• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Edamame (Kasus PT Bahtera Cipta Raga Prima)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Edamame (Kasus PT Bahtera Cipta Raga Prima)"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOK EDAMAME (Kasus PT Bahtera Cipta Raga Prima)

LAPORAN TUGAS AKHIR

MAYLINA PUTRI RAHMASARI 020518015

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS HORTIKULTURA JURUSAN PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR BOGOR

2022

(2)

1

PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOK EDAMAME (Kasus PT Bahtera Cipta Raga Prima)

MAYLINA PUTRI RAHMASARI 020518015

Laporan Tugas Akhir

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Terapan Pertanian (S.Tr.P) pada Program Studi Agribisnis Hortikultura

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS HORTIKULTURA JURUSAN PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR BOGOR

2022

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

Judul : Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Edamame (Kasus PT Bahtera Cipta Raga Prima)

Nama : Maylina Putri Rahmasari

NIM : 02.05.18.015

Program Studi : Agribisnis Hortikultura Jurusan : Pertanian

Laporan ini telah diuji dan dipertahankan di depan Sidang Ujian Akhir Program Studi, pada Rabu, 3 Agustus 2022.

Disetujui oleh:

Penguji I

Dr. Ir. Harniati, M.Sc

NIP. 19590129 198303 2 001

Penguji II

Ir. Muhammad Tassim Billah, M.Sc NIP. 19570725 198203 1 002

Penguji III

Ir. Wasrob Nasruddin, MS NIP. 19580705 198303 1 003

(4)

3

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Judul : Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Edamame (Kasus PT Bahtera Cipta Raga Prima)

Nama : Maylina Putri Rahmasari

NIM : 02.05.18.015

Program Studi : Agribisnis Hortikultura Jurusan : Pertanian

Disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. Ir. Harniati, M.Sc

NIP. 19590129 198303 2 001

Pembimbing II

Ir. Muhammad Tassim Billah, M.Sc NIP. 19570725 198203 1 002

Diketahui oleh:

Ketua Program Studi

Endang Krisnawati, SP., MP NIP 196302121990021001 Ketua Jurusan Pertanian

Dr. Wahyu Trisnasari, SP., MP NIP.19831017 200604 2 002 Direktur

Dr. Detia Tri Yunandar, SP., M.Si NIP.19800605 201312 1 003

Tanggal Lulus: 3 Agustus 2022

(5)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat, pertolongan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan tugas akhir yang berjudul “Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Edamame (Kasus PT Bahtera Cipta Raga Prima) dengan baik dan tepat waktu. Alhamdulillah ya Allah, zat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat serta kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan Program Diploma IV (D-IV) di kampus Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor. Semoga ilmu yang telah didapatkan dapat menjadikan penulis sebagai manusia yang berwawasan luas, berintegritas, dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Segala rasa syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melancarkan kegiatan tugas akhir dan menghadirkan orang-orang disekeliling penulis yang selalu memberikan dukungan, motivasi, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan.

Pada kesempatan kali ini, dari hati yang tulus dan paling dalam penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orangtua tercinta yaitu Bapak Abdul Rohman dan Ibu Siti Julaeha atas segala doa dan usaha yang tiada henti dipanjatkan kepada Allah demi keberhasilan penulis, atas segala kasih sayang serta kesabarannya dalam merawat dan mendidik penulis dari lahir hingga saat ini.

2. Dosen pembimbing Dr. Ir. Harniati, M.Sc dan Ir. Muhammad Tassim Billah, M.Sc yang telah banyak memberikan arahan dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan baik.

3. Penulis haturkan terima kasih kepada Dr. Detia Tri Yunandar, SP., M.Si selaku Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor, Dr. Wahyu Trisnasari, SST., M.Si selaku Ketua Jurusan Pertanian, Endang Krisnawati, SP., MP selaku Ketua Program Studi Agribisnis Hortikultura, D r . Ir.

Thomas Widodo, M.Ed sel aku kons elor t erfavori t dan seluruh civitas akademika Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor yang telah memberikan kesempatan penulis untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

(6)

5

4. Terima kasih juga penulis haturkan kepada PT. Bahtera Cipta Raga Prima yang telah memberi izin menjadi lokasi penelitian serta memfasilitasi penulis selama menjalani kegiatan tugas akhir. Terima kasih kepada Ir.

Tonny W. Pekudjawang, Hedi Herdiyana A.Md, Meda Suraiya, SE dan Bapak Ali Hermanto selaku pembimbing eksternal yang telah banyak membantu, memberi saran dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

5. Ungkapan rasa terima kasih penulis ucapkan kepada para sahabat yaitu Tri Atmojo, SE, Adani Suroso, SP, Geza Eldava Syahla, A.Md, Windianingsih S. Kom, dan Dewi Ayu Oktafiani serta my sunshine Febry Akhira yang telah mensupport dan memberikan motivasi kepada penulis dalam melaksanakan kegiatan tugas akhir ini.

Terima kasih atas dedikasi dan peran yang telah diukirkan, ini akan menjadi kenangan yang permanen dalam perjalanan penulis selama melaksanakan tugas akhir. Semoga segala kebaikan dibalas oleh Allah SWT.

Pada akhirnya, semoga kita berkumpul di surge-Nya kelak. Aamiin ya Allah ya Rabbal’aalamiin.

(7)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir berjudul Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Edamame (Kasus PT Bahtera Cipta Raga Prima) adalah karya saya sendiri yang dibuat di bawah arahan dan bimbingan Dosen Pembimbing. Judul ini belum pernah diajukan dalam bentuk penelitian apapun di perguruan tinggi manapun.

Bahan rujukan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tulisan ini.

Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan plagiarisme tulisan ini maka saya siap menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Bogor, Agustus 2022

Maylina Putri Rahmasari

(8)

7

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kabupaten Cilacap pada 03 Mei 1999 sebagai anak pertama dari dua bersaudara, pasangan Bapak Abdul Rohman dan Ibu Siti Julaeha. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) ditempuh di SDN Nanggewer 03 dan lulus tahun 2011.

Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditempuh di SMPN 3 Cibinong dan lulus tahun 2014. Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ditempuh di SMAN 3 Cibinong dan lulus pada tahun 2017. Pada tahun 2018, penulis diterima sebagai mahasiswa program sarjana terapan (D-IV) di Program Studi Agribisnis Hortikultura Jurusan Pertanian Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor. Selama mengikuti program akademik D-IV, penulis aktif menjadi anggota English Club Eclipse, membantu dalam kegiatan penelitian Dosen Program Studi Agribisnis Hortikultura, penulis juga pernah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Alam Indah Bunga Nusantara pada unit bisnis bunga krisan potong tahun 2021 serta aktif mengikuti kegiatan seminar di Universitas Gunadarma. Penulis juga pernah memperoleh Juara 1 Prestasi Terbaik Program Studi Agribisnis Hortikultura tahun 2019.

(9)

ABSTRAK

MAYLINA PUTRI RAHMASARI. Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Edamame (Kasus PT Bahtera Cipta Raga Prima). Dibimbing oleh HARNIATI dan MUHAMMAD TASSIM BILLAH.

PT Bahtera Cipta Raga Prima merupakan perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis di Lembang-Bandung yang memiliki produk utama edamame.

