• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Kebutuhan Perangkat Keras a. HP Android

Hp Android yang digunakan setidaknya memiliki spesifikasi antara

lain :

a) Google Android 4.1 (Jelly Bean) b) Prosesor 1 GHz Qualcomm

c) Fungsionalitas Hotspot Wi-Fi dan Wi-Fi®

d) RAM: 512MB

e) Layar sentuh

Router yang digunakan harus memiliki koneksi wifi dengan

jangkauan tertentu yang dapat diakses oleh Hp android dan memiliki

system keamanan agar terhindar dari gangguan luar.

a) WIRELESS STANDARDS : IEEE 802.11n*, IEEE 802.11g, IEEE

802.11b

b) EXTERNAL POWER SUPPLY : 9VDC / 0.6A

c) ANTENNA : 5dBi Fixed Omni Directional

d) FREQUENCY : 2.4-2.4835GHz

e) WIRELESS FUNCTIONS : Enable/Disable Wireless Radio, WDS

Bridge, WMM, Wireless Statistics

f) WIRELESS : 64/128/152-bit WEP / WPA / WPA2,WPA-PSK /

WPA2-PSK

c. Arduino Uno

Arduino memiliki bermacam – macam jenis dan spesifikasi pada kesempatan kali ini mikrokontroler yang di gunakan adalah arduino uno yang

memiliki spesifikasi antara lain :

a) Chip dari ATMEL, ATMega dan Microcontroller memiliki chip 328,

1280, 2560

b) Program interface (biasanya USB) dapat connect dengan personal

komputer menggunakan Arduino IDE software

c) Power input berasal dari USB, baterai atau power supply sebesar 9

volt

d) Dapat connect dengan berbagai macam perangkat external baik itu

e) chip mikrokontroler ATMEL - USB konektor

f) chip USB antarmuka

g) LED yang menampilkan power, TX (pengiriman), RX (penerimaan)

atau L (13 pin) jika aktif

h) konektor external power , bersama dengan sirkuit regulator

i) tombol reset untuk merestart program apapun yang sedang berjalan

pada board

d. Arduino Ethernet Shield

Arduino Ethernet Shield merupakan produk dari arduino yang kompitable

dengan arduino uno. Ethernet shield berfungsi untuk menghubungkan

mikrokontroler dengan router wifi dimana Ethernet Shield memiliki soesifikasi

antara lain :

a) chip Wiznet W5100 dengan internal buffer 16 Kb, kecepatan koneksi

10 / 100Mb (Fast-Ethernet).

b) Papan ini terhubung dengan Arduino melalui port SPI. Dapat

mendukung hingga 4 koneksi simultan.

c) tersedia slot micro-SD card yang dapat digunakan untuk menyimpan

file yang akan disajikan ke jaringan. microSD card reader ini dapat

diakses melalui SD Library (juga sudah tersedia di Arduino IDE)

e. Arduino Relay Shield

Arduino Relay Shield merupakan produk yang sama dari arduino yang

kompitable dengan arduino. Relay shield memiliki spesifikasi antara lain :

Electromagnetic Relays (EMRs) terdiri dari kumparan/ coil untuk

menerima sinyal tegangan tertentu, dengan satu set atau beberapa

kontak yang terhubung pada armature/tuas yang diaktifkan/digerakkan

oleh kumparan energi untuk membuka atau menutup sirkuit listrik

sebagai hasil dari proses relay tersebut.

b) Pin input yang terdiri dari 4 pin input, 1 pin power 5 volt dan 1 pin

untuk ground.

f. Lampu

Lampu yang akan digunakan adalah lampu yang bisa di gunakan di

rumah-rumah yang berdaya 220 volt.

g. Resistor

Resistor yang akan digunakan adalah resistor yang paling kecil yang

berfungsi untuk membagi kuat arus listrik ke sensor cahaya.

h. Sensor Cahaya

Resistansi Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) akan berubah

seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada

disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR seki-tar 10MΩ dan dalam

keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari ba-han semikonduktor

seperti kadmium sulfida. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh

menyebabkan lebih banyak mua-tan yang dilepas atau arus listrik meningkat.

Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan.

i. Arduino IDE

Arduino sebenarnya adalah perangkat lunak IDE (Integrated Development

aplikasi mikrokontroler mulai dari menuliskan source program, kompilasi, upload

hasil kompilasi, dan uji coba secara terminal serial. Arduino ini bisa dijalankan di

komputer dengan berbagai macam platform karena didukung atau berbasis Java.

Source program yang kita buat untuk aplikasi mikrokontroler adalah bahasa C/C++ dan dapat digabungkan dengan assembly. Penulis menggunakan arduino

berbasis mikrokontroler AVR dilingkungan jenis ATMEGA yaitu ATMEGA 8,

168, 328 dan 2650.

Gambar 3. Arduino IDE

j. Eclipse

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk

mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform

(platform-independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

a. Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

b. Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.

c. Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan

perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak,

pengembangan web, dan lain sebagainya.

Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman

perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer

adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan

komponen yang dinamakan plug-in.

Gambar 3. Eclipse

3.2 Jaringan Komunikasi

Jaringan komunikasi nirkabel atau tanpa kabel (wireless) telah menjadi

jaringan dimana media transmisinya menggunakan udara. Berbeda dengan

jaringan LAN konvensional yang menggunakan kabel sebagai media transmisi

sinyalnya. Saat ini kota – kota besar di Indonesia sudah banyak yang

menggunakan jaringan wireless LAN. Pada pembuatan skripsi kali ini memakai

model jaringan komunikasi server based / wireless infrastructure yang

membutuhkan sebuah komponen kusus yang berfungsi sebagai access point

seperti yang terlihat pada gambar 3.3.

Gambar 3. Jaringan Komunikasi Server Based

Gambar 3. Perancangan Perangkat Keras

Penjelasan dari masing – masing blok pada gambar 3.4 di atas adalah

sebagai berikut :

a. Smartphone Android

Smartphone Android pada tugas akhir ini akan difungsikan seperti halnya

sebuah saklar lampu atau remote control. Smartphone android akan mengirimkan

perintah ke mikrokontroler melalui sebuah router yang menghubungkan keduanya

yang nantinya akan mengeksekusi perintah ke driver lampu. Smartphone harus

memiliki komunikasi wifi.

b. Router

Router adalah media penyambung antara smartphone dan mikrokontroler

agar perintah yang di inputkan melalui smartphone bisa diterima oleh

mikrokontroler melalui media wifi.

c. Mikrokontroler Arduino Uno

Mikrokontroler arduino digunakan untuk menerima perintah yang

dikirimkan melalui smarthphone dan mengeksekusi perintah yang diterima. Untuk

perintah yang diterima dari smartphone yang berupa menyalakan dan

memadamkan lampu, mikrokontroler akan mengubah status di salah satu pin-nya

yang berhubungan dengan lampu yang bersangkutan.

Ethernet shield adalah media penyambung antara mikrokontroler dengan router agar mikrokontroler dapat menerima data melalui wifi.

e. Driver lampu

Driver lampu pada system ini berfungsi untuk menyalakan dan

memadamkan lampu secara langgsung yang di gerakkan oleh relay. Driver akan

memberikan tegangan posiitif ke lampu sehingga lampu menyala, ketika

menerima logika 1 dari mikrokontroler. Sedangkan ketika menerima logika 0,

driver tidak memberikan tegangan, sehingga lampu padam.

f. Sensor cahaya

Sensor cahaya berfungsi untuk memberikan pemberitahuan ke

mikrokontroler dan akan diteruskan ke pengguna android apabila terjadi

kerusakan pada perangkat lampu.

3.2 Perancangan Sistem Perangkat Lunak

Terdapat dua perangkat lunak yang akan dirancang, perangkat lunak

pertama akan diimplementasikan pada smartphone android, dan aplikasi kedua

Gambar 3. Perancangan Perangkat Lunak

3.3 Perancangan Perangkat Lunak Smartphone Android

Agar perangkat lunak dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan, maka

sebelumnya perlu dilakukan analisa kebutuhan terhadap perangkat lunak yang

akan dirancang. Perangkat diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi

penggunanya. Diantara lain :

a. Pengguna dapat dengan mudah mengkoneksikan smartphone dengan

router

b. Pengguna dapat dengan mudah mengetahui tombol lampu mana yang

akan dinyalakan atau di padamkan.

c. Pengguna dapat dengan mudah memberikan perintah menyalakan dan

memadamkan lampu.

Berdasarkan analisa kebutuhan diatas, maka dapat disusun algoritma untuk

perangkat lunak pada smartphone android. Berikut adalah algoritmanya:

a. Melakukan pencarian router, pencarian dilakukan dengan melakukan

pencarian terhadap perangkat wifi menggunakan smartphone.

b. Mengkoneksikan smartphone dengan router.

c. Jika smartphone telah terhubung dengan router maka smartphone dapat langsung berhubungan dengan mikrokontroler dan bisa

langusng memeberikan perintah menyalakan atau memadamkan

lampu.

