• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3) Metode Perhatian

umum dalam pembiasaan anak. Penerapan metode pembiasian orang tua Dusun Simbar laksanakan dalam tiga hal yakni pembiasaan untuk membentuk sikap disiplin sepeti dengan cara pembiasaan bangun pagi. Pembiasaan untuk membentuk sikap kemandirian yang diterapkan dengan cara menyuruh anak untuk mengerjakan sesuatu sendiri. Terahir pembiasaan dalam sikap bertata krama yang orang tua terapkan melalui perintah untuk selalu berbicara sopan, berpenampilan rapi dan menaati peraturan masyarakat.

3) Metode Perhatian

Bentuk perhatian orang tua keluarga Dusun Simbar yang sering dijumpai yakni saat orang tua memberikan anak hadiah, saat orang tua berkumpul dan melakukan aktifitas bersama dengan anak, orang tua menyekolahkan anak, dan orang tua yang mengajarkan berbagai macam pengetahuan. Metode perhatian keluarga Dusun Simbar sangat erat kaitanya dengan fungsi pendidikan keluarga dalam penanaman kehidupan emosional kepada anak. Hal tersebut disebabkan dalam penanaman kehidupan emosional, di dalamnya terdapat cara mendidik dari orang tua dengan menggunakan perhatian kepada anak. Metode perhatian merupakan metode yang sering dijumpai pada observasi keluarga Dusun Simbar. Contoh penerapan metode perhatian yang keluarga Dusun Simbar laksanakan yakni saat anak menangis, orang tua sering menanyakan kenapa anak menangis, setelah itu orang tua mendiamkan anak tersebut. Terdapat pula

86

informan keluarga Dusun Simbar yang menjajikan akan membelikan sesuatu agar anak berhenti menangis. Seperti keterangan dari bapak SH dan ibu LS sebagai berikut:

“Sebagai orang tua, saya tanyakan dahulu kepada Ml apa ada masalah di sekolah, mungkin berkelahi dengan teman, atau dimarahin pak guru, dan setelah itu saya diamkan biasanya saya memberikan janji semisal jika bisa diam nanti bapak belikan mainan...” (Rabu, 10 September 2014).

“Saya tanya kenapa menangis jika menangis karena dijahili temanaya, saya balik memberi nasehat supaya RD jangan nakal kan kalau kamu nakal dulu temanmu nakalin kamu juga dan jangan bergaul dengan anak yang nakal” (Jumat, 19 September 2014).

Bentuk lain perhatian orang tua selain menanyakan dan mendiamkan anak saat anak menangis yaitu nasehat dan saran yang diberikan kepada anak. Pemberian saran menggambarkan bentuk perhatian orang tua kepada anaknya seperti pernyataan di atas orang tua memberi saran agar anak tidak berteman dengan anak nakal karena khawatir anak akan menangis karena dijahili lagi atau untuk mencegah pergaulan terlalu luas. Berdasarkan hasil observasi bentuk perhatian orang tua Dusun Simbar selain saat anak menangis yakni terwujud dalam rasa kasih sayang orang tua dalam menyisihkan waktunya untuk membantu anak belajar bersama. Kondisi tersebut peneliti temukan pada observasi dimana orang tua terkusus ibu sering meminta anak untuk belajar bahkan menemaninya, meskipun terdapat pula orang tua yang jarang menemani anak belajar karena masih harus

87

menyelesaikan pekerjaan, akan tetapi orang tua tetap menyuruh anak agar anak belajar (catatan lapangan 10,14 September 2014).

Perhatian yang lain yakni perhatian orang tua terhadap perkembangan kemandirian anak, dimana keluarga informan tidak hanya mengajarkan tentang kemandirian kemudian meminta anak mempraktekan sendiri. Orang tua membantu anak jika seandainya terdapat sesuatu yang menyebabkan anak tidak bisa melakukan hal tersebut semisal sakit. Saat sakit dan anak sulit makan orang tua tentu akan menyuapi, memandikan jika anak tidak mau mandi atau melakukan hal lain. Tidak dapat dipungkiri perhatian lebih dominan dilaksanakan oleh ibu dalam keluarga, karena peran ibu yang sebagai pengurus rumah tangga sehingga membuat kondisi emosional ibu yang dekat dengan anak. Pernyataan tersebut diperkuat oleh keterangan dari ibu UM sebagai berikut yang meyatakan:

“Jika untuk makan sudah bisa sendiri, tetapi jika sedang sakit dan sulit makan dan mandi saya menyuapi dan memandikan, untuk tidur dahulu dengan kakanya, sekarang masih dengan orang tua katanya masih takut” (Senin, 15 September 2014). Orang tua Dusun Simbar juga menyadari jika anak mereka masih sangat muda dan dalam tahap perkembangan. Kebanyakan orang tua keluarga Dusun Simbar menyatakan jika memaklumi tingkah laku dan kebiasaan anak yang sering menyepelekan dan lupa apabila anak tidak melakukan apa yang disuruh orang tua, atau meninggalkan sesuatu pekerjaan. Orang tua sabar mendidik anak, orang tua memberikan nasihat dan tanpa menggunakan paksaaan,

88

ketika anak menolak saat disuruh orang tua akan meminta anak yang lain, dan jika masih belum bisa orang tua akan melakukan sendiri. Pernyataan tersebut seperti yang diutarakan bapak AT sebagai berikut “Saya sabar karena saya juga masih mempunyai anak yang lain, jadi bisa saya perintah, tetapijika anak yang satunya sibuk, saya kerjakan sendiri” (Jumat, 19 September 2014). Bapak AL juga menyatakan hal sama sebagai berikut:

“Saya memaklumi, terkadang juga bangunya siang sampai ibunya yang membangunkan, saya tidak marah karena masih kecil, saya percaya seiring bertambah dewasa, ditambah pendidikan agama yang benar insyaallah akan baik”(Senin, 15 September 2014).

Berdasarkan hasil penelitian tentang metode perhatian yang telah di paparkan dapat disimpulkan bahwa metode perhatian keluarga Dusun Simbar sangat erat kaitanya dengan penanaman kehidupan emosional anak. Anggota keluarga yang paling dominan dalam penerapan metode perhatian ini adalah seorang ibu hal tersebut disebabkan karena peran ibu yang sebagai pengurus rumah tangga sehingga membuat kondisi emosional ibu yang dekat dengan anak. Bentuk perhatian orang tua keluarga Dusun Simbar yang sering dijumpai yakni saat orang tua memberikan anak hadiah, saat orang tua berkumpul dan melakukan aktifitas bersama dengan anak seperti menemani anak belajar. Saat anak menangis dan orang tua berusaha mendiamkanya, dan juga peran orang tua terutama ibu yang

89

membantu anaknya apabila anaknya sedang sakit dan tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya.