• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Implementasi

Bab ini menjelaskan kebutuhan – kebutuhan perangkat keras dan lunak

yang di perlukan untuk menjalankan aplikasi.

Gambar 4. Library Yang Digunakan Pada Mikrokontroler

Ada beberapa librabry yang di gunakan dalam pemrograman

mikrokontroler uantung mendukung fungsi dari alat yang digunakan dan

mendukung fungsi-fungsi proses jalannya program.

Gambar 4. Menanamkan IP Pada Mikrokontroler

Pada mikrokontrler di tanamkan ip 192.168.0.150 yang nantinya akan di

samakan pada aplikasi android agar perintah dapat langsung tertuju pada

mikrokontroler. Di sini IP di setting dengan jenis statis agar dengan mudah

mencocokkan dengan android. Karena jika IP statis maka IP tidak dapat

Gambar 4. Menentukan Pin Output

Pin output disini untuk menentukan atau menginisialisasikan pin mana

saja yang digunakan pada mikrokontroler. Output dari pin tersebut adalah lampu,

dimana pin yang akan di beri perintah HIGH untuk menyalakan lampu dan LOW

untuk mematikan lampu.

Gambar 4. Menentukan Pin Input

Pin input disini di gunakan untuk menentukan pin input dari sensor cahaya

yang akan memberikan nilai 1 jika sensor menerima cahaya dari cahaya lampu

yang dihidupkan yang nantinya akan di kirimkan ke arduino dan diteruskan ke

android.

Gambar 4. Batasan Threshold

Gambar di atas adalah inisialisasi batasan threshold. Jika threshold yang di

sedangkan jika sensor cahaya bernilai threshold di bawah 300 berarti sensor

cahaya mendapatkan cahaya.

Gambar 4. Batasan Timeout

Pada program mikrokontroler di tanamkan batasan time out bagi sensor

jika tidak menerima cahaya dalam waktu yang telah di tentukan yaitu 7500ms

maka koneksi ke lampu dinyatakan gagal.

Gambar 4. Script Untuk Memberikan Nilai 0 = Mati

wantRelayon merupakan nilai yang di berikan dari android. Jika benar

nilai yang diberikan 0 yang sama dengan program mikrokontroler maka relay pin1

di berikan perintah low yang berarti mati. Perintah itu menunggu sensor 1 di atas

batasan threshold 1. Jika sensor 1 tidak mendapatkan nilai di atas batasan

menyala. Hal itu menandakan bahwa lampu di berikan perintah mati tetapi sensor

tetap mendapatkan cahaya yang berakibat sensor kembali memberikan perintah

menyala atau lampu di berikan perintah mati tetapi waktu pengiriman data

mencapai time out maka sensor kembali memberikan perintah nyala yang

menandakan eksekusi gagal. Jika eksekusi berhasil lampu yang di berikan

perintah mati akan berstatus 0.

Gambar 4. Script Untuk Memberikan Nilai 1 = Nyala

wantRelayon merupakan nilai yang di berikan dari android. Jika benar

nilai yang diberikan 1 yang sama dengan program mikrokontroler maka relay pin1

di berikan perintah high yang berarti nyala. Perintah itu menunggu sensor 1 di

bawah batasan threshold 1. Jika sensor 1 tidak mendapatkan nilai di bawah

batasan threshold maka relay pin1 kembali di berikan perintah low yang berarti

kembali mati. Hal itu menandakan bahwa lampu di berikan perintah nyala tetapi

memberikan perintah mati atau lampu di berikan perintah nyala tetapi waktu

pengiriman data mencapai time out maka sensor kembali memberikan perintah

mati yang menandakan eksekusi gagal. Jika eksekusi berhasil lampu yang di

berikan perintah nyala akan berstatus 1.

Gambar 4. Kondisi Lampu Pada Saat Mati

Foto ini diambil pada saat lampu mati dan belum menerima perintah

apapun.

Arduino uno merupakan rangkaian yang memiliki sebuah chip untuk

menyimpan sebuah logika. Arduino uno terdiri dari 13 pin output dan 4 pin input.

Arduino uno juga membutuhkan daya DC sebesar 9 volt.

