• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN

1.4 Metode Penulisan

Dalam penulisan laporan kerja praktik ini digunakan beberapa metode untuk mendapatkan data-data yang objektif yang diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan kerja praktik ini, yaitu :

 Mengamati dan menganalisis objek secara langsung.

 Wawancara dengan cara tanya jawab secara langsung kepada pembimbing lapangan dan para staf karyawan PT. Telkom Witel Pangkal Pinang.

 Studi literatur (studi pustaka) seperti buku-buku referensi dan data referensi lain yang berkenaan dengan masalah yang dibahas.

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Telkom Indonesia

Telkom berawal dari tahun 1856, tepatnya tanggal 23 oktober 1856, yang ditahun 2017 dimana, Telkom menyediakan pelayanan pengoperasian telegram elektromagnetik di Indonesia di saat itu. Telkom menjadi penyedia pelayanan komunikasi berupa telegram pertama di Indonesia yang dapat menghubungkan kota Batavia (Jakarta) dengan kota Buitenzorg (Bogor) oleh pemerintah kolonial belanda. Kemudian pada tahun 1884, Pemerintak kolonial Belanda mendirikan perusahaan swasta yang menyediakan layanan pos dan telegrap dari domestic hingga internasional. Layanan telepon mulai di perkenalkan di Indonesia pada tahun 1882 hingga pada tahun 1906 layanan telepon disediakan oleh perusahaan swasta sebagai lisensi pemerintah selama 25 tahun. Hingga di awal abad 20, tepatnya tahun 1906 Pemerintak Kolonial Belanda mengendalikan seluruh layanan pos dan telekomunikasi Indonesia.

Pada tahun 1961, separuh dari layanan telekomunikasi ini dialihkan kepada perusahaan milik Negara. Di tahun 1965, pemerintah Indonesia memisahkan antara layanan pos dan telekomunikasi kedalam dua perusahaan milik Negara yang berbeda, PN Pos dan Giro (sekarang Pos Indonesia) dan PN Telekomunikasi Indonesia. Di tahun 1974, PN (Perusahaan Negara) dibagi menjadi dua perusahaan milik Negara, yaitu Perusahaan Umum Telekomunikasi (perumtel) merupakan penyedia layanan telekomunikasi domestic internasional serta PT. Industri Telekomunikasi (“PT.INTI”) yang bergerak sebagai pembuat perangkat telekomunikasi. Dan di tahun 1980, bisnis ini diambil oleh pihak Indosat (PT.

Indonesian Satellite Corporation). (Sumber: Laporan Tahunan PT. Telkom Tahun 2016) Kemudian di tahun 1991, Perumtel mengalami perubahan status yang menjadi Perserotan Terbatas (P.T) milik Negara dengan nama perseroan PT. Telekomunikasi Indonesia yang biasa di sebut masyarakat Telkom. Kemudian ada pembagian wilayah operasi bisnis hingga dua belas wilayah yang di kenal dengan witel (wilayah telekomunikasi).

Setiap witel memiliki komitmen yaitu bertanggung jawab penuh terhadap aspek bisnis di wilayahnya masing-masing, mulai dari penyedia layanan telepon hingga manajemen dan keamanan properti. Kemudian di tahun 1995, Telkom merubah pembagian wilayah

operasi dari dua belas wilayah menjadi tujuh wilayah yang kemudian disebut menjadi divisi regional. Divisi regional meliputi :

 Divisi I Sumatera

 Divisi II Jakarta

 Divisi III Jawa Barat

 Divisi IV Jawa Tengan dan DIY

 Divisi V Jawa Timur

 Divisi VI Kalimantan

 Divisi VII Indonesia Bagian Timur (Papua dan sekitarnya)

Di Setiap divisi, memiliki witel yang jumlahnya ditentukan oleh masing-masing regional. Untuk Divisi Regional IV1 daerah Sumatera memiliki 11 witel. Wilayah-wilayah Telkom Witel Regional I meliputi : Witel Aceh, Witel Babel, Witel Bengkulu, Witel Jambi, Witel Lampung, Witel Medan, Witel Rikep, Witel Sumbar, Witel Sumsel, Witel Sumut dan Witel Ridar.

