• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu dari bulan Agustus hingga September 2007 di Pusat Penyelamatan Satwa Gadog (PPSG), Ciawi, Bogor, dengan ketinggian 650 m dpl. PPSG berada di daerah perbatasan antara dua desa yaitu Desa Sukakarya dan Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Materi Hewan Penelitian

Hewan penelitian yang digunakan yaitu dua ekor (sepasang) owa Jawa (Hylobates moloch) yang terdiri dari satu ekor jantan (Simon) yang telah ditangkarkan selama 4-5 tahun dan satu betina (Ny Simon) yang telah ditangkarkan selama 3-4 tahun. Penggunaan hewan owa Jawa hanya dua ekor (sepasang) dikarenakan hewan tersebut tergolong satwa langka. Antara owa jantan dan betina diletakkan secara terpisah pada kandang individu yang berbeda.

Kandang

Kandang yang digunakan sebanyak dua kandang. Kandang berbentuk kandang individu yang digunakan untuk tidur dan untuk makan. Sistem perkandangan yang digunakan adalah sistem kandang setengah tertutup (semi closed). Udara dapat keluar masuk dengan bebas. Sinar matahari pun dapat masuk kandang. Apabila cuaca buruk (hujan, dingin atau panas) maka satwa dapat berlindung pada bagian yang tertutup (Sajuthi, 1984). Setiap kandang dilengkapi dengan kotak pakan, tempat air minum, tempat istirahat, dan peralatan bermain. Masing-masing kandang mempunyai ukuran panjang x lebar x tinggi yang sama yaitu 4,60 m x 1,20 m x 3 m. Dinding kandang sebelah kanan dan kiri terbuat dari semen yang dilapisi oleh ubin berbahan marmer, sedangkan bagian depan, belakang atap dan alas kandang berupa jeruji yang dibuat dari bahan kawat loket dengan diameter 10 mm. Kotak pakan pada masing-masing kandang memiliki ukuran yang sama pula yaitu masing-masing berukuran 30 cm2 yang dibuat dari bahan besi baja. Tempat air minum terbuat dari bahan alumunium berbentuk bulat atau silinder yang

masing-masing ukurannya sama yaitu berdiameter 15 cm, sedangkan untuk tempat tidur tidak dibuat kotak yang khusus untuk tempat istirahat, hanya pada bagian dinding dibuat sedikit menjorok ke dalam berbentuk persegi panjang yang cukup untuk owa meluruskan kaki atau istirahat.

Foto : Mahardika (2007)

Gambar 2. Kandang Individu Owa Jawa

Peralatan

Peralatan yang digunakan yaitu termohigrometer (untuk mengukur suhu dan kelembaban udara kandang), tempat makan, tempat minum, jam atau pencatat waktu (untuk membatasi interval pengamatan), peralatan untuk kebersihan dan alat tulis (untuk mencatat data pengamatan).

Bahan Pakan

Bahan pakan yang diberikan berupa buah-buahan segar seperti semangka, apel, pisang, markisa dan jambu, sayuran seperti kangkung dan umbi-umbian berupa ubi jalar merah. Pakan diberikan untuk memenuhi kebutuhan owa Jawa. Bahan

pakan ini berasal dari sekitar tempat penangkaran satwa seperti buah pisang dan ubi didapat dari petani sekitar, sayuran, semangka, markisa, jambu dan apel dibeli di pasar tradisional sekitar pusat penangkaran dan sayuran lain diperoleh di perkampungan sekitar pusat penangkaran. Pakan dan air minum diberikan dua kali dalam sehari yaitu pagi dan siang hari. Sebelum diberikan, pakan ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Berat masing-masing pakan adalah sebagai berikut markisa 100 g, ubi jalar 100 g, apel 50 g, jambu biji 50 g, semangka 100 g, pisang 80 g, kangkung 50 g, sedangkan air minum diberikan secara ad libitum disesuaikan dengan kebutuhan, tetapi diusahakan tempat air minum tidak kosong. Penentuan bobot bahan pakan yang diberikan berdasarkan ketersediaan bahan pakan di penangkaran, berdasarkan kesepakatan, dan berdasarkan bobot badan satwa serta asupan kalori, sehingga diambil pendekatan jumlah pakan sama dengan 10% dari bobot badan.

Prosedur

Penelitian preliminary (pendahuluan) dilakukan terlebih dahulu dengan mengamati aktivitas owa Jawa selama enam hari dengan metode ad libitum sampling. Pemberian pakan dilakukan dengan metode restricted feeding (Pratas, 2006). Hasil pengamatan pada penelitian preliminary digunakan untuk menentukan aktivitas yang berhubungan dengan pola konsumsi pakan. Untuk melengkapi data penelitian, maka dilakukan wawancara kepada pemelihara atau pengelola yang paham tentang owa Jawa di pusat penangkaran tempat penelitian. Setelah penelitian preliminary selama enam hari selesai, maka pengambilan data dimulai selama 24 hari.