Gambar 4. Arduino Ethernet Shield

Arduino Ethernet shield sebuah rangkaian yang bisa dengan praktis di

satukan dengan arduino uno. Ethernet shield berfungsi untuk menyimpan sebuah

web server mini dan menghubungkan dengan router wifi menggunakan kabel LAN.

Arduino relay shield adalah sbuah rangkaian relay yang terdiri dari 4 ralay

yang telah compitable dengan arduino lainnya. Karena relay shield memiliki 4

relay maka relay shield juga memiliki pin input sebanyak 4. Relay shield juga

membutuh daya DC sebesar 5 volt yang bisa di ambil dari arduino uno.

Gambar 4. Router Wifi

Router wifi yang digunakan untuk penelitian kali ini adalah TP-Link yang

nantinya berfungsi menghubungkan ke device dengan wireless dan mikrokontroler

Kabel arduino adalah kabel yang telah dibuat oleh arduino untuk

menghubungkan antara arduino dengan shield lainnya sesuai kebutuhan.

Gambar 4. Tampilan Awal Aplikasi Eclipse

Pemrograman berbasis Java untuk membuat aplikasi pada device

smartphone, tablet maupun device lainnya yang menggunakan sistem operasi berbasis Android. Eclipse di gunakan dalam pembuatan aplikasi android

Gambar 4. Inisialisasi IP Pada Android

Inisialisasi IP pada mikrokontroler dan android haruslah disamakan agar perintah

yang dikirimkan melalui router wifi bisa dengan pasti terkirim ke IP yang dituju.

Gambar 4. Penulisan menu lampu

Pada gambar 4.13 adalah penulisan script untuk menu lampu dimana

memiliki perintah dengan format nilai yang berbeda antara 1 dengan yang lainnya,

hal itu dikarenakan agar perintah yang di terima tidak saling tumpang tindih.

Gambar 4. Eksekusi Tombol

Ketika tombol di tekan, tombol pada android tidak langsung berada dalam

posisi menyala tetapi tombol akan mengecek terlebih dahulu apa benar tombol

lampu yang di eksekusi telah benar menyala. Jika benar telah menyala maka

tombol akan berada dalam posisi On tetapi jika lampu tidak menyala maka tombol

akan berada dalam posisi Off.

Gambar 4. Eksekusi Perintah On

Ketika lampu di beri perintah on ketika itu juga aplikasi android akan

device android, waktu yang di catat akan di tampilkan pada aplikasi android sebagai command sent. Jika relay telah menyala maka akan di catat waktu sebagai

response recv. Untuk mendapatkan waktu delay adalah response recv – command sent maka di dapatlah delay time.

Gambar 4. Eksekusi Perintah Off

Sama seperti gambar 4.15 tetapi kali ini perintah Off dimana ketika lampu

di beri perintah off ketika itu juga aplikasi android akan mencatat waktu disaat

memberikan perintah dengan mengambil format jam pada device android, waktu

yang di catat akan di tampilkan pada aplikasi android sebagai command sent. Jika

relay telah mati maka akan di catat waktu sebagai response recv. Untuk

mendapatkan waktu delay adalah response recv – command sent maka di dapatlah

delay time.

Versi android yang digunakan pada device HP adalah 4.1.2 yaitu jelly

bean versi pertama. Kecepatan HP juga sedikit berpengaruh dalam pengiriman data yang akan dilakukan.

Gambar 4. Sony Xperia J

Diatas merupakan foto device HP yang di gunakan dalam percobaan kali

ini yang memiliki spesifikasi OS seperti pada gambar sebelumnya. Device yang

bisa digunakan adalah device android yang setidaknya bisa mengkoneksikan

dengan router.

Gambar 4. Nama Router

Diatas adalah nama router wifi yang harus di koneksikan dengan device

Gambar 4. IP Yang Dituju

Pada gambar di atas tertera IP pada aplikasi android yang di tujukan pada

mikrokontroler agar perintah dapat terkirim langsung pada mikrokontroler. IP

tersebut di setting sebagai IP statis agar tidak berubah – ubah.

Gambar 4. Tampilan Awal Program Android

Tampilan awal program android pada saat belum mengirimkan perintah

berjumlah 4, statistics terdiri dari last lamp, command sent, response recived dan

delay time.

