• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat

Kegiatan tugas akhir dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai dari tanggal 04 April – 30 Juni 2022. Penelitian ini dilakukan di PT Bahtera Cipta Raga Prima (Lumbung Padi Lembang) yang berlokasi di Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat.

Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive).

Berikut merupakan uraian metode pemilihan lokasi penelitian:

1. Penentuan Kabupaten Bandung Barat sebagai lokasi penelitian secara purposive dengan mempertimbangkan bahwa Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu sentra tanaman hortikultura di Jawa Barat.

2. Penentuan PT Bahtera Cipta Raga Prima sebagai lokasi penelitian secara purposive dengan pertimbangan bahwa perusahaan merupakan salah satu perusahaan skala menengah dan sudah beroperasi lebih dari tiga tahun.

3. Terdapat permasalahan selisih antara jumlah permintaan ritel dengan jumlah edamame oleh petani mitra pada perusahaan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Adapun data primer diperoleh dari observasi atau pengamatan langsung di lokasi penelitian dan wawancara mendalam (indept interview) dengan pelaku rantai pasok. Data sekunder diperoleh melalui literatur, data-data relevan yang dikeluarakan oleh lembaga-lembaga pemerintah atau instansi terkait, artikel, jurnal, dan penelitian-penelitian terdahulu sebagai bahan perbandingan. Adapun teknik pengambilan kedua data tersebut disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Data dan sumber data

Jenis data Data Sumber data/responden Teknik

pengumpulan data

Instrumen Primer Profil dan

manajemen perusahaan

Wakil Kepala Bagian Wawancara Pedoman wawancara Mitra perusahaan Kepala Div Processing Wawancara Pedoman

wawancara Identifikasi rantai

pasok perusahaan

Manajer perusahaan Wawancara dan Observasi

Pedoman wawancara dan observasi Sekunder Kajian empiris Jurnal penelitian yang

relevan

Studi literatur - Jumlah Permintaan

dari ritel (DO)

Data perusahaan Dokumentasi -

Teknik Penentuan Responden

Metode penarikan responden yang akan digunakan yaitu purposive sampling dimana penarikan responden dilakukan dengan sengaja dan tidak mengambil sampel dari luar perusahaan dengan mempertimbangkan mengenai pemahaman rantai pasok produk edamame PT Bahtera Cipta Raga Prima. Responden yang digunakan adalah pihak yang terlibat secara langsung dan berpengaruh dalam kelangsungan rantai pasok di PT Bahtera Cipta Raga Prima. Pihak yang dimaksud antara lain: wakil kepala bagian, manajer lapangan dan divisi processing.

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini di dapatkan melalui wawancara langsung, observasi dan dokumentasi di lapangan yang didapatkan dari informan.

Analisis Substansi Manajerial

Analisis substansi manajerial pada penelitian ini menggunakan pendekatan subsistem agribisnis hilir dimana perusahaan dengan manajemen rantai pasok sebagai suatu mata rantai dalam kegiatan agribisnis yang dijalankan oleh perusahaan mulai dari pengumpulan produk, pengemasan, penyimpanan hingga distribusi produk edamame hingga ke konsumen.

21 Analisis Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Adapun analisis yang digunakan pada penelitian ini antara lain:

1. Analisis kondisi rantai pasok menggunakan Food Supply Chain Networks (FSCN).

2. Analisis kinerja rantai pasok dengan membandingkan nilai variabel input dan output kinerja rantai pasok pada petani mitra dan perusahaan dengan metode SCOR dengan nilai superior pada food SCORcard.

3. Merumuskan strategi dengan analisis deskriptif berdasarkan hasil analisa kinerja rantai pasok edamame.

Metode Analisis Data

Penelitian dilakukan dengan pendekatan metode kualitatif dan kuantitatif untuk mengolah data primer dan data sekunder. Untuk menganalisis rantai pasok digunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dilakukan secara deskriptif sesuai dengan kerangka Food Supply Chain Networks (FSCN), sementara metode kuantitatif dilakukan dengan perhitungan kinerja rantai pasok dengan merujuk pada indikator Supply Chain Operation Refference. Perhitungan dengan cara memaksimalkan nilai input dan output. Nilai untuk masing-masing input dan output tersebut diperoleh melalui wawancara kepada responden.

Analisis Rantai Pasok Edamame

Model rantai pasok edamame yang terjadi di PT Bahtera Cipta Raga Prima dibahas secara deskriptif dengan menggunakan metode pengembangan mengikuti kerangka proses Food Supply Chain Networks (FSCN) dari Lambert et al (2001) yang dimodifikasi oleh Vorst (2006).

Kerangka FSCN terdiri dari struktur rantai pasok, manajemen rantai pasok, sumber daya rantai pasok, dan proses bisnis rantai pasok.