3.4 Flowchart Perangkat Lunak Android

Berikut adalah gambaran flowchart mengenai alur system perangkat lunak

yang akan di kendalikan, dimana terdapat penginisialisasian ip agar perintah dari

aplikasi bisa langsung tertuju pada mikrokontroler dimana ip mikrokontroler sama

dengan ip yang ada pada aplikasi android seperti yang terlihat pada Gambar 3.3

Gambar 3. Flowchart Perangkat Lunak Android (memulai aplikasi hingga lampu ke 2)

Penjelasan flowchart perangkat lunak android adalah sebagai berikut

dimana diawali dengan star kemudian melakukan inisialisasi IP pada

pemrograman android dimana IP di samakan dengan pemrograman

mikrokontroler. Kemudian melakukan proses lampu 1 jika ya melakukan proses

pada lampu 1 maka selanjutnya akan mencatat waktu command sent, lalu lanjut

ke proses menunggu sensor 1 mendapatkan nilai 1 jika ya lampu 1 mendapatkan

nilai 1 maka akan muncul pemberitahuan bahwa lampu on dan mencatat waktu

respond reciv tetapi jika tidak proses akan dilanjutkan ke proses menunggu waktu

time out hingga 7500 ms kemudian setelah menunggu hingga 7500 ms akan

muncul pemberitahuan bahwa lampu off, setelah lampu off atau time out yang

berarti sensor cahaya tidak mendapatkan cahaya dari lampu yang dinyalakan,

yang di kirimkan sebagai nilai 1 maka proses berlanjut ke end. Setelah didapatkan

command sent dan respon reciv maka waktu respon reciv di kurangi dengan waktu command sent yang nantinya akan mendapatkan waktu delay yang dicari.

Jika tidak memilih lampu 1 maka akan lanjut ke lampu selanjutnya. Proses yang

dilakukan setiap lampu sama seperti proses lampu 1 yang dapat di lihat pada

Gambar 3. Flowchart Perangkat Lunak Android (lampu 3 hingga lampu 4)

Aplikasi android memiliki inisialisasi IP yang sama dengan mikrokontroler

dimana pengiriman data dapat lansung diterima oleh IP tersebut melalui router.

Setelah itu terdapat menu lampu yang terdiri dari 4 lampu dimana masing

memiliki sensor cahaya sendiri-sendiri. Jika menu lampu 1 di klik dimana akan

memberikan perintah satu kepada mikrokontroler, disaat memberikan perintah

aplikasi akan mencatat waktu perintah pengiriman (command sent) dan aplikasi

android akan menunggu balasan dari sensor cahaya yang terdapat pada lampu

yang bersangkutan (sensor cahaya pada lampu 1) yang akan memberikan perintah

balik berupa node 1 ketika sensor cahaya mendapatkan cahaya yang berarti lampu

telah menyala. Seketika itu aplikasi akan mencatat waktu pemberitahuan balik

(response recv). Ketika data telah di dapat aplikasi akan menghitung dengan

perhitungan (response recv – command sent) yang akan menghasilkan waktu

delay yang di cari. Jika lampu tidak berhasil menyala selama 7500 ms maka akan

muncul pemberitahuan bahwa koneksi ke lampu gagal. Setiap lampu memiliki

sensor cahaya sendiri-sendiri.

3.5 Perancangan Perangkat Lunak Mikrokontroler

Perangkat lunak diharapkan dapat memberi fasilitas – fasilitas sebagai

berikut:

a. Menyalakan dan memadamkan lampu sesuai perintah pengguna.

b. Dapat menerima pemberitahuan dari sensor cahaya dan di teruskan ke

media android.

Dari analisa kebutuhan di atas dapat disusun suatu algoritma perangkat

Didalam mikrokontroler di masukkan ip sesuai seperti yang diinginkan

untuk mengarahkan data agar tepat pada mikrokontroler yang dituju ketika di

berikan perintah dari device android. Ketika mikrokontroler mendapatkan perintah

menyalakan lampu yang perintahnya diinisialisasikan sebagai 1 dan perintah

memadamkan lampu diinisialisasikan dengan angka 0. Maka jika pengguna

memberikan perintah menyalakan lampu “A” maka mikrokontroler harus bisa

menyalakan lampu sesuai perintah yang dimana posisi lampu disesuaikan dengan

penginisialisasiannya. Penginisialisasi lampu di sesuaikan dengan pin output

yang digunakan Setelah pengguna memberikan perintah menyalakan lampu maka

selanjutnya menunggu sensor mengirimkan pemberitahuan, ketika sensor cahaya

mendapatkan nilai cahaya dari lampu yang dinyalakan maka akan dikirimkan ke

mikrokontroler, jika mikrokontroler mendapatkan perintah berupa 1 dari sensor

lampu maka lampu dinyatakan berhasil menyala dan mikrokontroler mengirimkan

kembali ke media android melalui router berupa pemberitahuan lampu telah

menyala. Tetapi jika lampu mengalami masalah atau lampu rusak dan tidak dapat

menyala selama waktu time out yaitu 7500 ms maka akan muncul pemberitahuan

jika koneksi ke lampu gagal.

3.6 Flowchart Perangkat Lunak Mikrokontroler

Pada Gambar 3.8 dan Gambar 3.9 dapat dilihat flowchart perangkat lunak

mikrokontroler dimana terdapat penginisialisasian yang sama pada perancangan

Gambar 3. Flowchart Perangkat Lunak Mikrokontroler (start hingga eksekusi lampu 1)

Gambar 3. Flowchart Perangkat Lunak Mikrokontroler (eksekusi lampu 2 hingga eksekusi lampu 4)

Seperti yang di jelaskan pada program android bahwa mikrokontroler dan

memiliki inisialisasi IP juga memiliki inisialisasi output dan input untuk

menandakan pin mana saja yang digunakan untuk output dan input. Pin output

untuk pin lampu sedangkan pin input untuk pin sensor cahaya untuk memberikan

pemberitahuan balik. Setiap 1 lampu memiliki 1 sensor cahaya. Pada aplikasi

mikrokontroler di tetapkan time out selama 7500 ms untuk memberikan batasan

delay terlama jika sensor cahaya tidak menerima cahaya yang menandakan lampu tidak menyala atau dalam kindisi rusak. Jika lampu 1 memberikan nilai 1 maka

relay high atau menyala setelah itu menunggu balasan dari sensor cahaya, jika

sensor cahaya mendapatkan cahaya dari lampu maka sensor cahaya akan

memberikan node 1 yang berarti lampu telah menyala. Begitu pula dengan lampu

lainnya.

Simbol-simbol yang dipakai pada pembuatan flowchart antara lain : Flow Direction symbol

Yaitu simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line.

Ter minator Symbol

Yaitu simbol untuk permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu kegiatan

Connector Symbol

Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses dalam lembar / halaman yang sama.

Processing Symbol

Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer

Simbol Decision

Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada.

Simbol Input-Output

Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya

Simbol Manual Input

Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard

Simbol Display

Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer dan sebagainya.

Gambar 3. Skema Perangkat Keras

Skema perangkat keras untuk menjelaskan alur rangkaian pada perangkat

keras yang telah di rangkai yang terdiri dari board arduino, board relay, lampu,

dan router. Keterangan kabel :

Merupakan kabel output yang menuju ke pin input di rangkaian

relay.

2. Kabel merah

Merupakan kabel input dari sensor cahaya yang memerlukan

rangkaian tambahan berupa transistor yang di sambung kan dengan

daya 5 volt dan sebuah ground.

3. Kabel kuning

Merupakn kabel power untuk rangkaian relay yang membutuhkan

daya 5 volt dan sebuah ground.

4. Kabel biru

Merupakan kabel dari relay yang salah satu dari relay

menyambung ke lampu dan yang satu lagi menyambung ke power (+).

Kemudian dari lampu menuju ke power (-).

5. Kabel ungu

Merupakan kabel LAN yang menyambung ke router, dan kabel

dari router yang menyambung ke power menggunakan adapter. Kabel

power dari arduino yang di sambungkan adaptor untuk mengubah

aliran listrik AC menjadi DC 9 volt.

3.7 Alat yang Dibutuhkan

Alat yang akan dibutuhkan dalam dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Mikrokontroler (Arduino Uno R3)

b. Ethernet shield (Arduino Ethernet Shield)

e. Lampu ( 18 watt, 220 volt )

f. Relay shield ( Arduino Relay Shield dengan 4 relay )

g. Transistor ( 5 volt )

h. Sensor cahaya

i. Kabel Konektor ( male dan female )

j. Adaptor AC – DC ( 9 volt ) 3.7 Skenario Pengujian

Pengujian untuk penelitian ini akan dilakukan dengan cara menghidupkan

dan memadamkan lampu dengan jarak tertentu antara android dengan access point

yang telah tersambung dengan mikrokontroler dengan adanya hambatan ataupun

tidak dengan adanya hambatan. Hambatan yang dimaksud berupa tembok ataupun

berada di ruang yang berbeda. Yang akan dihitung berapa waktu saat memberikan

peintah hingga lampu tereksekusi. Penelitian akan dilakukan hingga perangkat

android tidak bisa terkoneksi dengan access point dan perangkat android tidak bisa mengirimkan perintah menyalakan atau memadamkan lampu. Dengan kata

lain pengujian akan dilakukan hingga lampu gagal hidup dengan jarak dan

hambatan tertentu, pengujiian akan dilakukan sebanyak 20 kali. Jika posisi lampu

mati atau mengalami kerusakan sensor cahaya akan mengirimkan pemberitahuan

bahwa lampu belum menyala.

Indikasi yang akan diuji :

a. Jarak (meter)

b. Jenis hambatan / ruangan

c. Status lampu (menyala/mati)

BAB IV

Dokumen terkait