Dalam Perayataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.16 (2011:16.3)
2) Metode saldo menurun/saldo menunin ganda {double declining balance method)
Metode ini menghasilkan suatu beban penyusutan periodik yang menunin selama estimasi umur ekonomis aset. Jadl, metode ini pada
hakekatnya sama dengan metode jumlah angka tahun dimana besamya
beban penyusutan periodik dibitimg dengan cara mengalikan suatu tarif prosentase (konstan) ke nilai buku aset yang kian menunin.Penyusutan = {{100%xUE)x2}xHP/NB
Keterangan:
UE: Umur Ekonomis
HP: Harga Perolehan
NB: Nilai Buku
Berdasarkan kriteria penggunaan, yaitu:
a. Metode jam jasa {service hours method)
Metode ini adalah bahwa pembelian suatu aset menimjukkan pembelian sejumlah jam jasa langsung. Dalam menghitimg besamya beban penyusutan, metode ini membutuhkan estimasi umur aset berupa jam jasa yang dapat disusutkan (harga perolehan dikurangi dengan estimasi nilai residu) dibagi dengan estimasi total jam jasa, menghasilkan besamya tarif penyusutan untuk setiap jam pemakaian aset Besamya tarif penyusutan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
HP-NR
Penyusutan = -r-. ;—r-jumlan jam kerja Keterangan:
HP: Harga Perolehan
NR: Nilai Residu
b. Metode jumlah unit produksi (productive output method)
Metode unit produksi didasaikan pada anggapan bahwa aset yang diperoleh diharapkan dapat memberikan jasa dalam bentuk hasil unit produksi hasil tertentu. Metode ini memerlukan suatu estimasi mengenai total output yang dapat dihasilkan aset Harga perolehan yang dapat disusutkan (harga perolehan dikurangi dengan estimasi nilai residu) dibagi dengan estimasi total output Perhitungan besamya beban penyusutan dengan metode unit produksi dapat menggunakan rumus:
HP-NR
Penyusutan =
unit yang dvproduksi
Keterangan:
HP: Harga Perolehan
NR: Nilai Residu
3. Berdasarkan kriteria lainnya, yaitu:
a. metode berdasarkan jenis dan kelompok;
b. metode anuitas.
Dalam perpajakan mulai tahun 1995 Wajib Pajak dipericenankan untuk memilih metode penyusutan fiskal untuk aset tetap. Metode penyusutan yang diperbolehkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan perp^akan sebagaimana telah diatur dalam Pasal 11 Undang-Undang Pajak Penghasilan adalah:
1. Metode garis lurus {straight line method)^ atau metode saldo menurun {declining balance method) untuk aset tetap berwujud bukan bangunan;
2. Metode garis lurus untuk aset tetap berwujud berupa bangunan.
Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta, wajib pajak d^at memilih dan melakukan penyusutan atas pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan/perubahan harta bukan bangunan yang masih dimiliki dan digunakan dengan menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun. Metode penyusutan yang dipilih tidak diperbolehkan menggunakan dua macam metode untuk harta bukan bangunan (Thomas Sumarsan, 2012:174).
Metode mana yang akan dipakai bergantung pada Wajib Pajak, sepanjang dilaksanakan dengan taat asas. Untuk harta berwujud bangunan hanya d^at disusutkan dengan metode garis lurus. Harta berwujud selain bangunan dapat disusutkan dengan metode garis lurus atau metode saldo menurun. Dalam hal wajib pajak memilih menggunakan metode saldo menurun, nilai sisa buku pada akhir masa manfaat hams disusutkan sekaligus. Untuk menghitung penyusutan, masa manfaat dan tarif penyusutan harta berwujud ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 1.
Kelompok Harta Berwujud dan Tarif Penyusutan Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tentang Pajak Penghasilan dalam Pasal 11 Ayat (6)
Kelompok Harta Berwujud Masa Manfaat Tarif Penyusutan
Garis Lurus Saldo Menurun
I. Bukan Bangunan
Kelompok 1 4 tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 tahun 12,50% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%
II. Bangunan
Permanen 20 tahun 5%
-Tidak Permanen 10 tahun 10%
-Sumben Diijen Pigak Undang-Undang Rq)Ublik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.
Berdasarican pemyataan di atas, dalam menggunakan metode yang dipakai
pada aset tetap, maka harus dilihat dahulu karakteristik aset tersebut. Karena jika beda karakteristik, maka berbeda pula metode penyusutan yang dipakai sehingga akan memberikan pengaruh di dalam laporan keuangan, khususnya laporan laba nigi
dan neraca yang berimbas pada besamya tarif pada pengenaan pajak. Pada prinsipnya perhitungan penyusutan atau amoitisasi dilakukan dengan membuat daflar harta sebagai berikut:Tabel 2.
Jenis-Jenis Harta Berwujud yang Termasuk Golongan 1
No Jenis Usaha Jenis Harta
1. Semua Jcnis Usaha a. Mebcl dan peralatan dari kayu termasuk meja, kursi, lemari dan scjenisnya yang bukan bagian dari bangunan.
b. Mesin kantor seperti mesin tik, mesin hitung, duplikator, fotokopi, komputer, pr/n/er, scanner dan sejenisnya.
c. Pericn^capan lainnya seperti amplifier, tape/cassette, video recorder, televis, dan sejenisnya.
d. Sepeda motor, scpcda dan becak.
e. Alat perlengkapan khusus bagi industri/jasa yang bersangkutan.
f. Dies, jigs, mould
g. Alat-alat komunikasi seperti pesawat telepon, faksimile, telepon seluier dan lainnya.
2. Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Perikanan
Alat yang digerakkan bukan dengan mesin, seperti cangkul, peteraakan, perikanan, garu dan
Iain-lain.
3. Industri Makanan dan Minuman
Mesin ringan yang dapat dipindah-pindahkan seperti huller, pemccah kulit, penyosoh, pengering, pallet, dan sejenisnya.
4. Transpoitasi dan Pergudangan
Mobil taksi, bus, truk yang digunakan sebagai angkutan umum.
5. Industri Semi Konduktor Flash memory tester, writer machine, bipolar test system, eliminator.pose checker.
6. Jasa Persewaan Peralatan Tambat Air Dalam
Anchor, Anchor Chains, Polyester Rope, Steel Buoys, Steel Wire Ropes, Mooring Accessories.
7. Jasa Telekomunikasi Seluier
Base Station Controller
Sumber: (Thomas Sumarsan, 2C112:177)
Tabel 3.
Jenis-Jenis Harta Berwujud yang Termasuk Goiongan 2.
No JcnisUsaha Jenis Haria
1. Semua Jenis Usaha a. Mebel dan peralatan dariIogamtennasukkursi,lemari, mqa, ban^cu, AC, kipas dan sqenisnya yang bukan
merupakan bagian dari bangunan.
b. Mobil, bus, truk, speed boat, dan sgenisnya.
c. Container dan sejenisnya.
2. Pertanian, Kehutanan, Peikebunan, Perikanan
a. Mesin perkdtunan/pertanian sepoti traktor dan mesin bajak, penggaruk, penanaman, penebar benih dan sejenisnya.
b. Mesin yang mengolah atau men^iasilkan bahan atau
batang pertanian, petkebunan petemakan dan perikanan.
3. Industri Makanan dan
Mfniimim
a. Mesin yang mengolah produk asal binatang, unggas dan perikanan. Misalnya pabrik susu, pengalengan
ikan.
b. Mesin yang mengolah produk nabati, misalnya mesin minyak kelapa, margarine, penggilingan kopi, kembang gula, mesing pengolah biji sqterti beras, gandum, tapioca.
c. Mesin yang memproduksi minuman dan bahan-bahan minuman segala jenis.
d. Mesin yang memproduksi bahan-bahan makanan dan makanan segala jenis.
4. Industri Mesin Mesin yang memproduksi mesin ringan, seperti mesin jahit dan pompa air.
5. Pericayuan, Kehutanan a. Mesin dan periatan penebang kayu
b. Mesin yang mengolah atau memproduksi bahan atau barang kehutanan.
6. Kontniksi Peralatan yang dipergunakan seperti truk berat, Aunp truck, crane, bulldozer.
7. Transportasi dan Pergudangan a. Truk operasional kaja
b. Kapal penumpang, k^>al barang, Icqtal khusus dibuat
untuk pengangkut barang tertentu.
C. Kapal yang dibuat untuk menghela atau mendorong kapal-kapal suar, kapal pemadam, kapal keruk, kerang terapung.
d. Perahu layar pakai atau tanpa motor yang punya berat
hmgga250DWT.
e. Kapal balon.
8. Telekomunikasi a. Perangkat pesawat telepon.
b. Pesawat telegra^ tennasuk pesawat pengiiiman dan penerimaan radio telegraf dan radio telepon.
9. Industri Semi Konduktor Aiao frame loader, automatic logfc handler, baking oven, cleaning machine, wire bonder, wire pull tester dan sgenisnya.
10. Jasa Persewaan Peralatan Tambat Air Dalam
pooling Machines, Metocean Data Collector.
11. Jasa Telekomunikasi Seluler Mobile Switching Center. Home Location Register, Authentication Center, Equipment Identity Renter, Radio Base Station, Termnianal SDH/Unk, Anthena dan sejenisnya.
Sumber: (Thomas Sumarsan, 2012:177)
Tabel 4.
Jensi-Jenis Harta Benvujud yang Termasuk Golongan 3.
No Jenis Usaha Jenis Harta
1. Pertambangan Selain Minyak dan Gas
Mesin-mesin yang dipakai dalam bidang pertambangan, termasuk mesin yang mengolah produk pelican.
2. Pemintalan, Penenunan dan Pencelupan
a. Mesin yang menghasilkan produk-produk tekstil
b. Mesin untuk preparation, bleaching, dyeing printing, finishing, texturing, packaging.
3. Perkayuan a. Mesin yang menghasilkan produk kayu, barang-barang dari jerami, rumput dan bahan anyaman lainnya.
b. Mesin dan peralatan penggergajian kayu.
4. Industri Kimia a. Mesin yang menghasilkan produk industri kimia dan industri yang ada hubungannya dengan industri kimia.
b. Mesin yang menghasilkan produk industry lainnya, misalnya bahan plastic, karet, ester, dan sejenisnya.
5. Industri Mesin Mesin yang memproduksi mesin menengah dan berat misalnya mesin mobil dan mesin kapal.
6. Transportasi dan