Persiapan-persiapan yang dilakukan selama berlangsungnya penelitian adalah pembersihan kandang yang dilakukan setiap pagi hari, penyediaan pakan dan air minum. Pemberian pakan dilakukan sebanyak dua kali sehari yang diberikan pada pagi hari sekitar pukul 07.00-08.00 WIB dan siang hari sekitar pukul 13.00-14.00 WIB tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan owa Jawa. Pakan diberikan dua kali dalam sehari maksudnya adalah agar bahan pakan yang diberikan tetap dalam keadaan segar. Sebelum pakan diberikan kepada owa Jawa, terlebih dahulu pakan dicuci bersih kemudian ditimbang.

Pengambilan data aktivitas (data pengamatan) dilakukan dengan metode One-zero sampling, yaitu mencatat setiap aktivitas yang terjadi sesuai interval waktu yang telah ditetapkan. Angka satu apabila ada aktivitas dan angka nol apabila tidak ada aktivitas pada periode pengamatan (Martin dan Bateson, 1988). Pengambilan data pengamatan dilakukan setiap hari selama 24 hari dimulai dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Waktu pengamatan dibagi menjadi tiga periode, yaitu pagi hari (06.00 - 10.00 WIB), siang hari (10.00 – 14.00 WIB), dan sore hari (14.00 – 18.00 WIB). Dari setiap periode pengamatan dibagi lagi dengan interval waktu pengamatan, yang masing-masing pengamatan selama 15 menit. Aktivitas yang diamati kemudian dicatat.

Pengamatan aktivitas makan dilakukan pada saat pemberian pakan yaitu pada pagi dan siang hari dengan mengamati urutan pakan yang pertama kali diambil hingga pakan terakhir untuk dikonsumsi. Selain mengamati urutan pakan yang diambil, diamati juga aktivitas owa Jawa saat mengkonsumsi pakan.

Peubah 1. Pemilihan Pakan

Peubah ini diamati berdasarkan urutan pakan yang pertama kali dipilih sampai dengan yang terakhir dipilih untuk dikonsumsi. Pengamatan dilakukan pada saat pemberian pakan.

2. Pengamatan Aktivitas Owa Jawa

Perilaku makan : Memilih pakan, mencium pakan, menggigit pakan, memasukkan makanan ke mulut, mengunyah, menelannya, kemudian memuntahkan dan memakannya kembali

Perilaku minum : Memasukkan cairan ke mulut dan menelannya Perilaku urinasi : Mengeluarkan kotoran dalam bentuk cairan Perilaku defekasi : Mengeluarkan kotoran dalam bentuk padat

Lokomosi : Bergerak atau melompat, bergelayutan, berpindah tempat, bergeser, menjilati jeruji, berjalan, mengendus-endus, bangun tidur, menguap, meregangkan tubuh, bersuara,

menangkap serangga, melet (menjulurkan lidah), bersin, mengorek-ngorek sela-sela kandang

Perilaku bermain : Melempar bola, menggigit bola, mendekap bola, menggelindingkan bola, bergelayut ditali sambil bermain bola, memainkan gembok kandang, bergelayut sambil memainkan tali, berputar-putar dengan karet ban yang tergantung, berputar-putar dengan tali.

Perilaku grooming : Membersihkan atau merawat diri, menggaruk-garuk wajah, bibir, kepala, tangan, kaki, dada, perut, pantat, menyibak-nyibakkan bulu seperti mencari kutu, membersihkan telinga, hidung, tangan, sela jari-jari dan kuku, menjilati tangan dan jari-jari dari sisa makanan yang menempel, mengibas-ngibaskan bulu, mengeringkan (menjilati) tubuh atau rambut dari air hujan.

Perilaku istirahat : Diam, duduk dan bersender pada dinding kandang, berbaring di bagian alas kandang, tidur (sama sekali tidak melakukan aktivitas).

Analisis Data 1. Analisis Kuantitatif

Analisis data dilakukan secara kuantitatif yaitu dengan mengunakan metode one zero sampling. Angka satu apabila ada aktivitas dan angka nol apabila tidak ada aktivitas pada periode pengamatan (Martin dan Bateson, 1988).

Persentase tingkah laku setiap individu adalah sebagai berikut : X

Persentase perilaku = x 100% Y

Keterangan :

X = Frekuensi satu perilaku yang diamati dalam pengamatan Y = Frekuensi seluruh perilaku yang diamati dalam pengamatan

2. Analisis Deskriptif

Pengolahan data dilakukan dengan mendeskripsikan data dalam bentuk tabel dan diagram hasil penelitian ke dalam suatu kalimat pernyataan yang dapat menjelaskan sekaligus menyimpulkan hasil penelitian yang diperoleh. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil pengamatan urutan pengambilan pakan dan tingkah laku owa Jawa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait