• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain fenomenologi untuk menggali bagaimana pengalaman subjektif dari pasien mengenai perilaku perawat pelaksana di ruangan unit perawatan jantung tersebut. Desain penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengalaman pasien secara mendalam terhadap suatu atau sejumlah peristiwa (Dempsey & Dempsey, 2002). Selain itu desain penelitian ini ingin mengungkap perilaku caring perawat pelaksana berdasarkan pengalaman pasien. Mengenai hal ini Strauss dan Corbin (1990) telah menjelaskan bahwa metode kualitatif dapat memberikan rincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif.

3.2 Partisipan

Jumlah partisipan dari penelitian ini sebanyak 10 orang. Jumlah pasti dari partisipan ditentukan dari saturasi data yang diperoleh. Saturasi data didapatkan apabila peneliti tidak lagi memperoleh informasi baru dari partisipan (Polit & Hungler, 1997).

Pemilihan pertisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling (Polit, Beck & Hungler, 2001). Partisipan yang dipilih harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Partisipan tersebut dianggap dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh peneliti. Partisipan yang dipilih mempunyai kriteria yaitu partisipan menjalani rawat inap paling sedikit selama 3

hari, kondisi stabil, dapat berkomunikasi dengan baik, tingkat kesadaran baik, dapat membaca dan menulis dan bersedia menjadi responden

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan dengan pertimbangan bahwa rumah sakit merupakan salah satu rumah sakit pendidikan yang digunakan USU untuk program pendidikan profesi. Ruangan instalasi kardiovaskuler memiliki jumlah perawat pelaksana sebanyak 18 orang dan ada 8 ruangan yang terdiri dari ruang kelas 3 pria sebanyak 8 tempat tidur, kelas 2 pria sebanyak 6 tempat tidur, kelas 1 pria sebanyak 4 tempat tidur. Jumlah ruangan untuk wanita terdiri dari kelas 3 wanita ada 8 tempat tidur, kelas 2 wanita ada 6 tempat tidur, dan kelas 1 wanita ada 4 tempat tidur, dan VIP ada 2 tempat tidur. Penelitian ini dilakukan mulai November - Desember 2013.

3.4 Pengumpulan Data 3.4.1 Instrumen Penelitian

Proses penelitian ini, peneliti merupakan instrumen kunci dalam penelitian, dimana peneliti harus bisa memahami tentang kondisi lingkungan dan dapat menyesuaikan diri pada keadaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat partisipan lebih terbuka dan bebas untuk mengemukakan pendapatnya dan pengalamannya terutama yamg berkaitan dengan informasi penelitian (Hamidi, 2005).

Selain itu untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan tiga instrumen penelitian yaitu kuesioner data demografi, panduan wawancara, dan lembar observasi yang digunakan untuk melihat karakteristik dari partisipan.

Kuesioner data demografi tersebut mencakup inisial, umur, jenis kelamin, jenjang pendidikan, pekerjaan dan lama rawatan. Peneliti juga menggunakan panduan wawancara selama proses pengumpulan data. Panduan wawancara tersebut berisi pertanyaan yang akan diajukan kepada pertisipan, dimana pertanyaan tersebut dibuat sendiri oleh peneliti, panduan wawancara dapat dilihat pada Lampiran 4. Pertanyaan dalam panduan wawancara adalah pengalaman pasien selama dirawat terkait dengan perilaku caring perawat pelaksana yang ada di isnstalasi kardiovaskuler. Daftar pertanyaan dalam panduan wawancara telah diverifikasi oleh pembimbing.

Penelitian ini ini juga menggunakan lembar observasi. Lembar observasi terdiri dari 18 pernyataan yang diadopsi dan dimodifikasi dari caring behavior assestment tool, lembar observasi dapat dilihat pada Lampiran 4. . Lembar observasi tersebut akan diuji dengan uji validitas isi oleh salah satu dosen yang ahli dibidang perilaku caring dalam keperawatan. Dalam hal ini uji validitas tersebut dilakukan sendiri oleh salah satu dosen Fakultas Keperawatan USU yang mengajarkan tentang caring keperawatan, hasil validitas dapat dilihat pada lampiran 5 dan hasil dari validitas mendapatkan nilai 1, yang artinya pernyataan sangat relevan.

3.4.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti sendiri dengan metode wawancara mendalam (indepth interview) dan observasi.

a) Wawancara

Pada metode ini peneliti dan responden jumpa secara langsung untuk mendapatkan informasi secara jelas dengan tujuan medapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Sesuai dengan jenisnya, peneliti menggunakan wawancara tidak berstruktur yaitu wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lebih luas tanpa terikat oleh susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, biasanya pertanyaan muncul dengan spontan sesuai dengan situasi dan kondisi. Dengan teknik ini diharapkan terjadi komunikasi langsung yang terbuka sehingga informasi serta data yang dibutuhkan didapat lebih banyak. Wawancara yang dilakukan selama 30 menit untuk setiap partisipan dan pertemuan dilakukan sebanyak 2 kali.

2) Observasi

Observasi dilakukan sebagai penguat data sebelumnya dan untuk memperbanyak informasi yang akan didapatkan. Lembar observasi diadopsi dari Caring Behavior Assestment Tool yang dikembangkan oleh Duffy (1990). Caring Behavior Assestment Tool menggunakan teori Watson dan 10 faktor karatif Watson. Peneliti melakukan beberapa perubahan pada caring assestment tool, dimana hanya item yang dianggap relevan saja yang dipakai karena disesuaikan dengan kondisi dan menggunakan bahasa yang dapat dengan mudah dimengerti oleh responden. Lembar observasi terdiri atas 18 pernyataan.

3.4.3. Prosedur Pengumpulan Data a. Tahap Persiapan Pengumpulan Data

Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti mengurus surat izin penelitian kepada pihak-pihak terkait seperti pihak fakulatas, pihak komite etik serta pihak rumah sakit. Selanjutnya mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk menjelaskan tujuan penelitian dan kriteria partisipan yang dipilih.

Selain itu peneliti juga akan melakukan pilot study yang merupakan wawancara mendalam kepada responden yang juga masih dalam masa rawatan namun tidak termasuk sebagai pertisipan. Dalam hal ini pilot study merupakan latihan awal sebelum peneliti melakukan wawancara yang sesungguhnya, hal ini dilakukan agar peneliti mengetahui apakah responden dapat memahami serta menjawab pertanyaan dari peneliti.

b. Tahap Penatalaksanaan Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan secara bertahap, yaitu pertama telah dilakukan uji validitas untuk uji coba pedoman wawancara. Kedua, melakukan adaptasi pada ruangan ataupun lingkungan penelitian dan mencoba untuk membina hubungan kepada calon partisipan, partisipan sendiri dipilih ataupun diseleksi berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditentukan oleh peneliti. Setelah itu, peneliti bertanya kepada calon partisipan untuk bersedia diwawancarai dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan dari penelitian yang dilakukan serta menjelaskan kepada partisipan bahwa selama proses wawancara berlangsung peneliti akan merekam semua hasil pembicaraan tersebut . Jika calon partisipan bersedia maka akan dijadikan sebagai partisipan.

3.5 Analisa Data

a. Analisa Data Kualitatif

Analisa data akan dilakukan segera setelah selesai setiap satu proses wawancara, yaitu bersamaan dengan dibuatnya transkrip wawancara. Setelah itu akan dilakukan seleksi data satu persatu. Peneliti akan menggunakan metode Colaizzi (1978) dalam Polit, Beck, Loiselle & Mcgrath (2004) untuk menganalisa data. Proses analisanya meliputi:

a. membaca semua transkrip wawancara untuk mendapatkan perasaan mereka b. meninjau setiap transkrip dan menarik pernyataan yang signifikan

c. menguraikan arti dari setiap pernyataan yang signifikan

d mengelompokkan makna-makna tersebut kedalam kelompok-kelompok tema e. mengintegrasikan hasil kedalam bentuk deskripsi

f memformulasikan deskripsi lengkap dari fenomena yang diteliti sebagai identifikasi pernyataan setegas mungkin

g. memvalidasi apa yang telah ditemukan kepada partisipan sebagai tahap validasi akhir b. Analisa data Kuantitatif

Analisa data kuantitatif diambil dari lembar observasi yang ada pada Lampiran 4. Lembar observasi terdiri dari 18 pernyataan dengan menggunakan pilihan jawaban “dilakukan dan tidak dilakukan”, yaitu: Untuk kategori penilaian, menggunakan rumus �= �������������−������������

����������������� (Sudjana, 2002). Dimana P

adalah panjang kelas (interval) dalam menentukan kategori penilaian. Lembar observasi yang dibuat peneliti memiliki 18 pernyataan dengan menggunakan

skala goodman dengan 2 pilihan jawaban yang memiliki skor tertinggi adalah 1 sedangkan skor terendah adalah 0 dan kategori penilaian adalah 2, maka:

� =�� − �

� =�

Jadi panjang interval untuk kriteria penilaian adalah 6, sehingga

a. Jika skor 0-9, maka pengalaman pasien tentang perilaku caring perawat pelaksana buruk.

b. Jika skor 10-18, maka pengalaman pasien tentang perilaku caring perawat pelaksanan bernilai baik

Kriteria penilaian untuk pernyataan yang positif memiliki nilai 1 untuk pilihan jawaban “ dilakukan” dan nilai 0 untuk pilihan jawaban “tidak dilakukan”. Pada pernyataan yang negatif berlaku kebalikan yaitu nilai 1 untuk pilihan jawaban “ tidak dilakukan” dan nilai 0 untuk pilihan jawaban “ dilakukan”