1. Struktur Rantai Pasok Edamame

Struktur rantai pasok edamame mendeskripsikan anggota atau pelaku utama dari jaringan rantai pasok edamame serta menjabarkan peranannya masing- masing. Selain itu, struktur rantai pasok juga menggambarkan elemen- elemen dalam rantai pasok edamame yang mampu mendorong terjadinya proses bisnis. Tujuan menganalisis struktur rantai pasok edamame adalah untuk memilah anggota yang berperan sangat penting bagi keberhasilan rantai pasok yang sejalan dengan tujuan rantai pasok edamame. Oleh karena itu, perhatian dan sumberdaya manajerial perlu dialokasikan.

2. Proses Bisnis Rantai Pasok Edamame

Proses bisnis rantai menjelaskan proses-proses yang terjadi dalam rantai pasok edamame untuk mengetahui apakah keseluruhan alur rantai pasok telah mapan dan terintegrasi satu sama lain. Proses bisnis ditinjau berdasarkan aspek hubungan proses bisnis antara anggota rantai pasok edamame, pola distribusi (produk, keuangan, dan informasi), anggota rantai pendukung, perencanaan kolaboratif, penelitian kolaboratif, jaminan identitas merek, aspek risiko, dan proses membangun kepercayaan (trust building).

3. Manajemen Rantai Pasok Edamame

Manajemen rantai pasok edamame menjelaskan bentuk koordinasi dan struktur manajemen dalam jaringan yang memfasilitasi proses pengambilan keputusan secara cepat dan pelaksanaan proses oleh pelaku rantai pasok, dengan memanfaatkan sumber daya yang terdapat dalam rantai pasok edamame untuk meningkatkan kinerja rantai pasok edamame. Dengan adanya manajemen rantai pasok dapat diketahui pihak mana yang berperan sebagai pengatur dan pelaku utama rantai pasok edamame. Beberapa hal yang perlu dilihat dalam manajemen rantai pasok adalah pemilihan mitra, kesepakatan kontrak dan sistem transaksi, dukungan pemerintah, dan kolaborasi rantai pasok edamame.

4. Sumber Daya Rantai Pasok Edamame

Sumber daya rantai pasok edamame merupakan segala hal yang digunakan untuk menghasilkan produk dan mengirimkannya kepada pelanggan

23

(transformasi sumber daya). Sumber daya rantai pasok terdiri dari sumber daya fisik, sumber daya manusia, teknologi, dan permodalan. Peninjauan sumberdaya milik pelaku rantai pasok dilakukan untuk mengetahui potensi- potensi yang dapat mendukung upaya pengembangan rantai pasok edamame.

Indikator Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Edamame

Setiap produk memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan karakteristik produk akan menyebabkan perbedaan dalam penentuan indikator dalam pengukuran kinerja rantai pasok. Biaya rantai pasok yang minimal akan menghasilkan produk yang lebih murah. Pada penelitian ini, kinerja rantai pasok yang diukur adalah kinerja seluruh anggota rantai pasok edamame pada bulan April hingga Juni 2022. Indikator yang digunakan dalam pengukuran kinerja rantai pasok edamame didasarkan pada matriks kerja SCOR (Supply Chain Operation Refference). Indikator-indikator kinerja rantai pasok edamame di PT Bahtera Cipta Raga Prima adalah sebagai berikut:

1. Kinerja Pengiriman

Kinerja pengiriman merupakan persentase pengiriman pesanan tepat waktu yang sesuai dengan tanggal pesanan konsumen dan atau tanggal yang diinginkan konsumen, yang dinyatakan dalam persen. Secara matematis, dapat dilihat sebagai berikut (SCC 2008):

πΎπ‘–π‘›π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž π‘ƒπ‘’π‘›π‘”π‘–π‘Ÿπ‘–π‘šπ‘Žπ‘› = π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘π‘’π‘ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘› π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘˜π‘–π‘Ÿπ‘–π‘š π‘‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘ π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘π‘’π‘ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘› π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘˜π‘–π‘Ÿπ‘–π‘š π‘₯ 100 %

2. Kesesuaian dengan Standar

Kesesuaian standar adalah persentase jumlah permintaan konsumen yang dikirimkan sesuai dengan standar yang ditentukan konsumen, yang dinyatakan dalam persen. Secara matematis, dapat dilihat sebagai berikut (SCC 2008):

πΎπ‘’π‘ π‘’π‘ π‘’π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘ π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿ

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘π‘’π‘ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘› π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘˜π‘–π‘Ÿπ‘–π‘š π‘ π‘’π‘ π‘’π‘Žπ‘– π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘ π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿ

= π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘π‘’π‘ π‘Žπ‘›π‘Žπ‘› π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘˜π‘–π‘Ÿπ‘–π‘š π‘₯ 100 %

3. Fleksibilitas Rantai Pasok

Fleksibilitas rantai pasok adalah waktu yang dibutuhkan untuk merespon rantai pasok apabila ada pesanan yang tak terduga baik peningkatan atau penurunan pesanan tanpa terkena biaya penalti, yang dinyatakan dalam satuan hari. Secara matematis, dapat dilihat sebagai berikut (SCC 2008):

πΉπ‘™π‘’π‘˜π‘ π‘–π‘π‘–π‘™π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘…π‘Žπ‘›π‘‘π‘Žπ‘– π‘ƒπ‘Žπ‘ π‘œπ‘˜ = π‘†π‘–π‘˜π‘™π‘’π‘  π‘šπ‘’π‘›π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” + π‘ π‘–π‘˜π‘™π‘’π‘  π‘šπ‘’π‘›π‘”π‘’π‘šπ‘Žπ‘  π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘›g +π‘ π‘–π‘˜π‘™π‘’π‘  π‘šπ‘’π‘›π‘”π‘–π‘Ÿπ‘–π‘š π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘”

4. Persediaan Harian

Persediaan harian adalah lamanya persediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jika tidak ada pasokan lebih lanjut, yang dinyatakan dalam satuan hari. Secara matematis, dapat dilihat sebagai berikut (SCC 2008):

π‘…π‘Žπ‘‘π‘Ž βˆ’ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Žπ‘Žπ‘› π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Žπ‘Žπ‘› =

π‘…π‘Žπ‘‘π‘Ž βˆ’ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž π‘˜π‘’π‘π‘’π‘‘π‘’β„Žπ‘Žπ‘›

Menurut Bolstorff dan Rosenbaum (2011), setelah diukur nilai pada setiap indikator, nilai-nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai Superior FoodSCORcard yang telah ditetapkan oleh Supply Chain Council. Kinerja rantai pasok yang diukur meliputi kinerja petani mitra dan kinerja PT Bahtera Cipta Raga Prima. Kinerja rantai pasok edamame merupakan akumulasi hasil kesimpulan dari kinerja setiap pelaku rantai pasok. Jika kinerja kedua pelaku rantai pasok baik, maka kinerja rantai pasok edamame baik, begitu pula sebaliknya. Berikut merupakan kriteria penilaian pada kinerja rantai pasok.

Tabel 4. Kriteria pencapaian kinerja rantai pasok Indikator Target untuk Mencapai

Kriteria Baik

Target untuk Mencapai Kriteria Kurang Baik

Kinerja Pengiriman β‰₯ 95.00% < 95.00%

Kesesuaian dengan standar β‰₯ 99.00% < 99.00 % Fleksibilitas rantai pasok ≀ 10 hari > 10 hari

Persediaan harian ≀ 23 hari > 23 hari

Sumber: Bolstorff dan Rosenbaum (2011) Perumusan Strategi

Perumusan strategi yang digunakan dalam mengukur peningkatan kinerja rantai pasok edamame yaitu menggunakan analisis deskriptif berdasarkan hasil analisis kinerja rantai pasok dan dilakukan analisis peningkatan penerimaan untuk

25

memproyeksikan keuntungan perusahaan dan total mitra yang dibutuhkan untuk memenuhi pasokan edamame sehingga perusahaan dapat memenuhi kebutuhan ritel. Hasil analisis tersebut kemudian dijadikan rumusan strategi yang dapat diambil perusahaan untuk meningkatkan kinerja rantai pasok edamame.

Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan untuk memperjelas dan menghindari salah paham mengenai pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian, adapun definisi operasional penelitian adalah sebagai berikut:

1. Manajemen rantai pasok edamame mencakup rantai pasok ekslusif yang anggota rantainya terdiri dari petani mitra, PT Bahtera Cipta Raga Prima, dan ritel.

2. Pengukuran kinerja rantai pasok berfokus pada petani mitra dan PT Bahtera Cipta Raga Prima.

3. PT Bahtera Cipta Raga Prima merupakan perusahaan packing house sayuran dan edamame dengan label produk β€œLumbung Padi”

4. Pola distribusi rantai pasokan terdiri dari tiga aliran, yaitu aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi. Pada penelitian ini hanya dibahas dua aliran yaitu aliran produk dan aliran informasi.

5. Pada penelitian ini dan dengan berbagai keadaan dan preferensi perusahaan, maka aliran keuangan tidak dimasukkan dalam pembahasan tugas akhir (TA)

6. Analisis manajemen rantai pasok menggunakan Food Supply Chain Network (FSCN) dan indikator yang dianalisis pada penelitian ini terdiri dari: struktur rantai, sumber daya rantai, manajemen rantai dan proses bisnis rantai.

7. Kinerja rantai pasok diukur dengan Supply Chain Operations Refference (SCOR) dengan indikator kinerja rantai pasok yang diukur pada penelitian ini terdiri dari: kinerja pengiriman, kesesuaian dengan standar, fleksibilitas rantai pasok, dan persediaan harian.

Dokumen terkait