Tahun 1999, perusahaan industri telekomunikasi mengalami perubahsn dengan skala yang besar. Sebab, dalam UU No. 36 (Undang Undang Telekomunikasi) berlaku efektif pada bulan September tahun 2000 yang berisi tentang pedoman mengatur reformasi industri telekomunikasi yang bertujuan agar adanya persaingan yang sehat dalam bidang infocomm.

(Sumber: Laporan Tahunan PT. Telkom Tahun 2016)

Telkom memiliki komitmen untuk mempertahankan di lingkungan industri yang sampai saat ini kompetitif, Pada tahun 2009, Telkom bertransformasi dari perusahaan Infocomm menjadi perusahaan TIME (Telekomunikasi, Infomasi, Media, Edutainment) dengan mempertahankan warisan perusahaan dan siap untuk bersaing dengan sehat.

Tahun 2012, PT. Telekomunikasi melakukan reconfiguring terhadap jenis perusahaannya, yang berawal TIME yang ditetapkan tahun 2009, kemudian menjadi TIMES (Telekomunikasi, Informasi, Media, Edutainment dan Services).

Telkom Di tahun 2016, merupakan perjalanan PT. Telkom untuk menuju ke perusahaan digital telco dengan melakukan transformasi organisasi dari sebelumnya TIMES, menuju model terbaru yaitu Customer Facing Unit (CFU) dan Functional Unit (FU).

Transformasi tersebut akan membuat Telkom menjadi lebih ramping dan lincah dalam beradaptasi dengan gejolak perubahan industri telekomunikasi yang sangat cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat meningkatkan dari segi efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer experience yang berkualitas.

2.2 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Gambar 2.1 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Telkom sebagai perusahaan Life Confident ditujukan untuk mengubah “beban dunia’’

yang dirasa banyak membebani, dalam memungkinkan orang untuk menjelajahinya.Telkom yang baru membuatnya sederhana bagi orang untuk mengakses dunia, untuk memahaminya, untuk belajar dan memiliki suara di dalamnya.Memungkinkan orang untuk berbuat lebih banyak dan mengirim dunia kedalam tangan mereka.Sebuah pesan sederhana kepada masyarakat, bahwa dunia adalah milik mereka.

Logo Telkom Indonesia yang di ganti pada tahun 2013, tepatnya 17 agustus 2013 yang bertepatan dengan Hari lahirnya Bangsa Indonesia. Dengan mengambil semangat HUT RI ke-68 saat itu, Telkom Indonesia memperkenalkan penampilan baru logo Telkom Indonesia yang mencerminkan komitmen Telkom Indonesia untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Dalam penampilan logo baru, setiap warna memiliki arti, yaitu

 Merah — Berani, Cinta, Energi,Ulet.

Mencerminkan spirit perseroran untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan.

 Putih — Suci, Damai, Cahaya,Bersatu

Mencerminkan semangat Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.

 Hitam — Warna Dasar

Melambangkan kemauan keras.

 Abu-Abu— Warna Transisi Melambangkan teknologi.

Makna tagline PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk “The world in your hand”

merupakan sebuah pesan bahwa Telkom akan membuat segalanya menjadi lebih mudah dan lebih menyenangkan para masyarakat melalui jasa Telekomunikasi dalam mengakses dunia.

Sedangkan, makna dari logo itu sendiri mengacu pada filosofi Telkom Corporate, yaitu Always The Best— sebuah keyakinan dasar untuk dapat selalu memberikan yang terbaik dalam setiap hal atau pekerjaan yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan akhirnya akan membentuk Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi terbaik di Indonesia.