Lembar observasi ini mengukur perilaku caring perawat berdasarkan 10 faktor karatif Watson. Faktor karatif 1 (sistem nilai humanistik dan altruistik) terdiri dari dua pernyataan positif (no.1, 2). Faktor karatif 2 (kepercayaan dan harapan) terdiri dari dua pernyataan positif (no.3, 4). Faktor karatif 3 (kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain) terdiri dari dua pernyataan yaitu pernyataan positif (no.5), dan pernyataan negatif (no.6). Faktor karatif 4 (hubungan saling percaya dan membantu) terdiri dari dua pernyataan yaitu pernyataan positif (no.7) dan pernyataan negatif (no.8). Faktor karatif 5 (ungkapan perasaan positif dan negatif) terdiri dari pernyataan positif (no.9) dan pernyataan negatif (10). Faktor

karatif 6 (metode sistematis dalam pemecahan masalah) terdiri dari pernyataan positif (no. 11, 12). Faktor karatif 7 (pembelajaran dan pengajaran dalam hubungan interpersonal) terdiri dari dua pernyataan yaitu pernyataan positif (no.13) dan pernyataan negatif (no. 14). Faktor karatif 8 (lingkungan fisik, mental, sosial dan spiritual yang suportif dan protektif) terdiri dari satu pernyataan yaitu pernyataan negatif (no.15). Faktor karatif 9 (pemenuhan dasar kebutuhan dasar manusia) terdiri dari dua peryataan positif (no.16 dan 17). Faktor karatif 10 (kekuatan eksistensial dan fenomenologikal) terdiri dari satu pernyataan positif (no.18).

Lembar observasi ini juga mengukur perilaku caring berdasarkan Morse, yaitu caring as a human trait (pernyataan 1, 8, 16), caring as a moral imperative (pernyataan 2, 3, 17), caring as an affect (pernyataan no 5, 16, 13, 20) caring as an interpersonal relationship (pernyataan no 4, 9, 10, 11), caring as an therapueutic intervention (pernyataan 7, 12, 14, 18)

Peneliti memilih Caring Behavior Assestment Tool sebagai alat ukur yang digunakan untuk meneliti perilaku caring menurut pengalaman pasien dikarenakan beberapa alasan. Caring Behavior Assesment Tools menggunakan teori Watson dan mengukur 10 faktor karatif. Pernyataan dalam alat ukur ini sangat sederhana dan sangat tepat digunakan untuk melihat persepsi pasien terhadap perilaku caring.

3.6 Tingkat Keabsahan Data (Trustworthiness)

Untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat dipercaya maka data divalidasi dengan beberapa kriteria, yaitu credibility, transferability,

dependability, dan confirmability (Lincoln & Guba, 1985). Credibility dipertahankan peneliti melalui teknik prolonged engagement yaitu mengadakan pertemuan dengan partisipan berulang kali sebanyak 20 kali pertemuan, dalam hal ini telah dilakukan dengan berada di rumah sakit tepatnya di ruangan instalasi kardiovaskuler selama 1 bulan sehingga antara peneliti dan partisipan memiliki keterkaitan yang lama sehingga akan semakin akrab, semakin terbuka, dan saling mempercayai. Dengan demikian, informasi yang akan diperoleh akan lebih lengkap. Peneliti juga akan melakukan member checking yaitu melakukan pengecekan data yang peneliti peroleh kepada partisipan dan hasil dari pengecekan tersebut disebut tema. Pengecekan tersebut langsung dilakukan apada saat wawancara dengan cara peneliti mengkonfirmasi perkataan dari partisipan secara berulang sehingga antara peneliti dan partisipan memiliki pemahaman yang sama terhadap perkataan partisipan

Transferability dilakukan dengan cara menguraikan secara rinci hasil temuan yang akan didapat. Kemudian dibuat penjelasan tentang hasil wawancara dalam bentuk naratif atau dibuat dalam bentuk transkrip wawancara dari semua partisipan, yang menceritakan rekaman wawancara dan catatan lapangan kemudian dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian menggunakan literatur yang sesuai dengan topik penelitian.

Dependability dilaksanakan dengan cara peneliti akan selalu mengkonsultasikan hasil dari setiap wawancara dan tema yang didapat kepada dosen pembimbing agar data yang di peroleh dari hasil penelitian dapat lebih objektif. Confirmability tidak dilakukan.

3.7 Pertimbangan Etik

Pengumpulan data dilakukan setelah mendapatkan izin dari bagian pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, mendapat izin etichal clearence dari komisi etik kedoteran, pihak RSUP H. Adam Malik Medan. Setelah mendapatkan izin, selanjutnya peneliti akan mencari partisipan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Setelah terbina hubungan saling percaya antara peneliti dan partisipan, peneliti akan menjelaskan tujuan dari penelitian dan memberikan kuesioner data demografi serta informed concent. Jika partisipan setuju maka partisipan akan menandatangani lembar persetujuan, namun jika partisipan tidak setuju, partisipan berhak untuk mengundurkan diri karena dalam penelitian ini partisipan bersifat suka rela dan tidak dipaksa. Peneliti juga tidak akan mencantumkan nama partisipan (anonymity). Nama partisipan akan diganti dengan inisial untuk menjaga kerahasiaan. Selain itu, identitas partisipan juga akan dirahasiakan (confidentiality), hanya informasi yang diperlukan yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Dokumen terkait