• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

D. Metode Pengumpulan Data

dikorelasikan dengan temuan-temuan di lapangan sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan;

. Pendekatan psikologis yakni usaha untuk memahami kondisi pengelola pendidikan, dalam hal ini tenaga kependidikan, peserta didik dan pengurus Muhammadiyah dalam meningkatkan mutu pendidikan.

. Pendekatan historis untuk mengetahui lebih dalam strategi pengelolaan pendidikan Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo.

Dengan demikian, pendekatan penelitian ini dapat disebut sebagai pendekatan multidispliner sehingga diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan penelitian yang bermutu.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dibagi atas dua jenis:

. Sumber data primer yaitu hasil wawancara dengan guru, kepala madrasah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Gorontalo serta peserta didik dalam penerapan strategi pengelolaan Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo.

. Sumber data sekunder yaitu data yang diambil berupa dokumen-dokumen kepustakaan, kajian-kajian teori, karya ilmiah yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti.

D. Metode Pengumpulan Data

Mohammad Ali berpendapat, bahwa metode pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian kependidikan meliputi: wawancara (interview),

angket (questioner), pengamatan (observasi), sosiometri, teknik pengukuran kependidikan.8 Menurut Imam Suprayogo, strategi pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah observasi dan wawancara.9 Sedangkan Ine I Amiran Yousda dan Zainal Arifin berpendapat, bahwa teknik dalam penelitian adalah wawancara, angket, observasi, tes psikologi studi dokumentasi dan skala.10 Dari beberapa metode yang dikemukakan pakar peneliti di atas penulis dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.

. Metode Wawancara

Menurut Masykuri yang mengadopsi dari Bogdan dan Biklen yang mendefinisikan wawancara sebagai berikut: An interview is a purposeful

conversation, usually between two people but sometimes involving more, this is directed by one in order to get information from the other.11 Berkaitan dengan penelitian penulis, maka penulis menggunakan metode interview, karena dengan menggunakan interview ini memudahkan proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yakni pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara merupakan alat untuk mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan

8

Mohammad Ali. Penelitian Kependidikan & Prosedur dan Strategi (Bandung: Angkasa, ), h. .

9

Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama, h. .

10

Ine I Amiran Yousda dan Zainal Arifin, Penelitian dan Statistik Pendidikan, h. .

11

Mohammad Tholchah Hasan, dkk. Metode Penelitian Kualitatif (Malang: Lembaga Penelitian Universitas Malang, ), h. .

sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Peneliti sebagai pencari informasi (interviewer) melakukan kontak langsung atau tatap muka langsung dengan sumber informasi (interviewe).12

Mewawancarai informan sebagai narasumber dilakukan dengan maksud untuk menggali informasi berkenaan dengan fokus penelitian. Dalam wawancara, penulis menggunakan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya, dan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan terbuka. Jika wawancara dilakukan secara formal, penulis mengajukan pertanyaan-pertanyaan terstruktur. Sementara itu, untuk keperluan wawancara tidak formal penulis mengajukan pertanyaan-pertanyaan tidak terstruktur.

Secara umum wawancara dilakukan dengan cara: formal-terstruktur dan secara informal semi terstruktur. Wawancara informal merupakan wawancara yang dilakukan secara spontan, biasa saja, tanpa alat perekam. Bahkan pada saat wawancara, terwawancara tidak merasa sedang diwawancarai. Adapun secara formal berlangsung lebih terencana dengan maksud yang baku dan resmi dan yang diwawancarai sadar betul sedang diwawancarai. Peneliti juga menyiapkan kerangka pertanyaan yang sudah didesain.13

Wawancara dilakukan dengan pengurus Muhammadiyah, kepala sekolah, orang tua, masyarakat, guru dan peserta didik terkait masalah penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian.

12

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. .

13

. Metode Pengamatan (Observasi)

Metode pengamatan yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mengkaji tingkah laku atau keadaan yang akan diteliti sambil berperan serta dalam aktivitasnya. Pengamatan yang dimaksudkan adalah pengamatan langsung, alamiah, berpartisipasi dan bebas. Menurut Lexy J Moleong, pengamatan berperan serta pada dasarnya berarti mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara cermat mungkin sampai pada yang sekecil-kecilnya sekalipun.14

Sedangkan Sutrisno Hadi berpendapat observasi sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.15 Metode ini tidak kalah pentingnya dalam penelitian kualitatif metode ini dilakukan dengan cara peneliti memerankan diri selaku instrumen utama (participan observation) untuk memburu tabel hidup yang terhampar dalam kenyataan sehari-hari di masyarakat. Hal ini berbeda dengan interview yang berusaha memburu makna yang tersembunyi dibalik tabel hidup. Adapun yang diobservasi dalam penelitian ini meliputi: Pertemuan-pertemuan berkala yang dilakukan oleh pengelola pendidikan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah, kegiatan tenaga kependidikan Madrasah Aliyah Muhammadiyah, di samping mengobservasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru, pegawai, kepala madrasah yang menangani langsung kegiatan pembelajaran.

14

Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. .

15

. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mencatat dokumen-dokumen. Buku Lembaga Penelitian IKIP Malang menyebutkan, bahwa dokumen tetap digunakan sebagai pengumpul data apabila informasi yang dikumpulkan bersumber dari dokumen: buku, jurnal, surat kabar, majalah, laporan kegiatan notulen rapat, daftar nilai, kartu hasil studi, transkrip, prasasti dan sejenisnya. Dokumen dalam arti yang luas meliputi juga foto, rekaman dan kaset, video, disk, artefak dan monumen.16 Lexy J. Moleong juga berpendapat, bahwa dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen dapat dimanfaatkan untuk menguji bahkan meramalkan.17

Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasar atas perkiraan. Dalam penelitian sosial, fungsi data yang berasal dari dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap terhadap data primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam.18 Metode dokumentasi adalah cara mencari tentang hal-hal atau unit analisis berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya.19

16

Lembaga Penelitian IKIP, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian (Malang: Lembaga Pendidikan IKIP, ), h. .

17

Lembaga Penelitian IKIP, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian, h. .

18

Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Cipta, ), h. .

19

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, ), h. .

Jadi, dalam metode dokumentasi penulis mempelajari berbagai aspek, misalnya berkenaan dengan profil madrasah, kurikulum, rencana anggaran pembiayaan madrasah, dan program tahunan madrasah. Kajian pustaka bertujuan memperoleh informasi sehubungan dengan publikasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Dokumen terkait