BAB III METODOLOGI PENELITIAN
C. Teknik Pengumpulan Data
2. Metode Pengumpulan Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 198-2006), ada beberapa teknik pengumpulan data yang biasa digunakan dalam penelitian ilmiah yaitu:
1. Metode tes 2. Metode angket 3. Metode interview 4. Metode obeservasi 5. Metode dokumentasi
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Metode Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 198), “Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
commit to user
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, ledger, agenda dan sebagainya”. Fungsi metode dokumentasi pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan data, seperti sejarah SMA N 2 Surakarta, daftar siswa yang menjadi sampel dan data-data lainnya yabg diperlukan dalam penelitian ini
b. Metode Tes
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 198), “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Dapat diambil pengertian bahwa tes adalah salah satu alat pengumpulan data yang berupa pertanyaan atau latihan sebagai alat ukur
Pada penelitian yang akan dilakukan, metode tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai prestasi belajar siswa. Langkah-langkah membuat tes terdiri dari:
1. Menbuat kisi-kisi item tes 2. Menyusun item tes
3. Mengadakan uji coba tes
3. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pengumpul data dalam penelitian, adapun instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah soal tes berupa soal obyektif yang dibuat sama antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tes tersebut disusun dengan kisi – kisi sebagai berikut:
Tabel 3. Kisi – kisi Soal Tes Aspek Yang Diukur/ Pokok Materi C1 C2 C3 C4 Jumlah 16% 16% 32% 36% 100% Kertas Kerja 1,2,5,6 3,4,8 7,9,10,11,12 ,14,15,22,23 13,16,17,1 8,19,20,21 25
commit to user ,24,25 Jumlah 4 3 11 7 25 Keterangan: C1 : Soal Ingatan C2 : Soal Pemahaman C3 : Soal Aplikasi C4 : Soal Analisis
Sebagai alat pengumpulan data, tes harus benar-benar baik dan memenuhi syarat-syarat tertentu. Sebuah tes dikatakan baik sebagai alat ukur apabila memenuhi syarat berupa tingkat kesukaran, daya beda, validitas dan reliabilitas
a. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran suatu tes dapat dilihat dari banyaknya siswa yang menjawab benar. Tingkat kesukaran item dinyatakan dalam P atau indeks kesukaran. Menurut Suharsimi Arikunto (2005: 208), untuk menguji tingkat kesukaran suatu item soal digunakan rumus sebagai berikut:
蔈 ᡘ
㼈. Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab benar JS = jumlah seluruh siswa
Klasifikasi indeks kesukaran sebagai berikut: 0,00 㐰 P 㐰 0,30 : Sukar
0,30㐰 P 㐰 0,70 : Sedang 0,70 㐰 P 㐰 1,00 : Mudah
Berdasar perhitungan tingkat kesukaran yang telah dilakukan, ditemukan hasil sebagai berikut 25 soal tes terdiri dari 1 soal sukar, 8 soal sedang dan 16 soal mudah. Rincian item soal dalam tiap kategori tercantun dalam tabel berikut ini:
commit to user Tabel 4. Ringkasan Tingkat Kesukaran Soal Tryout
No Kategori No Soal Jumlah Prosentase
1 Sukar 21 1 4%
2 Sedang 3,5,6,9,16,19,20,22, 8 32%
3 Mudah 1,2,4,7,8,10,11,12,13,14,15,17,
18,23,24,25 16 64%
b. Daya Pembeda
Menurut Suharsimi Arikunto (2005: 211), daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunujukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
D ᡘ 㼈 ᡘᡘ㼈ᡘ 蔈 蔈ᡘ
Keterangan :
D = Diskriminasi J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Penggolongan daya pembeda:
D = 0,00 – 0,20 = jelek/ kurang baik D = 0,20 – 0,40 = cukup baik
D = 0,40 – 0,70 = baik D = 0,70 – 1,00 = baik sekali
commit to user
Berdasarkan perhitungan daya pembeda yang telah dilakukan, 25 soal terdiri dari 13 soal dengan kriteria baik dan 12 soal dengan kriteria cukup baik. Rincian item soal dalam tiap kategori tercantun dalam tabel berikut ini:
Tabel 5. Ringkasan Daya Beda Soal Tryout
No Kategori No Soal Jumlah Prosentase
1 Kurang baik 2 Cukup baik 3,5,6,7,9,11,15,17,18,22,23,25 12 48% 3 Baik 1,2,4,8,10,12,13,14,16,19,20,21 ,24 13 52% 4 Baik sekali c. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Suharsimi Arikunto, 2005: 44). Ada beberapa jenis validitas, diantaranya adalah:
1) Validitas isi
Validitas isi (content validity) adalah validitas dari segi isi/ instrument. Suati instrument disebut valid menurut validitas isi apabila isi tes tersebut merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang akan diukur.
2) Validitas berdasar kriteria
Validitas berdasar kriteria adalah validitas yang ditinjau dari segi hubungan dengan alat pengukur lain yang dipandang sebagai kriteria untuk menentukan tinggi rendahnya validitas alat ukur yang sedang digunakan. 3) Validitas butir
Suatu instrument memiliki validitas yang tinggi apabila butir – butir yang membentuk instrumen tersebut tidak menyimpang dari fungsi instrumen. Apabila sebuah tes (misalnya tes pilihan ganda) terdiri dari sejumlah butir
commit to user
tes, maka masing – masing butir dapat dicapai validitasnya. Kumpulan dari butir –butir yang valid merupakan soal yang valid.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas butir sebab tes berupa tes objektif atau opilihan ganda. Untuk menghitung validitas soal tes digunakan rumus korelasi Product Moment dari Karl Person yaitu:
) ∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
r xy = koefisien korelasi variabel x dan y N = jumlah subyek uji coba
X = jumlah skor-skor X Y = skor total soal
Kriteria pengujian:
Jika r xy > rtabel (taraf signifikasi 5%), maka item dinyatakan valid. Jika r xy < rtabel (taraf signifikasi 5%), maka item dinyatakan tidak valid.
Berdasar perhitungan yang telah dilakukan terdapat 23 soal dengan kriteria valid dan 2 soal tidak valid. Untuk soal yang dinyatakan tidak valid maka selanjutnya akan diganti namun tidak perlu dilakukan pengujian kembali. Rincian item soal dalam uji validitas dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 6. Ringkasan Uji Validitas Soal Tryout
No Kategori No Soal Jumlah Prosentase
1 Valid 1,2,4,5,7,8,9,10,11,12,13,14,15,
16,17,18,19,20,21,22,23,24,25 23 92%
2 Tidak Valid 3, 6 2 8%
d. Reliabilitas
Reliabilitas suatu tes menunjukkan apakah instrument tersebut cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data (Suharsimi
commit to user
Arikunto, 2005: 154). Untuk mengetahui reliabilitas instrumen dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus KR 20 sebagai berikut:
úú ú ∑ Keterangan:
r11 = reliabilitas instrument k = banyaknya soal Vt = varians total
p = banyaknya subyek yang menjawab benar q = 1-p
Berdasar tes yang telah dilakukan soal dinyatakan reliabel.