2.3 Lokasi dan Area PT. Telkom Witel Pangkal Pinang

PT. Telkom witel STO Pangkal Pinang terletak pada Jalan Kemuning No. 1 Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung. PT. Telkom Witel memfokuskan pada bidang telecommunication, Information, Media & Edutaintment, dan Services (TIMES).

Gambar 2.1. Foto Telkom Witel Pangkal Pinang

Gambar 2.1. Lokasi Telkom Witel Pangkal Pinang.

2.4 Purpose, Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia

Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk ini tercantum dalam dokumen Rencana Jangka Panjang Telkom yang disetujui serta ditandatangani oleh Dewan Komisaris tanggal 26 Desember 2016.

2.4.1 Purpose

“Mewujudkan Bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan.”

2.4.2 Visi

“Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat”

2.4.3 Misi

 Mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan, economics oleh seluruh masyarakat.

 Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa.

 Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan terbaik.

2.5 Kegiatan Usaha PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Kegiatan usaha PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk bertumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan digital. Tujuan kegiatan usaha ini adalah menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika serta optimalisasi sumber daya perseroan. Dari pernyataan diatas kegiatan usaha PT. Telkom mencakup :

2.5.1 Usaha Utama

 Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan,mengoperasikan, memasarkan, menjual atau menyewakan dan memelihara jaringan telekomunikasi dan informasi dalam arti luas dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan peraruran dan perundang-undangan yang berlaku.

 Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam arti luas dengan memperhatikan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

2.5.2 Usaha Penunjang

 Menyediakan jasa transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan informatika.

 Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya yang dimiliki Telkom, salah satunya pemanfaatan aktiva(harta) tetap dan aktiva bergerak, fasilitas sistem informasi, pendidikan dan pelatihan dan fasilitas pemelihara dan perbaikan.

 Dalam hal ini, bekerja sama dengan pihak lain dalam rangka mengoptimalkan resources, seperti sumber daya informatika, komunikasi atau teknologi yang dimiliki oleh pihak lain yang memiliki pandangan atau sejalan dengan maksud dan tujuan PT. Telkom.

BAB III

KEGIATAN KERJA PRAKTIK 3.1 Bentuk Kegiatan

Pelaksanaan Kerja Praktik ini diajukan untuk dilaksanakan pada:

Waktu : 18 Agustus 2020 s/d 18 September 2020 Lokasi : PT. TELKOM WITEL Pangkal Pinang

Jalan Kemuning No.1, Matraman, Opas Indah, Pangkal Pinang, Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung 33684.

Rincian kegiatan yang akan dilakukan oleh mahasiswa dalam kerja praktik ini tercantum pada Tabel 3.1 yaitu:

Tabel 3.1: Rancangan Kegiatan Kerja Praktik

NO KEGIATAN

PEKAN KE

1 2 3 4

1. Pengenalan Lingkungan Perusahaan PT. Telkom 2. Penempatan Unit Kerja berdasarkan Keterampilan 3. Observasi dan Pengumpulan Data

4. Penyusunan Laporan

3.2 Pelaksanaan Kerja Praktik

Berikut ini adalah table dari kegiatan kerja praktik yang dilakukan penulis selama menjalani kegiatan kerja praktik di PT. Telkom Witel STO Pangkal Pinang.

Tabel 3.2 : Kegiatan Kerja Praktik

NO Waktu Kegiatan

1. Minggu ke-1 Penentuan divisi dari pihak PT. Telkom Witel Bangka Belitung dan pengenalan kantor.

2. Minggu ke-2 Pengenalan perangkat GPON di PT. Telkom Witel Bangka Belitung bersama pembimbing lapangan.

3. Minggu ke-3 Pengamatan lebih dalam pada perangkat GPON hingga menentukan titik operasi putus fiber optik menggunakan OTDR.