Akan tetapi hasil produksi dari petani mitra masih mengalami fluktuatif. Dalam hal ini perusahaan masih belum bisa memenuhi permintaan dari ritel. Oleh sebab itu, PT Bahtera Cipta Raga Prima perlu meninjau kembali kinerja manajemen rantai pasok perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis manajemen rantai pasok, kinerja rantai pasok dan merumuskan strategi peningkatan rantai pasok. Desain penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif, dengan teknik penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi literatur. Dalam menentukan peningkatan kinerja rantai pasok tiga tahapan yaitu; melakukan analisis Food Supply Chain Network (FSCN) untuk mengidentifikasi manajemen rantai pasok edamame, melakukan pengukuran kinerja rantai pasok menggunakan Supply Chain Operations Reference (SCOR) dan selanjutnya dilakukan perumusan strategi dengan menggunakan hasil dari pengukuran kinerja rantai pasok. Berdasarkan hasil identifikasi rantai pasok, perusahaan mempunyai kendala manajemen rantai pasok pada aliran produksi, berdasarkan penghitungan kinerja rantai pasok dapat diketahui bahwa petani dan perusahaan mendapatkan nilai 71.43 dan 75 dengan kategori kurang baik pada indikator kinerja kesesuaian dengan standar sehingga perusahaan masih belum mampu memenuhi permintaan ritel. Berdasarkan hasil perhitungan kinerja rantai pasok dapat dirumuskan strategi yaitu memperkuat kemitraan antara petani dan perusahaan serta meningkatkan jumlah petani mitra.

Kata Kunci: Food Supply Chain Network, kemitraan, kinerja rantai pasok, rantai pasok, Supply Chain Operations Reference

(10)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya laporan tugas akhir dengan judul “Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Edamame (Kasus PT Bahtera Cipta Raga Prima).” ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini, penulis dengan tulus hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr.Ir. Harniati, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I dan Ir. Muhammad Tassim Billah, M.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan petunjuk, bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ir. Wasrob Nasruddin, MS selaku penguji pada ujian akhir. Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada 2. Ir. Tonny W. Pekuddjawang sebagai Manajer Lapangan, Hedi Herdiyana

A.Md sebagai Kepala Divisi Processing dan Meda Suraiya, SE sebagai Wakil Kepala Bagian serta seluruh karyawan PT Bahtera Cipta Raga Prima (Lumbung Padi Lembang) yang telah membantu di lapangan saat pelaksanaan tugas akhir berlangsung.

3. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua serta seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan tugas akhir ini.

Akhir kata, penulis menyadari dalam penyusunan laporan tugas akhir ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, saran dan masukkan sangat penulis harapkan dalam menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan

Bogor, Agustus 2022

Penulis

(11)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR v

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah 2

Tujuan 2

Manfaat 3

TINJAUAN PUSTAKA 4

Kajian Teoritis 4

Manajemen Rantai Pasok 4

Rantai Pasok 4

Kinerja Rantai Pasok 6

Food Supply Chain Networks (FSCN) 7

Supply Chain Operations Reference 9

Kerangka Pemikiran 11

Kajian Empiris 12

METODE 19

Waktu dan Tempat 19

Teknik Pengumpulan Data 19

Teknik Penentuan Responden 20

Instrumen Pengumpulan Data 20

Analisis Substansi Manajerial 20

Analisis Data 21

Metode Analisis Data 21

Definisi Operasional 25

HASIL DAN PEMBAHASAN 26

Gambaran Umum Perusahaan 26

(12)

iii

Hasil dan Pembahasan 28

SIMPULAN DAN SARAN 50

Kesimpulan 50

Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 52

LAMPIRAN 54

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penjabaran perhitungan metrik kinerja 10

Tabel 2. Matriks jurnal penelitian terdahulu 12

Tabel 3. Data dan sumber data 20

Tabel 4. Kriteria pencapaian kinerja rantai pasok 24 Tabel 5. Aktivitas anggota primer rantai pasokan edamame 31 Tabel 6. Perbandingan nilai rata-rata kinerja rantai pasok petani mitra 43 Tabel 7. Perbandingan nilai rata-rata kinerja rantai pasok perusahaan 45

(14)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pola aliran material 5

Gambar 2. Kerangka pengembangan rantai pasok 7

Gambar 3. Alur kerangka pemikiran penelitian 11

Gambar 4. Struktur organisasi PT Bahtera Cipta Raga Prima 27 Gambar 5. Prosedur pengadaan kebutuhan non-edamame 32 Gambar 6. Pola aliran dalam rantai pasokan edamame 33

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal kegiatan tugas akhir 54

Lampiran 2. Instrumen pedoman wawancara 55

Lampiran 3. Jurnal konsultasi 56

Lampiran 4. Jurnal konsultasi 57

Lampiran 5. Jurnal harian 58

Lampiran 6. Daftar ritel dan restoran 59

Lampiran 7. Daftar petani mitra 62

Lampiran 8. Rincian Delivery Order Edamame Tahun 2021 63

Lampiran 9. Perencanaan tanam dan real panen 64

Lampiran 10. Dokumentasi kegiatan 65

(16)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peningkatan trend dan gaya hidup sehat masyarakat terhadap pentingnya gizi yang berasal dari produk hortikultura mendorong para pelaku bisnis untuk mendirikan usaha agribisnis. Salah satu komoditas yang berpotensi untuk dikembangkan yaitu edamame. Edamame merupakan kacang-kacangan yang terdiri dari satu sampai empat polong, berwarna hijau cerah dan banyak disajikan sebagai cemilan atau kudapan.

Rantai pasokan merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pemenuhan kebutuhan konsumen terhadap produk edamame. Rantai pasokan tidak hanya meliputi manufaktur dan pemasok, tetapi juga transportasi, pergudangan, ritel dan konsumen itu sendiri.

Tujuan utama rantai pasokan adalah memuaskan kebutuhan pelanggan sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan. (Chopra dan Meindl: 2004).

PT Bahtera Cipta Raga Prima merupakan perusahaan yang bergerak dibidang packing house yang berada di daerah Lembang, Bandung Barat. Dalam memenuhi permintaan sayuran dan kacang-kacangan, perusahaan bermitra dengan petani yang berada di daerah Cianjur, Cimahi, Lembang, Purwakarta, dan Sumedang. Dalam proses pemasarannya, perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan dari pasar modern terutama komoditi edamame.

Edamame merupakan salah satu kacang-kacangan dengan permintaan terbanyak dari ritel yang bermitra, namun permintaan ritel sangat sulit untuk bisa terpenuhi, ini dikarenakan terjadinya kekurangan pasokan edamame dari petani mitra. Menurut Chopra dan Meindl (2007) kegiatan rantai pasok menekankan bagaimana perusahaan memenuhi permintaan konsumen lebih cepat dengan kuantitas yang tepat dan adanya aliran informasi yang baik antara pemasok dan konsumen.

Kurangnya pasokan edamame ini disebabkan karena petani kurang menerapkan SOP dalam budidaya dan keterbatasan jumlah petani mitra yang bekerja sama dengan perusahaan, sehingga perusahaan menanggung resiko tidak terpenuhinya permintaan edamame yang dikirimkan ke ritel.

(17)

PT Bahtera Cipta Raga Prima “Lumbung Padi” merupakan salah satu perusahaan yang berperan dalam memenuhi permintaan edamame. Adapun total permintaan edamame pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2021 sebanyak 679.566,82 kg.

Berdasarkan permasalahan diatas maka PT Bahtera Cipta Raga Prima perlu melakukan upaya dalam meningkatkan kinerja rantai pasok edamame sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Edamame (Kasus PT Bahtera Cipta Raga Prima)”.

Rumusan Masalah

Munculnya kendala bagi perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan edamame dan mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada merupakan tantangan bagi PT Bahtera Cipta Raga Prima. Kegiatan pengelolaan manajemen rantai pasokan bukan merupakan masalah yang mudah karena melibatkan organisasi bagian hulu dan organisasi bagian hilir.

Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kondisi rantai pasok edamame di PT Bahtera Cipta Raga Prima?

