• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Regresi Linear Berganda (Multiple Linear Regression)

ANALISIS DAN EVALUASI

C. Metode Regresi Linear Berganda (Multiple Linear Regression)

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12

Regresi Linear Berganda Coefficients (a) Model Unstandardized coefficients Standardized coefficients t sig B Std.Error Beta (constant) 15.383 2.798 5.499 .000 Pelatih/Trainer -.175 .162 -.123 -1.082 .283 Bahan-bahan pelatihan .043 .175 .029 .248 .805 Fasilitas pelatihan .439 .252 .190 1.741 .086 Lama pelatihan .987 .223 .474 4.431 .000

a. Dependent variable: karyawan berkualitas

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 12.00, 2008

Berdasarkan Tabel 4.12 maka dapat diperoleh persamaan model regresi linear berganda:

Y = 15.383 - 0.175X1 + 0.043X2 + 0.439X3 + 0.987X4 + e

Persamaan dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 15.383 menyatakan bahwa jika tidak ada faktor

pelatih/trainer, bahan-bahan pelatihan, fasilitas pelatihan dan lama pelatihan, maka karyawan yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan tetap ada sebesar 15.383.

b. Koefisien regresi X1 = -0.175 menyatakan bahwa setiap peningkatan pada

variabel pelatih/trainer akan menurunkan karyawan yang berkualitas pada PT

Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan sebesar 0.175. Hal ini disebabkan

karena pelatih/trainer terlalu cepat dalam menjelaskan materi pelatihan

c. Koefisien regresi X2 = 0.043 menyatakan bahwa setiap peningkatan pada variabel bahan-bahan pelatihan akan meningkatkan karyawan yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan sebesar 0.043.

d. Koefisien regresi X3 = 0.439 menyatakan bahwa setiap peningkatan pada

variabel fasilitas pelatihan akan meningkatkan karyawan yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan sebesar 0.439.

e. Koefisien regresi X4 = 0.987 menyatakan bahwa setiap peningkatan pada

variabel lama pelatihan akan meningkatkan karyawan yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan sebesar 0.987.

Dalam analisis regresi linear berganda ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu:

1). Uji Signifikan Individual/ Uji Parsial (Uji – t)

Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Untuk melakukan uji- t menggunakan tabel

coefficients.

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:

a. Menentukan model hipotesis untuk H0 dan H1

b. Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan

menentukan derajat kebebasan

c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan

d. Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 12.00

Hasil pengujian:

a) Model hipotesis yang digunakan dalam uji- t adalah:

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu (X1,X2,X3,X4) berupa variabel pelatih/trainer, bahan-bahan pelatihan, fasilitas pelatihan dan lama pelatihan terhadap karyawan yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan.

H0 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu (X1,X2,X3) berupa variabel (X1,X2,X3,X4) berupa variabel pelatih/trainer, bahan-bahan pelatihan, fasilitas pelatihan dan lama pelatihan terhadap karyawan yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan.

b) ttabel diperoleh dengan derajat bebas = n – k

n = Jumlah sampel yaitu 76 orang karyawan PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan.

k = Jumlah variabel yang digunakan, k = 5 variabel derajat bebas = n – k = 76 – 5 = 71

Uji-t yang digunakan adalah uji dua arah maka ttabel 0.025 (71) adalah 2.00

c) Kriteria Pengambilan Keputusan:

Ho diterima jika thitung < ttabel pada α = 5 % Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5 %

Tabel 4.13 Hasil t Hitung Coefficients (a) Model Unstandardized coefficients Standardized coefficients t sig B Std.Error Beta (constant) 15.383 2.798 5.499 .000 Pelatih/Trainer -.175 .162 -.123 -1.082 .283 Bahan-bahan pelatihan .043 .175 .029 .248 .805 Fasilitas pelatihan .439 .252 .190 1.741 .086 Lama pelatihan .987 .223 .474 4.431 .000

b. Dependent variable: karyawan berkualitas

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 12.00, 2008

Dari Tabel 4.13 dapat dilihat:

a. Variabel pelatih/trainer (X1) thitung = -1.082 dengan tingkat signifikan 0.283, maka Ho diterima karena t hitung < t tabel pada α = 5% artinya secara parsial tidak

terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pelatih/trainer terhadap

karyawan berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan. Hal

ini disebabkan karena pelatih/trainer terlalu cepat menjelaskan materi

pelatihan sehingga peserta pelatihan kurang mengerti dengan materi pelatihan yang diberikan pelatih/trainer.