4. Minggu ke-4 Membuat laporan kerja praktik dan melakukan bimbingan mengenai pembahasan laporan kerja praktik.

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Konfigurasi Perangkat GPON

GPON merupakan teknologi FTTx yang dapat mendeliver servis sampai ke user menggunakan fiber optic. GPON mampu menyediakan layanan dengan kecepatan 2.4 Gbps secara simetri baik upstream dan downstream atau 1.2 Gbps untuk downstream dan 2.4 untuk upstream. Prinsip kerja dari GPON yaitu ketika data atau sinyal dikirimkan dari OLT, maka ada bagian yang bernama splitter yang berfungsi untuk memungkinkan serat optik tunggal dapat mengirim ke berbagai ONT. Untuk ONT sendiri akan memberikan data–data dan sinyal yang diinginkan oleh user. Konfigurasi GPON secara umum ditampilkan pada Gambar 4.1

Gambar 4.1 Flowchart Koonfigurasi Perangkat GPON

START

Mentransmisikan Voice, IP/Ethernet dan

Broadcast HE

Packet Optical Line Transmission (P-OLT)

Total Access MSAP

Passive Optical Splitter

Optical Network Termination ( ONT )

PC, TV dan Session Inisiation Protocol

(SIP)

End

GPON yang bekerja dengan menggunakan teknologi FTTx, akan membuat informasi yang diterima dapat dikirimkan kepada pelanggan dengan menggunakan kabel optik yang ada.

Sementara prinsip kerja dari GPON sendiri adalah, saat data atau pun sinyal yang telah dikirimkan OLT, akan ada salah satu komponen yang disebut dengan splitter.

Komponen splitter ini akan mendukung serat optik untuk mengirimkan pesan menuju berbagai ONU (Optical Network Unit). Sementara ONU sendiri akan memberikan data-data hingga sinyal sesuai keinginan konsumen. Mudahnya, GPON bekerja dengan prinsip point to multipoint yang memanfaatkan splitter sebagai komponen yang bertugas membagi jaringan.

4.2 Monitoring Catu Daya GPON

(a) (b)

(a) (b)

Gambar 4.2 Perangkat GPON (a) Pengukuran Voltase Catu Daya Perangkat GPON (b) Pengukuran Arus Catu Daya Perangkat GPON

Pada gambar 4.2 dapat dilihat jika pengukuran catu daya dilakukan dalam hal untuk memonitoring voltase dan arus. Pengukuran dilakukan secara rutin oleh pihak Indihome guna memantau nilai over pada tegangan ataupun arus pada perangkat GPON. Nilai yang terbaca pada alat ukur multimeter adalah 52.1 Vdc dan 20 Adc. Nilai tersebut di ukur pada catu daya perangkat GPON. Nilai yang terbaca pada arus dapat berubah seiring penambahan beban pada perangkat GPON karena nilai arus pada perangkat bergantung pada beban yang digunakan.

Sedangkan nilai tegangan yang terbaca oleh perangkat dihasilkan oleh turunan dari SDP rectifier Eltek Flatpack.

(a) (b)

Gambar 4.3 Perangkap GPON (a) Komponen Penyusun GPON (b) Bagian Fan dan Fiber Optik Pada gambar diatas terlihat bahwa dalam satu perangkat GPON terdapat banyak komponen penyusun didalamnya. Hal tersebut karena GPON memiliki fungsi untuk membagi layanan ke pelanggan ( voice, video, data). GPON juga tersusun atas beberapa komponen. Salah satunya adalan NMS atau Network Management System. NMS sendiri adalah perangkat lunak yang berfungsi sebagai pengendali sekali melakukan konfigurasi dari perangkat GPON itu sendiri. Lokasi NMS ini berada bersama OLT hanya saja berbeda ruang. Konfigurasi NMS biasanya mencakup OLT dan juga ONT. Tidak hanya melakukan kendali dan konfigurasi, namun NMS ini juga akan mengatur layanan dari GPON semisal POTS, IP, Vo dan juga IPTV.