Gambar 4. Lampu 4 Memberikan Perintah On

Dapat di lihat ketika user memberikan perintah pada lampu ke-4 aplikasi

akan langsung mencatat ketika perintah di kirimkan dan ketika lampu tereksekusi

Dapat di lihat bahwa lampu 4 telah menyala dan telah mendapatkan delay

time, yang di dapatkan dari response recv – command sent. Dan mendapatkan delay sebesar 155 ms.

Gambar 4. Lampu 3 Memberikan Perintah On

Dapat di lihat ketika user memberikan perintah pada lampu ke-3 aplikasi

akan langsung mencatat ketika perintah di kirimkan dan ketika lampu tereksekusi

yang di tunjukkan berupa ‘Lamp#3 Swithed On!’

Dapat di lihat pada gambar 4.20 bahwa lampu 3 telah menyala dan telah

mendapatkan delay time, yang di dapatkan dari response recv – command sent.

Dan mendapatkan delay sebesar 150 ms.

Gambar 4. Lampu 2 Memberikan Perintah On

Dapat di lihat ketika user memberikan perintah pada lampu ke-2 aplikasi

akan langsung mencatat ketika perintah di kirimkan dan ketika lampu tereksekusi

Gambar 4. Lampu 2 Telah Mendapatkan Delay Time

Dapat di lihat bahwa lampu 2 telah menyala dan telah mendapatkan delay

time, yang di dapatkan dari response recv – command sent. Dan mendapatkan

delay sebesar 172 ms.

Dapat dilihat pada Gambar 4.12 saat menyalakan lampu 1 response recv

tidak didapatkan begitu pula dengan delay time.

Gambar 4. Failed to Connect Lamp Control Server

Jika dalam waktu 7500 ms sensor cahaya tidak mendapatkan cayaha dari

lampu setelah user memberikan perintah maka koneksi ke lampu dinyatakan

gagal.

Karena sensor tidak menerima cahaya yang seharusnya di kirimkan

kembali ke mikrokontroler selama batas waktu yang telah ditentukan yaitu

7500ms maka response recv dan delay time tidak didapatkan.

Gambar 4. Kondisi Lampu Menyala Kecuali Lampu 1 Dalam Keadaan Rusak

Gambar diatas menunjukkan bahwa lampu 2,3,4 telah menyala dan lampu

1 tidak berhasil menyala di karenakan terjadi kerusakan pada lampu.

4.2 Uji Coba

Pada bab ini menjelaskan hasil delay pada saat uji coba dengan jarak dan

hambatan tertentu. Uji coba ini dilakukan untuk melihat aplikasi dan alat yang

sudah di buat berjalan dengan sesuai dengan yang diharapkan, mulai dari

memberikan perintah hingga pemberitahuan kembali untuk mendapatkan waktu

Tabel 1. Hasil Uji Coba Jarak Komunikasi Tanpa Hambatan Percobaan Ke J arak (m) Hambatan Delay (ms) Status lampu 1 2 Tanpa Hambatan 150 – 162 Nyala 2 4 Tanpa Hambatan 150 – 202 Nyala 3 6 Tanpa Hambatan 186 – 202 Nyala 4 8 Tanpa Hambatan 202 – 224 Nyala 5 10 Tanpa Hambatan 224 – 258 Nyala 6 12 Tanpa Hambatan 258 – 291 Nyala 7 14 Tanpa Hambatan 279 – 291 Nyala 8 17 Tanpa Hambatan 273 – 291 Nyala 9 20 Tanpa Hambatan 280 – 291 Nyala 10 22 Tanpa Hambatan 280 - 300 Nyala 11 25 Tanpa Hambatan 276 – 305 Nyala 12 30 Tanpa Hambatan 270 - 305 Nyala 13 50 Tanpa Hambatan 270 - 496 Nyala

15 70

Tanpa

Hambatan 3647 Nyala

15 75

Tanpa

Hambatan Time Out

Tidak Menyala /

Gagal

Tabel 2. Hasil Uji Coba Jarak Komunikasi Dengan Hambatan

Percobaan Ke J arak (m) Hambatan Delay (ms) Status lampu 1 5 1 lantai ke atas (Posisi lampu di depan ruang server) 165 – 300 Nyala 2 5 1 lantai ke bawah ( Posisi lampu di depan ruang server ) 165 – 300 Nyala 3 10 2 lantai ke bawah ( posisi lampu di depan ruang ILC ) 470 – 606 Nyala 4 7 2 tembok (posisi lampu depan ruang server ) 700 – 970 Nyala 5 10 3 tembok ( posisi lampu di depan ruang server ) 1000 - 1714 Nyala 6 30 1 kaca ( posisi lampu di dalam ruang TTG ) 800 – 831 Nyala 1 kacs ( posisi lampu di

7 32 dalam gedung TTG ) 800 – 820 Nyala 8 35 1 kaca (posisi lampu di dalam ruang TTG ) 2344 Nyala 9 37 1 kaca ( posisi lampu di dalam ruang TTG )

Time out Tidak nyala (gagal)

Hal – hal yang mempengaruhi waktu delay antara lain :

a. Cahaya luar

Cahaya luar sangat mempengaruhi sensor cahaya, ketika sensor

cahaya terkena cahaya dari luar delay yang didapat sangat cepat tetapi

lampu belum menyala.

b. Jarak

Jarak mempengaruhi signal yang di dapat oleh HP dari router

sehingga mempengaruhi waktu pengiriman data.

c. Hambatan

Yang di maksud hambatan di sini berupa tembok atau antar lantai

pada gedung informatika. Semakin banyak hambatan semakin sedikit

signal yang di dapat oleh HP dan semakin lambat waktu pengiriman

data.

Dari data yang ada spesifikasi frequency akses point adalah 2.4 – 2.4835

tanpa hambatan dan 37 meter dengan hambatan 1 kaca sudah tidak dapat

menerima data. Hal tersebut di sebabkan dari banyak faktor antara lain :

a. Free Path loss

Model dimana sebuah sinyal yang menjauhi sumbernya makin

lama akan menghilang.

b. Penyerapan / peredaman sinyal

Sebuah kondisi dimana terdapat halangan berupa tembok, tubuh

manusia, karpet dan kaca, hal tersebut sangatlah mempengaruhi sinyal

wireless.

c. Pemantulan sinyal

Pemantulan sinyal adalah kondisi sinyal datang dari 2 arah yang

berbeda tergantung panjang gelombang dan posisi penerima yang

biasa di sebut multipath.

d. Pemecahan sinyal

Sebuah kondisi dimana sinyal terhalang oleh benda tajam seperti

debu atau air yang akan memecah sinyal menjadi beberapa bagian.

4.3 Validasi

Validasi adalah suatu tindakan yang membuktikan bahwa suatu

proses/metode dapat memberikan hasil yang konsisten sesuai dengan spesifikasi

yang telah ditetapkan dan terdokumentasi dengan baik. Dalam penelitian kali ini

validasi yang di gunakan adalah validasi dengan kesepakatan kappa cohen.

kategorikal, khususnya dikotomi. Kappa Cohen dihitung dengan menggunakan tabel kontingensi 2x2. Uji1 Uji2 Total Tidak Ya Tidak 1 0 1 Ya 6 8 14 Total 7 8 15

Dari tabel diatas dapat dilihat dari 15 kali percobaan. Percobaan pertama

atu Uji1 dilakukan tanpa adanya hambatan, sedangkan percobaan kedua atau Uji2

dilakukan dengan adanya hambatan. Hasil yang dicatat adalah lampu berhasil

menyala atau tidak.

Tabel. 4 Hasil Perhitungan SPSS Po = a+c N Pe = E11+E22 N E11 = (a+b)(a+c) N E22 = (c+d)(b+d) N

K = PoPe 1− Pe

Dari rumus diatas maka dilakukan penghitungan secara manual sebagai

berikut : Po = 1+8 15 = 0.6 Pe = E11+E22 N = 0.47+7.47 15 = 0.53 E11 = (1+0)(1+6) 15 = 7/15 = 0.47 E22 = (6+8)(0+8) 15 = 112/15 = 7.47 K = 0.6−0.53 1−0.53 = 0.07 0.47 = 0.151

Table Inter pr etasi nilai Kappa menur ut Landis dan Koch (1977) Nilai K Kekuatan kesepakatan

≤0.40 Buruk

0.41 - ≤0.75 Sedang

0.76 - 1.00 Baik

Tabel Inter pretasi nilai Kappa menur ut Altman (1991) dikutip MedCalc (2007)

Nilai K Kekuatan kesepakatan

≤0.20 Buruk

0.21 - 0.40 Kurang dari sedang

0.41 - 0.60 Sedang

0.61 - 0.80 Baik

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil selama proses pembuatan Saklar Lampu

Untuk Pengguna Sensor Jaringan Nirkabel Menggunakan Media Android dengan

menggunakan Eclipse dan Arduino di mulai dari perancangan, pembuatan sampai

pengujian alat dan aplikasi program yang telah dilakukan telah di dapatkan hasil

waktu delay pengiriman data hingga sensor memberikan pemberitahuan kembali

seperti yang tertera di dalam table diatas. Banyak hal yang mempengaruhi besar

kecilnya waktu delay pengiriman data antara lain :

1. Hambatan berupa tembok

2. Jarak antara device dengan router

3. Banyak atau sedikitnya signal yang di dapatkan pada device

Selain itu ada juga hal yang mempengaruhi dari segi sensor cahaya yang

mempercepat waktu delay yang sebenarnya lampu belum menyala dikarenakan

terkena sinar dari luar.

Setelah beberapa kali percobaan didapatkan hasil dimana jarak antara

router dengan device terjauh atau gagal dalam memberikan perintah dengan jarak :

1. 37 meter dengan hambatan 1 kaca ( lampu berda di dalam gedung

TTG )

2. 75 meter tanpa hambatan

Kesimpulan validasi

Kesimpulan dari validasi menggunakan kesepakatan kappa cohen dari 15

percobaan yang gagal / tidak menyala. Dari 15 kali percobaan dengan hambatan

lampu yang menyala / berhasil ada 8 kali percobaan, dan yang gagal / tidak

menyala sebanyak 7 kali percobaan. Dari perhitungan yang telah dilakaukan di

dapatkan nilai sebesar 0.151. dari Interpretasi kappa menurut landis dan Koch

(1977) dan menurut altman (1991) nilai yang telah di dapatkan termasuk ke dalam

golongan kekuatan kesepakatan yang buruk.

5.2 Sar an

Saran yang dapt saya berikan setelah menyelesaikan Saklar Lampu Untuk

Pengguna Sensor Jaringan Nirkabel Menggunakan Media Android ini adalah

aplikasi ini di batasi oleh jarak signal wifi antar device dengan router. Untuk

kedepannya mungkin bisa memperluas jangkauan dengan membuatkan web untuk

memberikan perintah menyalakan atau mematikan lampu dengan jarak antar kota

selama masih bisa terhubung dengan internet.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Eko Priyono, Utomo. 2012. Wireless Networking – Panduan Lengkap Membangun Jaringan Tanpa Teknisi. Andi, Yogyakarta

[2] M. shelvian Belgardo, 2011, Pengaturan Lampu Dan Pintu Garasi Pada Miniatur Rumah Dengan Menggunakan WIFI, Universitas Diponegoro, Semarang

[3] Nazruddin Safaat H, 2012, Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dan Tablet PC Berbasisi Android, Informatika Bandung , Bandung [4] Pengertian Arduino Ethernet Shield (sumber :

http://www.vcc2gnd.com/2014/01/W5100EthernetArduinoShield.html ) diakses pada tanggal 9 juni

[5] Pengertian Arduino Uno ( Sumber:

http://arduino-info.wikispaces.com/file/view/ArduinoUno_R3450.jpg/374131314/450x 310/ArduinoUno_R3-450.jpg, 2014 Tangient LLC ) diakses pada tanggal 9 juni

[6] Pengertian Pengertian Sensor Cahaya (

http://elektronika- dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-cahaya-ldr-light-dependent-resistor, 2013 Elektronika Dasar) diakses pada tanggal 19 agustus

[7] Pengertian Resistor ( sumber :

http://komponenelektronika.biz/pengertian-resistor.html, Rangkaian Elektronika, 2013 ) diakses pada tanggal 22 agustus

[8] Sidik, Nurcahyo. 2012. Aplikasi Dan Teknik Pemrograman Mikrokontroler AVR Atmel. Andi, Yogyakarta

Dokumen terkait