• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Metode Praktikum

1. Pengertian Metode Praktikum

Bidang pendidikan sangat penting peranannya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh sebab itu, pendidikan hendaknya dikelola dengan baik. Hal tersebut bisa tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar siswa ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu, kemampuan guru (profesionalisme guru) dalam mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran. Sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir (Djamarah dkk., 2006:46). Sedangkan menurut Sanjaya (2007:194)metode pembelajaran diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis, untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya : 1) ceramah; 2) demonstrasi; 3) diskusi; 4) simulasi; 5) laboratorium/praktikum; 6) pengalaman lapangan; 7) brainstorming; 8) debat; dan 9) simposium.

Menurut Pabelon dan Mendosa (2000:63), praktikum merupakan metode yang memfasilitasi diperolehnya berbagai keterampilan-keterampilan yang meliputi : keterampilan merencanakan, keterampilan menemukan masalah, keterampilan mengumpulkan informasi, keterampilan interpretasi, dan keterampilan komunikasi. Sehingga dapat diartikan bahwa metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran dimana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Dalam hal ini salah satu peran guru adalah pembimbing (guide) bagi siswa dengan cara memberikan panduan praktikum/LKS model inkuiri. Dimana pada LKS tersebut siswa hanya diberikan petunjuk mengenai tujuan praktikum saja dan mengenai alat-bahan praktikum serta cara kerja siswa sendiri yang merancang.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Praktikum

Menurut Lazarowitz dan Tamir (1994) dalam Wiyanto (2008:35) ada lima faktor yang dapat memfasilitasi keberhasilan pembelajaran

praktikum, yaitu kurikulum, sumber daya, lingkungan belajar, keefektivan mengajar, dan strategi assesmen.

a) Kurikulum

Pelaksanaan kegiatan praktikum sangat bergantung pada pengembangan kurikulum, misalnya (a) petunjuk praktikum yang terdiri atas beberapa percobaan baik yang terintegrasi maupun tak terintegrasi dengan kegiatan non praktikum, (b) lembar kerja, (c) buku teks yang memuat percobaan praktikum.

b) Sumber Daya

Sumber daya disini mencakup bahan dan peralatan, ruang dan perabotan, asisten dan tenaga laboran serta teknisi.

c) Lingkungan Belajar

Keberhasilan belajar terkait dengan lingkungan tempat belajar itu terselenggara, kegiatan di laboratorium bersifat kurang formal, peserta didik bebas untuk mengamati, berbuat dan berinteraksi secara individual maupun kelompok.

d) Keefektivan Mengajar

Sikap, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku guru dapat mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian tujuan belajar. Mengajar sebuah praktikum memerlukan penguasaan keterampilan proses sains dan pengetahuan materi subyek, serta memerlukan pengetahuan khusus tentang iklim kelas dan cara mengelolanya.

e) Strategi Assesmen

Ketika objek yang dipelajari diperlihatkan pada peserta didik, ternyata tes performance menunjukkan sebagai alat ukur yang lebih valid untuk mengukur keterampilan proses maupun penalaran logis, dibandingkan dengan menggunakan paper pencil test.

Berdasarkan lima faktor yang dapat memfasilitasi keberhasilan pembelajaran praktikum tersebut, peneliti memfokuskan faktor kurikulum, sumber daya, lingkungan belajar, keefektivan mengajar, dan strategi assesmen sebagai faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan praktikum. Dalam penelitian menggunakan kurikulum KTSP 2006 yang diterapkan di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Berdasarkan pertimbangan kurikulum dan masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran, peneliti selanjutnya menekankan pada proses menemukan masalah namun dengan bimbingan guru. Proses pembelajaran yang seperti tepat diterapkan dengan metode praktikum contohnya. Sumber daya seperti peralatan laboratoroium juga sangat mendukung keberhasilan pembelajaran praktikum. Di SMA Negeri 11 Yogyakarta, peralatan laboratorium sudah mendukung untuk pelaksanaan penelitian ini. Lingkungan belajar dan keefektivan mengajar masih dalam penelitian ini. Dikarenakan penelitian dilakukan pada saat waktu sibuk sekolah sehingga proses pembelajaran menjadi kurang maksimal. Strategi assesmen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes diakhir setiap

siklusnya. tes merupakan materi yang siswa dapatkan saat pembelajaran dengan metode praktikum. Harapannya akan memperoleh peningkatan hasil di siklus yang kedua, dan hal ini terbukti. Dengan petunjuk praktikum/LKS yang sesuai, ruang praktikum beserta peralatan yang memadai, lingkungan belajar yang kondusif, sikap serta perilaku guru dalam mengajar yang maksimal semua faktor tersebut terpenuhi dengan baik maka keberhasilan praktikum akan tercapai saat diukur dengan menggunakan alat ukur yang valid berupa tes diakhir pembelajaran.

3. Tahap-tahap Metode Praktikum

Suatu praktikum hendaknya harus berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Sehingga perlu diperhatikan dan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

a) Langkah Persiapan

Menurut Gyamirti (2010:14-15), persiapan yang baik perlu dilakukan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan atau kegagalan-kegagalan yang dapat muncul. Persiapan untuk metode praktikum mencakup :

1. Menetapkan tujuan praktikum

2. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan 3. Mempersiapkan tempat praktikum

4. Mempertimbangkan jumlah peserta didik dengan jumlah alat yang tersedia dan kapasitas tempat praktikum

5. Mempersiapkan faktor keamanan dari praktikum yang akan dilakukan

6. Mempersiapkan tata tertib dan disiplin selama praktikum 7. Membuat petunjuk dan langkah-langkah praktikum

b) Langkah Pelaksanaan

1) Sebelum melaksanakan praktikum, peserta didik mendiskusikan persiapan dengan guru, setelah itu baru meminta keperluan praktikum (alat dan bahan)

2) Selama berlangsungnya proses pelaksanaan metode praktikum, guru perlu melakukan observasi terhadap proses praktikum yang sedang dilaksanakan baik secara menyeluruh maupun per kelompok.

c) Tindak lanjut Metode Praktikum

Setelah melaksanakan praktikum, kegiatan selanjutnya adalah : 1) Mendiskusikan masalah-masalah yang terjadi selama praktikum 2) Memeriksa kebersihan alat dan menyimpan kembali semua

perlengkapan yang telah digunakan

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Praktikum

Menurut Djamarah (2006:84-85), berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari metode praktikum :

a) Kelebihan

1. Membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.

2. Dapat membina peserta didik untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.

3. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.

b) Kekurangan

1. Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi 2. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan

yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.

3. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.

4. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian.

Dari semua hal yang telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode praktikum merupakan suatu cara dimana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri

suatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari sehingga dapat memupuk dan mengembangkan keterampilan serta sikap ilmiah peserta didik, juga memberikan gambaran dan pengertian yang lebih jelas dari pada hanya penjelasan lisan sehingga sangat bermanfaat bagi keperluan hidup sehari-hari.

Dokumen terkait