2. Bagaimana kinerja rantai pasok edamame di PT Bahtera Cipta Raga Prima?

3. Bagaimana merumuskan strategi peningkatan kinerja rantai pasok edamame di PT Bahtera Cipta Raga Prima?

Tujuan

Merujuk pada rumusan masalah diatas, dapat disusun tujuan penelitian untuk mengetahui:

1. Mengidentifikasi kondisi rantai pasok edamame di PT Bahtera Cipta Raga Prima

2. Mengukur kinerja rantai pasok edamame di PT Bahtera Cipta Raga Prima 3. Merumuskan strategi peningkatan kinerja rantai pasok edamame di PT Bahtera

Cipta Raga Prima.

(18)

3

Manfaat

Berdasarkan tujuan yang telah dipaparkan, maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat yaitu:

1. Bagi PT Bahtera Cipta Raga Prima, hasil penelitian ini diharapkan berguna dalam memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan terkait dalam mengambil keputusan untuk memaksimalkan manajemen rantai pasok dengan baik dan mengatur strategi kemitraan yang akan dikembangkan.

2. Bagi Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor, hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi dan referensi dalam penulisan sejenis. Serta sebagai pedoman yang dapat digunakan oleh civitas akademika kampus Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor.

3. Bagi Mahasiswa, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian, pembanding dan wawasan dalam penulisan sejenis. Serta sebagai hasil pemikiran yang dapat digunakan oleh civitas akademika kampus Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor khususnya dan Mahasiswa di seluruh Indonesia umumnya.

(19)

TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Teoritis

Manajemen Rantai Pasok

Perkembangan manajemen rantai pasokan dimulai pada tahun 1982 sebagai dari pendekatan manajemen persediaan yang menekankan pada pasokan bahan baku. Manajemen rantai pasokan digunakan oleh para pimpinan perusahaan sebagai kebijakan strategis perusahaan. Manajemen rantai pasokan adalah sebuah ide, yang tujuan utamanya adalah untuk mengintegrasikan dan mengelola sumber, aliran, dan kontrol bahan menggunakan perspektif sistem total di berbagai fungsi dan beberapa tingkatan pemasok. Tanpa aliran informasi yang efektif, tujuan rantai pasok tidak dapat dicapai. Selain itu, keberhasilan penerapan manajemen rantai pasok yang efektif dan sistem antar organisasi yang efektif memerlukan kerjasama dari sejumlah besar mitra eksternal (Wahdiaman, et all. 2019).

Manajemen rantai pasokan mencakup perencanaan dan pengelolaan semua aktivitas yang terlibat dalam sumber dan pengadaan, konversi, dan semua aktivitas manajemen logistik. Yang tidak kalah pentingnya, ini juga mencakup koordinasi dan kolaborasi dengan mitra saluran yang dapat berupa pemasok, perantara, penyedia layanan pihak ketiga, dan pelanggan. Kesimpulannya, manajemen rantai pasokan mengintegrasikan manajemen rantai pasokan dan permintaan di dalam dan di seluruh perusahaan (Ellram dan Murfield: 2019).

Setiap pihak yang terlibat dalam menajamen rantai pasokan bisa memiliki metode peramalan dengan hasil perhitungan yang berbeda-beda, namun hal ini dapat menimbulkan permasalahan bagi kinerja jaringan rantai pasokan secara keseluruhan yang dapat mengacaukan proses bisnis secara keseluruhan sehingga terjadi pemborosan dan kerugian. (Rino dan Bambang: 2017).

Rantai Pasok

Hadiguna (2010) menyatakan “Rantai pasok adalah jejaring fisik dan aktivitas yang terkait dengan aliran bahan dan informasi di dalam atau melintasi batas-batas perusahaan”. Sebuah rantai pasok akan terdiri dari rangkaian proses pengambilan keputusan dan eksekusi yang berhubungan dengan aliran produk,

(20)

informasi dan uang. Proses dari rantai pasok bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan mulai dari produk sampai konsumen akhir. Rantai pasok bukan hanya terdiri dari produsen dan pemasoknya tetapi mempunyai ketergantungan dengan aliran logistik, pengangkutan, penyimpanan atau gudang, pengecer dan konsumen itu sendiri.

Berdasarkan konsep supply chain terdapat tiga tahapan dalam aliran material. Bahan mentah didistribusikan ke manufaktur membentuk suatu sistem physical supply, manufaktur mengolah bahan mentah, dan produk jadi didistribusikan kepada konsumen akhir membentuk suatu physical distribution (Marimin dan Maghfiroh: 2010). Aliran material tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Pola aliran material

Pola aliran material pada Gambar 1 menunjukkan bahwa bahan mentah didistribusikan kepada supplier dan manufacture yang melakukan pengolahan, sehingga menjadi barang jadi yang siap didistribuikan kepada customer melalui distributor. Aliran produk terjadi mulai dari supplier hingga ke konsumen, sedangkan arus balik aliran ini adalah aliran permintaan dan informasi.

Permintaan dari customer diterjemahkan oleh distributor dan distributor menyampaikan pada manufacture, selanjutnya manufacture menyampaikan informasi tersebut pada supplier. Rantai pasokan mencakup keseluruhan interaksi antara pemasok, perusahaan, distributor dan konsumen (Siagian: 2005).

(21)

Marimin dan Maghfiroh (2010) menyatakan “Mekanisme rantai pasok produk pertanian secara alami dibentuk oleh para pelaku rantai pasok itu sendiri”.

Pada negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, mekanisme rantai pasok produk pertanian dicirikan dengan lemahnya produk pertanian dan komposisi pasar. Kedua hal tersebut akan menentukan kelangsungan mekanisme rantai pasok. Mekanisme rantai pasok produk pertanian dapat bersifat tradisional ataupun modern. Mekanisme tradisional adalah petani menjual produknya langsung ke pasar atau lewat tengkulak, dan tengkulak yang akan menjualnya ke pasar tradisional dan pasar swalayan. Mekanisme rantai pasok modern terbentuk oleh beberapa hal, antara lain mengatasi kelemahan karakteristik dari produk pertanian, meningkatkan permintaan kebutuhan pelanggan akan produk yang berkualitas, dan memperluas pangsa pasar yang ada. Pada rantai pasok modern, petani sebagai produsen dan pemasok pertama produk pertanian membentuk kemitraan berdasarkan perjanjian atau kontrak dengan manufaktur, eksportir, atau langsung dengan pasar sebagai ritel, sehingga petani memiliki posisi tawar yang baik (Marimin dan Maghfiroh: 2010).

Kinerja Rantai Pasok

Sistem pengukuran manajemen rantai pasokan digunakan untuk menentukan apa yang akan diukur dan dimonitor serta menciptakan kesesuaian antara strategi rantai pasokan dengan metrik pengukuran, setiap periode pengukuran dilakukan untuk mengetahui seberapa penting ukuran yang satu relative terhadap yang lain, siapa yang bertanggungjawab terhadap suatu ukuran tertentu adalah sebagian dari pertanyaan yang harus dijawab pada waktu mengembangkan sistem pengukuran kinerja rantai pasokan (Pujawan: 2005).

Menurut Pujawan (2005), sistem pengukuran kinerja digunakan untuk:

1. Melakukan monitoring dan pengendalian.

2. Mengkomunikasikan tujuan organisasi ke fungsi-fungsi pada rantai pasokan.

3. Mengetahui relatif terhadap pesaing maupun terhadap tujuan yang ingin dicapai.

4. Menentukan arah perbaikan untuk menciptakan keunggulan dalam bersaing.

Pengukuran kinerja rantai pasokan secara menyeluruh melibatkan semua komponen anggota rantai pasokan mulai dari pemasok sampai konsumen. Model

(22)

Struktur Rantai

Manajemen Rantai

Proses Bisnis

Sumber Rantai

Performa Rantai Sasaran

Rantai

pengukuran kinerja rantai pasokan yang ada dan diterapkan di lapangan mengacu pada kegiatan-kegiatan rantai pasokan dalam satu organisasi yang secara umum meliputi kegiatan pengadaan, perencanaan produksi, produksi, pemenuhan pesanan pelanggan, dan pengembalian (Pujawan: 2005).

Food Supply Chain Networks (FSCN)

Model rantai pasok edamame dianalisis dengan menggunakan metode perkembangan rantai pasok yang mengikuti kerangka proses Food Supply Chain Networks oleh Van Der Vorst (2006). Kerangka analisis manajemen rantai pasok dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Kerangka pengembangan rantai pasok Keterangan:

: satu elemen mempengaruhi elemen lain.

: hubungan saling mempengaruhi di antara keduanya

Manajemen rantai pasok tidak mempengaruhi sasaran karena sasaran lebih dulu ditetapkan sebuah rantai pasok. Penerapan manajemen dalam rantai pasok akan mempengaruhi proses bisnis yang terjadi antar anggota rantai pasok dan sebaliknya proses bisnis yang terjadi juga akan mempengaruhi manajemen yang bagaimana akan diterapkan sebuah rantai pasok.

Kerangka FSCN terdiri dari struktur rantai pasok, manajemen rantai pasok, sumber daya rantai pasok, dan proses bisnis rantai pasok.

(23)

1. Struktur Rantai Pasok Edamame

Struktur rantai pasok edamame mendeskripsikan anggota atau pelaku utama dari jaringan rantai pasok edamame serta menjabarkan peranannya masing- masing. Selain itu, struktur rantai pasok juga menggambarkan elemen- elemen dalam rantai pasok edamame yang mampu mendorong terjadinya proses bisnis. Tujuan menganalisis struktur rantai pasok edamame adalah untuk memilah anggota yang berperan sangat penting bagi keberhasilan rantai pasok yang sejalan dengan tujuan rantai pasok edamame. Oleh karena itu, perhatian dan sumberdaya manajerial perlu dialokasikan.

2. Proses Bisnis Rantai Pasok Edamame

Proses bisnis rantai menjelaskan proses-proses yang terjadi dalam rantai pasok edamame untuk mengetahui apakah keseluruhan alur rantai pasok telah mapan dan terintegrasi satu sama lain. Proses bisnis ditinjau berdasarkan aspek hubungan proses bisnis antara anggota rantai pasok edamame, pola distribusi (produk, keuangan, dan informasi), anggota rantai pendukung, perencanaan kolaboratif, penelitian kolaboratif, jaminan identitas merek, aspek risiko, dan proses membangun kepercayaan (trust building).

3. Manajemen Rantai Pasok Edamame

Manajemen rantai pasok edamame menjelaskan bentuk koordinasi dan struktur manajemen dalam jaringan yang memfasilitasi proses pengambilan keputusan secara cepat dan pelaksanaan proses oleh pelaku rantai pasok, dengan memanfaatan sumber daya yang terdapat dalam rantai pasok edamame untuk meningkatkan kinerja rantai pasok edamame. Dengan adanya manajemen rantai pasok dapat diketahui pihak mana yang berperan sebagai pengatur dan pelaku utama rantai pasok edamame. Beberapa hal yang perlu dilihat dalam manajemen rantai pasok adalah pemilihan mitra, kesepakatan kontrak dan sistem transaksi, dukungan pemerintah, dan kolaborasi rantai pasok edamame.

4. Sumber Daya Rantai Pasok Edamame

Sumber daya rantai pasok edamame merupakan segala hal yang digunakan untuk menghasilkan produk dan mengirimkannya kepada pelanggan (transformasi sumber daya). Sumber daya rantai pasok terdiri dari sumber

(24)

daya fisik, sumber daya manusia, teknologi, dan permodalan. Peninjauan sumberdaya milik pelaku rantai pasok dilakukan untuk mengetahui potensi- potensi yang dapat mendukung upaya pengembangan rantai pasok edamame.

Supply Chain Operations Reference

Model SCOR diciptakan oleh SCC dalam rangka menyediakan suatu metode penelitian mandiri dan perbandingan aktivitas-aktivitas dan kinerja rantai suplai sebagai suatu standar manajemen rantai suplai lintas-industri. Model ini menyajikan kerangka proses bisnis, indikator kinerja, praktik-praktik terbaik (best practice) serta teknologi yang unik untuk mendukung komunikasi dan kolaborasi antarmitra rantai suplai, sehingga dapat meningkatkan efektivitas manajemen rantai suplai dan efektivitas penyempurnaan rantai suplai.

Model Supply Chain Operations Reference (SCOR) adalah sebuah bahasa rantai suplai, yang dapat digunakan dalam berbagai konteks untuk merancang, mendeskripsikan, mengonfigurasi dan mengonfigurasi ulang berbagai jenis aktivitas komersial bisnis. Penerapan model Supply Chain Operations Reference (SCOR) dalam batas-batas tertentu cukup fleksibel dan dapat disesuaikan untuk meningkatkan produktivitas demi memenuhi kebutuhan konsumen.

SCOR merupakan model referensi proses yang menggabungkan konsep- konsep dalam rekayasa ulang proses bisnis, benchmarking, dan pengukuran proses.

Dalam pencapaian tujuan rantai suplai akan dilakukan analisa melalui indikator dalam atribut kinerja yaitu reliability, responsiveness, supply chain costs, dan asset management. (Hidayat & Astrellita: 2012)

Perhitungan kinerja rantai pasok dilakukan dengan mencari nilai aktual dan nilai target pada perusahaan sesuai dengan metrik yang telah terpilih yang dapat dilihat pada tabel berikut.

(25)

Tabel 1 Penjabaran perhitungan metrik kinerja

Atribut Kinerja Metrik Kinerja Penjabaran

Reliabilitas Pemenuhan pesanan (Jumlah permintaan konsumen yang dipenuhi dalam waktu dan jumlah yang sesuai / total pesanan konsumen) x 100%

Akurasi kuantitas pengiriman

(jumlah pesanan yang dikirim dengan kuantitas yang sesuai/total pesanan yang dikirim) x 100%

Pesanan kondisi sempurna

(jumlah pesanan yang dikirim dengan kondisi sempurna/total pesanan yang dikirim) x 100%

Responsivitas Waktu siklus pemenuhan pesanan

Waktu siklus pengadaan + pengolahan + pengiriman

Waktu siklus pengemasan

Waktu yang diperlukan untuk mengemas produk Waktu siklus

penjadwalan pengiriman

Jumlah waktu yang diperlukan untuk melakukan pengiriman setelah produk selesai diproduksi

Waktu siklus pengolahan

Waktu yang diperlukan untuk mengolah bahan baku menjadi produk yang siap dipasarkan Adaptabilitas Penyesuaian rantai

pasok atas

Persentase peningkatan kuantitas produk yang dihasilkan saat terjadi peningkatan permintaan yang tak terduga yang dapat dicapai dalam 30 hari

Penyesuaian rantai pasok bawah

Persentas pengurangan kuantitas produk yang dihasilkan saat minimnya permintaan yang dapat dicapai sebelum 30 hari

Fleksibilitas rantai pasok atas

Total waktu yang diperlukan untuk meningkatkan produksi sebanyak 20%

Biaya Biaya tenaga kerja produksi

Biaya yang dibayarkan kepada tenaga kerja produksi dalam satuan waktu

Biaya produksi Biaya pembelian bahan baku + biaya tenaga kerja produksi + biaya pengolahan

Biaya pengiriman Biaya yang dibutuhkan untuk mendistribusikan produk kepada konsumen

Manajemen Aset

Waktu siklus kas Hari persediaan pasokan + hari rata – rata penerimaan piutang – hari rata – rata pembayaran hutang

Lama pembayaran utang

Lama waktu yang dilakukan perusahaan dalam mengeluarkan biaya yang dibutuhkan seperti melakukan pembayaran bahan baku

Lama penerimaan piutang

Lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menerima pembayaran produk oleh konsumen

(26)

Manajemen Rantai Pasok

Manajemen Rantai Pasok Belum Optimal (Penurunan

produksi edamame)

PT Bahtera Cipta Raga Prima

Permintaan Edamame Meningkat

Petani

Mitra Packing House

Food Supply

Chain Networks Kinerja Rantai

Pasok Edamame (Selisih total order dan total kirim ke ritel)

Supply Chain Operation Refference (food SCORcard)

Struktur Rantai Sumber Daya Rantai Manajemen Rantai Proses Bisnis Rantai

Fleksibilitas Rantai Pasok Persediaan Harian Kinerja Pengiriman

Kesesuaian dengan Standar Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Alur kerangka pemikiran penelitian Ritel

(27)

Kajian Empiris

Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal dan skripsi terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Tabel 2. Matriks jurnal penelitian terdahulu

No Nama Penulis Judul Penelitian Nama Jurnal Pembahasan

1 A.K Ismareni, Muani

Kajian Rantai Pasok dan Pemasaran Daging Sapi

di Kabupaten

Mempawah.

Jurnal Social

Ekonomic of

Agriculture. vol. 7, no 1, hal. 100–110.

Tahun 2018.

(1) terdapat aliran-aliran dalam rantai pasok daging sapi di Kabupaten Mempawah seperti aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi yang tidak berjalan dengan baik secara optimal; (2) Saluran distribusi rantai pasok daging sapi di Kabupaten Mempawah efisien berdasarkan efisiensi nilai pemasaran, margin pemasaran menguntungkan, nilai FS > MP dan nilai PI yang menunjukkan nilai keuntungan yang diperoleh.

(28)

13 2 Bubun, et all Kinerja Rantai Pasok

Kedelai di Kabupaten Grobogan

Jurnal Aplikasi Manajemen dan Bisnis. Vol 4 no 1 hal 32-43.

Tahun 2018

Berdasarkan hasil analisis struktur rantai pasok digambarkan bahwa terdapat dua bagian besar struktur rantai pasok, yaitu struktur pendek berupa di mana kelompok tani penangkar benih berperan sebagai distributor utama, dan struktur rantai pasok panjang di mana pola distribusinya melalui agen dan bandar terlebih dahulu sebelum sampai ke konsumen. Secara umum kinerja rantai pasok kedelai di Kabupaten Grobogan dikatakan cukup baik, hal ini dapat dilihat dari pengiriman pesanan ke pelanggan dan pemenuhan pesanan yang sempurna, kesesuaian produk dengan standar kualifikasi yang terus meningkat, waktu tunggu pemenuhan pesanan yang tidak terlalu lama, siklus pemenuhan pesanan juga dapat disesuaikan dengan ketersediaan stok, fleksibiitas rantai pasokan masih dapat diptimalkan bila terdapat pesanan mendadak dan biaya rantai pasok yang dapat tertutupi dari

nilai penjualan kedelai.

3 F. A. Reicita Analisis Perencanaan Produksi Pada PT Armstrong Industri Indonesia Dengan Metode Forecasting Dan Agregat Planning.

Jurnal Ilmu Teknologi Industri, vol. 7, no. 3, hal. 160–168.

Tahun 2020

Peramalan yang terbaik menggunakan metode Single Exponential Smoothing menggunakan alpha 0,4 dengan total nilai MAPE sebesar 14% dan strategi agregat terpilih adalah Chase dan Level Strategy dengan total biaya produksi paling minimun yaitu sebesar Rp.

17.940.300,-

(29)

4 F.Monnagaaratwe and K. W.

Motatsa

Enhancing business competitiveness of medium sized food produce retailers through

supply chain

management.

Journal Transp.

Supply Chain Manag., vol. 15, hal.

1–10.

Tahun 2021.

Studi menunjukkan bahwa SCM meningkatkan daya saing bisnis menengah pengecer produk makanan di Afrika Selatan. Hasilnya mengungkapkan bahwa daya saing pengecer ditingkatkan melalui hubungan pemasok/pelanggan yang baik dan ditingkatkan dengan:

arus barang dan jasa yang berkelanjutan.

5 Azmiyati, Sarah dan Sayrif Hidayat

Pengukuran Kinerja Rantai Pasok pada PT Louserindo

Megah Permai

menggunakan Metode SCOR dan FAHP

Jurnal Al-azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi. Vol 3 no 4

Tahun 2017

Dari hasil pengukuran kinerja rantai pasok LMP untuk periode tahun 2015, didapatkan nilai kinerja sebesar 73.82%, yang termasuk dalam kategori Good menurut Hvolby (2000). Dari perhitungan pada indikator kinerja SCOR yang telah dilakukan, didapatkan 9 metrics yang nilai kinerjanya rendah, yaitu:

Delivery Performance to Customer Commit Date [60%], %Faultless Installation [55%], Days Payable Outstanding [25%], Rout Shipments Cycle Time [60%], Deliver Cycle Time [30%], Ship Product Cycle Time [60%], Load Vehicle & Generate Shipping Documentation Cycle Time [60%] dan Install Product Cycle Time [30%].

(30)

15 6 Tulus Insyirah Analisis Pola Kemitraan

antara Pemilik Lahan dengan PT. Sultra Prima

Lestari dalam

Meningkatkan

Pendapatan di Kecamatan Andowa Kabupaten Konawe Utara

Skripsi Program Studi Agribisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar Tahun 2021.

Hasil pembahasan yaitu bentuk pola kemitraan yang digunakan adalah kerjasama bagi hasil (KBH) atara perusahaan dengan pemilik lahan. Kemitraan tersebut diikat oleh MOU (Memorandum of Understanding).

7 Haryandi, Linda Piksi Mayasari, Muhammad Alhajj Dzulfikri

Analisis Manjemen Rantai Pasok Pemasok Lokal di PT Prasmaninso Boga Utama Site Batu Hijau, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat

Jurnal Industri dan Teknologi Samawa Vol 1 no. 1.

Tahun 2020.

Model rantai pasok pemasok bahan baku di PTPBU dipengaruhi oleh jenis-jenis bahan baku, anggota rantai pasok yang terlibat didalamnya, serta sistem yang dibangun diantara berbagai pihak.

Namun yang mendorong terjadinya perbedaan rantai pasok yakni terletak pada pemasok yang berbeda-beda. Bahan baku terdiri dari beras, ikan air lele, buah semangka, sayur, tahu tempe, dan fruit tea. Adapun pola distribusi bahan baku di kabupaten sumbawa barat khususnya di lingkar tambang pemasok di PTPBU terdiri dari Bina Lestari Tongo dengan model, Petani Lepas → Pemasok/Supplier → PT. PBU → PT.

AMNT/Kontraktor. Pola rantai pasok Mitra Datu Alam yaitu Petani/produsen → Pemasok/Suplier → PT. PBU → PT.

AMNT/Kontraktor. Untuk pola distribusi F3LT dimulai dari Peternak

→ Pemasok/Supplier → PT. PBU → PT. AMNT/Kontraktor, sedangkan pola distribusi Bumdes Sekongkang dimulai dari Petani Lepas → Pemasok/Supplier → PT. PBU → PT. AMNT/Kontraktor.

(31)

8 O. Sinaga, Wahdiaman, F. Rumaisa,

and Z.

Zainudin

Financial risks in supply chain management:

Causes and

consequences.

Int. J. Supply Chain Manag., vol. 8, no. 2, pp. 32–40, Tahun 2019.