Yang sangat jarang diketahui banyak orang adalah NMS ini juga menggunakan platform seperti Windows dengan sifat GUI atau Graffic Unit Interface hingga Command Line. Selain NMS, komponen GPON lainnya adalah OLT, ODC (Optical Distribution Cabinet), ODP dan juga ONT.

Gambar 4.4 Data Monitoring Temperature pada Sistem OSASE

4.3 Hasil Monitoring Sistem OSASE

Tabel 4.1 Data Temperature Ruang Rectifier STO Pangkal Pinang, Bangka Belitung

No Polling Time Port Massage Value

1 07-09-2020 08:00:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.10 2 07-09-2020 08:01:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.20 3 07-09-2020 08:02:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.20 5 07-09-2020 08:03:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.20 6 07-09-2020 08:04:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.20 7 07-09-2020 08:05:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.20 8 07-09-2020 08:07:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.30 9 07-09-2020 08:08:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.30 10 07-09-2020 08:09:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.20 11 07-09-2020 08:10:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.20 12 07-09-2020 08:11:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.20 13 07-09-2020 08:12:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.20 14 07-09-2020 08:13:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.20 15 07-09-2020 08:14:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.10 16 07-09-2020 08:15:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.10 17 07-09-2020 08:16:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.10

18 07-09-2020 08:17:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.10 19 07-09-2020 08:18:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.00 20 07-09-2020 08:19:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.00 21 07-09-2020 08:20:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.00 22 07-09-2020 08:21:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 22.00 23 07-09-2020 08:22:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.90 24 07-09-2020 08:23:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.90 25 07-09-2020 08:24:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.80 26 07-09-2020 08:25:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.80 27 07-09-2020 08:26:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.80 28 07-09-2020 08:27:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.80 29 07-09-2020 08:28:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.80 30 07-09-2020 08:29:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.80 31 07-09-2020 08:30:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.80 32 07-09-2020 08:31:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.80 33 07-09-2020 08:32:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.80 34 07-09-2020 08:33:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.70 35 07-09-2020 08:34:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.70 36 07-09-2020 08:35:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.60 37 07-09-2020 08:36:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.60 38 07-09-2020 08:37:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.60 39 07-09-2020 08:38:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.60 40 07-09-2020 08:39:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.50 41 07-09-2020 08:40:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.50 42 07-09-2020 08:41:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.50 43 07-09-2020 08:42:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.50 44 07-09-2020 08:43:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.50

45 07-09-2020 08:44:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.40 46 07-09-2020 08:45:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.40 47 07-09-2020 08:46:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.40 48 07-09-2020 08:47:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.40 49 07-09-2020 08:48:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.40 50 07-09-2020 08:49:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.40 51 07-09-2020 08:50:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.40 52 07-09-2020 08:51:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.40 53 07-09-2020 08:52:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.30 54 07-09-2020 08:53:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.30 55 07-09-2020 08:54:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.30 56 07-09-2020 08:55:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.30 57 07-09-2020 08:56:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.30 58 07-09-2020 08:57:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.30 59 07-09-2020 08:58:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.30 60 07-09-2020 08:59:56 Temp. Ruang Perangkat NGN PGP 21.40

Aplikasi OSASE ini mampu memberikan early warningterhadap gangguan pada sistem CME (Civil Mechanical Electrical). Sehingga kejadian yang berdampak pada terganggu layanan dapt dihindari dan availability NE (Network Enviromentally) dapat ditingkatkan. Manfaat yang diperoleh dari OSASE ini terdapat 2 sisi, sisi yang pertama ialah sisi financial dan selanjutnya non financial. Manfaat secara financial ialah penekanan Loss Revenue (penekanan anggaran keluaran) atau efisiensi anggaran keluaran. Manfaat secara non financial ialah terhindar perpu karena catudaya (AV=100%), siap mengantisipasi keterbatasan SDM CME, Relatif mudah melakukan evaluasi tersedia data pendukung keputusan dan kendali managemen, peningkatan job competence personil CME.

4.4 Hasil Monitoring Red Allert Sistem OSASE

Gambar 4.5 Sistem Monitoring pada OSASE STO Tanjung Pandan

Pada gambar 4.5 terdapat status NOK ( tidak normal ) pada ruang Rectifier, ruang SKKL dan Power Factor. Pada ruang rectifier dan ruang Infra pada STO Pangkal Pinang, nilai suhu yang terbaca pada sistem OSASE berada di bawah nilai standar yaitu 18° - 23° celcius. Namun nilai yang terbaca pada sistem monitoring adalah 12.50 dan 14.20. Nilai tersebut dibawah standar nilai keamanan pada ruang perangkat. Tujuan pemberian temperatur pada ruangan rectifier adalah untuk menjaga agar perangkat dalam bekerja selama 24 jam secara non- stop.

Nilai suhu yang berada di luar standar dapat mempengaruhi kinerja rectifier apalagi nilai temperatur yang terbaca diatas 23°, ini dapat membuat perangkat rectifier menjadi panas dan akan berdampak ke nilai arus. Semakin tinggi suhu suatu penghantar, semakin tinggi pula getaran elektron-elektron bebas dalam penghantar tersebut. Getaran elektron-elektron bebas inilah yang akan menghambat jalannya muatan listrik (arus listrik) dalam penghantar tersebut.

START

Login Akun OSASE

Pilih STO Pengecekan

Pilih Ruangan Monitoring

Monitoring Melalui WEB OSASE

End

Apakah Indikator Berwarna Merah

STO Pusat Menginformasikan terhadap STO yang Terindikator

Terjadi Kerusakan

Monitoring OSASE Mengupdate data Tiap 60 s

Officer STO Melakukan Monitoring Ruangan yang

Bermasalah

Gambar 4.6 Flowchart Konfigurasi Allert Pada Sistem OSASE

BAB V

TINJAUAN PUSTAKA

5.1 Deskripsi Perangkat Gigabit Passive Optical Network (GPON)

GPON merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan oleh ITU-T via G.984 dan hingga kini bersaing dengan GEPON (Gigabit Ethernet PON), yaitu PON versi IEEE yang berbasiskan teknologi Ethernet. GPON mempunyai dominansi pasar yang lebih tinggi dan roll out lebih cepat dibanding penetrasi GEPON. Standar G.984 mendukung bit rate yang lebih tinggi, perbaikan keamanan, dan pilihan protokol layer 2 (ATM, GEM, atau Ethernet).

GPON menggunakan serat optik sebagai medium transmisi. Satu perangkat akan diletakkan pada sentral, kemudian akan mendistribusikan trafik Triple Play (Suara/VoIP, Multi Media/Digital Pay TV dan Data/Internet) hanya melalui media 1 core kabel optik disisi subscriber atau pelanggan dan yang menjadi ciri khas dari teknologi ini dibanding teknologi optik lainnya semacam SDH adalah teknik distribusi trafik dilakukan secara pasif. Dari sentral hingga ke arah subscriber akan didistribusikan menggunakan splitter pasif (1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32, 1:64).

5.2 Prinsip Kerja Perangkat GPON

GPON merupakan teknologi FTTx yang dapat mengirimkan informasi sampai ke pelanggan menggunakan kabel optik. Prinsip kerja dari GPON, ketika data atau sinyal dikirimkan dari OLT, maka ada bagian yang bernama splitter yang berfungsi untuk memungkinkan serat optik tunggal dapat mengirim ke berbagai ONU, untuk ONU sendiri akan memberikan data-data dan sinyal yang diinginkan pelanggan.

GPON menggunakan TDMA sebagai teknik multiple access upstream dengan data rate sebesar 1.2 Gbps dan menggunakan broadcast kearah downstream dengan data rate sebesar 2.5 Gbps. Model paketisasi data menggunakan GEM (GPON Encapsulation Methode) atau ATM cell untuk membawa layanan TDM dan packet based. GPON jadi memiliki efisiensi bandwidth yang lebih baik dari BPON (70 %), yaitu 93 %.

5.3 Komponen Utama GPON

5.3.1 Network Management System (NMS)

NMS merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengontrol dan mengkonfigurasi perangkat GPON. Letak NMS ini bersamaan di dekat OLT namun berbeda ruangan. Konfigurasi yang dapat dilakukan oleh NMS adalah OLT dan ONT.

Selain itu NMS dapat mengatur layanan GPON seperti POTS , VoIP , dan IPTV. NMS ini menggunakan platform Windows dan bersifat GUI (Graffic Unit Interface)maupun command line. NMS memiliki jalur langsung ke OLT , sehingga NMS dapat memonitoring ONT dari jarak jauh.

5.3.2 Optical Line Terminal (OLT)

OLT menyediakan interface antara sistem PON dengan penyedia layanan (service provider) data, video, dan jaringan telepon. Bagian ini akan membuat link ke sistem operasi penyedia layanan melalui Network Management System (NMS).

5.3.3 Optical Distribution Cabinet (ODC)

ODC (Optical Distribution Cabinet) adalah jaringan optik antara perangkat OLT sampai perangkat ODC. Letak dari ODC ini adalah terletak di rumah kabel.ODC menyediakan sarana transmisi optik dari OLT terhadap pengguna dan sebaliknya.

Transmisi ini menggunakan komponen optik pasif.

Gambar 5.1 Perangkat Optical Distribution Cabinet

ODC menyediakan peralatan transmisi optik antara OLT dan ONT. Perangkat interior pada ODC terdiri dari :

5.3.3.1 Konektor

Konektor optik merupakan salah satu perlengkapan kabel serat optik yang berfungsi sebagai penghubung serat. Dalam operasinya konektor mengelilingi serat kecil sehingga cahayanya terbawa secara bersama-sama tepat pada inti dan segaris dengan sumber cahaya (serat lain). Konektor yang digunakan pada Optical Access Network (OAN) dapat dipasang di luar dan di lokasi pelanggan.

5.3.3.2 Splitter

Splitter merupakan komponen pasif yang dapat memisahkan daya optik dari satu input serat ke dua atau beberapa output serat. Splitter pada PON dikatakan pasif sebab tidak memerlukan sumber energi eksternal dan optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang digunakan terhadap pelanggan yang jaraknya berbeda dari node splitter, sehingga cara kerjanya membagi daya optik sama rata.

Gambar 5.2 Splitter Perangkat GPON

Passive splitter atau splitter merupakan optical fiber couplersederhana yang membagi sinyal optik menjadi beberapa path (multiple path) atau sinyal-sinyal kombinasi dalam sutu jalur. Selain itu splitter juga dapat berfungsi untuk merutekan dan mengkombinasikan berbagai sinyal optik. Alat ini sedikitnya terdiri dari 2 port dan bisa lebih hingga mencapai 32 port. Hal ini berpengaruh terhadap redaman sistem, seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.1 Redaman Passive Splitter

Rasio Redaman

1:2 2.8 – 4.0 dB

1:4 5.8 – 7.5 dB

1:8 8.8 – 11.0 dB

1:16 10.7 – 14.4 dB

1:32 14.6 – 18.0 dB

5.3.4 Optical Distribution Pack (ODP)

Instalasi atau terminasi yang bagus dari serat adalah persyaratan utama untuk menjamin kemampuan transmisi pada kabel serat optik. Syarat utama DP adalah :

 ODP dapat diubah tanpa mengganggu kabel yang sudah terpasang dengan cara

 ODP dapat diubah tanpa mengganggu kabel yang sudah terpasang dengan cara