berlaku jika penerapan metode jigsaw tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar bahasa Arab pada kelas VIII di MTsN 1 Kota Makassar.
Ha : berlaku jika penerapan metode jigsaw berpengaruh terhadap motivasi belajar bahasa Arab kelas VIII MTsN 1 Kota Makassar.
Pedoman pengambilan keputusan dalam uji Paired Sample t Test yaitu, Ho di terima dan Hα ditolak apabila Sig (2-tailed) > α atau Sig (2-tailed) > 0,05), Ho ditolak dan Hα diterima apabila Sig (2-tailed) < α atau Sig (2-tailed) < 0,05).
Tabel 4.13
Uji Hipotesis Hasil Motivasi Belajar Peserta Didik
Paired Samples Test Paired Differences
t Df
Sig.
(2-tailed) Mean
Std.
Deviation Std.
Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper Pair
1
Pre-Test Kontrol -
Post-Test Kontrol -1.375 15.148 2.395 -6.220 3.470 -.574 39 .569 Pair
2
Pre-Test
Eksperimen - Post-Test Eksperimen
-25.375 16.809 2.658 -30.751 -19.999 -9.548 39 .000
Berdasarkan table di atas, diperoleh hasil pengolahan data sebagai berikut:
1) Pair 1 ( Pre & Post Test Kelas Kontrol): nilai sig (2-tailed) = 0,569. Dengan demikian Ho diterima dan Hα ditolak karena Sig (2-tailed) > α atau (0,569 >
0,05). Artinya tidak terdapat pengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik pada kelas yang diajar tidak diterapkan metode jigsaw.
46
2) Pair 2 ( Pre & Post Test Kelas Eksperimen): nilai Sig (2-tailed) = 0,000.
Dengan demikian, Ho ditolak dan Hα diterima karena Sig (2-tailed) < α atau (0,000 < 0,05). Artinya terdapat pengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik yang diajar dengan menerapkan metode jigsaw.
Dari kedua hasil uji t di atas, terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang signifikan antara kelas yang di ajar dengan menggunakan metode Jigsaw dan kelas yang tidak diajar menggunakan metode jigsaw pada mata pelajaran bahasa Arab pada Kelas VIII di MTsN 1 Kota Makassar.