Hasil penelitian saat ini memberikan dukungan kepada hasil yang dihipotesiskan sebagai risiko keuangan rantai pasokan muncul dalam hubungan yang signifikan dengan penawaran perusahaan pertunjukan. Sementara itu rantai pasokan risiko operasional memiliki hubungan yang signifikan dengan manajemen rantai pasokan dan juga secara signifikan memoderasi hubungan antara rantai pasokan risiko keuangan dan manajemen rantai pasokan.

9 S. Rino and S.

Bambang Agus

Analisis Peramalan Permintaan Produk Nata

de Coco untuk

Mendukung Perencanaan dan Pengendalian Produksi dalam Supply Chain dengan Model CPFR

Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis. vol. 2, no. 2, pp. 130–141.

Tahun 2017

Hasil analisis menunjukkan bahwa metode Linier Regression (Least Square) merupakan metode yang paling efektif yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan dalam perencanaan dan pengendalian produksi sepanjang rantai pasok.

(32)

17 10 Yunita Sri, et all. Forecasting Pada Rantai

Pasok Pabrik

Penggilingan Daging Menggunakan Metode Time Series

Jurnal Riset Komputer. Vol 9 No.

3 Hal. 761-769.

Tahun 2022

Hasil penelitian menunjukkan rantai pasok (aliran produk, aliran keuangan, dan aliran informasi) pada pabrik penggilingan daging dan pemasarannya yang efisien dengan nilai sebesar 7,12%. Adapun hasil metode peramalan terbaik, yakni metode least square dengan MAPE terkecil yang bernilai sebesar 3,3 pada konsumen dan pada pengusaha olahan daging giling sebesar 3,44.

11 David Try Liputra, Santoso, Nadya Ariella Susanto

Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Dengan Model Supply Chain Operations Reference (SCOR) dan Metode Perbandingan

Berpasangan.

Jurnal Rekasyasa Sistem Industri.

Vol 7 no 2 Tahun 2018.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa atribut metrik kinerja yang memiliki prioritas kepentingan tertinggi adalah kriteria make (M), atribut reliability, dan sub-kriteria MR-1 (kesesuaian dengan spesifikasi produk). Secara keseluruhan kinerja dari rantai pasok perusahaan sudah baik.

12 Nugraha Syahputra, Andhika, Totok Pujianto dan Irfan Ardiansah

Analisis dan Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Kopi di PT Sinar Mayang Lestari.

Tahun 2020

Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA).

Vol 4, no 1, hal 58-67

PT Sinar Mayang Lestari merupakan perusahaan yang memproduksi green beans dan roasted beans. Atribut reliabilitas memiliki bobot nilai 0,40 karena atribut ini menentukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan sesuai kuantitas, kualitas maupun ketepatan waktu. Kondisi rantai pasok kopi di PT Sinar Mayang Lestari yang dianalisi menggunakan metode FSCN (Food Supply Chain Network) sudah berjalan cukup baik karena mampu memenuhi permintaan konsumen dilihat dari nilai kinerja rantai pasok yang diukur mengacu kepada metode SCOR (Supply Chain Operations Reference) yang menghasilkan nilai 88,19. Nilai kinerja ini termasuk ke dalam kriteria sedang (Average).

(33)

13 Sarah Azmiyati dan Syarif Hidayat

Pengukuran Kinerja Rantai pasok pad PT.

Louserindo Megah Permai Menggunakan Model SCOR dan FAHP

Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi vol 3 no 4

Tahun 2016

Dari hasil pengukuran kinerja rantai pasok LMP untuk periode tahun 2015, didapatkan nilai kinerja sebesar 73.82%, yang termasuk dalam kategori Good menurut Hvolby (2000). Dari perhitungan pada indikator kinerja SCOR yang telah dilakukan, didapatkan 9 metrics yang nilai kinerjanya rendah, yaitu: Delivery Performance to Customer Commit Date [60%], %Faultless Installation [55%], Days Payable Outstanding [25%], Rout Shipments Cycle Time [60%], Deliver Cycle Time [30%], Ship Product Cycle Time [60%], Load Vehicle & Generate Shipping Documentation Cycle Time [60%] dan Install Product Cycle Time [30%].

14 Rakhman, Arief, et all

Kinerja Manajemen Rantai Pasok dengan Menggunakan

Pendekatan Metode Supply Chain Operation Reference (SCOR)

Jurnal Aplikasi Manajemen dan Bisnis. Vol 4 no 1 hal 106-118

Tahun 2018

Hasil dari pengukuran pada level atribut kinerja adalah Reliabilitas (92% - Excellent), Responsivitas (70% - average), Fleksibilitas (71%

good), Biaya (71% - good), dan Asset (60% - average). Dalam meningkatkan kinerja rantai pasok di PT. XYZ harus dilakukan dengan 3 tools improve yaitu, quality campaign, improvement shopfloor, dan cost control

manajemen.

15 Rahmi Suud, Nur, et all

Kinerja Manajemen Rantai Pasok Kelapa di Provinsi Sulawesi Tengah

Kinerja Manajemen Rantai Pasok Kelapa di Provinsi Sulawesi Tengah

Tahun 2021

Hasil penelitian menunjukkan kondisi rantai pasok di perusahaan CV. Cakrawala berdasarkan sasaran rantai pasok, struktur rantai pasok, manajemen rantai pasok, sumber daya rantai pasok dan proses bisnis rantai pasok berjalan sangat baik. Pola aliran rantai pasok kelapa khususnya kopra putih pada CV Cakrawala yaitu Petani - CV.

Cakrawala – PT. Elvatara Indojaya di Surabaya. Sedangkan kinerja rantai pasok kelapa berdasarkan reliabiltas, responsibiltas, fleksibilitas, biaya dan manajemen asset semuanya berada pada posisi superior atau sangat unggul.

(34)

19

METODE

Waktu dan Tempat

Kegiatan tugas akhir dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai dari tanggal 04 April – 30 Juni 2022. Penelitian ini dilakukan di PT Bahtera Cipta Raga Prima (Lumbung Padi Lembang) yang berlokasi di Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat.

Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive).

Berikut merupakan uraian metode pemilihan lokasi penelitian:

1. Penentuan Kabupaten Bandung Barat sebagai lokasi penelitian secara purposive dengan mempertimbangkan bahwa Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu sentra tanaman hortikultura di Jawa Barat.

2. Penentuan PT Bahtera Cipta Raga Prima sebagai lokasi penelitian secara purposive dengan pertimbangan bahwa perusahaan merupakan salah satu perusahaan skala menengah dan sudah beroperasi lebih dari tiga tahun.

3. Terdapat permasalahan selisih antara jumlah permintaan ritel dengan jumlah edamame oleh petani mitra pada perusahaan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Adapun data primer diperoleh dari observasi atau pengamatan langsung di lokasi penelitian dan wawancara mendalam (indept interview) dengan pelaku rantai pasok. Data sekunder diperoleh melalui literatur, data-data relevan yang dikeluarakan oleh lembaga-lembaga pemerintah atau instansi terkait, artikel, jurnal, dan penelitian-penelitian terdahulu sebagai bahan perbandingan. Adapun teknik pengambilan kedua data tersebut disajikan pada Tabel 3.

(35)

Tabel 3. Data dan sumber data

Jenis data Data Sumber data/responden Teknik

pengumpulan data

Instrumen Primer Profil dan

manajemen perusahaan

Wakil Kepala Bagian Wawancara Pedoman wawancara Mitra perusahaan Kepala Div Processing Wawancara Pedoman

wawancara Identifikasi rantai

pasok perusahaan

Manajer perusahaan Wawancara dan Observasi

Pedoman wawancara dan observasi Sekunder Kajian empiris Jurnal penelitian yang

relevan

Studi literatur - Jumlah Permintaan

dari ritel (DO)

Data perusahaan Dokumentasi -

Teknik Penentuan Responden

Metode penarikan responden yang akan digunakan yaitu purposive sampling dimana penarikan responden dilakukan dengan sengaja dan tidak mengambil sampel dari luar perusahaan dengan mempertimbangkan mengenai pemahaman rantai pasok produk edamame PT Bahtera Cipta Raga Prima. Responden yang digunakan adalah pihak yang terlibat secara langsung dan berpengaruh dalam kelangsungan rantai pasok di PT Bahtera Cipta Raga Prima. Pihak yang dimaksud antara lain: wakil kepala bagian, manajer lapangan dan divisi processing.

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini di dapatkan melalui wawancara langsung, observasi dan dokumentasi di lapangan yang didapatkan dari informan.

Analisis Substansi Manajerial

Analisis substansi manajerial pada penelitian ini menggunakan pendekatan subsistem agribisnis hilir dimana perusahaan dengan manajemen rantai pasok sebagai suatu mata rantai dalam kegiatan agribisnis yang dijalankan oleh perusahaan mulai dari pengumpulan produk, pengemasan, penyimpanan hingga distribusi produk edamame hingga ke konsumen.

(36)

21 Analisis Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Adapun analisis yang digunakan pada penelitian ini antara lain:

1. Analisis kondisi rantai pasok menggunakan Food Supply Chain Networks (FSCN).

2. Analisis kinerja rantai pasok dengan membandingkan nilai variabel input dan output kinerja rantai pasok pada petani mitra dan perusahaan dengan metode SCOR dengan nilai superior pada food SCORcard.

3. Merumuskan strategi dengan analisis deskriptif berdasarkan hasil analisa kinerja rantai pasok edamame.

Metode Analisis Data

Penelitian dilakukan dengan pendekatan metode kualitatif dan kuantitatif untuk mengolah data primer dan data sekunder. Untuk menganalisis rantai pasok digunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dilakukan secara deskriptif sesuai dengan kerangka Food Supply Chain Networks (FSCN), sementara metode kuantitatif dilakukan dengan perhitungan kinerja rantai pasok dengan merujuk pada indikator Supply Chain Operation Refference. Perhitungan dengan cara memaksimalkan nilai input dan output. Nilai untuk masing-masing input dan output tersebut diperoleh melalui wawancara kepada responden.

Analisis Rantai Pasok Edamame

Model rantai pasok edamame yang terjadi di PT Bahtera Cipta Raga Prima dibahas secara deskriptif dengan menggunakan metode pengembangan mengikuti kerangka proses Food Supply Chain Networks (FSCN) dari Lambert et al (2001) yang dimodifikasi oleh Vorst (2006).

Kerangka FSCN terdiri dari struktur rantai pasok, manajemen rantai pasok, sumber daya rantai pasok, dan proses bisnis rantai pasok.

(37)

1. Struktur Rantai Pasok Edamame

Struktur rantai pasok edamame mendeskripsikan anggota atau pelaku utama dari jaringan rantai pasok edamame serta menjabarkan peranannya masing- masing. Selain itu, struktur rantai pasok juga menggambarkan elemen- elemen dalam rantai pasok edamame yang mampu mendorong terjadinya proses bisnis. Tujuan menganalisis struktur rantai pasok edamame adalah untuk memilah anggota yang berperan sangat penting bagi keberhasilan rantai pasok yang sejalan dengan tujuan rantai pasok edamame. Oleh karena itu, perhatian dan sumberdaya manajerial perlu dialokasikan.

2. Proses Bisnis Rantai Pasok Edamame

Proses bisnis rantai menjelaskan proses-proses yang terjadi dalam rantai pasok edamame untuk mengetahui apakah keseluruhan alur rantai pasok telah mapan dan terintegrasi satu sama lain. Proses bisnis ditinjau berdasarkan aspek hubungan proses bisnis antara anggota rantai pasok edamame, pola distribusi (produk, keuangan, dan informasi), anggota rantai pendukung, perencanaan kolaboratif, penelitian kolaboratif, jaminan identitas merek, aspek risiko, dan proses membangun kepercayaan (trust building).

3. Manajemen Rantai Pasok Edamame

Manajemen rantai pasok edamame menjelaskan bentuk koordinasi dan struktur manajemen dalam jaringan yang memfasilitasi proses pengambilan keputusan secara cepat dan pelaksanaan proses oleh pelaku rantai pasok, dengan memanfaatkan sumber daya yang terdapat dalam rantai pasok edamame untuk meningkatkan kinerja rantai pasok edamame. Dengan adanya manajemen rantai pasok dapat diketahui pihak mana yang berperan sebagai pengatur dan pelaku utama rantai pasok edamame. Beberapa hal yang perlu dilihat dalam manajemen rantai pasok adalah pemilihan mitra, kesepakatan kontrak dan sistem transaksi, dukungan pemerintah, dan kolaborasi rantai pasok edamame.

4. Sumber Daya Rantai Pasok Edamame

Sumber daya rantai pasok edamame merupakan segala hal yang digunakan untuk menghasilkan produk dan mengirimkannya kepada pelanggan

(38)

23

(transformasi sumber daya). Sumber daya rantai pasok terdiri dari sumber daya fisik, sumber daya manusia, teknologi, dan permodalan. Peninjauan sumberdaya milik pelaku rantai pasok dilakukan untuk mengetahui potensi- potensi yang dapat mendukung upaya pengembangan rantai pasok edamame.

Indikator Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Edamame

Setiap produk memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan karakteristik produk akan menyebabkan perbedaan dalam penentuan indikator dalam pengukuran kinerja rantai pasok. Biaya rantai pasok yang minimal akan menghasilkan produk yang lebih murah. Pada penelitian ini, kinerja rantai pasok yang diukur adalah kinerja seluruh anggota rantai pasok edamame pada bulan April hingga Juni 2022. Indikator yang digunakan dalam pengukuran kinerja rantai pasok edamame didasarkan pada matriks kerja SCOR (Supply Chain Operation Refference). Indikator-indikator kinerja rantai pasok edamame di PT Bahtera Cipta Raga Prima adalah sebagai berikut:

1. Kinerja Pengiriman

Kinerja pengiriman merupakan persentase pengiriman pesanan tepat waktu yang sesuai dengan tanggal pesanan konsumen dan atau tanggal yang diinginkan konsumen, yang dinyatakan dalam persen. Secara matematis, dapat dilihat sebagai berikut (SCC 2008):

𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑖𝑚𝑎𝑛 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚 𝑥 100 %

2. Kesesuaian dengan Standar

Kesesuaian standar adalah persentase jumlah permintaan konsumen yang dikirimkan sesuai dengan standar yang ditentukan konsumen, yang dinyatakan dalam persen. Secara matematis, dapat dilihat sebagai berikut (SCC 2008):

(39)

𝐾𝑒𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟

= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚 𝑥 100 %

3. Fleksibilitas Rantai Pasok

Fleksibilitas rantai pasok adalah waktu yang dibutuhkan untuk merespon rantai pasok apabila ada pesanan yang tak terduga baik peningkatan atau penurunan pesanan tanpa terkena biaya penalti, yang dinyatakan dalam satuan hari. Secara matematis, dapat dilihat sebagai berikut (SCC 2008):

𝐹𝑙𝑒𝑘𝑠𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑅𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑜𝑘 = 𝑆𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 + 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛g +𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑖𝑚 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔

4. Persediaan Harian

Persediaan harian adalah lamanya persediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jika tidak ada pasokan lebih lanjut, yang dinyatakan dalam satuan hari. Secara matematis, dapat dilihat sebagai berikut (SCC 2008):

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 =

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛

Menurut Bolstorff dan Rosenbaum (2011), setelah diukur nilai pada setiap indikator, nilai-nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai Superior FoodSCORcard yang telah ditetapkan oleh Supply Chain Council. Kinerja rantai pasok yang diukur meliputi kinerja petani mitra dan kinerja PT Bahtera Cipta Raga Prima. Kinerja rantai pasok edamame merupakan akumulasi hasil kesimpulan dari kinerja setiap pelaku rantai pasok. Jika kinerja kedua pelaku rantai pasok baik, maka kinerja rantai pasok edamame baik, begitu pula sebaliknya. Berikut merupakan kriteria penilaian pada kinerja rantai pasok.

Tabel 4. Kriteria pencapaian kinerja rantai pasok Indikator Target untuk Mencapai

Kriteria Baik

Target untuk Mencapai Kriteria Kurang Baik

Kinerja Pengiriman ≥ 95.00% < 95.00%

Kesesuaian dengan standar ≥ 99.00% < 99.00 % Fleksibilitas rantai pasok ≤ 10 hari > 10 hari

Persediaan harian ≤ 23 hari > 23 hari

Sumber: Bolstorff dan Rosenbaum (2011) Perumusan Strategi

Perumusan strategi yang digunakan dalam mengukur peningkatan kinerja rantai pasok edamame yaitu menggunakan analisis deskriptif berdasarkan hasil analisis kinerja rantai pasok dan dilakukan analisis peningkatan penerimaan untuk

(40)

25

memproyeksikan keuntungan perusahaan dan total mitra yang dibutuhkan untuk memenuhi pasokan edamame sehingga perusahaan dapat memenuhi kebutuhan ritel. Hasil analisis tersebut kemudian dijadikan rumusan strategi yang dapat diambil perusahaan untuk meningkatkan kinerja rantai pasok edamame.

Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan untuk memperjelas dan menghindari salah paham mengenai pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian, adapun definisi operasional penelitian adalah sebagai berikut:

1. Manajemen rantai pasok edamame mencakup rantai pasok ekslusif yang anggota rantainya terdiri dari petani mitra, PT Bahtera Cipta Raga Prima, dan ritel.

2. Pengukuran kinerja rantai pasok berfokus pada petani mitra dan PT Bahtera Cipta Raga Prima.

3. PT Bahtera Cipta Raga Prima merupakan perusahaan packing house sayuran dan edamame dengan label produk “Lumbung Padi”

4. Pola distribusi rantai pasokan terdiri dari tiga aliran, yaitu aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi. Pada penelitian ini hanya dibahas dua aliran yaitu aliran produk dan aliran informasi.

5. Pada penelitian ini dan dengan berbagai keadaan dan preferensi perusahaan, maka aliran keuangan tidak dimasukkan dalam pembahasan tugas akhir (TA)

6. Analisis manajemen rantai pasok menggunakan Food Supply Chain Network (FSCN) dan indikator yang dianalisis pada penelitian ini terdiri dari: struktur rantai, sumber daya rantai, manajemen rantai dan proses bisnis rantai.

7. Kinerja rantai pasok diukur dengan Supply Chain Operations Refference (SCOR) dengan indikator kinerja rantai pasok yang diukur pada penelitian ini terdiri dari: kinerja pengiriman, kesesuaian dengan standar, fleksibilitas rantai pasok, dan persediaan harian.

(41)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT Bahtera Cipta Raga Prima memiliki divisi fresh product yang biasa dikenal dengan merek dagang “Lumbung Padi”, merupakan salah satu sister company dari Juta Rasa Group. PT Bahtera Cipta Raga Prima “Lumbung Padi” berdiri sejak tahun 2006. Bentuk dari perusahaan ini merupakan Perseroan Terbatas (PT) dengan jumlah karyawan sebanyak 95 orang yang tergabung dalam divisi fresh dengan beberapa bagian yaitu, yaitu quality control, stock, processing, sortir, pengadaan, dan kebersihan. Perusahaan merupakan packing house yang mengemas edamame segar yang diberi label lumbung padi dan di distribusikan ke beberapa ritel dan supermarket.

Produk yang dikemas oleh PT Bahtera Cipta Raga Prima merupakan produk yang didatangkan dari petani mitra, sehingga pada dasarnya perusahaan hanya berperan sebagai broker. Perusahaan juga memiliki produk unggulan yang menjadi ikon dari lumbung padi, yaitu edamame. Benih edamame yang dibudidayakan oleh petani mitra merupakan hasil breeding dari tim Research and Development (RnD) perusahaan sehingga edamame yang dihasilkan lebih besar polongnya serta mutu dan kualitasnya berbeda dengan edamame yang ada di pasaran pada umumnya. Perusahaan juga menjual berbagai produk selain edamame seperti aneka cabai, bongkahan, dan sayuran daun. Semua produk yang sudah dikemas kemudian disalurkan ke berbagai supermarket yang tersebar di Jakarta dan Bandung.

Kebutuhan edamame yang terus bertambah menyebabkan perusahaan harus meningkatkan produksi edamame, baik dari segi kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Keterbatasan sumberdaya manusia dan lahan mengharuskan perusahaan menerapkan sistem kemitraan. Pada awalnya kemitraan dimulai dengan petani di Garut, karena merupakan daerah breeding awal tanaman edamame, kemudian diperluas ke daerah Lembang, Cimahi, Cianjur, Sumedang dan Purwakarta.

(42)

27 Struktur Organisasi Perusahaan

PT Bahtera Cipta Raga Prima (Lumbung Padi Lembang) dipimpin oleh seorang Kepala Bagian (Kabag) yang bertanggung jawab atas segala aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan. Bagan struktur organisasi PT Bahtera Cipta Raga Prima (Lumbung Padi Lembang) dapat dilihat pada Gambar 4.

Dalam menjalankan tugasnya, Kabag dibantu oleh Wakil Kepala Bagian yang bertugas untuk menjadi wakil saat kabag berhalangan hadir.

Selain itu terdapat beberapa staf yaitu Pengadaan yang bertugas menyediakan segala macam kebutuhan operasional produksi, pembelian dan pengadaan barang, bagian processing yang melakukan quality control, sortasi, dan paking produk, serta bagian Distribusi yang bertugas mengantarkan produk ke supermarket, menerima komplain, dan membawa kembali produk yang ditolak supermarket.

Gambar 4. Struktur organisasi PT Bahtera Cipta Raga Prima

Referensi

Dokumen terkait

Menendang bola merupakan teknik dasar yang pertama kali harus dikuasai dalam bermain sepak bola. Teknik ini dapat dikonversi menjadi berbagai bentuk arah dan

Indikator-indikator tersebut menggambarkan tingkat kepentingan NKRI dalam mewujudkan ketahanan wilayah, berdasarkan fokus model TSS pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan kerja praktek dengan judul “Sistem Kendali

Penelitian ini dibatasi pada pengolahan data gayaberat untuk mendapatkan nilai anomali Bouguer, analisis struktur patahan pada Second Vertical Derivatif, dan

Bagi para pembudidaya ikan hias khususnya ikan plati pedang, mengenai tepung bunga marigold dapat digunakan sebagai sumber karotenoid alami yang ditambahkan ke dalam

Lebih baik menggunakan soal uraian yg Lebih baik menggunakan soal uraian yg menuntut jawaban pendek dgn butir.. menuntut jawaban pendek

sehingga dapat di simpulkan bahwa variabel X6 (Inflasi) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel Abnormal return. Hal ini mengindikasikan bahwa Inflasi yang

Setelah waktu rata-rata untuk penyelesaian 1 kamar dan data alokasi waktu kerja yang digunakan staf Room Attendant didapatkan, maka dapat dihitung jumlah staf yang dibutuhkan