b. Variabel bahan-bahan pelatihan (X2) thitung = 0.248 dengan tingkat signifikan 0.805, maka Ho diterima karena t hitung < t tabel pada α = 5% artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bahan-bahan pelatihan terhadap karyawan yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan.

c. Variabel fasilitas pelatihan (X3) thitung= 1.741 dengan tingkat signifikan 0.086, maka Ho diterima karena t hitung < t tabel pada α = 5% artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel fasilitas pelatihan terhadap karyawan yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan.

d. Variabel lama pelatihan (X4) thitung= 4.431 dengan tingkat signifikan 0.000, maka Ha diterima karena t hitung > t tabel pada α = 5% artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel lama pelatihan terhadap karyawan yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan. Apabila pelatihan yang diberikan kepada peserta pelatihan > 1 hari, maka peserta pelatihan lebih menguasai materi pelatihan sehingga karyawan dapat bekerja secara efektif dan efisien bagi perusahaan.

Hasil penelitian Uji – t pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa pelatihan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap karyawan yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan yaitu variabel lama pelatihan

(X4). Variabel yang mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan yaitu

variabel bahan-bahan pelatihan (X2) dan variabel fasilitas pelatihan (X3)

sedangkan variabel yang mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan yaitu variabel pelatih/trainer (X1).

2). Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Uji – F dilakukan untuk menguji apakah variabel X1,X2,X3, X4 mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau serentak terhadap variabel karyawan yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan.

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: a. Menentukan model hipotesis untuk H0 dan H1

b. Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan

menentukan derajat kebebasan

c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan

e. Kesimpulan Hasil pengujian adalah:

a) Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut: Ho : b1 = b2 = b3 = b1 = 0

Artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel dependen yaitu karyawan yang berkualitas (Y)

Ha : b1 b2 b3 0

Artinya, secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel- variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel dependen yaitu karyawan yang berkualitas (Y).

b) F tabel dapat dilihat pada α = 5%

Dengan derajat pembilang = k – 1 = 5 – 1 = 4

Dengan derajat penyebut = n – k = 76 – 5 = 71 maka Ftabel 0.05 (4,71) = 2.53

c) Kriteria Pengambilan Keputusan:

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5 % Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5 % d) Dari hasil uji Fhitung dapat dilihat:

Tabel 4.14 Hasil Uji Fhitung

Model Sum of Square Df Mean Square F Sig

1. Regression 168.615 4 42.154 9.372 .000 (a)

Residual 319.332 71 4.498

Total 487.947 75

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa Ha diterima karena

Fhitung > Ftabel pada α = 5% artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel dependen yaitu karyawan yang berkualitas (Y) pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan.

3). Koefisien Determinan (R²) / Identifikasi Determinan ( R²)

Koefisien determinan (R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output

SPSS, koefisien determinan terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R

square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan Adjusted

R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai R square dikatakan baik jika di atas 0.5 karena nilai R

square berkisar antara 0 sampai 1 (Nugroho, 2005: 51).

Tabel 4.15 Koefisien Determinan

Model Summary

Model R R square Adjusted R square Std. Error of the estimate

1 .588 (a) .346 .309 2.12076

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 12.00, 2008

Pada Tabel 4.15 dapat dilihat:

a) Nilai R sebesar 0.588 sama dengan 58.8% yang menunjukkan bahwa

hubungan antara variabel pelatih/trainer, bahan-bahan pelatihan, fasilitas pelatihan dan lama pelatihan dengan karyawan yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan (Y) cukup erat.

b) Nilai R square (angka korelasi atau r yang dikuadratkan) sebesar 0.346. R

determinasi 0.346 atau sama dengan 34.6%. Nilai tersebut berarti bahwa sebesar 34.6% karyawan yang berkualitas pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan dapat dijelaskan dengan menggunakan pelatihan yang terdiri dari pelatih/trainer, bahan-bahan pelatihan, fasilitas pelatihan, lama pelatihan dan sisanya 65.4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

c) Nilai Adjusted R² sebesar 0.309 atau sama dengan 30.9% berada antara 0 < R² < 1, artinya variasi naik-turunnya pelatihan dipengaruhi oleh pelatih/trainer, bahan-bahan pelatihan, fasilitas pelatihan dan lama pelatihan sebesar 30.9% sedangkan sisanya 69.1% lagi dipengaruhi oleh variasi faktor lain.

BAB V

Dokumen terkait